Melaksanakan Pembinaan dan Koordinasi

Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 34 B. Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi Capaian kerja : Telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi KK. Peserta Bimtek terdiri dari perwakilan : Balai Besar KSDA Riau, Balai Besar KSDA Papua, Balai KSDA Jambi, Balai KSDA Sumatera Selatan, Balai KSDA Kalimantan Tengah, Balai KSDA Kalimantan Barat, Dishutbun Pemda DIY selaku Pengelola Tahura Gunung Bunder, BP Tahura Ir.Juanda, Badan LH Pemkot Depok selaku Pengelola Tahura Pancoran Mas Depok Permasalahan : waktu pelaksanaan bimbingan teknis terbatas, jumlah narasumber dan fasilitator terbatas diperlukan tambahan jumlah hari, jumlah narasumber dan fasilitator Upaya tindak lanjut : kegiatan bimbingan teknis pemetaan potensi KK perlu dilaksanakan pada tahun 2017 per region agar UPT mampu membuat dan menyusun peta arahan pengelolaan KK. Peta ini sebagai awal dalam pembuatan penataan blok KK. Bila pelaksanaannya berhasil akan mendukung percepatan kebijakan satu peta. Gambar 16 Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi

3. Melaksanakan Pembinaan dan Koordinasi

A. Koordinasi dan Verifikasi Inventarisasi Potensi Kawasan Konservasi KK Capaian kerja : Telah dilaksanakan koordinasi dan verifikasi inventarisasi potensi Kawasan Konservasi pada 13 tiga belas UPT yaitu BB TN Bukit Barisan Selatan, BKSDA kalimantan Timur, BKSDA Jambi, BKSDA Yogyakarta, BKSDA Kalimantan Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 35 Tengah, BKSDA Kalimantan Barat, BBKSDA Jawa Barat, BTN Ciremai, BKSDA Bali, BTN Ujung Kulon, BKSDA Bengkulu, BBKSDA Sulawesi Selatan dan BKSDA Aceh. Permasalahan : Sebagian besar UPT belum melakukan inventarisasi potensi kawasan konservasi sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.81 tahun 2014 tentang Tata cara Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam , khususnya di Balai KSDA. Upaya tindak lanjut : kegiatan koordinasi dan verifikasi inventarisasi potensi kawasan konservasi perlu dilaksanakan pada tahun 2017, untuk membantu UPT dalam melaksanakan inventarisasi potensi KK. Prioritas inventarisasi potensi yang harus dilakukan UPT dalam rangka percepatan kebijakan satu peta, yaitu: - Sebaran satwa prioritas pengelolaan kawasan, - Koordinat lokasi religi, budaya, sejarah dan, - Koordinat kawasan strategis desa yang telah ada sebelum kawasan ditunjuk, tower telekomunikasi - Koordinat pemanfaatan jasa lingkungan dan ODTWA Gambar 17 Koordinasi dan Verifikasi Inventarisasi Potensi Kawasan Konservasi Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 36 B. Koordinasi dan Verifikasi terkait Pemetaan dan Informasi Kawasan Konservasi Capaian kerja : Telah dilaksanakan koordinasi dan verifikasi pemetaan dan informasi potensi kawasan konservasi pada 18 delapan belas UPT yaitu BKSDA Sumatera Selatan, BBKSDA Jawa Barat, BBKSDA Sumatera Barat, BKSDA Kalimantan Timur,BKSDA Jawa Tengah, BTN Gunung Merbabu, BTN Gunung Merapi, BTN Gunung Ciremai, BBKSDA Jawa Timur, BBKSDA Papua Barat, BBKSDA Riau, BKSDA Maluku, BBKSDA Sumatera Utara, BKSDA Sulawesi Tenggara, BKSDA Lampung, BKSDA Kalimantan Selatan, BTN Gunung Halimun Salak dan BBTN Gunung Gede Pangrango. Permasalahan : Sebagian besar UPT belum mempunyai Peta-Peta Tematik dan RBI 1:50.000 yang menunjang dalam analisa spasial pembuatan peta arahan pengelolaan KK. Subdit Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam menyampaikan peta-peta tersebut ke UPT. UPT sangat membutuhkan bimbingan teknis dan program magang di Dit. PIKA terkait pemetaan dalam upaya pemenuhan target Kebijakan Satu Peta. Upaya tindak lanjut : kegiatan koordinasi dan verifikasi pemetaan dan informasi potensi kawasan Konservasi perlu dilaksanakan pada tahun 2017, sebagai salah satu upaya membantu UPT dalam memenuhi target kebijakan satu peta. Gambar 18 Koordinasi dan Verifikasi Pemetaan dan Informasi Potensi Kawasan Konservasi Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 37 C. Fasilitasi Pengelolaan Data Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Capaian kerja : Rapat awal untuk pembahasan pengelolaan data Balai Kliring Kehati dengan direktorat teknis terkait di lingkup Ditjen KSDAE Permasalahan : Adanya penghematan DIPA tahun 2016 yang meliputi biaya transport dan uang saku rapat pembahasan POKJA Balai Kliring Kehati serta konsumsi rapat. Upaya tindak lanjut : Diperlukan mekanisme lain dari mitra untuk membantu membangun pengelolaan data Balai Kliring Kehati yang meliputi penyediaan sarana dan prasarana serta SDM yang sesuai dengan kebutuhan pengelolaan datanya. D. Fasilitasi Pembuatan Peta Zonasi pada 15 Taman Nasional TN dengan skala 1:50.000 Target One Map Policy Capaian kerja : Telah selesai Pembuatan Peta Zonasi pada 15 Taman Nasional dengan skala 1:50.000 Peta zonasi 15 taman nasional yang akan diintegrasikan dengan Peta Rupa Bumi 1:50.000 yaitu:TN Kayan Mentarang, TN Bogani Nani Wartabone, TN Karimun Jawa, TN Kepualauan Seribu, TN Wakatobi, TN Bunaken, TN Teluk Cendrawasih, TN Manusela, TN Kutai, TN Lore Lindu, TN Merbabu, TN Merapi, TN Alas Purwo, TN Baluran, TN Bromo Tengger Semeru. Permasalahan : Secara teknis, terdapat perbedaan batas KK pada peta zona TN dari UPT dengan batas KK yang digunakan penilaian tim kebijakan satu peta yang bersumber dari Ditjen PKTL. Selain itu terdapat perbedaan batas alam terutama batas pantai pada peta zona KK dengan batas pantai Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000. Upaya tindak lanjut : Pembuatan peta peta zonasi pada 15 taman nasional dengan skala 1:50.000 Target One Map Policy sesuai kriteria penilaian Tim Kebijakan Satu Peta KSP harus dilaksanakan pada tahun 2017 agar target yang telah diamanahkan melalui Peraturan Presiden Nomor: 9 tahun 2019 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta pada tingkat ketelitian 1:50.000. Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 38 Gambar 19 Fasilitasi Pembuatan Peta Zonasi pada 15 Taman Nasional dengan Skala 1:50.000

4. Membangun Sistem Informasi Konservasi Alam