Ras Austroloid KEADAAN SOSIAL BUDAYA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU,

Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak ditemukan peninggalan berupa kapak persegi beliung persegi. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat Suku Batak , NiasSumatra Utara, Mentawai Sumatra Barat, Suku Dayak Kalimantan, dan Suku Sasak Lombok. b. Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunnan Teluk Tonkin menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Papua selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja Sulawesi Selatan, Suku Papua Irian, Suku Ambon, Ternate, Tidore Maluku.

4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda Deutro Melayu

Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman. Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia dengan di Dongson. Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang Sumatra barat, Suku Jawa, dan Suku Bugis Sulawesi Selatan. Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang. Migrasi dari berbagai macam ras tersebut perkembangannya saling berbaurbercampur hingga menghasilkan berbagai macam suku dengan beraneka ragam cirinya. Keanekaragaman tersebut disebabkan karena perbedaan keadaan alam letak geografis, iklim, Makanannutrisi, dan terjadi perkawinan campur. B. MASA PRAAKSARA Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Pengertian Pra Aksara Pra = belum, Aksara = tulisan, Pra aksara : manusia belum mengenal tulisan Tabel 1.1 Jenis – jenis Manusia Purba Praaksara Meganthropus Palaeojavanicus Pithecantropus Erectus Homo  Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala  Bertulang pipi tebal  Tidak berdagu  Gigi dan rahang besar dan kuat  Tinggi tubuhnya sekitar 165-180 cm  Berbadan tegap  Hidung lebar dan tidak berdagu  Volume otak antara 750cc-1300cc  Tinggi tubuh sekitar 130- 210 cm  Otot kenyal, gigi dan rahang sudah menyusut  Sudah berdagu  Volmume otak 1000 cc- 1300cc Gambar 1.2. Jalur perserbaran kebudayaan neolithikum ke Indonesia Sumber: wordpress.com