1.7. Batang Tulangan
Beton adalah material yangkuat terhadap tekan dan lemah terhadap tarik, sehingga diperlukan tulangan baja untuk menahan gaya tarik akibat beban yang bekerja
pada beton. Tulangan baja juga sering digunakan untuk memperkuat daerah tekan pada penampang balok. Tulangan baja juga dapat berfungsi untuk mengurangi lendutan
jangka panjang akibat beban-beban yang bekerja. Di dalam beton bertulang dikenal dua jenis batang tulangan, yaitu batang tulangan polos dan batang tulangan berulir.
1.7.1 Diagram Tegangan Regangan Baja
Diagram tegangan regangan baja diperoleh dari hasil uji tarik batang baja tulangan dan hasilnya dapat digambarkan seperti pada gambar 1.7.1.1. adalah
menggambarkan hubungan tegangan regangan baja.
Gambar 1.7.1.1. Diagram tegangan-regangan baja
Pada saat awal, bahan masih dalam keadaan elastis dengan besarnya Modulus Elastisitas Modulus Young E
s
= 2,0 x 10
5
mpa. Pada kondisi elastis, tegangan baja sebanding dengan regangannya. Ini diperlihatkan pada kurva yang berbentuk linier. Bagian kedua
adalah diagram yang horizontal dimana Regangan baja bertambah sedangkan tegangan baja tidak bertambah. Kondisi yang demikian dikatakan baja sudah mengalami leleh
sedangkan tegangan yang terjadi disebut tegangan leleh fy. Setelah mengalami leleh, maka tegangan akan bertambah lagi diperlihatkan pada kurva berbentuk melengkung
dan mencapai kondisi maksimum tegangan ultimate. Kemudian turun pada suatu titik yang mempunyai nilai tegangan lebih rendah dimana batang baja akan putus. Pada
gambar 1.7.1.1. diperlihatkan diagram tegangan regangan dari berbagai mutu baja.
Gambar 1.7.1.2 Diagram tegangan-regangan baja dengan berbagai mutu baja
1.7.2. Diameter dan Jumlah Batang Tulangan
Di dalam perencanaan beton bertulang, luas tulangan yang harus dipasang dapat berupa batang polos atau berulir. Pada umumnya batang polos mempunyai
kekuatan tarik sedang, berkisar antara 240 Mpa sampai dengan 320 Mpa, sedangkan batang tulangan perulir berprofil mempunyai kekuatan tarik antara 320 Mpa sampai
dengan 400 Mpa. Penyajian luasan tulangan untuk elemen struktur balok umumnya berbeda dengan penyajian tulangan untuk elemen pelat. Untuk mempermudah
perhitungan luas tulangan maka dibuatkan dua tabel yaitu tabel 1.7.2.1 untuk penulangan balok, dan tabel 1.7.2.2 untuk perhitungan luasan tulangan pelat.
Tabel 1.7.2.1. Tabel Tulangan Untuk Perencanaan Balok
Tabel 1.7.2.2. Tabel Tulangan Untuk Perencanaan Pelat
1.8. Jarak Tulangan dan Tebal Selimut Beton