MASALAH DALAM BIDANG EKONOMI

negeri, kenaikan BBM, dan kenaikan harga listrik. Kenaikan gaji adalah harapan bagi setiap pegawai. Mengapa demikian? Dengan kenaikan gaji diharapkan kesejahteraan pegawai meningkat lebih baik. Namun efek kenaikan gaji tidak semanis yang diharapkan banyak orang, karena yang akan dilakukan oleh mereka adalah meningkatkan konsumsi. Peningkatan konsumsi terhadap barang dan jasa berarti mendorong inflasi dari sisi permintaan, dan yang sudah sering terjadi, bahwa kenaikan pendapatan tersebut diiringi oleh kenaikan harga yang terkadang secara persentase lebih besar dari kenaikan pendapatan. Akibatnya kebijakan menaikkan gaji pegawai hanya menaikkan pendapatan secara nominal namun secara riil sebenarnya menjadi lebih miskin. 3. Pengangguran dan Lapangan Kerja Pengangguran merupakan permasalahan yang terjadi hampir di tiap Negara. Pengangguran di Indonesia sudah merupakan masalah ekonomi yang harus menjadi perhatian dan segera diatasi. Karena pengangguran merupakan salah satu indikator kunci kesehatan perekonomian. Banyaknya keinginan untuk menjadi TKI di manca negara, meskipun dari berbagai pemberitaan di media massa kita tahu bahwa tidak sedikit anggota TKI yang bekerja di luar negeri mengalami ancaman penganiayaan, penderitaan, dan lain sebagainya. Ini merupakan bukti bahwa lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri tidak mampu menampung orang yang sudah masuk angkatan kerja. Meskipun banyak juga yang berdalih, keinginan mereka bekerja di luar negeri karena adanya perbedaan tingkat upah yang signifikan. Rendahnya pertumbuhan angkatan kerja dan TPAK menunjukkan kian banyaknya penduduk usia kerja yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lain. Di dalamnya termasuk korban pemutusan hubungan kerja, lulusan baru, dan orang yang menyerah mencari kerja, yang karena sulitnya mencari kerja, yang sulitnya mendapat kerja, sekolah kembali, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lain yang tidak jelas. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yaitu: a. Untuk mengatasi masalah-masalah lapangan pekerjaan pemerintah mengeluarkan kebijakan di bidang ketenagakerjaan. b. Menciptakan lapangan kerja selaras dengan kebijakan ekonomi makro yang berlandaskan pada upaya pengurangan penngangguran di berbagai sektor dan wilayah. c. Meningkatkan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja. Antara lain dengan penyediaan pendidikan dan pelatihan. d Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dengan penetapan system pengupahan dan penjaminan kesejahteraan pekerja. e. Meningkatkan perlindungan bagi pekerja secara langsung.

H. HUBUNGAN ANTARA KONDISI GEOGRAFIS DENGAN KEGIATAN EKONOMI

Pemanfaatan lingkungan geografis oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan geografis itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatanmanusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan geografisnya. Lingkungan geografis tempat hidup manusia di permukaan bumi ini berbeda- beda. Ada wilayah yang bergunung dan berbukit, tanahnya kurang subur, iklimya tidak nyaman. Kondisi yang demikian akan menyulitkan penduduknya, baik di bidang ekonomi maupun transportasi. Sebaliknya ada pula wilyah permukaan bumi yang topografinya landai, iklimnya nyaman, curah hujan cukup, tanahnya subur. Bagi daerah yang subur, topografinya landai cukup sumber air iklimnya nyaman, menjadi pusat akumulasi penduduk untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung dipengaruhi oleh lingkungan geografisnya, walaupun tidak sepenuhnya mutlak. Konsentrasi penduduk cenderung terjadi pada daerah-daerah yang topografi datar, tanahnya subur, dekat dengan sumber air, dan iklmnya sejuk. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia mampu mengurangi pengaruh lingkungan alamnya, karena ada faktor-faktor endogen dalam diri man usia yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai kesulitan. Di dataran tinggi yang subur diupayakan menjadi daerah pertanian hortikultura, dataran rendah diupayakan menjadi daerah pertanian, dan perikanan tambak, demikian pula pantai menjadi pusat penangkapa ikan laut. Daerah perbukitan yang kurang subur berkembang menjadi kawasan industri lebih cocok. Daerah-daerah ini lambat laun berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi penduduk. Karena di daerah itu akan terjadi inter relationship dan inter dependency, sehingga bisa terjadi supply dan demand yang akhirnya terjadilah pasar. Meningkatnya kuantitas dan kualitas manusia berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan manusia, sehingga mendorong timbulnya pusat-pusat kegiatan ekonomi. Pusat kegiatan ekonomi tumbuh seiring dengan terjadinya pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu wilayah atau kawasan yang perkembangannya sangat pesat, sehingga merpakan pusat pembangunan yang mempengaruhi kawasan sekitarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan adalah: 1. Faktor lokasi, daerah yang lokasinya strategis mudah dijangkau dalam hubungannya dengan daerah sekitarnya akan berkembang menjadi lebih pesat. 2. Faktor sumber daya alam, daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah cenderung akan berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan 3. Sumber daya manusia, kualitas sumber daya manusia yang baik mendukung proses pembangunan suatu wilayah untuk berkembang menjadi pusat pertumbuhan. Dengan demikian dapat menarik suatu kesimpulan bahwa pemanfaatan lingkungan geografis oleh manusia, pada dasarnya tergantung kepada kualitas manusianya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk pada hakekatnya adalah hasil peradaban manusia yang mampu memanfaatkan kondisi lingkungan geografisnya sesuai dengan kemampuan potensinya yang dominan di daerah yang bersangkutan. Dengan demikian berdasakan kondisi lingkungan geografis pusat-pusat kegiatan ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 Daerah dataran tinggi, merupakan daerah pertanian hortikultura sebagian besar penduduknya banyak menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan. 2 Daerah Dataran rendah sebagian besar penduduknya bertani dan menghasilkan komoditas hasil pertanian tanaman pangan. 3 Daerah pantai merupakan daerah perikanan, apabila sebagian besar penduduknya sebagai petani tambak dan nelayan. 4 Daerah Industri dan jasa apabila daerah tersebut sebagian besar penduduknya bekerja pada industri, menghasilkan berbagai produk industri dan jasa. Gambar 4.3. Dataran tinggi penghasil holtikultura Gambar 4.4. Dataran rendah penghasil padi