M M
A A
S S
A A
L L
A A
H H
- -
M M
A A
S S
A A
L L
A A
H H
D D
A A
L L
A A
M M
M M
E E
N N
Y Y
U U
S S
U U
I I
PENDAHULUAN
Kegagalan dalam pr oses menyusui ser ing disebabkan kar ena timbulnya beber apa masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi. Pada sebagian i bu yang tidak paham
masalah ini, kegagalan menyusui ser ing dianggap pr oblem pada anak saja. Masalah dar i ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum per salinan
per iode antenatal, pada masa pasca per salinan dini, dan pasca masa per salinan lanjut. Masalah menyusui dapat pula diakibatkan kar ena keadaan khusus. Selain itu ibu ser ing
benar mengeluhkan bayinya ser ing menangis, ayau “menolak” menyusu, dsb yang ser ing diar tikan bahw a ASInya tidak cukup, atau ASInya tidak enak, tidak bai k atau
apapun pendapatnya sehingga ser ing menyebabkan diambilnya keputusan untuk menghentikan menyusui.
Masalah pada bayi umumnya ber kaitan dengan manajemen laktasi , sehingga bayi ser ing menjadi “bingung puting” atau ser ing menangis, yang ser ing diinter pr estasikan oleh ibu
dan keluar ga bahw a ASI tidak t epat untuk bayinya.
A. Masalah Menyusui Masa Antenatal
Pada masa antenat al, masalah yang ser ing timbul adalah: kur ang salah infor masi putting susu ter benam r etr act ed atau putting susu datar .
Kur ang salah infor masi
Banyak ibu yang mer asa bahw a susu for mula itu sama baiknya atau malah lebih bai k dar i ASI sehingga cepat menambah susu for mula bila mer asa bahw a ASI kur ang.
Petugas kesehatanpun masih banyak yang ti dak member ikan infor masi pada saat pemer iksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi. Sebagai contoh, banyak
ibu petugas kesehatan yang tidak mengetahui bahw a:
Bayi pada minggu-minggu per tama defekasinya encer dan ser ing, sehingga dikatakan bayi mender ta diar e dan ser ing kali petugas kesehat an menyuruh menghentikan
menyusui. Padahal sifat defekasi bayi yang mendapat kolostr um memang demikian kar ena kolostr um ber sifat sebagai laksans.
ASI belum keluar pada har i per tama sehingga bayi dianggap per lu diberikan minuman lain, padahal bayi yang bar u lahir cukup bulan dan sehat mempunyai
per sediaan kalor i dan cair an yang dapat memper tahankannya tanpa minuman selama beber apa har i. Disamping itu, pemberian minuman sebelum ASI keluar akan
memper lambat pengeluar an ASI oleh bayi menjadi kenyang dan malas menyusu.
Kar ena payudar a ber ukur an kecil dianggap kur ang menghasilkan ASI padahal ukur an payudar a tidak menentukan apakah pr oduksi ASI cukup atau kur ang kar ena
ukur an ditentukan oleh banyaknya lemak pada payudar a sedangkan kelenjar penghasil ASI sama banyaknya walaupun payudar a kecil dan pr oduksi ASI dapat
tetap mencukupi apabila manajemen lakt asi dilaksanakan dengan baik dan benar . Infor masi yang per lu diber ikan kepada ibu hamil menyusui antar a lain meliputi :
Fisiologi laktasi
Keuntungan pember ian ASI
Keuntungan r aw at gabung
Car a menyusui yang baik dan benar
Ker ugian pember ian susu for mula
Menunda pember ian makanan lainnya paling kur ang setelah 6 bulan.
Putting susu datar atau terbenam
Putting yang kur ang menguntungkan seper ti ini sebenar nya tidak selalu menjadi masalah. Secar a umum ibu tetap masih dapat menyusui bayinya dan upaya selam a
antenatal umumnya kur ang ber faedah, misalnya dengan memanipulasi
Hofman
, menar ik-ner ik puting, ataupun penggunaan
br est shield
dan
br east shell
. Yang paling efisien untuk memper baiki keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang kuat. Maka
sebaiknya tidak dilakukan apa-apa, tunggu saja sampai bayi lahir , seger a set elah pasca lahir lakukan :
Skin-to-skin kontak dan biar kan bayi mengisap sedini mungkin
Biar kan bayi “mencar i” putting kemudian mengisapnya, dan bila per lu coba ber bagai posisi untuk mendapat keadaan yang paling menguntungkan. Rangsang putting biar
dapat “keluar ” sebelum bayi “mengambil”nya.
Apabila putting benar-benar tidak bi sa muncul, dapat “ditar ik” dengan pompa putting susu
nipple puller
, at au yang paling seder hana dengan sedotan spuit yang dipakai ter balik.
Jika tet ap mengalami kesulitan, usahakan agar bayi tetap disusui dengan sediki t penekanan pada ar eola mammae dengan jar i sehingga ter bentuk dot ketika
memasukkan putting susu ke dalam mulut bayi.
Bila ter lalu penuh ASI dapat diper as dahulu dan diber ikan dengan sendok atau cangkir , atau teteskan langsung ke mulut bayi. Bila per lu lakukan ini hingga 1-2
minggu.
B. Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Per salinan Dini