51
beroperasi di Sulaw esi Utara sedangkan 4 BPR beroperasi di Gorontalo
. Sampai
triw ulan II-2008 , kinerja BPR di Gorontalo cukup menggembirakan, hal ini antara lain tercermin dari peningkatan jumlah asset, dana pihak ketiga yang dihimpun serta jumlah
kredit yang berhasil disalurkan. Namun demikian, hal ini tidak diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang masih di atas batas toleransi BI sebesar 5 .
Pada triw ulan II-2008, total asset BPR di Gorontalo tercatat sebesar Rp20 ,591 miliar, dengan jumlah dana yang berhasil dihimpun DPK sebesar Rp 6,959 miliar dan
jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp13 ,224 miliar. DPK yang dihimpun pada triw ulan ini mengalami sedikit penurunan 0,13 dibandingkan triw ulan sebelumnya, sementara
itu kredit yang berhasil disalurkan turun 4,65 dibandingkan triw ulan sebelumnya. Berdasarkan komponen permbentuk DPK, sebagian besar simpanan masyarakat dalam
bentuk deposito sebesar Rp 3,612 miliar, sedangkan sisanya dalam bentuk tabungan . Berdasarkan jenisnya, kredit yang disalurkan sebagian besar merupakan kredit modal
kerja yang mencapai sebesar Rp10,137 miliar, selanjutnya adalah kredit konsumsi sebesar Rp2,849 miliar dan sisanya kredit investasi yang berjumlah dibaw ah Rp1 miliar.
Dibandingkan dengan akhir triw ulan sebelumnya baik kredit konsumsi, kredit modal kerja maupun kredit investasi mencatat pertumbuhan negatif masing -masing sebesar 8,06 ,
3,30 dan 16,88 .
Sum ber : Bank Indonesia M anado, LBPR
Fungsi intermediasi BPR berjalan baik, tercermin dari rasio LDR Loan To Deposit Rat io
BPR di Gorontalo yang sudah mencapai 19 0,032 atau turun dibandingkan triw ulan sebelumnya 199,02 . Dari sisi kualitas kredit, menunjukkan perkembangan
yang masih mengkhaw atirkan dikarenakan rasio NPL masih berada diatas batas toleransi
Tabel III.5 Indikator Utama Bank Perkreditan Rakyat BPR
Di Gorontalo Rp.M iliar
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
1. Total Aset 20,330
21,444 21,415
22,542 21,104
21,499 23,074
22,914 20,716
20,591 2. Dana Pihak Ketiga
9,954 6,476
6,320 7,300
6,715 6,659
7,829 8,964
6,968 6,959
a. Deposit o 6,982
4,194 4,164
4,087 3,814
3,661 3,983
3,998 4,050
3,612 b.Tabungan
2,972 2,282
2,156 3,213
2,901 2,998
3,846 4,966
2,919 3,347
3. Kredit Jenis Penggunaan 14,796
14,233 14,799
13,301 13,488
13,582 14,944
14,441 13,868
13,224
a. M odal Kerja 12,991
12,537 12,401
11,072 11,127
10,940 12,040
11,059 10,484
10,137 b. Investasi
57 56
201 168
95 354
368 344
286 237
c. Konsumsi 1,748
1,640 2,197
2,061 2,266
2,288 2,536
3,038 3,099
2,849
4. Kredit Sektor 14,796
14,233 14,799
13,301 13,488
12,942 14,944
14,441 13,868
13,224
a. Pert anian 437
426 398
419 406
406 397
372 398
366 b. Perindustrian
311 289
360 359
339 379
426 363
358 333
c. PHR 9,548
9,973 9,717
8,583 8,278
8,036 8,695
8,019 7,955
7,713 d. Jasa-jasa
1,499 1,227
1,722 1,750
1,894 1,492
2,400 2,231
2,005 1,787
e. Lain-lain Konsumsi 3,001
2,318 2,603
2,190 2,571
2,630 3,026
3,455 3,154
3,025
4. Non Perfoming Loan
Nominal 3,659
3,575 4,049
3,446 3,875
3,474 3,648
3,653 2,917
3,074 Ratio
24.73 24.96
27.36 25.91
28.73 25.58
24.41 25.30
21.03 23.25
Komponen 2006
2007 2008
52
BI 5 . Dalam triw ulan laporan NPL nominal mengalami pen ingkatan dibandingkan triw ulan sebelumnya sehingga mampu men aikan rasio NPL yang berada pada level yang
masih tinggi yaitu 23 ,25 .
53
Boks 1. PENGEM BANGAN KLASTER RUM PUT LAUT
DI GORONTALO
Budidaya Rumput Laut di Provinsi Gorontalo selama ini hanya dijadikan pekerjaan sampingan, bahkan masih sebagian kecil petani yang mengetahui pembudidayaan Rumput Laut. Kondisi ini
berbeda dengan di daerah lainnya yang serius menekuni usaha Rumput Laut, sebagai komoditi pot ensial.
Strategi pengembangan rumput Laut di Provinsi Gurontalo didekati pada 4 point penting yaitu : 1. Pengembangan Areal Budidaya Rumput Laut tahun 2007
–
2011 2. Pengembangan Kebun Bibit 3 Pengembangan Sist em Kelembagaan, dan 4 Pengembangan SDM .
Kelem bagaan Pengembangan Klaster Rumput Laut di daerah ini sudah terbentuk seperti :
BUM D PT. Goront alo
Fit rah M andiri, BLU Taksi M ina Bahari, dan KUB Rum put Laut . M engapa harus Pendekat an Klast er ?. Pendekat an klast er dinilai st rat egis mengingat
keunggulannya, seperti : 1. Bersifat terintegrasi; 2. Dapat meningkatkan daya taw ar; 3. Efisiensi biaya; dan 4. Berdampak bagi pengembangan ekonom i w ilayah.
Pendekat an klast er juga mampu menst imulasi inovasi melalui pert ukaran pengalaman dan pengetahuan antar pelaku dalam hubungan hulu - hilir sert a mendorong peningkat an ket erkait an
sosial dan peningkatan keahlian masing -masing anggota klaster. Sumber: Bappenas2006, Depart emen Perindust rian2005.
Tujuan Pengembangan Klaster Rumput Laut adalah: 1. M eningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir di Provinsi Gorontalo melalui peningkatan poduksi rumput laut. 2.
M emenuhi kebut uhan bah an baku industri rumput laut baik home industri maupun industri karagenan pow der, chip, lembaran dalam negeri maupun unt uk ekspor. 3. M enjadikan Provinsi Goront alo
sebagai SEA W EEDS CENTRE
”
di Kaw asan Timur Indonesia. STARTEGI PENGEM BANGAN
1 KOTA GORONTALO
- 1.00
2.00 3.00
4.00 2
KAB. GORONTALO 9.00
88.75 128.75
173.75 203.75
3 KAB. BOALEM O
310.00 860.00
1,132.00 1,438.00 1,642.00 4
KAB.POHUWATO 419.00
1,009.00 1,297.00 1,621.00 1,837.00
5 BONE BOLANGO
2.00 49.85
73.85 100.85 118.85 6
GORONTALO UTARA 365.00
734.00 894.00 1,074.00 1,194.00
1,105 2,743
3,528 4,411
5,000 1. PENGEM BANGAN AREAL BUDIDAYA RUM PUT LAUT 2007-2011
KABKOTA 2007
2008 2009
2010 Luas Areal Ha
2011
J U M L A H NO
54 3. Pengembangan Sist em Kelembagaan
Kondisi dan status kelembagaan usaha budidaya rumput laut perlu dikembangkan dalam rangka membangun kemit raan membant u masyarakat dalam pemberian modal usaha melalui : TM B dan
UPP di KabKota; Pengelolaan Budidaya Rumput Laut dengan sistem Klasterisasi; Keterlibatan St akeholder rumput laut di dalam sat u M anagemen Hulu hingga Hilir
4. Pengembangan SDM Setiap pembudidaya mengelola 0.75 Ha saat ini jumlah pembudidaya 210 0 orang dan pada
tahun 2011 diharapkan jumlah pembudidaya akan mencapai 3.750 orang yang terhimpun dalam 200 Kelompok dengan kategori : 108 Kel. Pemula ; 68 Kel. Lanjut ; 18 M adya ; 6 Kel. Utama;
dan Unt uk mensukseskan pelaksanaan program Gemar Laut diperlukan Tenaga Penyuluh
sebagai Ujung Tombak di Lapangan sejumlah 50 orang dengan kualifiksi D3 dan S1
Perikanan Budidaya. Fungsi dan Peran Kelembagaan Klaster Industri Pengolahan Rumput Laut di Provinsi Gorontalo adalah
sebagi beriku : Pemerint ah berf ungsi sebagai : Pelaksana program klast er indust ri pengolahan rumput laut ;
Invest asi Prasarana sarana pabrik pengolahan rumput laut ; Pendidikan dan lat ihan ekspert t enaga ahli; dan Fasilit as penguat an pemasaran kelembagaan klaster industri pengolahan rumput laut .
BUM D berperan untuk : Pelaku dan pelaksana pengelolaan industri pengolahan rumput laut; M enyediakan lahan; Operasional manajemen indust ri pengolahan rumput laut ; sert a Pemasaran
produk pengolahan rumput laut . Taksi M ina Bahari bertugas sebagai Pelaksana pembina kelompok usaha rumput laut serta
klast er dan Koordinat or lapangan suplier bahan baku kepada indust ri pengolahan rumput laut . KUB Kelompok Tani Rumput Laut menjadi Pelaksana pembudidaya rumput laut dan Suplayer
bahan baku rumput laut ke indust ri pengolahan rumput laut .
1 KOTA GORONTALO
- 0.13
0.25 0.38
0.50 2
KAB. GORONTALO 1.13
11.09 16.09
21.72 25.47
3 KAB. BOALEM O
38.75 107.50
141.50 179.75
205.25 4
KAB.POHUWATO 52.38
126.13 162.13
202.63 229.63
5 BONE BOLANGO
0.25 6.23
9.23 12.61
14.86 6
GORONTALO UTARA 45.63
91.75 111.75
134.25 149.25
138 343
441 551
625
2011 2007
2008 2009
2010 NO
KABKOTA Luas Areal Ha
J U M L A H 2. PENGEM BANGAN AREAL KEBUN BIBIT
BAB 4 PERKEM BAN GAN
KEU AN GAN D AERAH
56
1. Perkembangan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo Total anggaran DIPA yang berasal dari pemerintah pusat yang dialokasikan ke
Provinsi Gorontalo pada tahun 2008 mencapai Rp3 ,7 Triliun.
Dari jumlah tersebut, sebesar 1,93 triliyun diperuntukan untu dana perimbangan yang meliputi Dana Alokasi
Umum DAU sebesar Rp1,642 trilliun dan Dana Alokasi Khusus DAK sebesar Rp2 88 ,734 milliar. Dana perimbangan tersebut DAU dan DAK tersebar di 5 kabupaten, 1 kota dan
1 provinsi di Gorontalo ,dengan alokasi DAU tertinggi diterima oleh Provinsi Gorontalo yaitu sebesar Rp368,637 milliar sedangkan yang terkecil adalah Kabupaten Gorontalo
Utara dengan jumlah Rp1 01 ,367 milliar. Sementara itu, untuk DAK, jumlah alokasi dana yang tertinggi diterima oleh Kabupaten Gorontalo sebesar Rp62,977 milliar sedangkan
yang terkecil adalah Kabupaten Gorontalo Utara sebesar Rp11 ,896 milliar.
Tabel IV.1. Alokasi Dana Perimbangan DAU dan DAK
di Provinsi Gorontalo Tahun 2008
DAU DAK
JUM LAH Rp
Rp Rp
Provinsi Gorontalo 368,637,996,000
25,374,000,000 394,011,996,000
20.40 Kabupaten Boalemo
199,824,000,000 47,344,000,000
247,168,000,000 12.80
Kabupaten Gorontalo 272,770,367,000
62,977,000,000 335,747,367,000
17.38 Kota Gorontalo
256,963,926,000 40,159,000,000
297,122,926,000 15.38
Kabupaten Pohuw ato 219,117,783,000
51,816,000,000 270,933,783,000
14.03 Kabupaten Bone Bolango
224,108,583,000 49,168,000,000
273,276,583,000 14.15
Kabupaten Gorontalo Utara 101,367,107,000
11,896,000,000 113,263,107,000
5.86
Total se Provinsi Gorontalo 1,642,789,762,000
288,734,000,000 1,931,523,762,000
100.00 PROVINSI KAB KOTA
Share
2. Perkembangan Keuangan Daerah di Tingkat Provinsi Target pendapatan dalam APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2008 mengalami
penyesuaian yang semula sebesar Rp471,94 M illiar menjadi sebesar Rp.487,94 meningkat 2,45 dibandingkan target Tahun 2007.
Demikian pula halnya dengan belanja daerah provinsi yang direncanakan semula sebesar Rp527 ,50 M illiar disesuaikan
menjadi sebesar Rp.591,34 miliar atau mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan Tahun 200 7 yang lalu yang tercatat sebesar Rp.540 ,93 miliar.
2.1. Pendapatan Daerah