satu atau lebih paket yang dimasukkan ke penyimpanan sebagai bagian dari paket lama, atau merupakan paket baru, atau satu atau lebih paket
dihapus, atau dipindahkan dari penympanan, atau merupan satu atau lebih paket dimodifikasi atau berubah.
2.9 Entity Relationship Diagram ERD
Entity Relationship Diagram atau biasa disingkat dengan ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara file – file penyimpanan
dalam DFD . Karena itu, ERD berbeda dengan DFD Data Flow Diagram, yang memodelkan fungsi sistem , atau dengan STD State Transition Diagram,
yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu . ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antara
entitas tabel. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dan dengan ERD pula kita mencoba menjawab
pertanyaan seperti: data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan data yang lain?
ERD pertama kali dideskripsikan olek Peter Chen The Entity relationship Model – to-ward a Unified of Data, March 1976 . Dalam buku ini
Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model. Setelah itu dikembangkan dan dimodifikasi oleh Chen dan banyak pasar lain. Pada saat ini ERD dibuat sebagai
bagian dari perangkat lunak CASE yang juga melakukan modifikasi khusus versi CASE , karena itu tidak ada bentuk tunggal dan standar dari ERD suatu
saat kita mungkin akan menemukan sebagian dari versi ERD .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Entity adalah suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan
dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja, dan lain-lain. Seandainya x adalah seorang pekerja maka x adalah isi dari pekerja, sedangkan jika y adalah seorang
pelanggan maka y adalah si pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entity sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entity seperti x dan y dalam
contoh diatas. Sebuah entity pasti memiliki sebuah elemen yang disebut atribut, dan
berfungsi mendeskripsikan karakter entity tersebut. Sebagai contoh atribut nama pekerja dari entity pekerja. Dalam hal ini dalam setiap ERD biasanya terdapat
lebih dari satu atribut. Misalnya entity item mempunyai atribut deskripsi_item, warna_item, dan ukuran_item. Isi atribut mempunyai suatu yang dapat
mengidentifikasikan isi entity satu dengan yang lain. Misalnya pekerja x mempinyai nomer induk pegawai NIP yang berbeda dengan pekerja y. NIP
dalam hal ini berfungsi sebagai komponen pembeda, karena dalam suatu organisasi kita seringkali menemukan nama_pekerja yang sama bagi lebih dari
satu pekerja. Dalam ERD ada entity yang disebut sebagai entity lemah, yaitu entity
yang kehadirannya dalam suatu basis data tergantung pada kehadiran entity lain. Misalnya jika dalam suatu perusahaan hanya ada transaksi jika ada palanggan,
seandainya jika tidak ada pelanggan maka tidak terjadi transaksi. Dalam hal ini terhadap entity pelanggan, entity transaksi adalah entity lemah.
Biasanya entity yang tergantung pada entity lain tidak punya factor pembeda identifier, sehingga factor pembedanya menggunakan factor atribut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari entity yang lebih kuat. Dalam contoh diatas jika transaksi mempunyai atribut tanggal_transaksi maka factor pembedanya adalah nomer_pelanggan yang juga
merupakan atribut pelanggan. Pada sejumlah kasus ada entity yang tidak homogen, tetapi terdiri dari
sejumlah bagian. Misalnya pada contoh diatas, pelanggan terdiri dari atribut nomer_pelanggan, nama_pelanggan, dan nilai_rekening, sedangkan pelanggan
terbagi menjadi perorangan, partner dan perusahaan. Dalam kasus seperti ini semua jenis pelanggan di atas tergabung dalam
satu entity yang kita namakan pelanggan. Sebagai konsekuensi, tidak semua atribut digunakan karena hanya atribut yang digunakan pada ketiga palanggan
tersebut yang dapat digunakan secara bersama-sama. Dalam contoh diatas nama_partner hanya dapat digunakan pada jenis pelanggan_partner, bagi
pelanggan dengan tipe lain hal tersebut tidak digunakan. Dalam ERD, perorangan, partner, dan perusahaan tersebut sebagai entity subtype subtype
entities sedangkan pelanggan disebut sebagai entity supertipe supertipe entities.
Dalam hal ini, sebenarnya entity pelanggan berhubungan 1 ke 1 untuk setiap entity subtype, dimana setiap entity subtype dalam satu saat adalah
eksklusif ketika hanya salah satu yang diperlukan. Bentuk lain dari kasus ini ialah jika sejumlah pemakai computer dalam suatu perusahaan dikelompokkan dalam
kategori jenis computer yang digunakan. Untuk kasus ini hubungan antara entity subtype dan entity supertipe tidak
ekslusif, dan disebut dengan generalisasi hirarki generalization hierarchy, karena untuk setiap entity pemakai terdapat tiga entity subtype pemakai pada saat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang sama non-ekslusif. Bentuk ini dinamakan hubungan adalah is-a- relationship. Cara untuk mengecek hubungan ini adalah dengan mencoba
menentukan factor pembeda keempat entity ini, dalam hal ini, factor pembeda yang sama yaitu nomer_pemakai. Hubungan seperti ini adalah salah satu
alternative selain hubungna menpunyai atau has-a-relationship. Pada dasarnya ERD merupakan desain database dengan konsep top down.
Pembuatan model ini memerlukan komunikasi antarapemakai dan penganalisa sistem untuk mengidentifikasi entity dan hubungan antara entity dalam lingkup
perancangan. Pada saat yang sama atribut dan hubungan tersebut juga didukumentasikan. Pembuatan model ini menggunakan gabungan antara DFD
dan terutama DD sebagai sumber sedangkan PS dalam hal ini, tidaak terlalu berperan.
Sebagai cacatan; ketika kita akan membuat pemodelan sebaiknya tidak berorientasi pada seberapa jauh akurasi desain memodelkan dunia nyata tetapi
apakah desain tersebut sudah cukup akurat memodelkan kebutuhan pemakai dalam lingkungannya.
Pengembangan ERD saat ini menjadi lebih mudah dengan digunakannya perangkat lunak pembantu yang sudahtercakup dalam perangkat lunak seperti
IEW, IEF, DFET, accelerator, DesignI dan lain-lain. Selain itu disediakan fasilitas gambar dan pembentukan diagram. Kebanyakan produk tersebut
diintegrasi dengan basis data rasional yang mendukung administrasi, pengguna
dan perawatan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa yang kita gunakan untuk membuat Sistem Informasi Pernikahan ini. Pada bab ini juga akan dijelaskan
mengenai desain database serta desain system juga.
3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Sistem informasi ini nantinya hanya bias diakses oleh 3 user saja yaitu admin, pegawai pendaftaran dan kepala KUA itu sendiri. Aplikasi ini tidak akan bisa
digunakan atau diakses oleh user lain yang tidak memiliki kepentingan atau hak akses karena ketika user mengakses aplikasi ini maka secara otomatis user akan
dimintai username dan password untuk dapat mengaksesnya lebih lanjut. Ketiga user tersebut tentu memiliki batasan – batasan tersendiri dalam mengakses
aplikasi ini. Berikut hal – hal apa saja yang bisa dilakukan oleh ketiga user : 1.
Admin Sebagai seorang admin, tentu saja user tersebut dapat mengakses semua fitur
menu – menu yang ada pada aplikasi ini. Mulai dari maintenance data insert, update, dan delete , pencarian data, proses – proses pendaftaran,
sampai melihat laporan sekalipun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.