Ketenagakerjaan Jumlah angkatan kerja berusia 15 tahun ke atas di Gorontalo relatif meningkat

65

1. Ketenagakerjaan Jumlah angkatan kerja berusia 15 tahun ke atas di Gorontalo relatif meningkat

dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil Sakernas Survey Tenaga Kerja Nasional, jumlah angkatan kerja di tahun 2001 tercatat sebanyak 354.592 orang meningkat menjadi 390.649 orang di Bulan Agustus Tahun 2007. Dari jumlah tersebut tercatat 92,84 diantaranya berstatu s bekerja, sedangkan sisanya 7,16 merupakan pengangguran. Sementara itu jumlah pengangguranpencari kerja di Gorontalo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001, jumlah pengangguran masih tercatat 27.576 orang at au 7,7 8 dari total angkatan kerja. Jumlah ini terus bertambah hingga mencapai jumlah 27.9 70 orang di bulan Agustus Tahun 200 7 atau 7,16 dari total angkatan kerja yang ada. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota di Gorontalo antara lain berupa program revitalisasi pertanian khususnya untuk komoditi jagung menunjukkan hasil yang cukup menggembiarakan. Terbukti di aw al tahun 2005, jumlah penganggguran mengalami penurunan significant menjadi hanya sebesar 9,79 dari total angkatan kerja pada saat itu. Namun keadaan ini tidak berlangsung lama, kebijakan pemerintah pusat untuk menaikkan harga BBM Bahan Bakar M inyak di dalam negeri lebih dari 80 menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia menurun termasuk pula di Provinsi Gorontalo. Hal ini tercermin dari hasil Sakernas dimana angka pengangguran mencapai 53.223 orang atau sebesar 14,04 terhadap total angka pengangguran pada saat itu. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak kurun w aktu tahun 2001 s.d. Agustus 2007. M encermati perkembangan yang ada tersebut, pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten dan kota melalui dinas, badan dan instansi terkait lainnya termasuk masyarakat perbankan berusaha keras untuk mengangkat kembali tingkat kesejahteraan masyarakat Gorontalo. Berbagai program pembangunan dilakukan. Hasilnya, angka pengangguran berhasil diredam bahkan diturunkan menjadi hanya sebesar 7,16 dari t ot al angkatan kerja yang ada di Bulan Agustus Tahun 2007. 66 Bekerja Tidak Bekerja Total Bekerja Tidak Bekerja 2001 327,016 27,576 354,592 92.22 7.78 2002 285,966 43,392 329,358 86.83 13.17 2003 321,766 36,414 358,180 89.83 10.17 2004 323,625 45,360 368,985 87.71 12.29 2005 Februari 350,191 37,993 388,184 90.21 9.79 November 325,899 53,223 379,122 85.96 14.04 2006 Februari 339,635 36,758 376,393 90.23 9.77 Agust us 364,176 30,039 394,215 92.38 7.62 2007 Februari 376,383 29,457 405,840 92.74 7.26 Agust us 362,076 27,924 390,000 92.84 7.16 Tahun Angkatan Kerja Prosentase Tabel VI.1. Perkembangan Ketenagakerjaan di Provinsi Gorontalo Orang Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas Sementara itu, bila dilihat berdasarkan sektor ekonominya selama kurun w aktu 6 -7 tahun terakhir pola distribusi tenaga kerja berdasarkan sektor ekonomi tidak mengalami perubahan yang berarti. Sektor pertanian tercatat menyerap tenaga kerja paling tinggi diantara sektor lainnya, keadaan ini seiring dengan kondisi perekonomian daerah mengingat lokomotif pertumbuhan daerah ini tercatat pada sektor pertanian. Tenaga kerja yang bergerak di sektor pertanian pada Agustus 2007 tercatat mencapai 173.756 orang atau sebesar 47,91 dari total tenaga kerja yang terserap di seluruh sektor. Jumlah ini menurun sebesar 13,87 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 201.743 orang, hal ini disebabkan terjadinya pergesaran lapangan usaha penduduk Gorontalo dati pertanian ke pertambangan, konstruksi, perdagangan dan angkutan. Setelah sektor pertanian, sektor berikutnya dengan tingkat penyerapan tenaga kerja tertinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa masing-masing dengan pangsa sebesar 14,74 dan 1 5,18 dari total tenaga kerja yang terserap. Perkembangan distribusi tenaga kerja berdasarkan sektor ekonomi di Gorontalo dapat dilihat pada Tabel V I.2 dibaw ah ini. 67 Feb Nov Feb Ags Feb Ags Pertanian 204,504 159,060 197,538 155,465 184,042 166,622 194,107 201,743 219,829 173,756 13.87 Pertambangan 2,825 1,734 4,664 4,545 2,205 4,933 4,328 1,500 2,560 6,308 320.53 Industri Pengolahan 18,068 17,628 19,638 26,265 24,761 24,861 22,195 34,622 23,418 24,481 29.29 Listrik, Gas Air Bersih - 558 269 2,085 1,087 360 327 663 526 465 29.86 Bangunan 6,402 7,044 10,044 12,560 9,149 11,608 8,701 12,367 9,054 18,829 52.25 Perdagangan, Hotel Restoran 37,616 41,412 35,370 52,605 56,599 42,454 44,748 36,418 50,786 53,469 46.82 Pengangkutan Komunikasi 19,863 21,582 17,600 24,030 22,593 29,171 20,833 24,539 22,567 26,434 7.72 Keuangan, Sew a Jasa Perush. 1,548 1,086 2,543 3,000 3,057 1,830 3,132 4,713 2,972 3,887 17.53 Jasa-Jasa 36,190 35,862 34,100 43,070 46,698 44,060 41,264 47,611 44,671 55,047 15.62 Total 327,016 285,966 321,766 323,625 350,191 325,899 339,635 364,176 376,383 362,676 0.41 2006 Sektor 2001 2002 2003 2004 Tumbuh Y.o.Y 2005 2007 Feb Nov Feb Ags Feb Ags Formal 71,638 77,310 71,575 71,907 72,726 70,045 74,187 85,536 82,077 109,762 Informal 255,378 208,656 250,191 251,718 277,465 255,854 265,448 278,640 294,306 252,914 Jumlah 327,016 285,966 321,766 323,625 350,191 325,899 339,635 364,176 376,383 362,676 2007 2005 2006 Sektor 2001 2002 2003 2004 Tabel VI.2. Distribusi Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Gorontalo Orang Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas Tabel VI.3. Perkembangan Tenaga Kerja di Sektor Formal dan Informal Provinsi Gorontalo Orang Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas Dominasi penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor primer, menyebabkan sektor informal lebih banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan sektor formal. Selama kurun w aktu 2001 hingga 2007, sektor informal menyerap tenaga kerja berkisar 69 -80 dari total angkatan kerja. Pada bulan Agustus 2007, sektor Informal menyerap tenaga kerja sebesar 69,74 dari total tenaga kerja atau relatif lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 76,51 . Hal ini menunjukkan, sektor informal peranannya cukup tinggi dalam penciptaan lapangan kerja dibanding sektor formal.

2. Kemiskinan Pada M aret 2008 Persentase peduduk miskin di baw ah gars kemiskinan di