RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANGIL - PASURUAN.

(1)

BANGIL - PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Sistem Informasi

 

Disusun Oleh :

ABDUR ROKHMAN NPM. 0735010069

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA


(2)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

BANGIL - PASURUAN

Disusun Oleh :

ABDUR ROKHMAN NPM. 0735010069

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang III Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom Doddy Ridwandono, S.Kom

NPT. 373 0206 02 131 NPT. 278 0507 40 218

Mengetahui

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom NPT. 379 0304 01 971


(3)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

BANGIL - PASURUAN

Disusun Oleh : ABDUR ROKHMAN

NPM : 0735010069

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 9 Desember 2011

   

PEMBIMBING : 1.

Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom NPT. 373 0206 02 131

2.

Doddy Ridwandono, S.Kom NPT. 278 0507 40 218

TIM PENGUJI : 1.

Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT NPT. 19651109 1991103 1 002 2.

Hj. Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom NPT. 373 0206 02 131

3.

Doddy Ridwandono, S.Kom NPT. 278 0507 40 218 Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya


(4)

Syukur Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “RANCANG

BANGUN SISTEM INFORMASI PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANGIL – PASURUAN”.

Maksud dan tujuan penyusunan laporan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana komputer pada Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Secara khusus, dalam kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

2. Kedua orang tua serta keluarga besar kami yang telah memberikan

semangat dan do’anya yang tiada henti kepada kami.

3. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Nurcahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program

Studi Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Doddy Ridwandono, S.Kom selaku dosen pembimbing kami yang


(5)

6. Ibu Hj. Asti Dwi Arfianti, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing kami yang senantiasa sabar membimbing kami, memberikan saran serta dukungan yang membuat kami terus berusaha dan bersemangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Bapak Achmad Sarjono, S.Ag selaku kepala Kantor Urusan Agama

Kecamatan Bangil - Pasuruan yang telah memberikan kami ijin untuk melaksanakan penelitian pada instansi tersebut.

8. Teman – teman kami yang senantiasa membantu kami ketika

mengalami kesulitan serta memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat kami

sebutkan satu – persatu.

Dengan keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis dengan rendah hati menyadari sepunhnya, bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan segala saran dan kritik dari berbagai pihak demi perbaikan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberkan manfaat bagi diri kami pribadi, almamater serta semua pembaca.

Surabaya, Desember 2011


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB I PENDAHULUAN ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 5

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 6

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 6

BAB VI PENUTUP ... 6


(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan ... 7

2.2 Visi dan Misi ... 8

2.3 Tujuan dan Sasaran ... 9

2.4 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran ... 10

2.5 Akuntabilitas Kinerja ... 13

2.6 Microsoft Visual Basic 2005 ... 16

2.6.1 Keunggulan Visual Basic 2005 ... 20

2.6.2 IDE Microsoft Visual Basic 2005 ... 21

2.7 Database SQL Server 2005 ... 23

2.8 Data Flow Diagram ( DFD ) ... 25

2.9 Entity Relationship Diagram ( ERD ) ... 27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 31

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... 31

3.2 Analisis Proses Input dan Output ... 32

3.3 Desain Proses ... 33

3.4 Perancangan Sistem ... 34

3.4.1 System Flow ... 34

3.4.2 Data Flow Diagram ... 35

3.4.3 Entity Relationship Diagram ( ERD ) ... 41


(8)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 50

4.1 Kebutuhan Hardware ( Perangkat Keras ) ... 50

4.2 Kebutuhan Software ( Perangkat Lunak ) ... 50

4.3 Implementasi Sistem ... 51

4.3.1 Form Login ... 51

4.3.2 Menu Utama ... 54

4.3.3 Menu Master ... 59

4.3.4 Menu Proses ... 65

4.3.5 Menu Laporan ... 74

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 77

5.1 Uji Coba Sistem ... 77

5.1.1 Form Login ... 78

5.1.2 Form Master ... 79

5.1.3 Form Data Calon Pengantin ... 83

5.1.4 Form Pendaftaran Nikah ... 85

5.2 Evaluasi ... 86

BAB VI PENUTUP ... 87

6.1 Kesimpulan... 87

6.2 Saran ... 87


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Halaman Start Page ... 19

Gambar 2.2 Jendela New Project ... 19

Gambar 2.3 IDE Microsoft Visual Basic 2005 ... 21

Gambar 2.4 SQL Server 2005 ... 23

Gambar 2.5 Fitur SQL Server 2005 ... 24

Gambar 3.1 Desain Proses ... 33

Gambar 3.2 System Flow Aplikasi ... 35

Gambar 3.3 Context Diagram ... 37

Gambar 3.4 DFD Level 0 ... 38

Gambar 3.5 DFD Level 1 Sub Proses Pengelolaan Data ... 39

Gambar 3.6 DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran ... 40

Gambar 3.7 DFD Level 1 Sub Proses Cetak Duplikat Nikah ... 41

Gambar 3.8 DFD Level 1 Sub Proses Cetak Laporan ... 41

Gambar 3.9 Conceptual Data Model ... 42

Gambar 3.10 Physical Data Model ... 43

Gambar 4.1 Form Login ... 51

Gambar 4.2 Form Utama ( Admin ) ... 55

Gambar 4.3 Menu Utama ( Admin ) ... 56

Gambar 4.4 Menu Utama ( Pendaftaran ) ... 56

Gambar 4.5 Menu Utama ( Kepala ) ... 56

Gambar 4.6 Menu Master ... 59


(10)

Gambar 4.8 Form Desa ... 60

Gambar 4.9 Form Blanko ... 61

Gambar 4.10 Menu Proses ... 65

Gambar 4.11 Form Data Calon Pengantin ( Tab Calon Suami ) ... 66

Gambar 4.12 Form Data Calon Pengantin ( Tab Calon Istri ) ... 66

Gambar 4.13 Form Data Calon Penganti ( Tab Wali dan Saksi ) ... 67

Gambar 4.14 Form Pendaftaran Nikah ( Tab Data Suami ) ... 68

Gambar 4.15 Form Pendaftaran Rujuk ... 69

Gambar 4.16 Form Pendaftaran Cerai / Talak ... 70

Gambar 4.17 Form Pencarian Lokasi Arsip ... 71

Gambar 4.18 Menu Laporan ... 74

Gambar 4.19 Laporan NR ... 76

Gambar 4.20 Laporan Pemakaian Blanko ... 76

Gambar 5.1 Form Login ... 78

Gambar 5.2 Inputan Tidak Valid ... 78

Gambar 5.3 Login Gagal ... 79

Gambar 5.4 Form Pegawai ... 79

Gambar 5.5 Message Box Field Kosong ... 80

Gambar 5.6 Message Box Simpan ... 80

Gambar 5.7 Form Pegawai ( Datagrid Klik ) ... 81

Gambar 5.8 Message Box Ubah ... 82

Gambar 5.9 Message Box Konfirmasi ... 82

Gambar 5.10 Message Box Hapus ... 83


(11)

Gambar 5.12 Message Box Data Tidak Lengkap ... 84

Gambar 5.13 Form Data Calon Pengantin ( Data Lengkap ) ... 85

Gambar 5.14 Form Pendaftaran Nikah ( Tab Data Suami – 2 ) ... 86


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Master Pegawai ... 44

Tabel 4.2 Tabel Master Orang ... 45

Tabel 4.3 Tabel Master Desa ... 45

Tabel 4.4 Tabel Master Blanko ... 46

Tabel 4.5 Tabel Master Lokasi ... 46

Tabel 4.6 Tabel Hubungan ... 48


(13)

PEMBIMBING II : Doddy Ridwandono, S.Kom

PENYUSUN : Abdur Rokhman

ABSTRAK Adbdur Rokhman

Peranan sebuah instansi pemerintahan sangatlah final bagi kelangsungan kegiatan kemasyarakatan sutu negara, karena instansi pemerintahan merupakan jembatan penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Kantor urusan agama kecamatan Bangil-Pasuruan merupakan salah satu instansi pemerintah yang terletak di jalan Pattimura No. 283 Kacamatan Bangil-Pasuruan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil berada di wilayah barat dengan jumlah penduduk ± 78.573 jiwa mayoritas n\beragama Islam 99 % dan sisanya adalah beragama Nasrani. Sedangkan jumlah peristiwa Nikah/Rujuk pertahun sekitar 850 N dengan jumlah personil KUA sebanyak 6 orang. Meliah potensi yang demikian, hal ini menjadi tantangan bagi seluruh pegawai Kantor urusan agama kecamatan Bangil untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Bangil.

Untuk itulah kami membuat sisitem informasi ini yang diharapkan dapat membantu instansi dalam menjalankan fungsinya untuk meleyani masyarakat. Penelitian diawali dengan analisa terhadap kebutuhan informasi yang didapat dari survey dan wawancara. Identifikasi kebutuhan dan desain sistem diidentifikasi dengan menggunakan visual basic 2005 (VB.net), serta menggunakan SQL Server 2005 sebagai database.

Dengan adanya sistem informasi pernikahan ini nantinya dapat membantu kantor urusan agama kecamatan Bangil dalam mengelola data yang dibutuhkan dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Era Globalisasi sekarang ini banyak sekali perusahaan atau instansi baik itu pemerintahan atau swasta berlomba – lomba membuat sebuah Sistem Informasi yang baik guna menunjang proses bisnis yang ada pada perusahaan atau instansi tersebut agar dapat beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali. Sistem Informasi yang baik dapat menyampaikan, mengolah dan menyajikan data menjadi sebuah informasi yang akurat, cepat, tepat serta lengkap. Penggunaan teknologi informasi melalui Sistem Informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan Teknologi Informasi yang tepat sesuai, maka akan dapat menciptakan suatu bentuk kumpulan informasi yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasional diantara berbagai pihak yang ada di suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi global.

Dengan Sistem Informasi yang baik, dapat memudahkan setiap proses komputerisasi baik dalam proses penginputan data maupun pembuatan laporan. Sehingga proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat. Sebagai contoh, misalkan dalam proses pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama. Dengan system informasi yang baik dapat mempermudah baik pemohon atau petugas pencatatan dalam proses pendaftaran nikah.


(15)

Di Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan, proses pencatatan pernikahan baik ketika proses nikah, talak, cerai dan rujuk masih bersifat manual dan belum terkomputerisasi, sehingga dalam setiap proses pencatatan, pencarian data, dan penyimpanan data menjadi kurang efektif dan efisien. Serta bentuk penyimpanan data yang masih berupa dokumen-dokumen yang di arsipkan menjadikan proses pencarian data menjadi lambat. Hal tersebut akan menghambat kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Sama halnya dalam proses pembuatan laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan, sistem yang berjalan saat ini di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan membuat proses tersebut menjadi memerlukan waktu yang cukup lama karena proses pembuatannya harus mengecek dari data arsip yang ada.

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan kebutuhan – kebutuhan sistem terkini dan masalah-masalah yang sering terjadi pada proses pengolahan data pernikahan di Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan bisa teratasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja dari pihak - pihak yang terlibat dalam proses pengolahan data pernikahan yang berupa data nikah, talak, cerai dan rujuk. Serta dapat pula meningkatkan kinerja pelayanan Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan kepada masyarakat pada khususnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengambil bahasan tersebut dengan judul “ Rancang Bangun

Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan “ dengan tujuan agar dengan adanya penelitian ini dapat memecahkan

masalah yang timbul di insatansi tersebut, yang dalam hal ini adalah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan.


(16)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang muncul yaitu :

Bagaimana merancang dan membuat sebuah Sistem Informasi yang nantinya dapat digunakan oleh pegawai KUA untuk mengelola data pernikahan serta dapat digunakan pada saat melakukan pencatatan nikah, talak, rujuk, dan cerai yang ada pada Kantor Urusan Agama kecamatan Bangil – Pasuruan itu sendiri.

1.3 Batasan Masalah

Terdapat beberapa batasan masalah yang ada pada penelitian ini, yaitu :

a. Sistem Informasi Pernikahan ini hanya ditujukan / khusus untuk

Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan.

b. Sistem Informasi Pernikahan ini hanya membahas mengenai proses

nikah, talak, cerai, dan rujuk yang ada pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan.

c. User dari aplikasi ini hanya pegawai dari Kantor Urusan Agama

Kecamatan Bangil – Pasuruan. Tiap user memiliki hak akses yang berbeda dan bergantung pada kapasitas pekerjaan dan bagian dari user tersebut.

d. Tidak membahas mengenai akuntansi yang ada pada Kantor Urusan

Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan.

e. Tidak membahas mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk


(17)

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya Sistem Informasi Pernikahan ini adalah :

Merancang dan membuat sebuah Sistem Informasi yang nantinya dapat digunakan oleh pegawai KUA untuk mengelola data pernikahan serta dapat digunakan pada saat melakukan pencatatan nikah, talak, rujuk, dan cerai yang ada pada Kantor Urusan Agama kecamatan Bangil – Pasuruan itu sendiri.

1.5 Manfaat

Manfaat dari adanya Sistem Informasi Pernikahan ini adalah :

a. Bagi instansi, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

Kantor Urusan Agama Bangil - Pasuruan untuk meningkatkan kinerja pegawai agar lebih efektif dan efisien terkait dengan adanya Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Bangil – Pasuruan.

b. Bagi pengembangan ilmu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi

pembandingan ilmu antara ilmu Sistem Informasi ( teori ) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk diterapakan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan permikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil tugas akhir dalam kajian yang sejenis sekaligus


(18)

d. Bagi penulis, dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek dan memperluas pengalaman terutama dalam hal penelitian mengenai sistem informasi khususnya sitem informasi pernikahan yang ada di Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan.

1.6 Sistematika Penulisan

Di dalam laporan Tugas Akhir ini terdiri atas beberapa bagian dengan rincian penjelasannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan manfaat dibuatnya Rancang Bangun Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai profil instansi, sejarah singkat, visi & misi, struktur organisasi, sasaran dan tujuan instansi serta membahas mengenai pengertian – pengertian dan literatur mengenai Visual Studio, SQL Server 2005, serta literatur – literatur lain yang terkait dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Membahas mengenai identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, dan perancangan sistem. Untuk analisa dan perancangan yang digunakan meliputi;

flowchart IPO (input proses output) aplikasi, sistem flow, diagram berjenjang, data flow diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), serta desain interface


(19)

aplikasi. Semua hal tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Membahas mengenai pengimplementasian program. Disini juga dapat dilihat print screen dari alur program itu sendiri memberikan gambaran yang jelas bagi pembaca.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Membahas mengenai uji coba sistem yang ada melalui testing pada aplikasi. Serta melakukan evaluasi mengenai aplikasi yang dibuat.

BAB VI PENUTUP

Membahas mengenai kesimpulan dan saran dari seluruh proses yang sudah dilaksanakan dalam Tugas Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar sumber – sumber referensi dan literatur terkait yang digunakan dalam mengerjakan aplikasi dan pembuatan Laporan Tugas Akhir ini.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan

Pembangunan manusia Indonesia diarahkan pada pembangunan secara komprehensif dan berimbang antara pembangunan mental spiritual dan fisik. Agama merupakan sumber nilai yang sangat signifikan menjadi landasan pembangunan mental spiritual masyarakat. Yang mana kekuatan spiritual bila diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan bernegara akan membawa dampak pembangunan yang berkeadilan dan berkesejahteraan.

Departemen Agama yang mempunyai tugas pokok sebagai pelaksana Pembangunan Nasional dibidang agama sangat berkepentingan untuk mewujudkan semua itu. Hal pertama yang harus dimulai adalah melalui pranata

terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga.

Kantor Urusan Agama sebagai ujung tombak Departemen Agama ditingkat kecamatan mempunyai kedudukan yang strategis dalam partisipasinya mewujudkan Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya melalui sentuhan Bina

Keluarga Sakinah Bahagia dan Sejahtera.

Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil merupakan salah satu dari 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang terletak di jalan Pattimura No 283. Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil berada di Wilayah Barat yang meliputi 15 Desa dengan kondisi geografis dataran rendah. Potensi masyarakat Bangil dengan Jumlah Penduduk + 78.573 jiwa mayoritas beragama Islam 99% dan


(21)

sisanya adalah beragama Nasrani. Sedangkan jumlah peristiwa Nikah/Rujuk per tahunnya sekitar 850 N dengan jumlah personil KUA sebanyak 6 orang.

Melihat potensi yang demikian, hal ini menjadi tantangan bagi seluruh pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil untuk dapat memberikan

pelayanan yang prima kepada masyarakat Bangil.

2.2 Visi dan Misi

a. Visi

Menjadikan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil sebagai lembaga terpercaya dan profesional dalam pelayanan Nikah/ Rujuk dan ikut serta Bina Keluarga Sakinah bahagia dan sejahtera menuju masyarakat madani.

b. Misi

- Memacu pencapaian standart pelayanan kepada masyarakat

(Custamer Care).

- Memantapkan sosialisasi UU Nomor 01 tahun 1974 tentang

Perkawinan.

- Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan

Keagamaan masyarakat.

- Mengoptimalkan Gerakan Keluarga Sakinah.


(22)

2.3 Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

- Meningkatkan kwalitas Pelayanan yang prima kepada

Masyarakat.

- Meningkatkan pemahamana masyarakat terhadap UU nomor 01

tahun 1974 tentang Perkawinan.

- Meningkatkan pemahaman, penghayatn dan pengamalan

Keagamaan masyarakat.

- Mewujudkan kwalitas dan kwantitas Gerakan Keluarga Sakinah.

- Menciptakan kerukunan antar umat beragama.

b. Sasaran

- Terpenuhinya Standart Pelayanan yang Ramah, Mudah, Cepat,

Tepat dan Tuntas.

- Teroptimalnya Pelaksanaan UU No. I/1974

- Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama

yang benar.

- Tercapainya Kehidupan Rumah Tangga yang Sakinah, Bahagia

dan Sejahtera.


(23)

2.4 Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran

a. Kebijakan

- Pemenuhan pencapaian standart pelayanan Prima kepada

masyarakat dan menciptakan kepuasan pelayanan dan public

awareness.

- Mensosialisasikan secara intensif UU No. I/1974 tentang

Perkawinan menuju Masyarakat sadar hukum, mematuhi peraturan dan kebutuhan akan perlindungan Hukum.

- Peningkatan pendidikan dan openyuluhan agama masyarakat

melalui LSM Keagamaan, tokoh Agama/Masyarakat.

- Meningkatkan pembinaan gerakan Keluarga Sakinah melalui

majelis – majelis ta’lim, sarasehan dan lintas sektoral.

- Penciptaan silaturahim dan komunikasi yang baik antar tokoh

umat beragama maupun dengan Pemerintah.

b. Program dan Kegiatan

- Program memacu SPP ( Standart Pelayanan Prima )

1. Mengadakan Pembinaan staf dan Penmbantu Pencatat Nikah

(P3N).

2. Memberikan pelayanan Nikah dan Rujuk sesuai aturan.

3. Pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja staf dan P3N.

4. Mensosialisasikan Program KUA melalui rapat koordinasi


(24)

5. Meluncurkan program unggulan untuk promosi dan menarik simpati pengguna Layanan seperti: Layanan konsultasi Bangils

via phone (0343) 481682, 7853031 HP 085232367069 dan

Conseling Bimbingan Perkawinan Call Private.

6. Menyebar luaskan brosur pelayanan (tata cara ) Nikah / Rujuk

dll.

7. Aktualisasi / visualisasi data, dan informasi terbaru disemua

kegiatan KUA.

8. Membuat papan standarisasi waktu pelayanan.

9. Melakukan renofasi / perbaikan sarana fisik dan gedung KUA

10.Pembuatan Musholla dan Tempat Parkir

- Program Sosialisasi UU No. I/1974

1. Penyuluhan dan pembinaan kursus calon pengantin.

2. Pemberian hotbah singkat pentingnya pencatatan nikah pada

ceremony akad nikah.

3. Sosialisasi pendewasaan usia perkawinan dan pencatatan

pernikahan melalui kegiatan lintas sektoral.

4. Mengidentifikasi, memverifikasi dan memberikan solusi

terhadap pelanggaran ketentuan Nikah/Rujuk.

5. Menyusun monografi kasus.

6. Melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral dibidang


(25)

- Program Menguatkan Fungsi dan Peran Majelis Ta’lim, Ta’mir Masjid, IPHI-KBIH dan FUSHILAT

1. Mengadakan koordinasi secara berkala dengan Penyuluh

Agama, Fusilat dan Majelis Ta’lim.

2. Melakukan pendataan jumlah tempat ibadah dan memantau

serta melakukan Pembinaan pribadi.

3. Menumbuhkan peran lembaga Zakat, LAZ dan BAS baik

ditingkat Kecamatan maupun Desa.

4. Mengadakan koordinasi dengan KBIH dan memberi peran

lebih pada IPHI untuk ikut serta memandirikan CJH.

- Program Intensifikasi Kwalitas dan Kwantitas Gerakan Keluarga

Sakinah

1. Mengidentifikasi Keluarga Sakinah I, II, III dan IV Plus.

2. Memberikan pelatihan pada tenaga mediasi atau konselor

Keluarga.

3. Penyuluhan kepada anggota jam’iyah / majlis ta’lim.

4. Melatih dan kaderisasi keluarga Sakinah tingkat Desa.

5. Membentuk Desa Binaan dan kader Desa Keluarga Sakinah.

6. Mengadakan lomba pemilihan Keluarga Sakinah tingkat Desa


(26)

- Program Menciptakan Kerukunan antar Umat Beragama.

1. Memantau dan terlibat langsung pada setiap kegiatan

keagamaan.

2. Membangun silaturahmi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh

Agama.

3. Melakukan koordinasi dengan LSM/Organisasi keagamaan

tingkat Kecamatan.

4. Mengkomunikasikan fatwa MUI secara proporsional.

2.5 Akuntabilitas Kinerja

a. Evaluasi Kinerja

Sesuai Lampiran Keputusan Menteri Agama RI Nomor 489 tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Departemen Agama bahwa capaian keberhasilan kinerja ditentukan oleh prosentasi yang diperoleh dari rincian Evaluasi program, kegiatan dan berdasarkan sasaran, visi, misi dan cara pencapaian tujuan, maka dapat dinilai sangat berhasil.

Seluruh rincian dan hasil capaian tersebut dapat dijelaskan :

1. Pemenuhan pencapaian standart pelayanan prima kepada masyarakat

dan menciptakan kepuasan pelayanan dan public awareness.

Kebijakan ini meliputi program memacu SPP (Standar Pelayanan Prima). Yang terdiri dari 11 kegiatan memiliki pencapaian 70 %.


(27)

2. Mensosialisasikan secara intensif UU No. 1/1974 menuju masyarakat sadar hukum, mematuhi peraturan dan kebutuhan akan perlindungan hukum.

Kebijakan ini meliputi program sosialisasi UU No. 1/1974, yang terdiri dari 6 kegiatan dengan prosentasi mencapai 80 %.

3. Peningkatan pendidikan dan penyuluhan agama masyarakat melalui

LSM keagamaan dan Tokoh Agama/masyarakat.

Meliputi program menguatkan fungsi dan peran majlis ta’lim, takmir masjid dan TPQ (Fushilat). Yang terdiri dari 4 kegiatan dengan capaian 70 %.

4. Meningkatkan pembinaan gerakan Keluarga Sakinah melalui majlis –

majlis ta’lim, sarasehan maupun lintas sektoral. Kebijakan ini meliputi Program intensifikasi kwantitas dan kwalitas Gerakan Keluarga Sakinah. Yang terdiri dari 6 kegiatan dengan prosentase 75 %.

5. Penciptaan silaturrahim dan komunikasi yang baik antar tokoh umat

beragama maupun dengan pemerintah.

Kebijakan ini meliputi program menciptakan kerukunan antar umat beragama. Yang terdiri dari 4 kegiatan dengan pencapaian 75 %.

b. Aspek Pendukung

- Aspek Keuangan

Kegiatan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil dalam tahun anggaran 2011 dibiayai oleh DIPA NR dan dana operisonal KUA sebesar Rp 1.000.000,-/ bulan serta dana BPIH.


(28)

- Keadaan SDM

Personal terkait langsung rutin :

a. 4 orang PNS ( 1 orang Penghulu / Kepala KUA dan 1

Penghulu dan 2 orang staf ).

b. 3 orang tenaga sukarelawan.

c. 17 orang Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N).

Personal terkait Koordinatif :

a. 4 orang Penyuluh Agama honorer

b. 3 orang pengurus Fushilat/TPQ

c. 1 orang PSPAI

d. 20 orang guru agama Depag.

e. 3 orang Pengurus MUI tingkat Kecamatan.

f. 3 orang Pengurus IPHI tingkat Kecamatan.

g. 3 Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

- Sarana Prasarana

a. Sebuah Gedung KUA beserta barang mebelair.

b. Ruang Balai Nikah.

c. Seperangkat komputer.

d. Satu buah mesin ketik.


(29)

2.6 Microsoft Visual Basic 2005

Microsoft Visual Basic 2005 merupakan salah satu bagian dari Microsoft Visual Studio 2005. Microsoft Visual Basic 2005 menggunakan bahasa BASIC yang merupakan singkatan dari (Beginners All Purpose Symbolic Instruction Code). Microsoft Visual Basic 2005 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat program berbasis Windows. Microsoft Visual Basic 2005 sangat mudah dipelajari dengan sintaks-sintaks yang jelas dan sederhana. selain itu para programmer dapat mengembangkan dan menciptakan berbagai aplikasi dengan mudah hal ini dikarenakan Microsoft Visual Basic 2005 yang memiliki GUI (Graphical User Interface) yang mudah dikelola.

Visual Basic 2005 merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic 2005 merupakan bagian dari sebuah

suite aplikasi pemrograman bernama Visual Studio 2005. Suite aplikasi ini adalah suite aplikasi paling mutakhir yang dibuat oleh Microsoft (Ramadhan, 2007).

Visual Basic 2005 sudah mendukung konsep pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming). Dalam Visual Basic 2005 akan dikenal konsep objek, kelas (class), pewarisan (inheritance), namespace, dan lain-lain.

Program Visual Basic adalah bahasa pemprograman yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam program Visual Basic 2005 (disingkat VB 2005), menawarkan banyak kemudahan lagi dibandingkan versi-versi sebelumnya, antara lain teknik pemrogram dapat dibuat lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemrograman. Jauh lebih mudah untuk menguasainya dibandingkan dengan versinya yang terdahulu, yaitu Visual Basic 6 (disingkat VB6).


(30)

Ada banyak perubahan dalam VB 2005 ini dibandingkan VB6, antara lain:

1. Bahasa pemprograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek

(Object Oriented Programming), sedangkan VB6 bukan bahasa berbasis objek.

2. Aplikasi dan komponen yang ditulis di VB 2005 mempunyai akses penuh

ke Net Framework. Sedangkan di VB6 tidak dikenal atau tidak digunakan

Net Framework.

3. Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common

Language Runtime (CLR).

Net Framework sendiri, yang sekarang sudah versi 2.0 adalah suatu

himpunan file-file pustaka yang telah terorganisir dan berguna sebagai fasilitas untuk sistem dan aplikasi. Sehingga seorang programmer tidak perlu lagi menghapal fungsi-fungsi Windows API untuk akses sistem, seperti di dalam bahasa VB6 karena sudah diorganisir oleh Net FrameWork. Hampir semua fungsi Windows API tersebut telah dijadikan object-object yang dapat dengan mudah digunakan dan ditemukan oleh programmer VB 2005. Pemrograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan ke arah struktur pengembangan aplikasi berdasarkan objek. Objek tersebut dapat berupa prosedur, event, ataupun

variable. Object satu dapat menjadi bawahan object lainnya berdasarkan susunan

fungsinya. Artinya suatu object terdepan terdiri atas beberapa object yang memiliki tugas lebih sempit, dan antarobject dapat saling berinteraksi dalam melaksanakan tugas tertentu.


(31)

Contoh kode Visual Basic yang OOP adalah:

Dim Masukan as String= “Selamat Membaca” Dim nilai as String = Strings.Left(Masukan, 3)

Objek Masukan bertipe string, yang isi text-nya adalah “Selamat Membaca”. Kemudian pada baris berikutnya digunakan object Left untuk memprosesnya. Object Left sendiri dapat diakses melalui object Strings. Hasil proses object Left terhadap object Masukan, yaitu mengambil 3 karakter string kirinya untuk kemudian hasil proses tersebut dimasukkan dalam object nilai yang bertipe string pula.

Common Language Runtime (CLR) adalah suatu runtime lingkungan

yang memproses, melaksanakan, dan mengatur kode dasar Visual Basic. Mirip dengan runtime Visual Basic tradisional, yaitu VBRUN300.dll atau MSVBVM60.dll, tetapi kemampuannya saja lebih ditingkatkan sehingga jalannya program yang dibuat lebih stabil dan penanganan kesalahan lebih baik dengan tujuan supaya program dapat berjalan secara optimum.

Untuk Membuat suatu project pada Microsoft visual basic 2005 dapat dilakukan dengan langkat sebagai berikut :

1. Klik tombol Start pada Windows taskbar.

2. Pilih menu program Microsoft visual studio 2005 > Microsoft Visual

Studio 2005.

3. Setelah itu akan muncul halaman Start Page seperti pada Gambar di


(32)

Gambar 2.1 Halaman Start Page

4. Pada halaman Start Page pilih create project maka akan muncul jendela

New Project seperti pada Gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.2 Jendela New Project

5. Ketika muncul jendela New Project, pilih Windows Application dan


(33)

2.6.1 Keunggulan Visual Basic 2005

Microsoft Visual Basic 2005 bahasa pemrograman yang dibangun secara spesifik untuk developer pemula atau pengalaman yang ingin memperoleh kehebatan peranti lunak pengembangan aplikasi. Berikut beberapa keunggulan dari visual basic 2005 :

1. Visual Basic 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar

pengembangan aplikasi berbasiskan Windows.

2. Windows from designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi

desktop dalam waktu yang singkat.

3. Bagi developer, Visual Basic 2005 menyediakan model pemrograman

data akses ActiveX Data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati, ditambah dengan XML baru yang berbasis Microsoft ADO.NET. Dengan ADO.NET, developer akan memperoleh akses ke komponen yang lebih

powerful, seperti control DataSet.

4. Visual Basic 2005 menghasilkan Visual Basic 2005 untuk web.

5. Mendukung pembangunan aplikasi client-server, terdistribusi, serta

berupa aplikasi yang berbasiskan Windows serta web.

6. NET Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan dengan

Windows 2003 dengan keunggulan memonitor kelaiakan dari aplikasi yang sedang berjalan, dan mengisolasi setiap aplikasi.

7. Developer dengan berbagai macam latar belakang dapat dengan segera

menguasai .NET karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.


(34)

maupun aplikasi web karena sudah tersedia wizard atau tool secara khusus dengan fasilitas tambahan yang menarik. Tool canggih itu tidak tersedia pada versi sebelumnya bahkan pada bahasa pemrograman lain.

9. Integrasi dengan sistem yang sudah ada sangat mudah, Net Framework

Com memungkinkan untuk berinteraksi dan dengan sistem yang sudah ada menggunakan XML web services.

10.Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman, NET Framework

mendukung integrasi lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak terbayang sebelumnya.

2.6.2 IDE Microsoft Visual Basic 2005

Antarmuka yang dimiliki oleh Visual Basic 2005 adalah antarmuka yang berupa ruang kerja yang terpadu dan disebut IDE (Integrated Development

Environment). Antarmuka Visual Basic 2005 dapat diatur sesuai selera dan

kebutuhan pengguna. Namun, biasanya Visual Basic 2005 memiliki tampilan antarmuka seperti Gambar 2.3.


(35)

1. Title bar yang menunjukkan nama project.

2. Menu bar adalah suatu menu yang terdiri dari 11 menu utama,

masing-masing memiliki sub menu dan perintah lengkap dengan shortcut key.

3. Tool bar adalah suatu baris menu yang mempunyai fungsi yang sama

pada setiap tool standar pada umumnya, seperti fungsi untuk menyimpan, mengcopy, menambah projek baru, mengatur tampilan program dan masih banyak lagi.

4. Toolbox, yang terdiri atas beberapa control yang akan kita masukkan ke

dalam form aplikasi kita. Kontrol-kontrol ini telah dikelompokkan berdasarkan kegunaannya, misalnya Common Controls, Containers,

Dialogs, dan Printing.

5. Form adalah tempat yang berfungsi untuk merancang tampilan aplikasi

secara visual dengan menempatkan kontrol-kontrol yang diperlukan.

6. Solution Explorer, berguna untuk berpindah antar-file penyusun solution

kita, dalam rangka memasukkan kode-kode programnya dalam file-file penyusun tersebut. File penyusun tersebut dapat berupa file form, file

modul, ataupun file class. Yang masing-masing punya kegunaan

tersendiri. Selain itu dengan Solution Explorer kita dapat dengan mudah mengorganisasikan file-file tersebut. Misalnya dengan pengelompokan fungsi ataupun jenis file ke dalam suatu folder karena dalam Solution Explorer tersebut, kita dapat membuat folder dan memasukkan file-file ke dalamnya.

7. Data Source berisi komponen-komponen yang dapat digunakan untuk


(36)

8. Properties, berguna untuk mengatur property object control, control form ataupun kontrol-kontrol yang berasal dari toolbox. Dan sifat properties ini adalah default dari control tersebut. Di dalam kode program yang kita masukkan, nilai-nilai properties ini umumnya dapat kita ubah.

2.7 Database SQL Server 2005

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa queri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari Transact-SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.

Gambar 2.4 SQL Server 2005

Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Sebagai contoh, sebuah website dapat menyimpan semua konten di database. Setiap kali pengunjung pandangan artikel, mereka mengambil data dari database. Microsoft SQL Server


(37)

2005 merupakan platform database dan analisis data untuk proses transaksi skala besar online (OLTP), data warehousing, dan aplikasi e-commerce.Microsoft SQL Server 2005 memperbaiki performa, kehandalan, ketersediaan, programabilitas, dan kemudahan penggunaan SQL Server 2000. SQL Server 2005 mencakup beberapa fitur baru yang membuatnya platform database yang sangat baik untuk skala besar pengolahan transaksi online (OLTP), data warehousing, dan aplikasi e-commerce. SQL Server 2005 mempunyai Featur sebagai berikut:

Gambar 2.5 Fitur SQL Server 2005

Microsoft SQL Server dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan

clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server 2000 terserang oleh cacing

komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses Internet pada tanggal 25 Januari 2003.


(38)

2.8 Data Flow Diagram ( DFD )

Terdapat dua bentuk Data Flow Diagram, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur Data Logika. Diagram alur fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat pada sistem.

1. Diagram Alur Data Fisik ( DADF )

DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses manual.

2. Diagram Alur Data Logika ( DADL )

DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang di gambarkan hanya merupakan proses-proses secara computer saja.

Syarat-syarat pembuatan DFD adalah:

1. Pemberian namauntuk setiap komponen DFD.

2. Pemberian nomer pada komponen proses.

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.

4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.


(39)

Kegunaan / fungsi dari Data Flow Diagram sendiri dapat dijelaskan pada penjelasan dibawah ini :

1. DFD membantu para analis sistem meringkas informasi tentang sistem,

mengetahui hubungan antara sub-sub sistem, membantu perkembangan aplikasi secara aplikatif.

2. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yangn baik antara pemakai dan

analis sistem.

3. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk

pengembangan sistem.

Ada beberapa konsep alur data yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Konsep paket dari data (packet of data).

Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang samaketujuan yang sama, maka harus di gambarkan sebagai suatu alur data tunggal.

2. Konsep alur data menyebar (diverging data flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari alur data yang sama darisumber yang sama ketujuan yang berbeda.

3. Konsep alur data mengumpul (coverging data flow)

Alur data yang mengumpul menunjukkan beberapa alur data yang berbeda dari sumber datayang berbeda bergabung bersama-sama menuju tujuan yang sama.

Panah yang bergerak dari penyimpanan berarti :penggunaan data paket tunggal, paket kelompok dan lain-lain. Sedangkan panah yang bergarak ke penyimpanan mendeskripsikan penulisan, perubahan atau penghapusan


(40)

satu atau lebih paket yang dimasukkan ke penyimpanan sebagai bagian dari paket lama, atau merupakan paket baru, atau satu atau lebih paket dihapus, atau dipindahkan dari penympanan, atau merupan satu atau lebih paket dimodifikasi atau berubah.

2.9 Entity Relationship Diagram ( ERD )

Entity Relationship Diagram atau biasa disingkat dengan ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara file – file penyimpanan ( dalam DFD ). Karena itu, ERD berbeda dengan DFD ( Data Flow Diagram, yang memodelkan fungsi sistem ), atau dengan STD (State Transition Diagram, yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu ).

ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antara entitas / tabel. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dan dengan ERD pula kita mencoba menjawab pertanyaan seperti: data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan data yang lain?

ERD pertama kali dideskripsikan olek Peter Chen ( The Entity relationship Model – to-ward a Unified of Data, March 1976 ). Dalam buku ini Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model. Setelah itu dikembangkan dan dimodifikasi oleh Chen dan banyak pasar lain. Pada saat ini ERD dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE yang juga melakukan modifikasi khusus ( versi CASE ), karena itu tidak ada bentuk tunggal dan standar dari ERD ( suatu saat kita mungkin akan menemukan sebagian dari versi ERD ).


(41)

Entity adalah suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja, dan lain-lain. Seandainya x adalah seorang pekerja maka x adalah isi dari pekerja, sedangkan jika y adalah seorang pelanggan maka y adalah si pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entity sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entity seperti x dan y dalam contoh diatas.

Sebuah entity pasti memiliki sebuah elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity tersebut. Sebagai contoh atribut nama pekerja dari entity pekerja. Dalam hal ini dalam setiap ERD biasanya terdapat lebih dari satu atribut. Misalnya entity item mempunyai atribut deskripsi_item, warna_item, dan ukuran_item. Isi atribut mempunyai suatu yang dapat mengidentifikasikan isi entity satu dengan yang lain. Misalnya pekerja x mempinyai nomer induk pegawai (NIP) yang berbeda dengan pekerja y. NIP dalam hal ini berfungsi sebagai komponen pembeda, karena dalam suatu organisasi kita seringkali menemukan nama_pekerja yang sama bagi lebih dari satu pekerja.

Dalam ERD ada entity yang disebut sebagai entity lemah, yaitu entity yang kehadirannya dalam suatu basis data tergantung pada kehadiran entity lain. Misalnya jika dalam suatu perusahaan hanya ada transaksi jika ada palanggan, seandainya jika tidak ada pelanggan maka tidak terjadi transaksi. Dalam hal ini terhadap entity pelanggan, entity transaksi adalah entity lemah.

Biasanya entity yang tergantung pada entity lain tidak punya factor pembeda (identifier), sehingga factor pembedanya menggunakan factor atribut


(42)

dari entity yang lebih kuat. Dalam contoh diatas jika transaksi mempunyai atribut tanggal_transaksi maka factor pembedanya adalah nomer_pelanggan yang juga merupakan atribut pelanggan.

Pada sejumlah kasus ada entity yang tidak homogen, tetapi terdiri dari sejumlah bagian. Misalnya pada contoh diatas, pelanggan terdiri dari atribut nomer_pelanggan, nama_pelanggan, dan nilai_rekening, sedangkan pelanggan terbagi menjadi perorangan, partner dan perusahaan.

Dalam kasus seperti ini semua jenis pelanggan di atas tergabung dalam satu entity yang kita namakan pelanggan. Sebagai konsekuensi, tidak semua atribut digunakan karena hanya atribut yang digunakan pada ketiga palanggan tersebut yang dapat digunakan secara bersama-sama. Dalam contoh diatas nama_partner hanya dapat digunakan pada jenis pelanggan_partner, bagi pelanggan dengan tipe lain hal tersebut tidak digunakan. Dalam ERD, perorangan, partner, dan perusahaan tersebut sebagai entity subtype ( subtype entities ) sedangkan pelanggan disebut sebagai entity supertipe ( supertipe entities).

Dalam hal ini, sebenarnya entity pelanggan berhubungan 1 ke 1 untuk setiap entity subtype, dimana setiap entity subtype dalam satu saat adalah eksklusif ketika hanya salah satu yang diperlukan. Bentuk lain dari kasus ini ialah jika sejumlah pemakai computer dalam suatu perusahaan dikelompokkan dalam kategori jenis computer yang digunakan.

Untuk kasus ini hubungan antara entity subtype dan entity supertipe tidak ekslusif, dan disebut dengan generalisasi hirarki (generalization hierarchy), karena untuk setiap entity pemakai terdapat tiga entity subtype pemakai pada saat


(43)

yang sama (non-ekslusif). Bentuk ini dinamakan hubungan adalah (is-a-relationship). Cara untuk mengecek hubungan ini adalah dengan mencoba menentukan factor pembeda keempat entity ini, dalam hal ini, factor pembeda yang sama yaitu nomer_pemakai. Hubungan seperti ini adalah salah satu alternative selain hubungna menpunyai atau has-a-relationship.

Pada dasarnya ERD merupakan desain database dengan konsep top down. Pembuatan model ini memerlukan komunikasi antarapemakai dan penganalisa sistem untuk mengidentifikasi entity dan hubungan antara entity dalam lingkup perancangan. Pada saat yang sama atribut dan hubungan tersebut juga didukumentasikan. Pembuatan model ini menggunakan gabungan antara DFD dan terutama DD sebagai sumber sedangkan PS dalam hal ini, tidaak terlalu berperan.

Sebagai cacatan; ketika kita akan membuat pemodelan sebaiknya tidak berorientasi pada seberapa jauh akurasi desain memodelkan dunia nyata tetapi apakah desain tersebut sudah cukup akurat memodelkan kebutuhan pemakai dalam lingkungannya.

Pengembangan ERD saat ini menjadi lebih mudah dengan digunakannya perangkat lunak pembantu yang sudahtercakup dalam perangkat lunak seperti IEW, IEF, DFET, accelerator, Design/I dan lain-lain. Selain itu disediakan fasilitas gambar dan pembentukan diagram. Kebanyakan produk tersebut diintegrasi dengan basis data rasional yang mendukung administrasi, pengguna dan perawatan.


(44)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisa yang kita gunakan untuk membuat Sistem Informasi Pernikahan ini. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai desain database serta desain system juga.

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem informasi ini nantinya hanya bias diakses oleh 3 user saja yaitu admin, pegawai pendaftaran dan kepala KUA itu sendiri. Aplikasi ini tidak akan bisa digunakan atau diakses oleh user lain yang tidak memiliki kepentingan atau hak akses karena ketika user mengakses aplikasi ini maka secara otomatis user akan dimintai username dan password untuk dapat mengaksesnya lebih lanjut.

Ketiga user tersebut tentu memiliki batasan – batasan tersendiri dalam mengakses aplikasi ini. Berikut hal – hal apa saja yang bisa dilakukan oleh ketiga user :

1. Admin

Sebagai seorang admin, tentu saja user tersebut dapat mengakses semua fitur / menu – menu yang ada pada aplikasi ini. Mulai dari maintenance data ( insert, update, dan delete ), pencarian data, proses – proses pendaftaran, sampai melihat laporan sekalipun.


(45)

2. Petugas Pendaftaran

Petugas pendaftaran memiliki hak akses terhadap menu – menu pendaftaran yang ada pada aplikasi ini. Diantaranya yaitu menu pendaftaran nikah, pendaftaran cerai / talak, dan pendaftaran rujuk.

3. Kepala KUA

Sedangkan seorang kepala KUA mempunyai hak akses yang terbatas yaitu hanya bisa melakukan pencarian data dan melihat laporan saja. Hal tersebut memang dikarenakan seorang Kepala KUA hanya memerlukan laporan sebagai bahan pertanggung jawaban terhadap pimpinannya yang dalam hal ini adalah pejabat terkait yang ada di kementrian agama serta acuan dalam mengontrol dan memastikan bahwa proses yang ada pada KUA yang dibawah pimpinannya berjalan dengan semestinya.

3.2 Analisis Proses Input dan Output

Masukan ( input ) dalam Sistem Informasi Pernikahan ini yaitu berupa data pegawai, desa dan blanko. Selain itu inputan juga dilakukan pada proses pendaftaran, baik itu pendaftaran nikah, pendaftaran talak / cerai, ataupun pendaftaran rujuk. Dalam hal ini penginputan data – data tersebut dilakukan oleh user admin yang memang mempunyai hak akses untuk itu. Serta petugas pendaftaran yang memiliki hak akses untuk menginputkan data – data ketika proses pendaftaran.


(46)

Sedangkan keluaran ( output ) dari Sistem Informasi Pernikahan ini adalah berupa data – data hasil inputan itu sendiri yang ditampilkan dalam bentuk data grid ( ringkasan table ) maupun berupa laporan agar memudahkan seorang Kepala KUA dalam menjalankan tugas dan wewenangnya untuk mengontrol dan memastikan kegiatan di KUA yang dipimpinnya berjalan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan,

3.3 Desain Proses

Desain Proses menjelaskan tahapan proses secara umum ketika user mengakses Sistem Informasi Pernikahan ini, yaitu mulai dari ketika user Login sampai keluar dari aplikasi ( Logout ). Desain proses pada Sistem Informasi Pernikahan ini dapat digambarkan dalam flowchart berikut ini :


(47)

3.4 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui seorang developer untuk menghasilkan suatu aplikasi / program yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Adapun beberapa tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship

Diagram (ERD) dan Struktur Basis Data yang digunakan dalam program aplikasi ini.

3.4.1 Sistem Flow

Sistem Flow merupakan bagan yang menunjukkan arus sistem secara menyeluruh dimana disitu dijelaskan urutan prosedur - prosedur yang terdapat di dalam system. Didalam sistem flow akan terlihat pengguna dari program aplikasi ini serta table – table yang ada pada database yang dibutuhkan oleh aplikasi. Pengguna aplikasi ini ada 3 user yaitu admin, pndaftaran, dan juga kepala. Sedangkan untuk jumlah tabelnya ada 7 yang meliputi tbl_pegawai, tbl_desa, tbl_blanko, tbl_lokasi, tbl_orang, tbl_hubungan, dan tbl_detail_hubungan. Adapun sistem flow yang dibuat untuk Sistem Informasi Pernikahan ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


(48)

Sistem Flow Aplikasi

Pendaftaran Kepala Admin

Start

Pengelolaan Data Pegawai

Pengelolaan Data Desa

Pengelolaan Data Blanko

Tbl_pegawai

Tbl_desa

Tbl_blanko

Pendaftaran Nikah

Tbl_hubungan Pendaftaran Talak / Cerai

Pendaftaran Rujuk

Tbl_detail_hubungan

Laporan

Finish Tbl_orang

Tbl_lokasi

1

1

Gambar 3.2 System Flow Aplikasi

3.4.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. Dengan diagram ini dapat dirancang untuk menggambarkan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dengan menggunakan DFD ini diawali dengan masuknya arus data kedalam proses dan dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Setiap proses dilengkapi dengan penjelasan yang lengkap mengenai identifikasi proses dan nama proses.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun


(49)

rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Pada DFD terdapat beberapa tingkatan, biasanya disebut dengan level, yang dimulai dari context diagram, level 0, level 1, dan seterusnya. Context diagram merupakan level paling awal dari sebuah DFD yang merupakan gambaran global dari suatu sistem atau diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. DFD level 0 adalah dekomposisi dari diagram context. Untuk memodelkan diagram level 0 dapat dilihat ketentuannya sebagai berikut :

1. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

2. Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing proses ke/dari

sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).

3. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun

tujuan alur data.

Diagram level 1 merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Sedangkan diagram level 2, 3, dan seterusnya merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.

Gambar di bawah ini akan menunjukkan / menggambarkan bagaimana alur sistem secara umum / Context Diagram.


(50)

data detail hubungan data hubungan

data_blanko data_orang

data_lokasi

laporan_pemakaian_blanko_NTCR laporan_NR laporan_model_F2 laporan_model_F1

data_desa data_pegawai

0

Sistem Informasi Pernikahan

+

Pegawai

KUA Kepala

KUA

Gambar 3.3 Context Diagram

Context Diagram menggambarkan aliran data secara umum / dari level yang paling atas. Pada Context Diagram tersebut terdapat satu proses utama yaitu Sistem Informasi Pernikahan. Serta terdapat 5 masukan ( inputan ) dan 4 keluaran ( output ) dari proses tersebut. Terminator / entitas diluar sistem yang berhubungan dengan sistem ada pegawai KUA dan kepala KUA itu sendiri.

Kemudian pada proses utama ( context digram ) tersebut dilakukan decomposisi untuk membuat desain aliran data lebih detail lagi yang dinamakan dfd level 0. Berikut ini dfd level 0 untuk Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan.


(51)

data detail hubungan data blanko data detail hubungan

data hubungan

data orang data orang

data detail hubungan

data_blanko data_lokasi data_hubungan data_blanko data_hubungan data_hubungan data_desa data_hubungan data_blanko data_pegawai data_orang data_pegawai data_desa data_lokasi laporan_pemakaian_blanko_NTCR laporan_NR laporan_model_F2 laporan_model_F1 data_desa data_pegawai data_lokasi Pegawai KUA Kepala KUA 1 Pengelolaan Data + 2 Pendaftaran + 4 Cetak Laporan + tbl_lokasi tbl_desa tbl_hubungan tbl_pegawai 3 Cetak Duplikat Nikah + tbl_blanko detail_hubungan tbl_orang

Gambar 3.4 DFD Level 0

Pada DFD level 0 diatas, aliran data terlihat lebih detail dibandingkan dengan DFD level sebelumnya ( Context Diagram ). Sub proses pengelolaan data dapat di dekomposisikan lagi menjadi DFD level 1, dan dapat digambarkan dan dijelaskan dalam gambar dibawah ini.


(52)

[data_blanko] [data_lokasi]

[data_desa]

[data_blanko]

[data_pegawai]

[data_lokasi] [data_desa] [data_pegawai]

Pegawai KUA

tbl_lokasi tbl_desa tbl_pegawai

tbl_blanko 1.1

pengelolaan pegawai

1.2 pengelolaan

desa

1.3 pengelolaan

lokasi

1.4 pengelolaan

blanko

Gambar 3.5 DFD level 1 Sub Proses Pengelolaan Data

Pade DFD level 1 sub proses pengelolaan data diatas dapat dilihat bahwa pegawai KUA mengelola data pegawai, desa, lokasi dan blanko yang secara otomatis data – data tersebut akan tersimpan ke dalam database dengan nama – nama table sesuai dengan data yang dimasukkan.

Proses pendaftaran yang ada pada DFD level 0 juga dapat didekomposisi menjadi DFD level 1. Gambar DFD level 1 untuk sub proses pendaftaran dapat delihat pada gambar berikut ini.


(53)

[data_detail_hubungan] [data detail hubungan]

[data hubungan]

[data detail hubungan] [data orang] [data_blanko] [data_lokasi] [data_desa] [data_hubungan] [data_pegawai] [data orang] [data_orang] Pegawai KUA tbl_pegawai tbl_desa tbl_hubungan tbl_lokasi tbl_blanko detail_hubungan 2.1 pendaftaran nikah tbl_orang 2.2 Pendaftaran Talak Cerai 2.3 Pendaftaran Rujuk

Gambar 3.6 DFD level 1 Sub Proses Pendaftaran

Gambar diatas merupakan DFD level satu padaa sub proses pendaftaran. Di dalamnya terdapat tiga proses yang masing – masing adalah proses pendaftaran nikah, pendaftaran talak / cerai, dan pendaftaran rujuk. Hasil dari proses pendaftaran nikah nantinya akan digunakan untuk melakukan proses pendaftaran talak / cerai dan rujuk yang ada pada Sistem Informasi Pernikahan ini.

Untuk DFD level satu sub proses cetak duplikat nikah dan cetak laporan bagi kepala KUA dapat dilihat pada kedua gambar DFD level satu dibawah ini. Gambar dibawah ini merupakan gambar terkhir dari desain sistem yang ada pada Sistem Informasi Pernikahan ini.


(54)

[data_hubungan] [data_hubungan] tbl_hubungan Pegawai KUA 3.1 Cetak Duplikat Nikah

Gambar 3.7 DFD level 1 Sub Proses Cetak Duplikat Nikah

[data blanko] [data detail hubungan]

[data detail hubungan]

[data detail hubungan] [data hubungan] [data hubungan] [data_hubungan] [laporan_pemakaian_blanko_NTCR] [laporan_NR] [laporan_model_F2] [laporan_model_F1] Kepala KUA tbl_hubungan detail_hubungan 4.1 Cetak Laporan Model F1 4.2 Cetak Laporan Model F2 4.3 Cetak Laporan NR 4.4 Cetak Laporan Pemakaian Blanko tbl_blanko

Gambar 3.8 DFD level 1 Sub Proses Cetak Laporan

3.4.3 Entity Relationship Diagram ( ERD )

Perancangan basis data ini meliputi model data konseptual dan model data fisik. Model data konseptual memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi data, tidak tergantung pada perangkat lunak atau pertimbangan model struktur data. Sedangkan model data fisik memodelkan struktur fisik dari database, dengan mempertimbangkan perangkat lunak sistem manajemen basis data serta model


(55)

struktur yang akan di gunakan. Hasil dari data model fisik merupakan hasil generate dari data model konseptual.

a. CDM (Conceptual Data Model)

CDM (Conceptual Data Model) merupakan Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Sehingga hubungan antara entity dapat digambarkan secara jelas.

detail_hubungan orang_hub pegawai_pencatat blanko_nikah lokasi_arsip Relationship_7 Relationship_8 Relationship_9 Relationship_10 Relationship_11 Relationship_12 Relationship_13 Relationship_14 Relationship_15 Relationship_16 tempat_nikah tbl_pegawai id_pegawai nama_pegawai nip jabatan alamat kota kodepos tmpt_lahir tgl_lahir telephone1 telephone2 surat_keputusan

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50) Integer Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (20) Integer Variable characters (20) Date & Time Integer Integer Variable characters (20)

<M> Identifier_1 <pi> tbl_hubungan id_hubungan nomor nomor_akta tgl_periksa tgl_nikah1 tgl_nikah2 pukul nma_bkas_istri alamat_bkas_istri tgl_jadi_duda bukt_ceraii nama_intsansi nomor_surat1 jumlah_istri nama_istri pengdilan_pmbri_ijin nomor_surat2 halangan hub_dia_sendiri hub_bkas_istri hub_istri_sekarang prstjuan_calon_istri taklik_talak nama_pjbat nmor_surat3 instansi_pmbri_ktrangan nomor_surat4 prnkhan_ke pmbri_dspensasi nmer_surat5 nma_pmbri_ijin hbungan_kluarga sebab nomor_surat6 bin status_wali hubungan_wali maskawin pembayaran perjanjian_perkawinan tempat_nikah minta_taklik_talak

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (50) Date & Time Date & Time Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (50) Date & Time Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Integer Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Integer Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20)

<M> Identifier_1 <pi> detail_hubungan nomor nomor_buku tgl_periksa tgl_rujuk1 tgl_rujuk2 pengadlan_yg_menetapkap no_akta_cerai_talak tgl_talak tempat_pencatatan_nikah nomor_surat pengdlan_yg_memutuskan nomor_putusan talak_ke talak_pernah_djtuhkan talak_sekarang waktu_talak jenis_talak sebab_talak tempat_nikah tgl_surat keadaan_istri iddah

Variable characters (50) Variable characters (50) Date & Time Date & Time Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Date & Time Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Integer Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Date & Time Variable characters (50) Variable characters (50)

tbl_lokasi id_lokasi

nama_lokasi

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)

<M> Identifier_1 <pi> tbl_orang id_orang nik nama tempat_lahir tanggal_lahir jenis_kelamin alamat agama warganegara pendidikan_terakhir pekerjaan status_perkawinan

<pi> Variable characters (20) Integer Variable characters (50) Variable characters (20) Date & Time Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20)

<M> Identifier_1 <pi> tbl_blanko id_blanko nama_blanko kode_blanko jumlah_blanko

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (50) Integer <M> Identifier_1 <pi> tbl_desa id_desa nama_desa

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)

<M>


(56)

b. PDM (Physical Data Model)

PDM (Physical Data Model) merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.

FK_DETAIL_H_DETAIL_HU_TBL_HUBU FK_TBL_HUBU_PEGAWAI_P_TBL_PEGA FK_TBL_HUBU_BLANKO_NI_TBL_BLAN FK_TBL_HUBU_LOKASI_AR_TBL_LOKA FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_PEGA FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_RELATIONS_TBL_ORAN FK_TBL_HUBU_TEMPAT_NI_TBL_DESA tbl_pegawai id_pegawai nama_pegawai nip jabatan alamat kota kodepos tmpt_lahir tgl_lahir telephone1 telephone2 surat_keputusan varchar(20) varchar(50) integer varchar(20) varchar(50) varchar(20) integer varchar(20) timestamp integer integer varchar(20) <pk> tbl_hubungan id_hubungan id_lokasi id_orang1 id_blanko id_desa id_orang2 id_orang3 id_orang4 id_orang5 id_orang6 id_pegawai1 id_orang7 id_saksi1 id_saksi2 id_pegawai2 nomor nomor_akta tgl_periksa tgl_nikah1 tgl_nikah2 pukul nma_bkas_istri alamat_bkas_istri tgl_jadi_duda bukt_ceraii nama_intsansi nomor_surat1 jumlah_istri nama_istri pengdilan_pmbri_ijin nomor_surat2 halangan hub_dia_sendiri hub_bkas_istri hub_istri_sekarang prstjuan_calon_istri taklik_talak nama_pjbat nmor_surat3 instansi_pmbri_ktrangan nomor_surat4 prnkhan_ke pmbri_dspensasi nmer_surat5 nma_pmbri_ijin hbungan_kluarga sebab nomor_surat6 bin status_wali hubungan_wali maskawin pembayaran perjanjian_perkawinan tempat_nikah minta_taklik_talak varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(50) varchar(50) timestamp timestamp varchar(50) varchar(20) varchar(20) varchar(50) timestamp varchar(50) varchar(50) varchar(20) integer varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(20) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(20) varchar(20) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) integer varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(20) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(20) varchar(20) varchar(50) varchar(20) varchar(50) varchar(50) varchar(20) <pk> <fk3> <fk8> <fk2> <fk14> <fk13> <fk11> <fk5> <fk7> <fk9> <fk4> <fk10> <fk6> <fk12> <fk1> detail_hubungan id_hubungan nomor nomor_buku tgl_periksa tgl_rujuk1 tgl_rujuk2 pengadlan_yg_menetapkap no_akta_cerai_talak tgl_talak tempat_pencatatan_nikah nomor_surat pengdlan_yg_memutuskan nomor_putusan talak_ke talak_pernah_djtuhkan talak_sekarang waktu_talak jenis_talak sebab_talak tempat_nikah tgl_surat keadaan_istri iddah varchar(20) varchar(50) varchar(50) timestamp timestamp varchar(50) varchar(50) varchar(50) timestamp varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) integer varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) timestamp varchar(50) varchar(50) <fk> tbl_lokasi id_lokasi nama_lokasi varchar(20) varchar(50) <pk> tbl_orang id_orang nik nama tempat_lahir tanggal_lahir jenis_kelamin alamat agama warganegara pendidikan_terakhir pekerjaan status_perkawinan varchar(20) integer varchar(50) varchar(20) timestamp varchar(20) varchar(50) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) <pk> tbl_blanko id_blanko nama_blanko kode_blanko jumlah_blanko varchar(20) varchar(50) varchar(50) integer <pk> tbl_desa id_desa nama_desa varchar(20) varchar(50) <pk>


(57)

3.4.4 Struktur table

Struktur database digunakan untuk menjelaskan secara rinci tabel – tabel apa saja yang ada / digunakan pada aplikasi yang kita buat serta penjelasan – penjelasan lain dari tabel – tabel tersebut.

Berikut ini dijelaskan struktur tabel dari Sistem Informasi Manufaktur yang kami buat :

1. Master Pegawai

Nama File : tbl_pegawai

Fungsi : untuk menyimpan data pegawai Primary Key : id_pegawai

Foreign Key : -

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_pegawai Varchar 20 PK

Nama_pegawai Varchar 50 -

Nip Int -

Jabatan Varchar 20 -

Alamat Varchar 50 -

Kota Varchar 20 -

Kodepos Int -

Tempat_lahir Varchar 20 -

Tgl_lahir Datetime -

Telephone1 Int -

Telephone2 Int -

Surat_keputusan Varchar 20 -

Tabel 3.1 Tabel Master Pegawai

2. Master Orang

Nama File : tbl_orang


(58)

Foreign Key : -

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_orang Varchar 20 PK

Nik Int -

Nama Varchar 50 -

Tempat_lahir Varchar 20 -

Tgl_lahir Datetime -

Jenis_kelamin Varchar 20 -

Alamat Varchar 50 -

Agama Varchar 20 -

Warganegara Varchar 20 -

Pendidikan_terakhir Varchar 20 -

Pekerjaan Varchar 20 -

Status perkawinan Varchar 20 -

Tabel 3.2 Tabel Master Orang

3. Master Desa

Nama File : tbl_desa

Fungsi : untuk menyimpan data desa Primary Key : id_desa

Foreign Key : -

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_desa Varchar 20 PK

Nama_desa Varchar 50 -

Tabel 3.3 Tabel Master desa

4. Master Blanko

Nama File : tbl_blanko


(59)

Primary Key : id_blanko Foreign Key : -

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_blanko Varchar 20 PK

Nama_blanko Varchar 50 - Kode_blanko Varchar 50 - Jumlah_blanko Int -

Tabel 3.4 Tabel Master Blanko

5. Master Lokasi

Nama File : tbl_lokasi

Fungsi : untuk menyimpan data lokasi Primary Key : id_lokasi

Foreign Key : -

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_lokasi Varchar 20 PK

Nama_lokasi Varchar 50 -

Tabel 3.5 Tabel Master lokasi

6. Proses Pendaftaran

Nama File : tbl_hubungan

Fungsi : untuk menyimpan data proses pendaftaran nikah Primary Key : id_hubungan

Foreign Key : id_pegawai1 ( tbl_pegawai column id_pegawai ) id_pegawai2 ( tbl_pegawai column id_pegawai )


(60)

Id_orang1 ( tbl_orang column id_orang ) Id_orang2 ( tbl_orang column id_orang ) Id_orang3 ( tbl_orang column id_orang ) Id_orang4 ( tbl_orang column id_orang ) Id_orang5 ( tbl_orang column id_orang ) Id_orang6 ( tbl_orang column id_orang ) Id_orang7 ( tbl_orang column id_orang ) Id_saksi1 ( tbl_orang column id_orang ) Id_saksi2 ( tbl_orang column id_orang ) Id_desa ( tbl_desa column id_desa ) Id_lokasi ( tbl_lokasi column id_lokasi ) Id_blanko ( tbl_blanko column id_blanko )

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_hubungan Varchar 20 PK

Nomor Varchar 20 -

Nomor_akta Varchar 50 -

Tgl_periksa Datetime -

Tgl_nikah1 Datetime -

Tgl_nikah2 Varchar 50 -

Pukul Varchar 20 -

Id_orang1 Varchar 20 FK

Id_orang2 Varchar 20 FK

Nma_bkas_istri Varchar 20 -

Alamat_bkas_istri Varchar 50 -

Tgl_jadi_duda Datetime -

Bukti_cerai Varchar 50 -

Nama_instansi Varchar 50 -

Nomor_surat1 Varchar 20 -

Jumlah_istri Int -

Nama_istri Varchar 50 -

Pengadilan_pmbri_ijin Varchar 50 -

Nomor_surat2 Varchar 50 -


(61)

Hub_dia_sendiri Varchar 10 -

Hub_bkas_istri Varchar 10 -

Hub_istri_sekarang Varchar 10 - Prstjuan_calon_istri Varchar 20 -

Taklik_talak Varchar 20 -

Nama_pjbat Varchar 50 -

Nomor_surat3 Varchar 50 -

Instansi_pmbri_ktrngan Varchar 50 -

Nomor_surat4 Varchar 50 -

Prnkhan_ke Int -

Pmbri_dspensasi Varchar 50 -

Nomor_surat5 Varchar 50 -

Nma_pmbri_ijin Varchar 50 -

Hbungan_kluarga Varchar 20 -

Sebab Varchar 50 -

Nomor_surat6 Varchar 50 -

Id_orang3 Varchar 20 FK

Bin Varchar 50 -

Status_wali Varchar 20 -

Hubungan_wali Varchar 20 -

Maskawin Varchar 50 -

Pembayaran Varchar 20 -

Perjanjian_perkawinan Varchar 50 -

Tempat_nikah Varchar 50 -

Minta_taklik_talak Varchar 20 -

Id_pegawai1 Varchar 20 FK

Id_pegawai2 Varchar 20 FK

Id_orang4 Varchar 20 FK

Id_orang5 Varchar 20 FK

Id_orang6 Varchar 20 FK

Id_orang7 Varchar 20 FK

Id_saksi1 Varchar 20 FK

Id_saksi2 Varchar 20 FK

Id_desa Varchar 20 FK

Id_blanko Varchar 20 FK

Id_lokasi Varchar 20 FK


(62)

7. Detail Hubungan

Nama File : tbl_detail_hubungan

Fungsi : untuk menyimpan data detai hubungan (talak / cerai dan rujuk) Primary Key : -

Foreign Key : id_hubungan ( tbl_hubungan column id_hubungan )

Field Tipe Data Lenght Keterangan

Id_hubungan Varchar 20 FK

Nomor Varchar 50 -

Nomor_buku Varchar 50 -

Tgl_periksa Datetime -

Tgl_rujuk1 Datetime -

Tgl_rujuk2 Varchar 50 -

Pengadilan_yang_menetapkan Varchar 50 -

Nomor_akta_cerai_talak Varchar 50 -

Tgl_talak Datetime -

Tempat_pencatatan_nikah Varchar 50 -

Nomor_surat Varchar 50 -

Pengadilan_yang_memutuskan Varchar 50 -

Nomor_putusan Varchar 50 -

Talak_ke Int -

Talak_pernah_dijatuhkan Varchar 50 -

Talak_sekarang Varchar 50 -

Waktu_talak Varchar 50 -

Jenis_talak Varchar 50 -

Sebab_talak Varchar 50 -

Tempat_nikah Varchar 50 -

Tgl_surat Datetime -

Keadaan_istri Varchar 20 -

iddah Varchar 20 -


(63)

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat. Sebelum dapat mengimplementasikan aplikasi maka ada 2 komponen utama yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu kebutuhan software dan hardware.

4.1 Kebutuhan Hardware ( Perangkat Keras )

Perangkat keras yang dibutuhkan harus memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut :

a. Processor Dual Core atau lebih.

b. Memori minimal 1 GB RAM.

c. Harddisk minimal 20 GB.

d. Monitor VGA/SVGA resolusi 1024 x 768.

e. CD ROM, Keyboard, Mouse dan Printer.

4.2 Kebutuhan Software ( Perangkat Lunak )

Kebutuhan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi beserta perangkat lunak pendukung perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut:


(64)

c. Microsoft Visual Basic 2005

d. Microsoft SQL Server 2005

e. Microsoft Visio 2007

4.3 Implementasi Sistem

Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi yang sudah jadi. Berikut akan dijelaskan mengenai form – form yang terkait dalam Sistem Informasi Pernikahan ini serta potongan script dari form terkait.

4.3.1 Form Login

Proses login merupakan tahapan awal apabila kita ingin mengakses Sistem Informasi Manufaktur ini. Karena tidak semua orang bisa mengaksesnya maka setiap user yang berhak memiliki username dan password yang sesuai untuk dapat mengaksesnya. Proses login sendiri bertujuan untuk mengvalidasi user yang akan mengakses aplikasi ini.

Berikut tampilan form login pada saat user mengakses Sistem Informasi Pernikahan :


(65)

User dalam aplikasi ini hanya ada 3 orang, yaitu admin petugas pendaftaran, dan kepala KUA saja. Artinya apabila ada orang lain yang tidak berhak mengakses aplikasi ini, maka secara otomatis user tersebut tidak bisa menggunakan aplikasi ini lebih lanjut.

Potongan script form login :

Public Class frmLogin

Dim admin As String = "admin"

Dim petugas As String = "pendaftaran" Dim kepala As String = "kepala"

Private Sub LoadFormUtamaAdmin() FormUtama.menuMaster.Visible = True FormUtama.menuProses.Visible = True FormUtama.menuLaporan.Visible = True FormUtama.menuLogout.Visible = True End Sub

Private Sub LoadFormUtamaPetugas() FormUtama.menuMaster.Visible = False FormUtama.menuProses.Visible = True FormUtama.menuLaporan.Visible = False FormUtama.menuLogout.Visible = True End Sub


(66)

Private Sub LoadFormUtamaKepala() FormUtama.menuMaster.Visible = False

FormUtama.submenuPencarianLokasiArsip.Visible = True FormUtama.menuLaporan.Visible = True

FormUtama.menuLogout.Visible = True End Sub

Private Sub frmLogin_Shown(ByVal sender As Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Me.Shown, Me.Activated

txtUsername.Text = String.Empty txtPassword.Text = String.Empty txtUsername.Focus()

End Sub

Private Sub OK_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles OK.Click

If txtUsername.Text = admin And txtPassword.Text = admin Then Me.Close()

LoadFormUtamaAdmin()

ElseIf txtUsername.Text = petugas And txtPassword.Text = petugas Then Me.Close()

LoadFormUtamaPetugas()

ElseIf txtUsername.Text = kepala And txtPassword.Text = kepala Then Me.Close()


(67)

LoadFormUtamaKepala() Else

Dim masResult As DialogResult = MessageBox.Show("Anda Salah Memasukkan Username dan Password", "Peringatan", MessageBoxButtons.OK, MessageBoxIcon.Warning, MessageBoxDefaultButton.Button2)

For Each a As Control In Me.Controls If TypeOf (a) Is TextBox Then a.Text = ""

txtUsername.Focus() End If

Next End If End Sub

Private Sub Cancel_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Cancel.Click

Application.Exit() End Sub

End Class

.

4.3.2 Menu Utama

Tampilan Form Utama akan muncul apabila user berhasil melakukan validasi pada saat login. Karena user aplikasi ini ada 2 ( admin dan manager) maka kedua user tersebut memiliki hak akses yang berbeda dalam form utama ini. User


(68)

“admin” dapat mengakses semua menu yang ada pada form utama, sedangkan user “manager” hanya dapat mengakses menu pencarian data, dan melihat laporan saja.

Ketika user Login sebagai admin, maka form utama yang muncul akan seperti pada gambar di bawah ini. Pada form utama tersebut, seorang admin bisa / dapat mengakses semua menu – menu yang terdapat pada form utama. Menu – menu yang tersedia dan diakses yaitu menu master yang berisi data – data master pegawai, orang, dan desa. Menu proses yang berisi proses pendaftaran nikah, talak dan cerai, serta menu laporan yang berisi laporan model F1, F2, dan laporan NTCR serta jumlah blanko yang masih ada. Serta terdapat pula button untuk logout.

Gambar 4.2 Form Utama ( admin )

Sedangkan ketika user login sebagai petugas pendaftaran, maka petugas tersebut hanya dapat melakukan proses pendaftaran nikah, talak, cerai, dan rujuk saja. Untuk kepala KUA hanya bias melihat menu laporan saja. Menu laporan sendiri berisi laporan model F1, model F2, laporan NTCR, dan laporan sisa blanko yang masih tersedia. Hal tersebut dikarenakan memang seorang pimpinan hanya


(69)

perlu melihat output dari suatu aplikasi / system informasi saja. Tanpa harus mengetahui secara detail data – data inputan berasal dari mana.

Berikut ini gambar menu – menu apa saja yang dapat diakses oleh tiap – tiap user aplikasi.

Gambar 4.3 Menu Utama ( admin )

Ketika user login sebagai admin, maka semua menu yang ada pada aplikasi ini bisa diakses. Menu – menu yang tersedia adalah menu master, menu proses, menu laporan, dan button untuk logout. Sedangkan untuk user “pendaftaran” dan “kepala”, dapat mengakses menu – menu seperti yang tertera pada gambar berikut ini.

Gambar 4.4 Menu Utama ( pendaftaran )


(70)

Potongan script menu utama :

Imports System.Windows.Forms Public Class FormUtama

Private Sub LoadFormUtama() Me.menuMaster.Visible = False Me.menuProses.Visible = False Me.menuLaporan.Visible = False Me.menuLogout.Visible = False End Sub

Private Sub FormUtama_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

LoadFormUtama()

Dim frm As Form = New frmLogin frm.MdiParent = Me

frm.Show() End Sub

Private Sub menuLogout_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles menuLogout.Click

Dim msgResult As DialogResult = MessageBox.Show("Anda yakin akan Logout?", "Konfirmasi user", MessageBoxButtons.YesNo,


(71)

If msgResult = Windows.Forms.DialogResult.No Then e = Nothing

Else

LoadFormUtama()

Dim frm As Form = New frmLogin frm.MdiParent = Me

frm.Show() End If

End Sub

Private Sub submenuPendaftaranNikah_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles submenuPendaftaranNikah.Click

Dim frm As Form = New frmDataCatin frm.MdiParent = Me

frm.Show() End Sub

Private Sub submenuPendaftaranRujuk_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles submenuPendaftaranRujuk.Click

Dim frm As Form = New frmPendaftaranRujuk frm.MdiParent = Me

frm.Show() End Sub


(72)

Private Sub submenuPegawai_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles submenuPegawai.Click

Dim frm As Form = New frmPegawai frm.MdiParent = Me

frm.Show() End Sub

4.3.3 Menu Master

Menu master digunakan untuk menampilkan form – form master yang ada pada Sistem Informasi Pernikahan ini. Pada menu master itu sendiri terdapat beberapa sub menu, yaitu data pegawai, data desa, dan data blanko.

Berikut ini tampilan dari menu master dan sub menunya :

Gambar 4.6 Menu Master

Pada menu master, terdapat 3 sub menu yang berisi form untuk menginputkan data master, yaitu form pegawai, form desa, dan form blanko.


(73)

Gambar 4.7 Form Pegawai


(74)

Gambar 4. 9 Form Blanko

Pada ketiga form master diatas, user dapat melakukan proses input, update, dan delete data. Form master pegawai digunakan untuk mengelola data pegawai dari KUA Bangil, form master desa digunakan untuk menginputkan data – data desa yang ada di Kecamatan Bangil, serta form blangko yang digunakan untuk mengelola data jumlah / sisa blanko yang masih tersedia di KUA Bangil.

Khusus untuk form master blanko, form tersebut hanya bisa digunakan untuk insert blanko baru, tambah jumlah blanko, serta hapus data blanko. Form tersebut tidak dapat digunakan untuk update data blanko, tetapi yang bisa dilakukan adalah update jumlah / sisa blanko. Ketika user mengklik button tambah, maka akan muncul textbox dimana nantinya digunakan untuk menginputkan jumlah tambahan blanko yang masuk ke KUA Bangil. Ketika button ok di klik, maka secara otomatis jumlah blanko yang tersedia akan bertambah sesuai dengan inputan tambahan blanko.


(1)

Gambar 5.8 Message Box Ubah

Sedangkan ketika kita mengklik button hapus, maka akan muncul message box konfirmasi, dan apabila kita memilih “yes” maka data pegawai yang dipilih yang ada pada database akan terhapus dan akan muncul message box yang memberitahukan kalau data pegawai tersebut telah terhapus.


(2)

83 

 

Gambar 5.10 Message Box Hapus

5.1.3 Form Data Calon Pengantin

Untuk form data calon pengantin, ujicoba hanya dilakukan untuk menguji seberapa banyak field yang harus di isi, field – field apa saja yang boleh kosong dan tidak boleh kosong, serta pengujian hubungan antara field satu dengan field lainnya. Contoh, apabila field status perkawinan janda, maka secara otomatis field nama bekas suami harus enable, sedangkan apabila status perkawinan perawan maka secara otomatis pula field nama bekas suami harus tidak enable.

Berikut ini ilustrasi gambar uji coba sistem pada form data calon pengantin apabila kita mengisikan data calon pengantin secara tidak lengkap / terdapat field yang kosong.


(3)

Gambar 5.11 Form Data Calon Pengantin ( Data Orang Tua Kosong )

Gambar 5.12 Message Box Data Tidak Lengkap

Tetapi, jika semua field yang ada pada form data calon pengantin kita isi dengan benar, maka user dapat menuju ke form selanjutnya yaitu form pendaftaran nikah yang merupakan form utama dari proses pendaftaran nikah itu sendiri.


(4)

85 

 

Gambar 5.13 Form Data Calon Pengantin ( Data Lengkap )

5.1.4 Form Pendaftaran Nikah

Pada form pendaftaran nikah sendiri, enable dan disablenya suatu field tergantung dari pengisian data yang ada pada form sebelumnya, yaitu form data calon penganti. Contohnya, apabila pada form data calon penganti field kewarganegaraan calon suami diisi ”Indonesia” maka field yang menangani masalah pernikahan campuran akan secara otomatis di set disable oleh sistem sehingga user tidak perlu memasukkan data mengenai pernikahan campuran itu sendiri. Ilustrasi gambarnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.


(5)

Gambar 5.14 Form Pendaftaran Nikah ( Tab Data Suami – 2 )

Gambar 5.15 Field Pernikahan Campuran

5.2 Evaluasi

Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Sistem Informasi Pernikahan ini telah sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dalam hal ini pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil – Pasuruan. Serta dengan adanya Sistem Informasi Pernikahan ini dapat diketahui pula bahwa aplikasi ini telah sesuai


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Darmayuda, Ketut. 2010. Pemrograman Aplikasi Database dengan Microsoft Visual Basic .Net 2008. Bandung : Informatika

Firdaus. SQL Server dengan Visual Basic 6 untuk Orang Awam. 2006. Maxikom: Palembang.

Mackenzie, Duncan. Sharkey, Kent. Belajar Sendiri dalam 21 Hari Visual Basic .NET. 2002. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Pohan, Husni Iskandar, Bahri, Kusnasriyanto Saiful. Pengantar Perancangan Sistem. 1997. Erlangga: Jakarta

Sibero, Alexander. F. K. 2010. Dasar – Dasar Visual Basic .net. Yogyakarta : MediaKom.

Winpec Solution. 2009. Sistem Informasi Manufaktur dengan VB 2005 dan SQL Server 2005. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.