d. Dimensi efisiensi, yaitu seberapa jauh kegiatan pelaksanaan pekerjaan dapat dikerjakan secara hemat dan cermat.
2. Jenis Pengawasan
Pengawasan dapat dilakukan dalam beberapa jenis, yaitu: a. Berdasarkan subyeknya, meliputi:
1 Pengawasan intern, yaitu pengawasan terhadap semua unit dan bidang kegiatan yang ada di dalam organisasi.
2 Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparatur pengawasan dari luar organisasi yang
mempunyai wewenang mengawasi. b. Berdasarkan waktunya, meliputi:
1 Pengawasan terus menerus, yaitu pengawasan yang tidak tergantung pada waktu tertentu, lebih merupakan kegiatan
pengawasan rutin. 2 Pengawasan berkala, yaitu pengawasan yang dilakukan
setiap jangka waktu tertentu, berdasarkan rencana yang ditujukan terhadap masalah umum.
3 Pengawasan insidental, yaitu pengawasan yang dilaksanakan secara mendadak di luar rencana kerja rutin
atau berdasarkan keperluan.
3. Perangkat Aparat Pengawasan Negara
a. Aparat pengawasan fungsional konstitusional Badan Pemeriksa Keuangan BPK merupakan lembaga
tinggi negara yang bertugas memeriksa pertanggungjawaban keuangan negara. BPK memeriksa tanggung jawab
52
pemerintah tentang keuangan yang terlepas dari pengaruh dan kedudukan pemerintah sebagai penguasa dalam
pengurusan keuangan negara. b. Aparat pengawasan fungsional pemerintah
1 Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP
2 Inspektorat Jenderal Departemen Lembaga
Pemerintahan Non-departemen ITJEN. Instansi ini bertugas:
a melakukan pemeriksaan terhadap semua
unsurinstansi di lingkungan departemen. b
melakukan pengujian serta penilaian atas laporan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap unsur
instansi di lingkungan departemen. c
melakukan pengusutan mengenai kebenaran laporan atau tentang hambatan, penyimpangan,
penyalahgunaan wewenang di bidang administrasi atau keuangan yang dilakukan oleh unsur instansi
di lingkungan departemen. d
melakukan pemeriksaan dalam rangka opstib.
3 Aparat Pengawasan Lainnya
a Aparat Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat dilakukan oleh pimpinan atasan langsung dari unit satuan organisasi kerja
terhadap bawahan . b
Aparat Pengawasan Proyek Sektoral Tugas aparat ini antara lain:
53
1 melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek-proyek pembangunan yang meliputi
proyek-proyek dalam rangka program sektoral 2 melakukan penelitian dan peninjauan pada
proyek-proyek tersebut diatas dan menyampaikan laporan atas hasil tugasnya.
Pengawasan keuangan memiliki fungsi mengawasi perencanaan keuangan dan pelaksanaan penggunaan keuangan. Walaupun
perencanaan yang baik telah ada, yang telah diatur dan digerakkan, belum tentu tujuan dapat tercapai, sehingga masih perlu ada
pengawasan. Pada dasarnya pengawasan merupakan usaha sadar untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan penyimpangan
pelaksanaan dari rencana yang telah ditetapkan. Apakah pelaksananya telah tepat dan telah menduduki tempat yang tepat,
apakah cara bekerjanya telah betul dan aktivitasnya telah berjalan sesuai dengan pola organisasi. Kalau terdapat kesalahan dan
penyimpangan, maka segera diperbaiki. Oleh sebab itu setiap manajer pada setiap tingkatan organisasi berkewajiban melakukan
pengawasan. Untuk melakukan pengawasan yang tepat, kepala sekolah
dituntut untuk memahami pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana administrasi keuangan, memahami peraturan pemerintah yang
mengatur penggunaan dan pertanggungjawaban serta pengadministrasian uang negara, yang antara lain:1 kelengkapan
administrasi keuangan DIKDIPDIPA, buku kas umum, buku register SPM, buku pembantu, 2 cara menghitung pajak, batas pembelian
kena pajak, PPh, PPN.
54
Pengawasan merupakan salah satu fungsi organisasi yang bermaksud untuk menjaga agar segala kegiatan pelaksanaan
senantiasa sesuai dengan perencanaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan kegiatan harus disesuaikan dengan:
a ketentuan atau peraturan yang berlaku, b kebijakan pimpinan dan c kondisi setempat.
Pemeriksaan merupakan bagian dari pengawasan, yaitu tindakan membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan
yang seharusnya.. Pemeriksaan kas adalah suatu tindakan membandingkan antara saldo kas baik berupa uang tunai, kertas
berharga maupun giral yang berada dalam pengurusan pemegang kas dengan tata usahanya. Petugas pemeriksaan harus mempunyai
persyaratan antara lain: 1.
Integritas, yaitu kepribadian yang dilandasi unsur kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan bertanggung jawab sehingga
menimbulkan kepercayaan dan rasa hormat. 2.
Objektivitas, yaitu kemampuan untuk menyampaikan apa adanya, tanpa dipengaruhi oleh pendapat pribadi.
3. Keahlian, yaitu suatu kemampuan khusus yang dimiliki
seseorang yang diakui mampu dalam teori dan praktek untuk melaksanakan tugas.
4. Kemampuan teknis, yaitu kesanggupan dan kecakapan
seseorang dalam melaksanakan tugas.
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Kas Bendaharawan