Struktur Umum Subjek BGA
                                                                                53
uang  juga  biar  ada  modal  nikah...Beban  jadinya.  Sulit  nyari.  Pacar- pacar yang itu itu ndak ada yang mau ikut saya. 3-4
BYT  menyatakan  bahwa  dirinya  mendapatkan  laki-laki  yang mau diajak Nyentana ketika dirinya berusia 31 tahun berkat perjodohan
yang dilakukan oleh temannya. Perkawinan yang dilakukan BYT tidak didasarkan atas rasa cinta. BYT menyatakan:
Perkawinaan ini terjadi tidak atas dasar cinta.1 Cuma  pacaran  sebentar,  tapi  pacaran  gapi,  artinya  ya..sekedar
pacaran lah..6
Selama  proses  pengambilan  keputusan,  BYT  dibantu  oleh kakak iparnya dalam memprediksi karakter calon suaminya.
Sempat kakak ipar saya ngasi tau, dia bikin prediksi pas liat calon suami saya. Dia udah bilangin  kalau karakter suami saya kira-kira
begini, ya seperti sekarang ni dah. Apa saya mau nerima atau tidak. Disuruh pikir-pikir dulu. 10-13
BYT merasa dikejar waktu dan menuntut dirinya sendiri untuk secepatnya membahagiakan orang tuanya.
Ya  waktu  itu  yang  ada  di  pikiran  saya  cuma  mau  biar  bisa bahagiain  orang  tua.  Dikasi  tau  juga  kalau  cinta  itu  bisa  tumbuh
nanti  seiring  berjalannya  waktu  kan  bareng-bareng  terus  nanti. Waktu itu ya karna dibilang apa istilahnya tu.. cinta tumbuh kalau
udah  bareng-bareng.  Siapa  yang  bilang  begitu?  Orang  tua..  nah dari beberapa keluarga juga.. 8-11
Akhirnya  saya  pilih  untuk  nikah  aja..  karna  faktor  umur  juga. 13
Perkawinan  Nyentana  yang  dijalani  BYT  disambut  oleh keluarganya  dengan  perasaan  senang  karena  BYT  mampu  memenuhi
harapan keluarganya. BYT merasa bersyukur.
54
Keluarga seneng waktu itu karena sudah dapat. Ada harapan untuk nglanjutin keturunan di rumah. 7
Banyak yang bilang beruntung, dan nah...syukur dapat. 35
Setelah  menikah,  BYT  merasakan  perubahan  perilaku  pada suaminya.  BYT  mengatakan:  ...awal-awal  pas  nikah  memang  rajin,
sering bantu-bantu...tapi sekarang sering ngelawan, ngelawan orang tua. Bikin saya kesel. Sering membantah-membantah. Sejak.. nggak sampai
enam bulan..ya cuma sebentar baiknya. 14-16 BYT  menyatakan  bahwa  suaminya  merupakan  sosok  yang
berenak-enak,  tidak  bertanggung  jawab,  tidak  peduli  dan  tidak memberikan kasih sayang kepada keluarganya.
Dia  nggak  terlalu  peduli  sama  anak.  Tidak  bertanggung  jawab sama keluarga secara materi. Kasih sayangnya ndak ada. 16-17
...dia  kerja  sih  kerja,  tapi  hasil  kerjanya  nggak  pernah  dirasain sama keluarga. 63
Kalau  dia  pulang  kerja,  bukannya  anaknya  yang  dia  cariin. Pulang-pulang  duduk-duduk  dah  dia  di  warung.  Bukannya  tanya
anaknya dimana, udah mandi apa belum... 65-66
BYT  berulang  kali  mengalami  kegagalan  dalam  membagun komunikasi dengan suaminya karena suami BYT sering menolak diajak
berdiskusi  dengan  alasan  bahwa  perkawinan  yang  dijalaninya  adalah perkawinan  Nyentana.    Alasan  yang  diutarakan  suaminya  tersebut
menjadikan BYT tidak dapat memahami suaminya. Kurang  bisa  berkomunikasi  sama  keluarga.  Sudah  sering  saya
ngajak  berdiskusi,  tapi  dia  nggak  mau  tau.  Kurang  bisa berkomunikasi  sama  keluarga.  Sudah  sering  saya  ngajak
berdiskusi,  tapi  dia  nggak  mau  tau.  Saya  pernah  bilang  harapan saya ke dia biar dia yang jadi kepala rumah tangga..tapi dia selalu
bilang  yang  kan  nak  Nyentana  lho..saya  kan  Nyentana  selalu