SRPMM dipakai untuk daerah dengan resiko gempa menengah wilayah gempa 3 dan 4.
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK
SRPMK dipakai untuk daerah dengan resiko gempa tinggi wilayah gempa 5 dan 6.
Perencanaan struktur gedung dalam penulisan proposal tugas akhir ini menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah SRPMM.
2.2. Dasar – dasar perencanaan
1. Sesuai ketentuan SNI 03 – 2847 – 2002, untuk daerah dengan resiko gempa menengah harus digunakan sistem rangka pemikul momen menengah atau
khusus, dalam struktur ini menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah.
2. Dalam ketentuan SNI 03 – 1726 – 2002 gambar 1, wilayah kota surabaya merupakan daerah dengan resiko gempa kecil zona 2, dalam struktur ini
akan merubah wilayah tersebut dengan resiko gempa menengah zona 3. 3.
c f beton pada suatu komponen – komponen struktur tidak boleh kurang
dari 20 Mpa SNI 03 – 1726 – 2002 pasal 23.2.4.1
2.3. Peraturan yang Digunakan
Perencanaan proposal tugas akhir ini akan menggunakan peraturan – peraturan yang berlaku :
- SNI 03 – 2847 – 2002 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung,
6
- SNI 03 – 1726 – 2002 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung,
- Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 PPIUG’83, - Peraturan ACI
- Peraturan UBC
2.4. Pembebanan Struktur Utama
Jenis pembebanan yang dipakai dalam perhitungan ini adalah : 1. Beban Mati
Berat semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala beban tambahan, finishing, mesin - mesin serta peralatan tetap yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut.
2. Beban Hidup
Semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban - beban pada lantai yang berasal dari barang -
barang yang dapat berpindah dan atau beban akibat air hujan pada atap.
3. Beban Gempa
Beban hidup pada gedung ikut menentukan besarnya beban gempa rencana yang harus dipikul oleh sistem struktur. Seperti yang telah
diuraikan diatas bahwa karena peluang terjadinya beban hidup yang kecil, maka untuk perencanaan beban gempa ini sesuai dengan PPIUG’83 beban
massa hidup dapat direduksi sebesar 0,30.
7
4. Beban Angin Beban angin diambil sebesar 25 kg m
2
, karena jauh dari pantai.
2.5. Open Frame
Struktur utama bangunan ini terdiri atas balok utama dan kolom – kolom, kerangka struktur sebagian besar tidak diisi tembok sehingga struktur
dimodelkan dengan rangka terbuka open frame. Untuk memperhitungkan beban gempa maka pada struktur dikenakan kombinasi beban statis dengan
beban dinamis, dengan mewakilkan setiap lantai ke dalam bentuk massa terpusat.
Sumber utama pemencaran energi pada open frame adalah sendi – sendi plastis pada balok – balok diseluruh lantai. Gambar berikut merupakan goyang
mekanisme goyang khas pada rangka terbuka :
Gambar 2.1. Mekanisme Keruntuhan Yang Tidak Diinginkan Side – Way Mechanism
8
Gambar 2.2. Mekanisme Keruntuhan Yang Diinginkan
2.6. Daktilitas