Perencanaan Perangkat Lunak ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Gambar 3.11 Flowchart Kerja Perangkat Lunak Dari flowchart diatas dapat dijelaskan bahwa dalam sistem kerja perangkat lunak dari sistem kendali rumah adalah sebagai berikut untuk mengakses web, user harus memasukkan alamt IP address yang telah di settenh terlebih dahulu dalam Wiznet Wiz110sr Embedded Webserver kemudian user akan memasukkan username dan password sebagai sistem akses untuk dapat mengendalikan peralatan listrik. Jika telah sukses user akan masuk dalam sistem control dan monitoring yang dapat mengontrol secara langsung peralatan listrik sekaligus memonitoring apakah kondisi perangkat listrik yaitu lampu sesuai dengan yang diinginkan, kemudian jika user ingin melakukan penjadwalan maka user akan msuk dalam area penjadwalan jadwal perangkat listrik tersebut akan masuk ke dalam memori mikrokontroller yang selanjutnya akan dilakukan eksekusi jadwal.

3.6.1 Desain Kontrol

Pengontrol hardware yang dalam hal ini adalah sebuah rancangan sistem kendali rumah dilakukan menggunakan mikrokontroler yang pada intinya menggunakan Web sebagai pengontrol utamanya. Pada desain board yang dibuat konektor port sebagai input dan output untuk sistem yang telah dirancang. Pada mikrokontroler port 1, port 2, port 3, port 4, port 5, port 6, port 7, port 8 sebagai output untuk menyalakan lampu. Sebagai power untuk mikrokontroller penulis menggunakan adaptor 5 Volt. Setiap port pada mikro kontroler mempunyai 8 pin yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Pin ke-1 dan pin ke-2 sebagai ground - dan vcc +, sedangkan sisa pin yang lain 8 pin lainnya sebagai output. R1 R2 R3 R3 R5 R6 Gambar 3.12 Desain Miniatur Rumah

3.6.2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka merupakan perancangan halaman aplikasi yang berinteraksi langsung antara user dan sistem. Aplikasi menampilkan perancangan antarmuka untuk user, dimana yang disebut user disini adalah yang hanya menempati atau tinggal dalam rumah tersebut. Form login merupakan form yang digunakan sebagai sistem keamanan web, dimana penghuni rumah akan memiliki username dan password sabagi sistem akses untuk mengendalikan perangkat listrik rumah, adalah sebagai berikut : Gambar 3.13 Desain Form Login Login Password Username Masukkan Username dan Password a. Form Control dan Monitoring Dalam form control dan monitoring terdapat simulasi lampu dari setiap ruangan yang akan menunjukkan bahwa lampu tersebut dalam kondisi menyala atau mati. Jika lampu dalam kondisi menyala maka simulasi akan menyala hijau dan jika lampu dalam kondisi mati, simulasi akan menyala merah. Selain itu dalam form ini terdapat sistem control secara lansung, untuk meyalakan atau mematikan lampu tanpa melalui proses penjadwalan terlebih dahulu serta dapat juga dipilih lampu mana yang terkontrol secara langsung atau lampu mana yang ikut sstem panjadwalan. Dan form ini juga terdapat tombol jadwal, jika user ingin melakukan penjadwalan maka user tinggal memilih tombol jadwal yang sudah tersedia maka akan langsung masuk ke dalam form penjadwalan. Sistem Kontrol Monitoring Lampu Ruangan Jadwal Kontrol Log Out Monitoring R1 R2 R3 R4 R5 R6 Kontrol 1 4 Jadwal 2 5 On 3 6 Off Gambar 3.14 Desain Form Control dan Monitoring b. Form Penjadwalan Dalam form ini penjadwalan diinputkan satu persatu sesuai ruang, hari dan jam yang diinginkan, Karena keterbatasan memori dari mikrokontroller itu sendiri form ini hanya menyimpan jadwal terakhir yang diinputkan sehingga jadwal bisa berubah–ubah setiap harinya. Dan juga form ini juga terdapat tombol control untuk kembali ke form control dan monitoring serta loq out untuk keluar. Sistem Kontrol Monitoring Lampu Ruangan Jadwal Kontrol Log Out Ruang 1 Ruang 1 Ruang 2 Hari Jam Ruang 3 Senin s d Ruang 4 Selasa s d Ruang 5 Rabu s d Ruang 6 Kamis s d Jum’at s d Sabtu s d Minggu s d Gambar 3.15 Desain Form Penjadwalan

3.6.3. Desain Arsitektur

Arsitektur mikrokontroller ini akan menjelaskan tentang susunan cara kerja yang mengatur sistem dari mikrokontroller tersebut. Struktur ini yang mengatur penginisialisaian yang diproses semenjak pengguna melakukan inputan sampai mendapatkan output. Dan struktur tersebut yaitu: Gambar 3.16 Desain Arsitektur A p p li c a ti o n s ADC U SART T im e r Count e r Polic y Eve nt s I O Port Dari desain arsitektur diatas terdapat beberapa struktur yang membentuk metode ini : 1. Adanya konfigurasi port dimana port–port tersebut akan digunakan unutk menentukan pembagian kaki–kaki dari mikokontroller ATMEGA32. 2. Setelah port sudah terkonfigurasi maka sistem akan membuttuhkan inisialisai timercounter yang digunakan sebagai sistem penjadwalan yang akan dibuat dengan penyamaan waktu. 3. Sistem yang akan dibuat harus menginisialisai USART disini terbagi menjadi beberapa bagian lagi yang merupakan bagian dari sistem register mikrokontroller tersebut. 4. ADC merupakan analog digital converter yang digunakan sebagai setting waktu yang lansung diambil dari dalam sistem mikrokontroller.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Sistem Pengontrol Listrik

Sistem pengontrol listrik ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama. pertama software sebagai pengolah data jadwal dan sebgai pengirim data ke mikrokontroler. Kedua hardware mikrokontroler ATMEGA32 yang berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu.

4.1.1 Aplikasi Simulasi Pengontrol Listrik

Software program pengontrol listrik ini terdiri dari beberapa form yang yang saling mendukung agar dapat mengolah data jadwal dengan baik. Untuk lebih jelasnya tiap-tiap form akan dijelaskan pad sub-sub bab di bawah ini.

4.1.2 Protcol HTTP

Protocol HTTP terakhir dengan versi 1.1 Secara sederhana disimpulkan bahwa prosedur komunikasi HTTP dalam urutan sebagai berikut: a. Client memberikan HTTP request, kemudian b. Server membalas dengan HTTP response. Sebuah request atau response terdiri atas: [1] header dan [2] body. 1. Header dapat terdiri atas satu atau beberapa sub header yang masing- masing berupa satu baris string. Header diakhiri dengan satu baris 67 kosong yang sekaligus menjadi tanda bahwa baris berikutnya akan menjadi body dari request atau response. Dalam header request harus ada satu baris header. 2. Body terdiri dari banyak baris tanpa ketentuan hingga koneksi diputuskan oleh server atau telah ditentukan panjang body yang akan dikirim dengan perintah Content-Length. Proses komunikasi antara server dan client dapat dilihat Dengan menggunakan wireshark ke server dengan port http, ditunjukkan pada table 4.1 Tabel 4.1 Proses Komunikasi antara Server dan Client Pelaku Dikirimkan Client GET hello.htm HTTP1.1 Accept-Language: en-us Host: 10.10.10.33 Connection: Keep-Alive Server HTTP1.1 200 OK Date: Mon, 10 Apr 2000 17:23:29 GMT Connection: close Content-Type: texthtml Content-Length: 92 htmlhead titleHello, worldtitle head body Hello, world bodyhtml Atmega 32 printfHTTP1.1 200 OK; putchar13;putchar10; printfContent-Type: texthtml; putchar13;putchar10; printfContent-Length: 92 ; putchar13;putchar10;