Perubahan Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 Hal. 26
No Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan
Pelayanan SKPD Faktor
Penghambat Pendorong
1 2
3 4
5
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup Beberapa regulasi
yang sulit diimplementasikan
Belum optimalnya koordinasi dan
sinkronisasi proses perencanaan
pengelolaan lingkungan hidup
Struktur kelembagaan
belum mewadai
Kurangnya kesadaran
masyarakat terhadap
pengelolaan liungkungan
hidup Keterbatasan
SDM PPLHD,
Pengendali dampak
lingkungan Sudah adanya
beberapa SOP pelayanan
Adanya aturan perundangan
bidang lingkungan hidup
Adanya Komitmen
pimpinanterhadap pengelolaan
lingkungan hidup Program perlindungan dan
konservasi sumber daya alam
3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian LH dan Renstra BLH DIY
3.3.1.Telaahan Renstra Kementrian Lingkungan Hidup
Dalam melaksanakan mandatnya, Kementerian Lingkungan Hidup mengacu pada peraturan perundangan Undang-undang No 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , yang memuat paradigma perlindungan dan pengelolaan LH, antara lain:
1. Tanggungjawab kelestarian dan pengelolaan lingkungan merupakan
tanggungjawab kolektif, yang dilaksanakan melalui kesadaran dan penguatan kordinasi seluruh pihak, terutama dalam hal menyamakan
persepsi tentang definisi pencemaran lingkungan; 2.
Pengaturan yang jelas antara kewenangan pusat dan daerah dalam hal pengawasan LH;
3. Adanya pendayagunaan pendekatan ekosistem eco region, yang dapat
menjadi jembatan antara perencanaan pembangunan, penataan ruang, dan pertimbangan lingkungan hidup;
4. Adanya penegakan hukum perdata, administrasi, dan pidana secara lebih
jelas. Ditunjang pula dengan penguatan kelembagaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih efektif dan responsif;
Perubahan Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 Hal. 27
Visi
Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan
dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan,
dengan menekankan pada ekonomi hijau.
Misi
1. Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup terintegrasi,
guna mendukung
tercapainya pembangunan
berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau; 2.
Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi
dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan; 3.
Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup; 4.
Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik serta mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara terintegrasi.
Tabel 3.4. Telaah Renstra Kementrian Lingkungan Hidup RI Tahun 2010-2014
No. Sasaran Renstra
Kementerian Lingkungan Hidup
Permasalahan Pelayanan Kantor
Lingkungan Hidup Kulon Progo
Sebagai Faktor Penghambat
Pendorong 1
2 3
4 5
1 Terkendalinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan
sungai, danau, pesisir dan laut, serta air
tanah;
Batas waktu Pengembalian
revisi dokumen lingkungan
Belum Adanya peraturan perundangan
bidang lingkungan terkait batas waktu
pengembalian revisi dokumen lingkungan
Struktur kelembagaan belum memadai
Tersedianya peraturan
perundangan di tingkat
pusatkementerian Meningkatnya
investasi didaerah Potensi sumber
daya alam 2
Terlindunginya kelestarian fungsi
lahan, keanekaragaman
hayati dan ekosistem hutan
Pengembangan
RTH yang kurang optimal
Keterbatasan lahan yang dikuasai
pemerintah masih kurang
Kurangnya koordinasi lintas sektor
Adanya master plan RTH
Adanya CSR
Perubahan Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 Hal. 28
No. Sasaran Renstra
Kementerian Lingkungan Hidup
Permasalahan Pelayanan Kantor
Lingkungan Hidup Kulon Progo
Sebagai Faktor Penghambat
Pendorong 1
2 3
4 5
3 Membaiknya kualitas
udara dan pengelolaan sampah serta limbah
bahan berbahaya dan beracun B3
Belum
optimalnya pelaksanaan
monitoring dan pemantauan
Belum Adanya peraturan perundangan
bidang lingkungan terkait limbah bahan
berbahaya dan beracun B3
Tersedianya peraturan
perundangan di tingkat
pusatkementerian Meningkatnya
investasi didaerah 4
Pengelolaan sumber
daya alam
dan lingkungan
hidup terintegrasi
Belum
optimalnya koordinasi
dan sinkronisasi
proses perencanaan
pengelolaan lingkungan hidup
Belum sinkronnya
perundangan di tingkat pusat
tentang Pengelolaan sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
Potensi sumber
daya alam.
3.3.2. Telaahan Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup pada dasarnya adalah untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dengan mempertahankan daya dukung
dan daya tampungnya. Kelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan prasyarat bagi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Seiring dengan
Visi Pembangunan DIY yang akan dicapai selama lima tahun mendatang 2012-2017, yaitu:
Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru .yang
salah satu pemaknaan masyarakat yang maju adalah masyarakat yang derajat kesehatannya tinggi dan angka harapan hidup tinggi serta tergambarkan pada
misi yang keempat yaitu memantapkan prasarana dan sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang.
Visi Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan
Perubahan Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 Hal. 29
Misi
1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan
Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan
2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya
alam melalui
sinergisitas lintas
pemangku kepentingan
serta mengembangan budaya kearifan local
3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku
kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender
4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas
Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan Kantor Lingkungan Hidup Kulon Progo
Berdasarkan Telaahan Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Renstra Badan
Lingkungan Hidup DIY Permasalahan
Pelayanan Kantor Lingkungan Hidup
Kulon Progo Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 2
3 4
5
1 Terjaganya kelestarian
Lingkungan dan Kesesuaian Tata Ruang.
regulasi yang sulit
diimplementasikan Struktur
kelembagaan belum
memadai Adanya kerja
sama yang
baik dengan Pemda DIY
Belum optimalnya pelaksanaan
monitoring dan pemantauan
Belum terpenuhinya
petugas analis
laboratorium Tersedianya
sarana prasarana
laboratorium.
Belum tersusunnya
SOP Pelayanan Informasi
Pemanfaatan Tata Ruang
RTRW belum sepenuhnya
dapat dijadikan
acuan dalam
pelaksanaan pembangunan
Telah memiliki Perda RTRW
Perubahan Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 Hal. 30
3.4.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
RTRW Kabupaten Kulon Progo tahun 2010-2030 yang sudah ditetapkan akan berimplikasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Lingkungan
Hidup. Perda RTRW mengatur rencana struktur dan pola ruang.Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menjadi tantangan bagi Kantor Lingkungan
Hidup untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No. Rencana Tata Ruang
Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Pendorong 1
2 3
4 5
1 Menyusun pengendalian
pemanfaatan ruang
Penerbitan rekomendasi
dokumen lingkungan dan izin
lingkunga Belum
tersusunnya SOP penerbitan
rekomendasi pemanfaatan
ruang Adanya
aturan perundangan
bidang lingkungan hidup
Pengembangan RTH yang kurang
optimal Keterbatasan
lahan yang dikuasai
pemerintah masih kurang
Adanya master plan RTH
Adanya CSR
Maraknya kegiatan
budidaya di
kawasan lindung Kurangnya
koordinasi lintas sektor
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang arrti
pentingnya kawasan lindung
Perubahan Rencana Strategis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo 2011-2016 Hal. 31
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis