subsistem struktur gedung yang disebut dalam pasal 5.2.1 hanya diperkenankan, bila partisipasi pemikulan pengaruh gempanya adalah kurang
dari 10. Dalam hal ini, unsur atau subsistem tersebut selain terhadap beban gravitasi juga harus direncanakan terhadap simpangan sistem struktur gedung
akibat pengaruh gempa rencana pada struktur gedung yang berperilaku elastis penuh, yaitu terhadap simpangan sebesar R 1,6 kali simpangan akibat beban
gempa nominal pada struktur gedung tersebut, dimana R adalah faktor reduksi gempa dari struktur gedung itu dan 1,6 adalah faktor reduksi gempa untuk
struktur elastis penuh R=f
1
.
2.10. Ketentuan - ketentuan Untuk Perencanaan Gempa Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM
Struktur direncanakan mampu berperilaku daktail dengan memancarkan energi gempa dan membatasi beban gempa yang masuk kedalam
struktur saat terjadi gempa. Ketentuan – ketentuannya sebagai berikut :
1. Detail penulangan komponen SRPMM harus memenuhi ketentuan –
ketentuan Balok, Beban aksial tekan terfaktor pada komponen struktur 10
c g
f dan apabila beban aksial
10
c g
f maka kolom harus dipenuhi
kecuali bila dipasang tulangan spiral sesuai persamaan A
A
s
= 0,45 1
c g
A A
y c
f f
, ...........................2.11
Bila konstruksi plat dua arah tanpa balok digunakan sebagai bagian dari sistem rangka pemikul beban lateral, maka detail penulangannya harus
memenuhi gambar 2.5
24
2. Kuat geser rencana balok, kolom, dan konstruksi plat dua arah yang
memikul baban gempa tidak boleh kurang daripada : a. Jumlah gaya lintang yang timbul akibat termobilisasi kuat lentur
nominal komponen struktur pada setiap ujung bentang bersihnya dan gaya lintang akibat beban gravitasi terfaktor lihat gambar 2.4, atau
b. Gaya lintang maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban rencana
termasuk pengaruh beban gempa, E, dimana nilai E diambil sebesar dua
kali yang ditentukan dalam peraturan perencanaan tahan gempa.
W u = 1 , 2 D + 1 , 0 L M n r
M n l V u
V u
V u = M n l
M n l l n
+ +
W u l n
2 G a y a l i n t a n g p a d a b a l o k
Vu Vu
Mnt
Mnb hn
Pu
Pu Gaya lintang pada kolom
Vu = Mnt Mnb
hn +
Gambar 2.7a : Gaya Lintang Rencana Untuk SRPMM
25
3. Balok
Kuat lentur positif komponen struktur lentur pada muka kolom tidak boleh lebih kecil dari sepertiga kuat lentur negatifnya pada muka
tersebut. Baik kuat lentur negatif maupun kuat lentur positif pada setiap irisan penampang disepanjang bentang tidak boleh kurang dari seperlima
kuat lentur terbesar yang disediakan pada kedua muka kolom di kedua ujung komponen struktur tersebut.
Pada kedua ujung komponen struktur tersebut harus dipasang sengkang sepanjang jarak dua kali tinggi komponen struktur diukur dari muka
perletakan ke arah tengah bentang. Sengkang pertama harus dipasang pada jarak tidak lebih daripada 50 mm dari muka perletakan. Spasi
maksimum sengkang tidak boleh melebihi : d 4
8 x diameter tulangan longitidinal terkecil 24 x diameter sengkang
300 mm Sengkang harus dipasang di sepanjang bentang balok dengan
spasi d 2
4. Kolom