Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Bangunan Dalam air buangan rendah, biasanya ditambahkan methanol CH
3
OH sebagai sumber karbon, sedangkan sumber energi diperoleh dari hasil reaksi
anorganik. Bakteri yang melakukan proses denitrifikasi meliputi : achromobacter,
Alcaligenes, Bacillus, Brevibacterium, F lavobacterium, Laccthobacterium dan lainnya.
Ada dua tahap konveksi dalam proses denitrifikasi yaitu : - Tahap nitrat menjadi nitrit
- Tahap nitrit menjadi gas nitrogen Sehingga keseluruhan proses secara berurutan adalah :
NO
3
→ NO
2
→ NO → N
2
O →N
2
II.2.4. Tertiary Treatment
Pengolahan ini adalah kelanjutan dari pengolahan terdahulu, oleh karena itu pengolahan jenis ini akan digunakan apabila pada pengolahan pertama dan
kedua, banyak zat tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat umum. Pengolahan ketiga ini merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan
kandungan zat yang terbanyak dalam air limbah, biasanya dilaksanakan pada pabrik yang menghasilkan air limbah khusus diantaranya yang mengandung fenol,
nitrogen, fosfat, bakteri patogen dan lainnya. Unit pengolahan tersier ini terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perencanaan Bangun
a Carbon Aktif
Pengolahan a digunakan sebagai pr
terlarut yang ada deng bisa dihilangkan. Sela
bahan organik fenol
Gambar 2.41. Karbon
MetcalfEddy,1151
b Ion Exchange
Untuk limbah bahan anorganik, p
karena ion-ion cender sehingga cara pengola
ion exchange baik io
unan Pengolahan Air Bangunan
tif
air limbah dengan menggunakan karbon proses kelanjutan dari pengolahan secara bi
engan cara menyerap partikel yang berada dala elain itu proses ini juga bisa menghilangkan b
ol, merkuri dan lain-lain.
bon Aktif
51
ge
ah cair yang bahan pencemarnya larut dan m , pengolahannya tidak dapat dilakukan dengan
derung menjadi permukaan yang berbatasan d olahan yang dipilih untuk jenis tersebut adalah
ion positif maupun ion negatif. 51
n aktif biasanya biologis. Organik
alam partikel juga bau, warna, rasa,
n membentuk ion gan cara adsorbsi,
dengan absorber, lah pertukaran ion
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Bangunan Secara garis besar prosesnya serupa dengan adsobsi yaitu dengan
mengkontakkan limbah dengan bahan aktif penukaran ion yang siap memberi ion H
+
atau OH
-
ke limbah dan menerima ion positif atau ion negatif dari limbah. Keadaan jenuh juga akan dialami oleh bahan aktif penukar ion, yang pemulihan
keaktifanya dapat dilakukan melalui proses regenerasi. Limbah biasanya menggunakan proses ion exchange antara lain yang mengandung logam, misalnya
Na
2+
, Ca
2+
, Cu, Ni, Cr, Mg
2+
, Fe, Co.
Gambar 2.42. Ion Exchange Reynold,383
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Bangunan
c Secondary Clarifier
Fungsinya sama dengan Bak pengendap, tetapi clarifier biasanya di tempatkan setelah pengolahan kedua pengolahan Biologis.
Gambar 2.43. Clarifier. a Denah, b Tampak Samping Reynold,251
II.2.5. Sludge Treatment Pengolahan Lumpur