Deskripsi Materi Gaya Gesek

17 Gambar 4.7. Skema awal partisipan B tentang gaya gesek Partisipan B memahami gaya adalah tarikan atau dorongan. Sama seperti partisipan A, seharusnya definisi gaya dilengkapi dengan akibat dari gaya. Contoh gaya yang diketahui partisipan B hanya gaya dorong dari sekian banyaknya contoh gaya yang ada. Ketika diberi pertanyaan tentang contoh gaya di soal konseptual yang sudah dikerjakan, partisipan baru mengingat kembali contoh gaya yang lain, yaitu gaya gesek, gaya apung, dan gaya tolak menolak. Menurut partisipan B, gaya gesek terjadi saat dua benda saling bersentuhan. Pernyataan ini sudah tepat sesuai dengan teori di halaman 6. Nilai gaya gesek dipengaruhi oleh massa dan permukaan. Pemahaman ini perlu penjelasan dari partisipan tentang permukaan, dan seharusnya mengarah ke koefisien gesek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 c. Partisipan C Skema awal partisipan C digambarkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.8. Skema awal partisipan C tentang gaya gesek Partisipan C sudah mengetahui bahwa gaya dapat mengakibatkan benda bergerak. Pernyataan ini sudah benar mengenai definisi gaya, hanya partisipan menggunakan kata-katanya sendiri. Partisipan juga dapat menyebutkan contoh gaya yang ia ketahui, yaitu gaya dorong, gaya tarik, gaya gesek, gaya apung, gaya tolak menolak, dan gaya melingkar. Namun terdapat kesalahan pada gaya melingkar, karena gaya yang ada gaya sentripetal dan gerak melingkar, untuk gaya melingkar tidak ada. Partisipan mengetahui bahwa gaya gesek terjadi saat dua benda bergesekan. Pada bagian ini perlu dijelaskan lagi oleh partisipan tentang 19 bergesekan. Menurut partisipan, nilai gaya gesek dipengaruhi oleh luas permukaan, massa, permukaan, dan gaya dorong. Besaran yang disebutkan masih ada yang salah, yaitu luas permukaan dan gaya dorong tidak mempengaruhi nilai gaya gesek. Selain itu perlu penjelasan di bagian permukaan yang mempengaruhi nilai gaya gesek. Partisipan juga mengalami kesalahan pada arah gaya gesek yang searah dengan arah gerak benda. Seharusnya arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda yang disebutkan pada teori di halaman 7. Sama seperti kedua partisipan sebelumnya, partisipan C juga meyakini bahwa benda yang belum bergerak saat didorong tidak ada gaya geseknya, padahal terdapat gaya gesek statis. d. Partisipan D Skema awal partisipan D digambarkan pada gambar 4.9. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Gambar 4.9. Skema awal partisipan D tentang gaya gesek Berdasarkan skema awal di atas terlihat bahwa partisipan D sudah memahami definisi gaya dan juga dapat menyebutkan beberapa contoh gaya, dapat dilihat dalam percakapan di halaman 86. Partisipan juga sudah memahami syarat terjadinya gaya gesek. Namun untuk besaran yang mempengaruhi nilai gaya gesek masih terdapat kesalahan pada luas permukaan. Selain itu kasarhalus permukaan harusnya diganti menjadi koefisien gesek. Sama seperti partisipan lainnya, partisipan D juga meyakini bahwa benda yang belum bergerak saat didorong tidak ada gaya geseknya, padahal ada gaya gesek statis yang bekerja. 21 e. Partisipan E Skema awal partisipan E digambarkan pada gambar 4.10. Gambar 4.10. Skema awal partisipan E tentang gaya gesek Partisipan E mengalami kesalahan pemahaman tentang definisi gaya. Gerak benda merupakan akibat dari gaya. Namun partisipan dapat menyebutkan contoh beberapa gaya dengan benar. Partisipan sudah memahami syarat terjadinya gaya gesek. Nilai gaya gesek dipengaruhi oleh massa dan kasarhalus permukaan juga sudah benar. Hanya saja di bagian kasarhalus permukaan perlu diarahkan ke koefisien gesek. Sama dengan partisipan lainnya, partisipan E juga meyakini bahwa benda yang belum bergerak ketika didorong tidak ada gaya geseknya, padahal terdapat gaya gesek statis. 22 Secara keseluruhan, terlihat bahwa kelima partisipan sudah mengetahui syarat terjadinya gaya gesek. Namun masih kurang menguasai pada bagian besaran apa saja yang mempengaruhi nilai gaya gesek, arah gaya gesek, hingga jenis gaya gesek. Kelima partisipan semuanya beranggapan bahwa benda yang diberi gaya dan belum bergerak tidak ada gaya gesek. Disini terjadi kesalahan, karena ketika benda diberi gaya dan belum bergerak terdapat gaya gesek statis. Selain itu kelima partisipan juga belum memahami tentang gaya lainnya yang berhubungan dengan gaya gesek, seperti gaya berat dan gaya normal. Begitu juga tentang menghitung gaya gesek kelima partisipan belum memiliki skema awal. Terbukti ketika diberi pertanyaan tentang bagaimana cara menghitung gaya gesek, kelima partisipan lupa dan ada yang tidak tahu. Dapat dilihat dalam percakapan di halaman 68, 76, 83, 88, dan 94. Disini berarti pembelajaran fisika di sekolah tentang gaya gesek belum benar-benar berhasil. Konsep tentang gaya gesek belum sepenuhnya dipahami oleh partisipan. Padahal dalam pembelajaran fisika konsep gaya gesek sangat penting dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI