prinsip akuntabilitas, maka masyarakat berhak mengetahui pendayagunaan apa yang telah disumbangkannya kepada lembaga
pendidikan, baik tingkat efektivitas maupun tingkat efisiensinya. Dengan demikian kepala sekolah perlu memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam mengelola keuangan secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Untuk membekali calon kepala sekolah
agar nantinya dapat menjadi kepala sekolah yang mampu mengelola keuangan secara baik, maka pendidikan dan pelatihan manajemen
keuangan perlu dilakukan secara sistematis.
B. Dimensi Kompetensi
Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir pendidikan dan pelatihan manajemen keuangan di sekolah ini
adalah dimensi kompetensi manajerial.
C. Kompetensi yang Diharapkan Dicapai
Pada akhir pendidikan dan pelatihan manajemen keuangan di sekolah ini peserta memiliki pengetahuan dan mampu mengelola
keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien.
D. Indikator Pencapaian Hasil
Pada akhir pendidikan dan pelatihan manajemen keuangan di sekolah peserta:
1. Mampu menjelaskan konsep manajemen keuangan secara tepat.
2. Mampu menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah dan menentukan alternatif sumber
pendapatan untuk pembiayaan program kerja di sekolah 3
3. Mampu menggali berbagai sumber dana dari masyarakat 4. Mampu membelanjakan keuangan sekolah dan
menyelenggarakan pembukuan keuangan secara benar. 5. Mampu melaksanakan pengawasan, mengkoordinasian
pelaporan keuangan sekolah dan mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan sekolah.
E. Alokasi Waktu
Alokasi waktu pendidikan dan pelatihan manajemen keuangan di sekolah ini adalah 32 jam 32 x 45 menit.
F. Skenario
Secara tentatif dapat dikembangkan lebih lanjut oleh fasilitator, skenario pendidikan dan pelatihan manajemen keuangan di
sekolah ini sebagai berikut: 1. Appersepsi dan pre-test , menggali permasalahan peserta,
curah pendapat dan dialog interaktif antara fasilitator dan peserta pelatihan.
2. Penjelasan dimensi kompetensi, kompetensi yang dikembangkan dan indikator pencapaian hasil selama
pelatihan. 3. Penjelasan materi oleh fasilitator, peserta memperhatikan dan
mengajukan pertanyaan. 4. Peserta mengerjakan tugas latihan secara individual dan atau
kelompok, fasilitator memantau 5. Peserta melakukan diskusi atau lokakarya , fasilitator
memantau
4
6. Peserta melakukan praktik kerja lapangan di Sekolah Menengah Pertama atau Sekolah Menengah Atas atau
Sekolah Menengah Kejuruan 7. Pembahasan hasil praktik kerja lapangan dalam sidang pleno
yang diikuti oleh semua peserta, dipimpin oleh penyaji dan pembahas, notulis mencatat dan mengikuti jalannya
persidangan dan menyusun laporan secara ringkas. 8. Penarikan kesimpulan dan refleksi kegiatan Diklat
9. Post-test 10.Penutup
5
BAB II KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH