Penanggung Jawab Pelaksanaan Lapangan Petugas pencacah adalah Koordinator Statistik Kecamatan KSKstaf BPS

9

IV. ORGANISASI LAPANGAN

4.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan Lapangan

a. Penanggung jawab pelaksanaan Survei Harga Konsumen Perdesaan di daerah adalah Kepala BPS Provinsi dan BPS Kabupaten, mereka bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pemantauan harga konsumen perdesaan dan pengiriman hasil observasi ke BPS-RI. b. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi atas nama Kepala BPS Provinsi, bertanggung jawab menyelesaikan masalah teknis dan administrasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan pencacahan Survei Harga Konsumen Perdesaan. c. Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten bertugas membantu Kepala BPS Kabupaten dalam menanggulangi masalah teknis dan administrasi di kabupaten, sehingga pencacahan Survei Harga Konsumen Perdesaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. d. PengawasPemeriksa adalah Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten atau staf BPS Kabupaten yang ditunjuk dan bertugas: 1. Bertanggung jawab terhadap ketepatan dan kelengkapan hasil pencacahan di lapangan. 2. Memberi petunjuk secara berkala kepada petugas pencacah tentang pelaksanaan di lapangan.

e. Petugas pencacah adalah Koordinator Statistik Kecamatan KSKstaf BPS

Kabupaten yang ditunjuk untuk bertugas di kecamatan sampel, bertanggung jawab terhadap isian dan kelengkapan data yang dikumpulkan. 4.2. Pencacahan Pencatatan data harga pada survei ini menggunakan daftar HKD-1, HKD-2.1 dan HKD-2.2 yang pencacahannya dilaksanakan antara tanggal 10 - 14 setiap bulan di pasar kecamatan perdesaan rural dengan menanyakan harga transaksi berbagai jenis barangjasa bulan bersangkutan periode pencacahan. Setelah pengisian daftar isian HKD sudah benar, pindahkansalin ke Register HKD. 10 Pencatatan data harga oleh petugas lapangan KSK dilakukan pada saat pasar sedang ramai-ramainya. Pencatatan diusahakan berlangsung pada saatwaktu yang sama pada periode berikutnya untuk masing-masing pedagang. Hal ini terutama untuk pencatatan harga jenis barang yang cepat busuk, atau cepat rusak. Misalnya dalam pencatatan harga ikan, dilakukan pada saat pagi hari sedang ramai-ramainya pembelian ikan. Jangan mencatat harga setelah pasar sepi atau sudah siang, sehingga ada kemungkinan harga akan turun akibat khawatir dagangan tidak lakubusuk, berarti turunnya harga ikan tersebut akibat turunnya kualitas. 4.3. Alur Dokumen dan Sistim Pelaporan a. Pengiriman blangko dokumen ke daerah Pengiriman daftar isian untuk pencacahan hingga sampai di tangan petugas lapang, dikirim dari BPS-RI ke BPS Provinsi. BPS Provinsi kemudian melanjutkan pendistribusian dokumen tersebut ke BPS Kabupaten untuk keperluan satu tahun. Setelah itu BPS Kabupaten mendistribusikan kepada petugas pencacahan. b. Pengawasan dan pemeriksaan di daerah Pengawasanpemeriksaan dilakukan oleh Kasi Statistik Distribusi BPS Kabupaten staf BPS Kabupaten yang ditunjuk, seperti meneliti apakah terdapat pengisian daftar yang belum lengkapbelum terisi, kewajaran dan konsistensi isian, penulisan keterangan tempat dan pencacahan, dan lain sebagainya. Pengawasan oleh petugas pemeriksa bila perlu dilakukan di lapangan, artinya pemeriksa terjun ke lapangan, dan jika didapati ada kesalahan, pencacah harus melakukan perbaikankunjungan ulang ke responden untuk menanyakan data yang dianggap salahmasih meragukan. c. Pengiriman dokumen hasil pencacahan Pengisian daftar HKD-1, HKD-2.1, dan HKD-2.2 masing-masing dibuat 1 rangkap, kemudian disalin juga ke dalam daftar register tahunan. Register tahunan dipegang oleh KSK, digunakan sebagai kontrol untuk pencacahan bulan-bulan berikutnya. Daftar HKD yang telah dibuat dikirim ke BPS Kabupaten, selanjutnya digunakan oleh Kasi Statistik Distribusi BPS Kabupaten dalam pemeriksaan dan entri data. d. Entri data di daerah Setelah daftar HKD diperiksa, kemudian dilakukan editing-coding dan entri data di BPS Kabupaten. Entri data tidak lagi dilakukan di BPS Provinsi, melainkan di BPS 11 Kabupaten, karena apabila ada harga yang tidak wajar dapat segera dikonfirmasikan kepada pencacah, bila perlu dilakukan kunjungan ulang kepada responden. e. Penyimpan dokumen hasil pencacahan Dokumen hasil pencacahan yang telah dientri seluruhnya disimpan di BPS Kabupaten oleh Kasi Statistik Distribusi. f. Pengiriman laporan hasil entri data database ke BPS-RI BPS Kabupaten mengirimkan laporan database langsung ke BPS-RI, ditembuskan ke BPS Provinsi. Semua laporan database HKD harus sudah diterima di BPS-RI paling lambat tanggal 20 bulan pencacahan. g. Pembuatan laporan pemeriksaan ulang data Setelah database HKD-1, HKD-2.1, dan HKD-2.2 diolah di BPS-RI, adakalanya ditemukan data harga yang meragukan. Data harga yang meragukan tersebut direkap dan disajikan dalam lembar laporan pemeriksaan ulang dan dikirimkan kembali ke kabupaten untuk dikonfirmasi kebenarannya. BPS Provinsi diberikan tembusan suratnya. Setelah dicek ulang, BPS Kabupaten diminta memperbaiki daftar HKD-nya dan membuat rekap data hasil perbaikan berikut penjelasannya. Hasil rekap perbaikan dikirim kembali ke BPS-RI untuk digunakan sebagai perbaikan data. SKEMA PENGIRIMAN DOKUMEN DAN SISTEM PELAPORAN SURVEI HARGA KONSUMEN PERDESAAN Database Database Database Tembusan Daftar HKD terisi Keterangan: Arus Blanko Dokumen daftar isian dan register HKD Arus Laporan Hasil Pencacahan Survei Harga Konsumen Perdesaan BPS-RI BPS Kabupaten KSK BPS Provinsi Daftar HKD terisi Register HKD terisi 12 13

V. PENGISIAN DAFTAR