Esia Di Wilayah Jakarta Selatan”. Dalam Penelitian ini rumusan masalah
yang digunakan adalah : 1 Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan? 2 Apakah terdapat pengaruh harga terhadap
kepuasan pelanggan? 3 Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan dan harga secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan? Berdasarkan hasil
perhitungan regresi linier berganda, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga, terhadap Kepuasan Pelanggan dengan tingkat
relatif rendah, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Masih terdapat pengaruh lain yang cukup berpengaruh besar terhadap Kepuasan
Pelanggan
c. Hernama dan Johan 2006 Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Kepuasan Pelanggan Pada Produk Tepung Ketan Merk Rose Brand PT Sungai Budi Jakarta”. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang digunakan
adalah : 1 Apakah konsumen puas dengan produk tepung ketan yang dihasilkan oleh PT Sungai Budi Jakarta ? 2 Faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kepuasan konsumen? 3 Bagaiman faktor tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen ? Berdasarkan hasil perhitungan regresi
linier berganda, menunjukkan bahwa konsuemn merasa puas terhadap kualitas produk tepung ketan yang di produksi oleh PT Sungai Budi, namun ada
beberapa indikator yang perlu diperhatikan pihak manajemen yaitu wangiharum , lebih kering, dan dapat digunakan untuk berbagai macam kue .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada ketiga indikator ini konsumen merasa bahwa produk tepung Ketan Rose
Brand kurang memuaskan.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Saladin 2006, pasar adalah kumpulan seluruh pembeli yang
aktual dan potensial dari suatu produk atau semua pelanggan yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu, bersedia dan mampu melibatkan diri dalam
suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Saladin 2006 mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial
dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk dengan
yang lain.
Menurut Alma 2002 pemasaran merupakan penawaran atau penjualan
barang yang berhubungan dengan pemindahan hak milik secara memuaskan.
Kotler 2003
mengemukakan pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran. Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi formal berikut : Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggandengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya Kotler, 2007.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikanbarang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial Swasta, 2000. Menurut Nurbiyanti dan Machfoedz 2005, pemasaran adalah
proses kolektif yang dimanfaatkan oleh individu atau kelompok mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan melalui pembuatan, penawaran,
pertukaran nilai produk dan jasa dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Lamb, et.al 2001:6 pemasaran memiliki dau
hal. Pertama, pemasaran merupakan filosofi, sikap; orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan konsumen. Kedua, pemasaran adalah sekumpulan
aktivitas yang digunakan untuk mengimplimentasikan filosofi ini. Definisi dari American Marketing Asociation AMA mencakup kedua perspektif itu
menyatakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Pemasaran diartikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dengan jalan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep inti pemasaran mencakup pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
beberapa faktor, yakni: kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, nilai
kepuasan, pertukaran, pasar, dan pemasar Kotler, 2000:8.
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa, untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan
organisasi Kotler, 2002:9.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi
keinginan dan kebutuhan konsumen yang mampu memberi kepuasan, menentukan cara promosi, menetukan harga yang sesuai, dan melakukan
kegiatan penjualan.
2.2.2 Pengertian Konsep Pemasaran Pengertian konsep pemasaran menurut Kotler, 2006, menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para
pesaingnyadalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikannilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Dalam konsep pemasaran, perusahaan harus berorientasi pada konsumen dengan menentukan produk dan program pemasaran, mengadakan
penelitian pada konsumen dan menentukan serta melaksakan strategi yang paling
baik dan menyusun kegiatan pemasaran secara integral Tjiptono, 2005.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli dan mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk
dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan,
menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya Kotler, 2006.
2.2.3 Pengertian Perilaku Konsumen
Engel, Blackwell dan Miniard dalam Sumarwan, 2002:25
mengartikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk dalam
Sumarwan, 2002:25 mendefinisikan istilah perilaku konsumen diartikan
sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Angipora 2002:119 Perilaku
konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa evaluasi,
memperoleh, menggunakan atau menentukan barang atau jasa.
Asosiasi pemasaran Amerika Peter , J. Paul and Olson, Jerry C., 2005 menyatakan bahwa definisi perilaku konsumen sebagai interaksi yang
dinamis antara rasa ingin tahu dan rasa suka, tingkah laku, dan lingkungan yang akan mempengaruhi perubahan aspek-aspek dalam kehidupan seseorang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan kata lain, perilaku konsumen meliputi pengalaman yang dirasakan maupun pemikiran seseorang dan tingkah laku mereka yang ditunjukkan dalam
proses konsumsi.
Menurut Kotler 2002 : 14 : Model perilaku konsumen merupakan
model paling sederhana, model ini menggambarkan tahap – tahap yang lalui sesorang konsumen untuk melakukan pembelian.
Kotler dan Armstrong 2006 mengartikan perilaku konsumen sebagai
perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang
membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga.
2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi
dan menghabiskan produk. Definisi ini telah memperlihatkan pada kita bahwa dengan mempelajari
perilaku konsumen maka pemasar dapat mengetahui secara jelas proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dan pengaruh-pengaruh
yang dihadapi dalam usaha memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan.
Menurut Setiadi 2003 studi mengenai perilaku konsumen akan
menghasilkan 3 informasi penting yaitu : 1. Orientasi pandang konsumen Acconsumer orientation
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Berbagai fakta tentang perilaku berbelanja Facts about buying behavior
3. Konsep yang memberi acuan pada proses berpikirnya manusia dalam berkeputusan Theories to guide the thinking process
Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasan seseorang membeli produk tertentu dengan merk
tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa istilah yang perlu diketahui untuk memahami perilaku konsumen antara lain :
Customer adalah orang yang membeli pada sebuah toko atau perusahaan tetentu.
Consumer atau konsumen mempunyai arti yang lebih luas yaitu pembeli atau pemakai produk tertentu barang dan jasa yang tidak terbatas pada toko atau
perusahaan tertentu saja. Konsumen akhir adalah individu-indivu yang melakukan pembelian untuk
tujuan pribadi atau untuk konsumsi rumah tangganya. Pembeli individu adalah individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi
kebutuhan pribadi dengan sedikit atau bahkan tanpa pengaruh orang lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4 Pengertian Produk
Produk adalah seperangkat atribut dan manfaat yang dianggap penting
hingga kurang penting oleh pemakainya Ferrinadewi Darmawan, 2004.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan Kotler, 2002:448. Menurut Kotler 2000 : 70 : Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, dan digunakan atau dikonsumsi. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Menurut Lamb, et.al 2001:414 sebuah produk dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu, baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh
seseorang melalui pertukaran. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan
sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci konsep produk total meliputi barang, kemasan,
merek, label, pelayanan, dan jaminan.
Menurut Dharmmesta dan Irawan 2001 : 165 produk adalah suatu
sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Produk dikatakan mempunyai kinerja yang baik apabila produk tersebut
mampu bekerja sesuai yang diinginkan. Produk tesebut dikatakan sebagai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produk yang mempunyai reliabilitas yang baik apabila mempunyai kegunaan
selama pemakaian Kotler, 2005 . Kotler, 2007 dalam hal ini memberikan batasan produk adalah suatu
yang dianggap memuaskan kebutuhan dan keinginan. produk dapat berupa suatu benda object , rasa service, kegiatan acting , orang person ,
tempat place , organisasi dan gagasan dimana suatu prodak akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan
produk lain yang sejenis. Wujud produk adalah ciri – ciri atau sifat- sifat produk yang dilihat oleh
konsumen dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Penekanan wujud fisik produk adalah termasuk fungsi dari produk tersebut
disamping desain, warna, ukuran dan pengepakannya. Dari wujud produk fisik inilah konsumen atau pembeli dapat membedakan antara satu produk dengan
produk yang lainnya. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pelanggan yang diciptakan oleh perusahaan untuk digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen baik bersifat berwujud maupun yang bersifat tidak berwujud.
2.2.5 Klasifikasi Produk
Menurut Kotler 2005 produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
produk yang dipasarkan meliputi barang fisik misalnya buku, manusia misalnya Micahel Jordan, tempat misalnya Bali, organisasi misalnya
pramuka, dan gagasan keluarga berencana.
Menurut Kotler 2005, pemasar perlu untuk memikirkan secara
mendalam mengenai lima tingkat produk, yakni : 1 core benefit, artinya pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat, 2 basic
product, artinya pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar, 3 expected product, pemasar harus menyiapkan produk yang diharapkan yaitu
bebrapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk tersebut, 4 augmented product, artinya pemasar harus dapat
menyiapkan produk ditingkatkan yang melampaui harapan pelanggan, 5 potential product, yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan
perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang dan dari sinilah perusahaaan-perusahaan mencari berbagai cara baru
untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawarannya.
Menurut Kotler 2005:72 Dalam mengembangkan stategi pemasaran
untuk produk dan jasa, pemasar mengembangkan beberapa klasifikasi produk berdasarkan ciri-cirinya, yaitu daya tahan, wujud dan penggunaan konsumen
atau industri
Berdasarkan daya tahan dan wujud, Kotler 2005:73
mengklasifikasikan produk kedalam dua kelompok utama, yaitu : 1. Barang yang tidak tahan lama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Adalah barang yang berwujud yang biasanya hanya di konsumsi sekali atau beberapa kali penggunaannya saja, seperti makanan dan minuman
2. Barang tahan lama Adalah barang berwujud yang biasanya dipakai berkali-kali, seperti pakaian
Selain berdasarkan daya tahannya, Kotler 2005:73 juga
mengklasifikasikan barang berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk dikonsumsi. Berdasarkan kriterias ini, produk dapat dibedakan menjadi:
1. Barang Konsumsi Merupakan produk yang dibeli bertujuan untuk dikonsumsi pribadi atau
digunakan untuk pengguna akhir, seperti makanan, minuman 2. Barang Industri
Adalah barang yang dibeli oleh individu atau perusahaan untuk keperluan bisnis atau diproses lebih lanjut. Berdasarkan bagaimana mereka memasuki
proses produksi dan harganya, barang industri dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu :
a. Bahan Baku dan Suku Cadang Merupakan barang industri yang sepenuhnya masuk kedalam produk yang
dibuat pabrik, termasuk bahan baku serta material dan suku cadang yang ikut dalam proses manufaktur
b. Barang Modal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Merupakan barang industri yang membentu produksi atau operasi pembeli dan memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk akhir. Barang modal
meliputi dua kelompok, yaitu instalsi dan peralatan. c. Pasokan dan Layanan Bisnis
Merupakan barang dan jasa yang tidak tahan lama yang membantu pengembangan atau pengelolaan produk akhir
2.2.6 Pengertian Kualitas Produk Menurut Kotler 2009:143 Kualitas adalah totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
American Society for Quality Control Kotler 2002:67 memberikan
definisi tentang “ Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”.
Mowen dan Minor 2002 : 90 mendefinisikan kualitas produk
sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. Kecocokan suatu penggunaan produk adalah apabila produk mempunyai daya
tahan penggunaanya lama, produk yang digunakan akan meningkatkan citra atau status konsumen yang memakainya, adanya jaminan kualitas dan sesuai
etika bila digunakan Nasution, 2005 : 2 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Juran dikutip dari Nasution, 2005 : 2 mendefinisikan
kualitas produk sebagai kecocokan penggunaan produk fitness for use untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Kualitas produk dapat diartikan sebagai ukuran relatif suatu barang atau jasa yang dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh tingkat
keunggulan suatu produk mampu memenuhi keinginan pelanggan Kotler, 2006.
Kualitas produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di pasar sasaran dimana kemampuannya memberikan manfaat dan kepuasan dengan
indicator Wijayanti, 2009:11.
Di dalam mengembangkan sebuah produk, produsen harus menentukan mutu yang akan mendukung posisi produk itu di pasaran. Mutu dapat
didefinisikan sebagai memberikan yang lebih besar atau lebih unggul dalam
suatu produk sebagai pembanding pasar Garvin, 1998; Zeithaml, 1988 dalam Sethi, 2000.
Adapun indikator dari kualitas produk Sumani, 2008 adalah sebagai berikut :
Kinerja performance, yaitu kemampuan utama dari produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan feature, yaitu kemampuan tambahan atau pendukung.
Kehandalan reliability, yaitu kemampuan produk dalam memaksimalkan kualitas produk untuk meminimalisir kerusakan atau gagal pakai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Daya Tahan durability, yaitu masa penggunaan produk untuk dapat digunakan.
Kualitas yang dipersepsikan perceived quality, yaitu citra dan reputasi produk tersebut serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
2.2.7 Pengertian Harga Kotler
2000:107 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan harga
adalah jumlah uang yang ditetapkan oleh produk untuk dibayar oleh konsumen atau pelanggan guna menutupi biaya produksi, distribusi dan penjualan pokok
termasuk pengembalian yang menandai atas usaha dan resikonya.
Menurut Hussein Umar 2000, 32-33 harga adalah sejumlah nilai
yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui
tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Hawkins Best dan Coney 2001:21 dalam mendefinisikan harga
adalah sejumlah uang yang harus dibayar untuk dapat mendapatkan hak menggunakan suatu produk. Harga yaitu seberapa besar harga sebagai
pengorbanan konsumen dalam memperoleh manfaat produk yang diinginkan. Harga masih merupakan elemen yang terpenting dalam menentukan pangsa
pasar dan keuntungan perusahaan Kotler, 2001.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Harga
menurut Kotler dan Amstrong 2001 adalah sejumlah uang
yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan
memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan
mengidentifikasikan harga dengan nilai.
Menurut Swasta 2001, harga merupakan sejumlah uang ditambah
beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Harga juga memainkan
peranan penting dalam mengkomunikasikan kualitas dari jasa tersebut. Dengan kesediaan petunjuk-petunjuk, yang bersifat nyata, konsumen mengasosiasikan
harga yang tinggi dengan tingkat kinerja suatu produk jasa yang tinggi pula. Menurut Lamb, et al 2001:268 Harga merupakan sesuatu yang
diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang dan jasa.
Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah
produk atau jasa Simamora, 2000:574.
Berdasarkan kajian teori, maka dapat disusun konstruk harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan layanan yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan
oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Adapun indikator dari harga Desmiati, 2009 antara lain :
Harga dasar harga yang ditawarkan Diskon
Cara pembayaran
2.2.8 Tujuan Penetapan Harga
Adapun tujuan penetapan harga yaitu : a. Mendapatkan laba maksimum
b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih.
c. Mencegah atau mengurangi pesaing. d. Mempertahankan atau memperbaiki market share
2.2.9 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Secara umum dapat dikatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja hasil suatu produk dan harapannya. Pelanggan yang senang dan puas cenderung akan berperilaku positif. Mereka akan membeli kembali.
Apakah pembeli akan puas setelah pembelian tergantung pada kinerja penawaran sehu-bungan dengan harapan pembeli.
Menurut Barkeley dan Saylor Yuliarni dan Riyasa, 2007 bahwa
kepuasan pelanggan adalah kualitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Bersky Suhartanto, 2001, bahwa kepuasan pelanggan
merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Oleh karenanya dengan memuaskan konsumen, organisasi dapat meningkatkan tingkat
keuntungannyadan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Menurut Zeithamal, Berry dan Parasuraman Palilati, 2004 bahwa
kepuasan dan ketidakpuasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi kesesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual
produk yang dirasakan setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara apa yang
diharapkan pelanggan customer expectation dengan apa yang diperoleh
pelanggan perceived quality Kotler, 2000. Menurut Kotler dalam Tjiptono 2003:102 kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan di bandingkan dengan harapannya.
Sedangkan Wilkie dalam Tjiptono 2003:102 kepuasan pelanggan
adalah suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman
konsumsi suatu produk dan jasa. Kepuasan pelanggan menurut Kotler 2000
menyatakan bahwa kepuasan dan ketidak puasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi kesesuaian dis-confirmation yang dirasakan antara harapan
sebelumnya norma kinerja lainnya dengan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil outcome sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil
yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan Tjiptono, 2000:146.
Terdapat kesamaan diantara beberapa definisi diatas, yaitu menyangkut komponen kepuasan pelanggan harapan dan kinerja dibandingkan dengan
hasil yang dirasakan. Pengertian kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai kinerja suatu
barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan. Usmara, 2003: 134-135.
Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang merasa mendapatkan nilai dari seorang pemasok, produsen atau penyedia jasa. Nilai bagi pelanggan
adalah produk berkualitas, maka kepuasan terjadi saat pelanggan mendapatkan
produk yang berkualitas Irawan, 2006:2.
Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang
dirasakannya setelah pemakaian Rangkuti, 2002. Kepuasan pelanggan
dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktorfaktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat.
Menurut Umar 2002:51 faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan adalah mutu produk dan pelayanannya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah penjualan dan nilai-nilai perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi
harapan, pelanggan amat puas atau senang. Kepuasan tinggi atau kesenangan menciptakan kelekatan emosional terhadap merek, bukan hanya preferensi
rasional. Hasilnya adalah kesetiaan pelanggan yang tinggi. Kepuasan tidak akan pernah berhenti pada satu titik. Ia bergerak dinamis mengikuti tingkat
kualitas produkjasa dan layanannya dengan harapan-harapan yang berkembang di benak konsumen.
Adapun indikator dari kepuasan pelanggan Hernama dan Johan, 2006 antara lain :
Kualitas produk Harga
Faktor emosional Kemudahan
2.2.10. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Mowen dan Minor 2002 : 90 mendefinisikan kualitas produk
sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. Kecocokan suatu penggunaan produk adalah apabila produk mempunyai daya
tahan penggunaanya lama, produk yang gigunakan akan meningkatkan citra atau status konsumen yang memakainya, adanya jaminan kualitas dan sesuai
etika bila digunakan Nasution, 2005 : 2 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kemampuan produk ini untuk memberikan layanan yang terbaik pada pemakainya akan menguatkan kedudukan atau posisi produk dalam benak
konsumen, sehingga memungkinkan konsumen menjadikan pilihan pertama bilamana akan terjadi pembelian diwaktu yang akan datang.
Kotler dan Amstrong 2003:22 menyatakan bahwa sesuai dengan
konsep produk, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik, dan sifat terbaik dan bahwa organisasi harus
mencurahkan tenaganya untuk melakukan perbaikan produk secara terus menerus. Perusahaan yang mampu memuaskan pelanggan dan memiliki
konsumen yang setia cenderung mampu bertahan dalam kondisi perekonomian saat ini.
Muwarni 2004 menemukan bahwa kualitas produk secara langsung
dan tidak langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan sebagai variabel intervensi.
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling
memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Pandangan yang subjektif ini mangakibatkan
konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah kepuasan maksimum yang dapat
dirasakannya. Yamit 2005
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.11. Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan
Harga merupakan sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga juga ditetapkan penentuan nilai suatu produk dibenak
pelanggan dan harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, setiap perusahaan
harus menetapkan harganya secara tepat sehingga perusahaan sukses dalam
memasarkan suatu barang atau jasa kepada konsumen dan pelanggan Swasta ,2001.
“Dari uraian teori diatas dapat disimpulkan bahwa harga mempengaruhi kepuasan pelanggan. Semakin tinggi kualitas produk yang dihasilkan dengan nilai
atau harga yang rendah maka kepuasan pelanggan akan tercapai pula atau dapat dikatakan bahwa harga mempunyai pengaruh negatif terhadap kepuasan
pelanggan. Sedangkan dalam jurnal Hernama dan Johan 2006 mengenai :
“Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Produk Tepung Ketan Rose Brand PT. Sungai Budi Jakarta” menyatakan bahwa harga mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan. Bagi konsumen yang sensitif terhadap harga, harga yang murah memberikan kontribusi yang besar, karena mendapatkan nilai dari
harga. Tapi bagi konsumen yang tidak sesitif terhadap harga, harga murah tidak begitu berpengaruh, sehingga elemen ini cenderung stabil dalam pandangan
konsumen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.Kerangka Konseptual
KUALITAS PRODUK
X1
HARGA X2
KEPUASAN PELANGGAN
Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4 Hipotesis
Dari permasalahan yang ada, dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga bahwa kualitas produk X1 Ban Mobil Bridgestone berpengaruh
positif terhadap kepuasan pelanggan Y dalam membeli produk Ban Mobil Bridgestone di Surabaya.
2. Diduga bahwa harga X2 Ban Mobil Bridgestone berpengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan Y dalam membeli Ban Mobil Bridgestone di
Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoperasiaan atau pendefinisian konsep penelitian termasuk penetapan cara
dan satuan pengukuran variabelnya berdasarkan atas sifat-sifat atau hal-hal yang dapat diamati atau diobservasi. Variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu : 1.
Kualitas produk X1 2.
Harga X2 3.
Kepuasan pelanggan Y Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kualitas Produk X1
American Society for Quality Control Kotler 2002:67 memberikan
definisi tentang “ Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.