Pengharuh Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan (survey Pada KAP di WIlayah Bandung yang Terdaftar di BPK)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, maka di bab ini peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi dan skeptisme profesional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori rendah.

  2. Hasil penelitian menunjukan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Selain itu, terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi auditor terhadap pendetesian kecurangan, artinya semakin baik kompetensi auditor maka cenderung akan diikuti dengan peningkatan upaya pendeteksian kecurangan. Sedangkan kompetensi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori cukup baik.

  3. Hasil penelitian menunjukan skeptisme profesional auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Terdapat hubungan dalam kategori sedang antara skeptisme profesional auditor

  99

  100 terhadap pendetesian kecurangan, semakin baik tingkat skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat.

  Sementara skeptisme professional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK sudah terkategori cukup baik.

  4. Secara simultan kompetensi dan skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, dengan variable kompetensi memberikan kontribusi pengaruh paling kuat.

  Maka semakin baik kompetensi dan skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat.

5.2 Saran

  Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai pengaruh kompetensi dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan yaitu sebagai berikut :

   Saran Operasional 1.

  Kantor Akuntan Publik disarankan untuk ikut serta dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki auditor salah satu caranya adalah melakukan pembenahan pelatihan auditor dengan mengikuti berbagai pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang pekerjaan auditor terutama dalam mendeteksi kecurangan yang dapat terjadi dalam pelaksanaan tugas auditnya.

  101

  2. Agar sikap skeptisme profesional auditor dapat tetap terjaga, auditor disarankan agar tidak mudah percaya pada pernyataan klien tanpa kecukupan bukti audit, mengembangkan pencarian informasi dan bukti audit saat terdapat indikasi kecurangan serta selalu menjaga kewaspadaan profesional terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan.

   Saran Akademis Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk mendapatkan generalisasi hasil yang luas, serta menambah indikator dalam setiap variabel untuk lebih mendukung teori secara umum dengan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi pendeteksian kecurangan.

  

PENGARUH KOMPETENSI DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR

TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN

  (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK)

  

THE INFLUENCE OF AUDITORS COMPETENCE AND PROFESSIONAL

SKEPTICISM ON FRAUD DETECTION

(Survey at Public Accountant Firm On Bandung Listed In BPK)

  

Yanisman Irma Srikandi

21111025

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACT

  

Fraud detection is an action taken to find a series of indicators of fraud that occurred in the

financial statements. The purpose of this study was to determine the influence of auditors

competence and professional skepticism on fraud detection. This research was conducted in

the public accountant firm in Bandung listed in BPK with partners, managers and

supervisors as respondents. The method used is descriptive and verification. The test statistic

used is the Pearson correlation, path analysis, determination coefficient, hypothesis testing,

and also use the help of an application program SPSS 20.0. The results showed that the

auditors competence and professional skepticism has a positive and significant impact on the

fraud detection. Through the coefficient of determination is known that the competence of

giving a greater influence on the fraud detection.

  Keyword : competence, professional skepticism, fraud detection I.

   Pendahuluan

  Laporan keuangan merupakan laporan yang disajikan untuk para pembuat keputusan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan selama satu periode tertentu. Yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan adalah manajemen perusahaan. Namun, laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan tidak menutup kemungkinan adanya salah saji. Salah saji yang material dalam penyajian laporan keuangan perusahaan tersebut akan berdampak negatif terhadap keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan. Karena itu, manajemen perusahaan menggunakan jasa auditor untuk mengevaluasi laporan keuangan dengan cara dilakukan pemeriksaan (audit) terhadap laporan keuangan tersebut. (Nyoman Adnyani, 2013)

  Statement on Auditing Standards (SAS) Nomor 82 atau Pernyataan Standar Auditing

  (PSA) Nomor 70 menyatakan bahwa audit dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) mengenai masalah salah saji material (material

  

misstatement) dalam laporan keuangan, baik itu berupa errors (kekeliruan) ataupun fraud

  (kecurangan). Kekeliruan (errors) merupakan salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, sedangkan kecurangan (fraud) merupakan salah saji dalam laporan keuangan yang disengaja. Salah saji yang disengaja (fraud) sulit dideteksi dan dikendalikan bila dibandingkan dengan salah saji yang tidak disengaja. Fraud dibagi menjadi salah saji yang timbul dari kecurangan dalam laporan keuangan atau sering disebut dengan fraudulent

  

financial reporting dan salah saji yang timbul dari perlakuan yang tidak semestinya terhadap

  aktiva atau missappropriation assets. Salah saji yang disengaja dalam hal fraudulent financial

  

reporting merupakan tanggung jawab akuntan publik untuk mendeteksi dan menemukannya,

  karena hal ini dapat mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung. (Arens et all, 2008:186) Dampak dari penggunaan ISA (International Standard on Auditing) yang resmi diterapkan di Indonesia saat ini menjadikan akuntan publik tak bisa lagi lepas tangan bila masih terdapat fraud pada hasil auditnya. Akuntan Publik dalam memberikan jasa assurance harus bisa memastikan laporan keuangan bebas dari salah saji, baik salah saji berdasarkan standar akuntansi maupun salah saji dari fraud pada hasil audit. (Theodorus, 2013)

  Maka dalam memberikan jasa assurance dan menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik, auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pada pernyataan standar umum pertama dalam SPAP, menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi). Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan, pengalaman, serta pelatihan teknis yang cukup, sehingga auditor diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. (Kusharyanti, 2003)

  Dengan kualitas kompetensi yang baik, auditor dapat mengasah kepekaannya dalam menganalisis laporan keuangan dan mampu mendeteksi trik-trik rekayasa yang dilakukan untuk melakukan kecurangan tersebut sehingga ia dapat mengetahui apakah di dalam tugas auditnya itu terdapat tindakan kecurangan atau tidak. (Marcellina W & Sugeng Pamudji, 2009)

  Selain itu, auditor wajib merencanakan dan melaksanakan suatu audit dengan skeptisme profesional dengan menyadari bahwa mungkin ada suatu yang menyebabkan laporan keuangan disalahsajikan secara material. (Theodorus, 2013:94) Seorang auditor dalam menjalankan penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang tertera dalam program audit, tetapi juga harus disertai dengan sikap skeptisme profesionalnya. Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti dan konfirmasi untuk bisa memutuskan atau menentukan sejauh mana tingkat keakuratan dan kebenaran atas bukti-bukti maupun informasi tersebut. Tanpa menerapkan skeptisme profesional, auditor hanya akan menemukan salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan saja dan sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan, karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh pelakunya. (Noviyanti, 2007)

  Dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2008, BPK-RI sebagai salah satu badan audit pemerintah yang bertanggung jawab menginvestigasi kasus kecurangan, dalam melaksanakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dapat menggunakan pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK. Pemeriksa dan/atau tenaga ahli tersebut antara lain pemeriksa dari lingkungan aparat pengawas intern pemerintah dan/atau akuntan publik pada kantor akuntan publik yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan terdaftar di BPK. Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan negara tersebut akuntan publik wajib melakukan pemeriksaan sesuai dengan Standar Pemeriksaan, mematuhi kode etik dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penugasannya serta wajib menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada BPK untuk dievaluasi dan dipublikasikan.

  Namun berdasarkan hasil evaluasi BPK atas hasil audit Laporan Keuangan BUMN yang dilakukan akuntan publik, Wakil Ketua BPK Hasan Bisri menyatakan hasil audit akuntan publik yang hasilnya selalu wajar tanpa pengecualian, setelah diperiksa kembali BPK ternyata masih terdapat rekayasa akuntansi yang dilakukan manajemen BUMN. Hal yang demikian itu tidak ditemukan akuntan publik namun setelah BPK melakukan pemeriksaan terhadap audit akuntan publik, rekayasa itu ditemukan. (Hasan Bisri, 2013)

  Maka maksud dari peneitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

  Menurut Kompetensi adalah keharusan bagi auditor untuk memiliki pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi, pengalaman praktik yang memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan, serta mengikut pendidikan profesional yang berkelanjutan. (Arens at all, 2008:42)

  Skeptisme professional auditor adalah kewajiban auditor untuk menggunakan dan mempertahankan skeptisme profesional sepanjang periode penugasan terutama kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya kecurangan. (Theodorus, 2013:321)

  Pendeteksian kecurangan adalah upaya untuk mendapatkan indikasi yang cukup mengenai tindakan kecurangan, sekaligus mempersempit ruang gerak para pelaku kecurangan. (Valery G Kumaat, 2011:156)

  Pada penelitian Sem Paulus Silalahi (2013) kompetensi berpengaruh signifikan terhadap skeptisisme profesional auditor. Semakin bertambah kompetensi seseorang dalam bidang auditing maka akan semakin tinggi skeptisisme profesional auditor.

  Pada penelitian Marcellina Widiyastuti dan Sugeng Pamudji (2009), hasil penelitian menunjukan kompetensi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kemarnpuan auditor dalarn mendeteksi kecurangan (fraud).

  Dalam penelitian Nyoman Adnyani, dkk (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa skeptisme profesional auditor berpengaruh signifikan terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi kecurangan dan kekeliruan laporan keuangan.

  Berdasarkan kerangka pemikiran, maka terdapat hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Terdapat hubungan antara Kompetensi dengan Skeptisme Profesional Auditor H2 : Kompetensi berpengaruh terhadap Pendeteksian Kecurangan H3 : Skeptisme profesional auditor berpengaruh terhadap Pendeteksian Kecurangan H4 : Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor berpengaruh terhadap Pendeteksian

  Kecurangan III.

METODOLOGI PENELITIAN

  Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan verifikatif.

  Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2011:48) adalah sebagai berikut: “Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain

  .” Sumber data yang digunakan dalam penelitian tentang Perngaruh Kompetensi dan

  Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan yaitu menggunakan data primer. Menurut Sugiyono (2010:137) mendefinisikan data primer sebagai berikut : “Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu studi kepustakaan (Library Research) dan penelitian Lapangan (Field Research).

  Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yaitu 12 KAP dengan partner, manajer atau supervisor sebagai responden untuk dijadikan sampel dari penelitian ini.

  Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Pengujian statistik yang digunakan adalah korelasi pearson untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, analisis koefisien jalur , koefisien determinasi dan uji hipotesis.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh koefisien korelasi antara kompetensi dengan skeptisme profesional auditor sebesar -0,233, hal ini berarti hubungan antara kompetensi dan skeptisme profesional auditor berada dalam kategori rendah.

  Selanjutnya melalui perhitungan dan nilai koefisien determinasi diketahui bahwa kompetensi memberikan pengaruh terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK sebesar 50,6% sisanya sebesar 49,4% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dengan koefesien korelasi 0,643, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi auditor terhadap pendetesian kecurangan.

  Selanjutnya dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Hal ini sejalan dengan penelitian Widiyastuti dan Sugeng Pamudji (2009), yang menunjukan bahwa kompetensi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap pendeteksian kecurangan (fraud).

  Melalui perhitungan dan nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diketahui bahwa skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK dengan pengaruh yang diberikan sebesar 26,5% sedangkan sisanya sebesar 73,5% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dengan koefesien korelasi 0,431, hal ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara skeptisme profesional auditor terhadap pendetesian kecurangan.

  Selanjutnya dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa skeptisme profesional auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Hal ini sejalan dengan penelitian Hafifah Nasution (2012) yang menyatakan bahwa skeptisme profesional terbukti berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan auditor mendeteksi gejala-gejala kecurangan.

  Melalui perhitungan nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diketahui bahwa secara bersama-sama kompetensi auditor dan skeptisme profesional auditor memberikan kontribusi (pengaruh) sebesar 77,1% terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, sebesar 29,7% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Dan berdasarkan pengujian secara simultan diketahui bahwa kompetensi dan skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK.

V. Kesimpulan dan Saran

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, maka di bab ini peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi dan skeptisme profesional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori rendah.

  2. Hasil penelitian menunjukan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Selain itu, terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi auditor terhadap pendetesian kecurangan, artinya semakin baik kompetensi auditor maka cenderung akan diikuti dengan peningkatan upaya pendeteksian kecurangan.

  Sedangkan kompetensi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori cukup baik.

  3. Hasil penelitian menunjukan skeptisme profesional auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Terdapat hubungan dalam kategori sedang antara skeptisme profesional auditor terhadap pendetesian kecurangan, semakin baik tingkat skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat. Sementara skeptisme professional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK sudah terkategori cukup baik.

  4. Secara simultan kompetensi dan skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, dengan variable kompetensi memberikan kontribusi pengaruh paling kuat. Maka semakin baik kompetensi dan skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat.

  Saran

  Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai pengaruh kompetensi dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan yaitu sebagai berikut :

  1. Kantor Akuntan Publik disarankan untuk ikut serta dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki auditor salah satu caranya adalah melakukan pembenahan pelatihan auditor dengan mengikuti berbagai pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang pekerjaan auditor terutama dalam mendeteksi kecurangan yang dapat terjadi dalam pelaksanaan tugas auditnya.

  2. Agar sikap skeptisme profesional auditor dapat tetap terjaga, auditor disarankan agar tidak mudah percaya pada pernyataan klien tanpa kecukupan bukti audit, mengembangkan pencarian informasi dan bukti audit saat terdapat indikasi kecurangan serta selalu menjaga kewaspadaan profesional terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan.

  3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk mendapatkan generalisasi hasil yang luas, serta menambah indikator dalam setiap variabel untuk lebih mendukung teori secara umum dengan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi pendeteksian kecurangan.

VI. Daftar Pustaka Adnyani, Nyoman dkk. 2013.

  “Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tanggungjawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan Kekeliruan Laporan Keuangan”. EJournal Universitas Pendidikan Ganesha Volume 2 No. 1. Agoes, Sukrisno. 2009.

  “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik” Jilid II. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

  Agustina, Nindya dan Poerwati, Rr. Tjahjaning. 2013. “Pengaruh Independensi, Kompetensi,

  Pengalaman Dan Pengetahuan Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan”. Students Journal of Accounting and Banking Volume

  2 No. 1. Arens, A.A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. 2008.

  “Auditing dan Jasa Assurance”. 12th

  Edition. Jakarta : Erlangga Ayu Tri Handayani, Komang & Aryani Merkusiwati, Lely. 2015.

  “Pengaruh Independensi Auditor dan Kompetensi Auditor pada Skeptisisme Profesional Auditor dan Implikasinya terhadap Kualitas Audit . E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10.1 (2015) : 229-

  243 ISSN: 2302-8556 Endrawes, Medhat., Gary S. Monroe. 2012.

  “Professional Scepticism Of Auditors: A Cross- Cultural Experiment”. School Of Accounting University Of New South Wales

  Hasan Bisri. 2013. Masih Diragukan, AP Mampu Deteksi Rekayasa Akuntansi. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [04/09/2013]>

  _________. 2013. Banyak AP Sungkan Minta Data Lengkap ke BUMN. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [10/10/2013]>

  Islahuzzaman. 2012 . “Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing”. Jakarta : PT Bumi Aksara. Koroy, Tri Ramaraya. 2008.

  “Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh Auditor Eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 10, No.1, Mei 2008 : 22-33

  Kumaat Val ery G. 2011. “Internal Audit”. Jakarta : Penerbit Erlangga PT Gelora Aksara Pratama. Kusharyanti. 2003.

  “Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

  Mansouri, Ali., Pirayesh, Reza., Salehi, Mahdi. 2009.

  “Audit Competence and Audit Quality: Case in Emerging Economy”. International Journal of Business and Management Volume

  4 No. 2 ISSN 1833-8119 Narimawati, Umi. 2010.

  “Metodologi Penelitian : Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi.”

  Jakarta : Penerbit Genesis Nasution, Hafifah dan Fitriany. 2012

  . “Pengaruh beban kerja, pengalaman Audit dan Tipe Kepribadian Terhadap Skeptisme profesional dan kemampuan Auditor Dalam

Mendeteksi Kecurangan”. Simposium Nasional Akuntansi Volume 15 Banjarmasin.

  Noviyanti, Suzy. 2007.

  “Skeptisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan”.

  Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 5 No. 1 Paulus Silalahi, Sem. 2013.

  “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan Situasi Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor ”. Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3

  September 2013 2005.

  “Fraud Risk Assessments And Auditors

  Professional Skepticism ”. Managerial Auditing Journal, Volume 20, No. 3, Page 321-330

  Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang

Penggunaan Pemeriksa Dan/Atau Tenaga Ahli Dari Luar Badan Pemeriksa Keuangan.

Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely. 2010.

  “Auditing : Konsep dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik”. Yogyakarta : Graha Ilmu.

  Randal J Elder, Mark S Beasley, Alvin A Arens & Amir Abadi Jusuf. 2011.

  “Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia)”. Jakarta : Salemba Empat.

  Sugiyono. 2010.

  “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit

  Alfabeta _______. 2011.

  “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Kombinasi (Mixed Method)”.

  Bandung : Penerbit Alfabeta _______. 2012.

  “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit

  Alfabeta Sukirman, Ika An Nisa Ilmi. 2014.

  “Pengaruh Tipe Kepribadian dan Kompetensi Auditor terhadap Skeptisme Profesional Auditor”. Accounting Analysis Journal, AAJ 3(3) ISSN

  2252-6765 Suraida, Ida. 2005.

  “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan Risiko Audit

Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan

Publik. Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 3 Syamsuddin, I Made Sudarma, Abdul Hamid Habbe, and Mediaty. 2014.

  “The Influences Of Ethics, Independence, And Competence On The Quality Of An Audit Through The Influence Of Profesional Skepticism”. Journal of Research in Business and Management

  Volume 2 - Issue 7 (2014) pp: 08-14 ISSN (Online) : 2347-3002 Taringan, Malem Ukur., Bangun

  , Prisma & Susanti. 2013. “Pengaruh Kompetensi, Etika Dan

  Fee Audit Terhadap Kualitas Audit

  ”. Jurnal Akuntansi, Volume 13 No. 1 Page 803-832 Tarkosunaryo. 2013. Tingkatkan Mutu Audit AP terhadap BUMN. Jakarta : Akuntan Online

  <http://www.akuntanonline.com [06/11/2013]> Theodorus M. Tuanakotta. 2013. AP Harus Mampu Hasil Auditnya Bebas Fraud. Jakarta :

  Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [29/08/2013]> Theodorus M. Tuanakotta. 2013.

  “Audit Berbasis ISA”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

  ______________________. 2011.

  “Berpikir Kritis dalam Auditing”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

  Widiyastuti, Marcelina dan Sugeng Pamudji. 2009.

  “Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan”.

  Majalah Ekonomi dan Bisnis VALUE ADDED, Vol.5, No.2.

  

PENGARUH KOMPETENSI DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN

KECURANGAN

(Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung

yang Terdaftar di BPK)

  

THE INFLUENCE OF AUDITORS COMPETENCE AND

PROFESSIONAL SKEPTICISM ON FRAUD DETECTION

(Survey at Public Accountant Firm On Bandung Listed In BPK)

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Pada Program Studi Akuntansi

  

Oleh :

YANISMAN IRMA SRIKANDI

21111025

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2015

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PULIKASI ABSTRAK ........................................................................................................ i ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 6

  1.3 Rumusan Masalah ................................................................................. 6

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian.............................................................. 7

  1.4.1 Maksud Penelitian .......................................................................... 7

  1.4.2 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

  1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 7

  1.5.1 Kegunaan Praktis ........................................................................... 7

  1.5.2 Kegunaan Akademis ...................................................................... 8

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

  2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 10

  2.1.1 Kompetensi Auditor ...................................................................... 10

  2.1.1.1 Pengertian Kompetensi ...................................................... 10 Sudut Pandang Kompetensi ............................................... 11

  2.2 Kerangka Pemikiran.............................................................................. 27

  3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ........................ 39

  3.3.2 Tekhnik Pengumpulan Data ....................................................... 38

  3.3.1 Sumber Data ............................................................................... 38

  3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ...................................... 38

  3.2 Operasionalisasi Variabel .................................................................... 35

  3.1 Metode Penelitian ................................................................................ 34

  BAB III METODOLOGI

  2.3 Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33

  2.2.3 Pengaruh Skeptisme Profesional terhadap Pendeteksian Kecurangan ................................................................................... 30

  2.2.2 Pengaruh Kompetensi terhadap Pendeteksian Kecurangan .......... 29

  2.2.1 Hubungan Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor ......... 28

  2.1.3.6 Indikator Pendeteksian Kecurangan ................................... 26

  2.1.1.3 Indikator Kompetensi ......................................................... 12

  2.1.3.5 Tanggung Jawab Auditor Dalam Pendeteksian Kecurangan ........................................................................ 22

  2.1.3.4 Faktor Pendorong Terjadinya Kecurangan ........................ 22

  2.1.3.3 Karakteristik Kecurangan................................................... 20

  2.1.3.2 Pengertian Pendeteksian Kecurangan ............................... 20

  2.1.3.1 Pengertian Kecurangan ...................................................... 19

  2.1.3 Pendeteksian Kecurangan .............................................................. 19

  2.1.2.4 Indikator Skeptisme Profesional Auditor ........................... 17

  2.1.2.3 Kewaspadaan Profeional ................................................... 16

  2.1.2.2 Pentingnya Skeptisme Profesional Auditor ....................... 15

  2.1.2.1 Pengertian Skeptisme Profesional Auditor ........................ 14

  2.1.2 Skeptisme Profesional Auditor ...................................................... 14

  3.4.1 Populasi Penelitian ..................................................................... 39

  3.4.2 Penarikan Sampel ....................................................................... 40 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 41

  4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................ 64

  4.2 Pembahasan ......................................................................................... 92

  4.1.3.3.2 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) .................. 90

  4.1.3.3.1 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ............. 88

  4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ........................................................... 87

  4.1.3.2 Pengujian Jalur Kompetensi Auditor dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan .. 83

  4.1.3.1 Pengujian Jalur Kompetensi Auditor dengan Skeptisme Profesional Auditor ......................................... 81

  4.1.3 Hasil Analisis Verifikatif ........................................................... 79

  4.1.2.4 Analisis Deskriftif Pendeteksian Kecurangan ................... 74

  4.1.2.3 Analisis Deskriftif Skeptisme Profesional Auditor ........... 69

  4.1.2.2 Analisis Deskriftif Kompetensi Auditor ........................... 64

  4.1.2.1 Gambaran Umum Responden ........................................... 64

  4.1.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas .............................................. 63

  3.5 Metode Pengujian Data ....................................................................... 43

  4.1.1.1 Hasil Pengujian Validitas .................................................. 62

  4.1.1 Pengujian Alat Analisis .............................................................. 62

  4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 61

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  3.6.3 Uji Hipotesis .............................................................................. 55

  3.6.2 Anaisis Data Verifikatif .............................................................. 50

  3.6.1 Analisis Data Deskriptif ............................................................ 48

  3.6 Metode Analisis Data .......................................................................... 48

  3.5.3 Uji Methode Succesive Internal (MSI) ...................................... 46

  3.5.2 Uji Reliabilitas ........................................................................... 45

  3.5.1 Uji Validitas ............................................................................... 43

  4.2.1 Hubungan antara Kompetensi dengan Skeptisme

  Profesional Auditor .................................................................... 92 Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap

  Pendeteksian Kecurangan .......................................................... 93

  4.2.3 Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan .......................................................... 95

  4.2.4 Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan .......................................... 97

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 99

  5.2 Saran .................................................................................................... 100

  

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ............................................................... 36Tabel 3.2 Skala Penilaian Kuesioner .............................................................. 37Tabel 3.3 KAP di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK ......................... 40Tabel 3.4 Waktu Penelitian ............................................................................. 42Tabel 3.5 Kriteria Jawaban Responden ........................................................... 49Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ....................................................... 52Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ................................................. 61Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian ........................................ 62Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian .................................... 63Tabel 4.4 Data Umum Responden .................................................................. 64Tabel 4.5 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai

  Kompetensi Auditor ....................................................................... 65

Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Pendidikan .................................................................................... 66

Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Pengalaman ................................................................................... 67

Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Pelatihan ........................................................................................ 68

Tabel 4.9 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Skeptisme

  Profesional Auditor ....................................................................... 69

Tabel 4.10 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Pemikiran yang Selalu Mempertanyakan ...................................... 71

Tabel 4.11 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Penilaian yang Kritis .................................................................... 72

Tabel 4.12 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Pemahaman terhadap Bukti Audit ............................................... 73

Tabel 4.13 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Pendeteksian

  Kecurangan .................................................................................. 74

Tabel 4.14 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Identifikasi Faktor Risiko ............................................................. 76

Tabel 4.15 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Pemahaman Pengendalian Intern ................................................. 77

Tabel 4.16 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

  Metode Dan Prosedur Audit Yang Efektif ................................... 78

Tabel 4.17 Korelasi Antar Variabel Penelitian .............................................. 80Tabel 4.18 Koefisien Jalur Tahap Pertama .................................................... 81Tabel 4.19 Koefisien Determinasi Tahap Pertama ........................................ 82Tabel 4.20 Koefisien Jalur Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor

  Terhadap Pendeteksian Kecurangan ............................................. 85

Tabel 4.21 Koefisien Determinasi Kompetensi dan Skeptisme Profesional

  Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan ................................ 86

Tabel 4.22 Peranan Langsung dan Tidak Langsung ....................................... 86Tabel 4.23 Uji Anova Untuk Uji Peranan Kompetensi Auditor dan Skeptisme

  Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan ............. 89

Tabel 4.24 Pengujian Hipotesis Parsial ........................................................... 90

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ................................................................... 32Gambar 3.1 Model Analisis Jalur ................................................................... 50Gambar 3.2 Koefisien Jalur Sub-Struktur Pertama ......................................... 53Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis

  Secara Simultan .......................................................................... 60

Gambar 3.4 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis

  Secara Parsial ............................................................................. 60

Gambar 4.1 Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel

  Kompetensi Auditor ................................................................... 65

Gambar 4.2 Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel Skeptisme

  Profesional Auditor .................................................................... 70

Gambar 4.3 Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel Pendeteksian

  Kecurangan ................................................................................ 75

Gambar 4.4 Koefisien Jalur Sub Struktur Pertama ........................................ 83Gambar 4.5 Koefisien Jalur Sub Struktur Kedua ........................................... 87Gambar 4.6 Kurva Uji Hipotesis Simultan X

  1 dan X 2 terhadap Y ................ 89

Gambar 4.7 Kurva Hipotesis Parsial X ......................................................... 91

  

1

Gambar 4.8 Kurva Hipotesis Parsial X 2 ......................................................... 92

  

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Pengaruh pengalaman, pengetahuan dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kerugian daerah: studi pada inspektorat Provinsi Kalimantan Barat

0 5 129

Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional, Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Jakarta)

9 46 147

Pengaruh Etika Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK)

0 26 83

Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Skeptisme Profesional Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

22 172 68

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (FRAUD): Survey pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 5 9

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, INDEPENDENSI, DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR MENDETEKSI KECURANGAN (Studi Empiris pada Inspektorat Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 0 158

PENGARUH SIKAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR, KOMPETENSI BUKTI AUDIT DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 18