Struktur Umum Subjek BWY

44 dusun. Selama bercerita BGA menampakkan raut wajah sedih dan kecewa. BGA mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka bahwa suami yang ia kenal sejak kecil tega mengkhianati perkawinanya. BGA juga mengungkapkan dirinya tidak menyangka bahwa wanita yang dianggapnya sudah seperti sahabat melakukan perselingkuhan dengan suaminya. Hal ini diungkapkan lebih dari lima kali selama bercerita. Selain itu, BGA juga menceritakan tentang kondisi kesehatannya akhir- akhir ini yang mudah lelah meskipun sudah berobat ke dokter dan mengkonsumsi berbagai macam vitamin. BGA merasa tidak mengetahui penyebab kondisinya yang mudah lesu.

b. Dinamika Psikologis Subjek 2 BGA

Perkawinan Nyentana yang dialami BGA bukan merupakan keinginannya sendiri. Perkawinan Nyentana dialami BGA tidak terduga dan tidak direncanakan sebelumnya karena BGA dihadapkan pada situasi yang mengharuskan dirinya menjadi peran pengganti kakaknya. ...kakak saya yang pertama mau nyari Sentana. Karena status pacarnya saat itu orang Jaba golongan Sudra, kan tidak boleh katanya di keluarga saya. Harus sama-sama sederajat. Belum pernah ada orang Jaba Nyentana ke orang Gusti. Itu ada larangannya.. .Saya kan lima bersaudara, kakak yang kedua, ketiga, dan keempat sudah menikah duluan. Kakak saya yang pertama kan rencana cari Sentana, akhirnya menikah. Satu-satunya kan harus saya yang di rumah. Dipikiran saya kan tidak ada rencana nyari Sentana. 2-7 BGA tidak mengalami kesulitan dalam mencari calon pasangan karena dirinya melakukan perkawinan Nyentana dengan 45 pacarnya. BGA mengalami perasaan senang meskipun BGA sempat menangkap kekhawatiran pasangannya saat berdiskusi. Saya? Gimana ya? Biasa aja.. senang aja sih.. ah dia jadinya ke tempat saya, begitu jadinya. Senang aja sih. Cuma dia suami agak sedikit begini, bakalan gimana saya ya?... 9-10 Cuma sih awal-awal, saya dan suami bercakap-cakap, duh.. kamu Nyentana, lalu siapa lagi? 12-13 tiyang sudah bilang dulu, kita menikah dengan cinta, kita menikah tidak ada ndak unsur paksaan, 81 Menanggapi kekhawatiran tersebut, BGA menyerahkan keputusan akhir pada pasangannya karena BGA menyadari bahwa dirinya dan pasangan tidak memiliki pilihan lain selain menjalani sistem Nyentana. Terserah kamu aja. Seandainya pun saya yang ikut ke suami kan tidak boleh, karna ibu saya dari situ. Istilahnya meulihang dikembalikan. Karena ibu saya asalnya dari rumah sana dari pihak suami, maka satu-satunya jalan, suami saya yang ke tempat saya. 13-15 Setelah resmi berumah tangga, BGA tidak mengalami perubahan yang terlalu signifikan pada dirinya. Karena dengan saudara, sama aja. Kalau saya biasa. Antara keluarga saya dengan keluarga dia anggap satu, tidak pernah putus dari dulu gitu lho..buyut saya dari situ, apa segala macem dari situ, akhirnya kita merasa keluarga dekat. Orang tuanya ayah saya toh bukan orang lain. 10-12 BGA merasa mampu melebihi kriteria yang diwajibkan oleh keluarganya sehingga BGA mampu memenuhi harapan orangtua. ...Orang tua bersyukur karena masih ada yang meneruskan. Beruntungnya lagi masih saudara gitu.... apalagi punya suami punya saudara laki. Akhirnya begini, tidak putus harapan orang tua