Pada contoh program tersebut, proses filtering dilakukan melalui
masking
terhadap komponen frekuensi yang ditentukan. Agar tercipta karakteristik high-pass filter, maka komponen
frekuensi rendah koefisien frekuensi yang berada pada bagian pojok dari citra hasil FFT di-
masking
menggunakan nilai 0. Demikian pula sebaliknya untuk memunculkan sifat low-pass filter, komponen frekuensi tinggi koefisien frekuensi yang berada pada bagian tengah dari
citra hasil FFT dibuat menjadi 0 melalui perkalian dengan mask low-pass.
4. Tugas
4.1 Operasi Titik Jalankan program berikut dan berikan analisis atas hasil yang diperoleh.
I=imreadrice.tif; J=imadjustI,[0.15 0.9],[1 0];
figure,imshowI; figure,imhistI; figure,imshowJ; figure,imhistJ;
4.2 Operasi Spasial Jalankan program berikut dan berikan analisis atas hasil yang diperoleh.
I=doubleimreadsaturn.tif; kernel=[1 1 1;1 1 1;1 1 1]9;
J=conv2I,kernel,same; K=I-J;
figure,imagescI,colormapgray,colorbarvert; figure,imagescJ,colormapgray,colorbarvert;
figure,imagescK,colormapgray,colorbarvert;
4.3 Operasi Transformasi Jalankan program berikut dan berikan analisis atas hasil yang diperoleh.¹
I =doubleimreadsegitiga.bmp; F =fft2I; IF=fliplrI; FF=fft2IF;
IR=rot90 I; FR=fft2IR; figure,imagescI ,colormapgray,colorbarvert;
figure,imagesclogabsF ,colormaphot ,colorbarvert; figure,imagescIF ,colormapgray,colorbarvert;
figure,imagesclogabsFF,colormaphot ,colorbarvert; figure,imagescIR ,colormapgray,colorbarvert;
figure,imagesclogabsFR,colormaphot ,colorbarvert;
1
Gunakan file
segitiga.bmp
sebagai citra masukan. Pastikan terlebih dahulu agar file tersebut telah berada di direktori kerja yang digunakan.
4.4 Studi Kasus Image enhancement pada dasarnya merupakan proses yang bersifat subjektif, sehingga
parameter keberhasilannya bersifat subjektif pula. Namun demikian, apabila terdapat suatu citra referensi yang merepresentasikan hasil image enhancement yang diinginkan, pengukuran
keberhasilan prosedur image enhancement secara kuantitatif dapat dilakukan melalui perhitungan nilai parameter MSE
Mean Squared Error
sebagai berikut:
a. Untuk citra yang terkontaminasi noise berikut gambar sebelah kiri, lakukanlah
prosedur image enhancement sehingga diperoleh hasil yang paling mendekati citra referensi yang bersesuaian gambar sebelah kanan.²
Prosedur image enhancement yang dilakukan dapat merupakan gabungan dari berbagai metode image enhancement yang tersedia.
b. Tuliskan langkah-langkah image enhancement yang memberikan hasil optimum
dalam sebuah m-file. Prosedur image enhancement yang optimum adalah langkah- langkah yang menghasilkan keluaran citra dengan nilai MSE paling rendah. Perhitungan
nilai MSE antara citra yang telah di-
enhance
dengan citra referensi dapat dilakukan melalui program
hitungmse.m
berikut:
HITUNGMSE – Fungsi untuk menghitung nilai MSE dari dua buah citra
function NilaiMSE=HitungMSECitra,CitraRef; [tinggi,lebar]=sizeCitra;
NilaiSSE=sumsumdoubleCitra-doubleCitraRef.2; NilaiMSE=NilaiSSEtinggilebar;
Dengan menggunakan file
hitungmse.m
tersebut, perhitungan MSE dapat dilakukan dari
command window
melalui perintah:
nilai_mse = hitungmsecitra,citra_referensi
2
Gunakan file
taz_noise.bmp
sebagai citra yang akan di-enhance, dan file
taz_ref.bmp
sebagai citra referensi.
PRAKTIKUM EL4027 PENGOLAHAN CITRA BIOMEDIKA
EB7031 PENGOLAHAN CITRA BIOMEDIKA LANJUT MODUL 2
− EDGE DETECTION
Penentuan tepian suatu objek dalam citra merupakan salah satu wilayah pengolahan citra digital yang paling awal dan paling banyak diteliti. Proses ini seringkali ditempatkan sebagai
langkah pertama dalam aplikasi segmentasi citra, yang bertujuan untuk mengenali objek- objek yang terdapat dalam citra ataupun konteks citra secara keseluruhan.
Deteksi tepi berfungsi untuk mengidentifikasi garis batas
boundary
dari suatu objek yang terdapat pada citra. Tepian dapat dipandang sebagai lokasi piksel dimana terdapat nilai
perbedaan intensitas citra secara ekstrem. Sebuah
edge detector
bekerja dengan cara mengidentifikasi dan menonjolkan lokasi-lokasi piksel yang memiliki karakteristik tersebut.
1. Operator Gradien