RENJA SKPD 2016 KABUPATEN BATANG Renja Tahun 2016

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa konsisten, sejalan dan selaras dengan kebijakan perencanaan pembangunan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Selaras dengan hal tersebut, perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Batang Tahun 2016 mengacu pada perencanaan nasional dan provinsi sehingga diharapkan ada kesinambungan program-program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah.

Selain itu, perencanaan pembangunan daerah dilakukan bersama-sama dengan para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah serta mempertimbangkan kondisi dan potensi yang dimiliki, sesuai dengan dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Disamping itu, perencanaan pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi riil yang dialami oleh Kabupaten Batang dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, dimana kapasitas fiskal memegang peranan penting dan menentukan dalam memilih arah kebijakan pembangunan yang akan ditempuh.

Rencana Kerja (RENJA SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Kabupaten Batang adalah bagian dari suatu sistem perencanaan pembangunan yang merupakan dokumen perencanaan tahunan yang menggambarkan permasalahan pembangunan daerah serta indikasi daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2016 oleh Bapermades Kabupaten Batang untuk memecahkan permasalahan pembangunan daerah secara terencana melalui sumber pembiayaan baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten (APBD Kabupaten), Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi (APBD Provinsi) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


(2)

Rencana Kerja (RENJA SKPD) Bapermades Kabupaten Batang disusun berdasarkan dan berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Bapermades Kabupaten Batang dan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Batang, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengoperasionalkan RKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bapermades Kabupaten Batang dalam menjalankan visi jangka menengah daerah.

Visi dan Misi Rencana Jangka Menengah Daerah

Visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2012 – 2017

VISI

“Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan profesional untuk penguatan ekonomi daerah dan pencapaian kesejahteraan masyarakat batang”

MISI

1. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi disemua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima; 2. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan

ekonomi yang beroientasi pada peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah;

3. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat;

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia supaya dapat berpartisipasi dalam pembangunan.

1.2. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757) ;


(3)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4335);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381) 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405)

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);


(4)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014-2018;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peratuan Daerah Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012 – 2017; 15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor: 28 Tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010. Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2016.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

1. Terciptanya sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan antar wilayah dan antar sektor pembangunan, terutama yang diampu oleh Bapermades Kabupaten Batang

2. Terciptanya efisiensi dan alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah, khususnya yang dilaksanakan oleh Bapermades Kabupaten Batang


(5)

1.3.2. Tujuan

Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang akan dilaksanakan oleh Bapermades Kabupaten Batang pada tahun anggaran 2016.

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penyusunan RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini memberi gambaran umum tentang penyusunan RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016

1.1. Latar Belakang

Bagian ini mengemukakan pengertian ringkas tentang RENJA SKPD Bapermades, proses penyusunannya, dan keterkaitannya dengan dokumen RKPD, Renstra Bapermades serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2. Landasan Hukum

Bagian ini memuat peraturan-peraturan yang mendasari penyusunan RENJA SKPD Bapermades.

1.3. Maksud dan Tujuan

Bagian ini memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penyusunan RENJA SKPD Bapermades

1.4. Sistematika Penulisan

Bagian ini menguraikan pokok bahasan dalam penulisan RENJA SKPD Bapermades serta susunan garis besar isi dokumen

Bab II Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Bapermades Tahun 2014

Bab ini memuat kajian terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA SKPD Bapermades Tahun 2014 dan perkiraan Tahun 2016

2.1. Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Bapermades Tahun 2014 dan Capaian Renstra Baperrmades


(6)

Bagian ini menguraikan review hasil evaluasi pelaksanaan RENJA SKPD Bapermades tahun 2014 dan realisasi Renstra Bapermades mengacu pada hasil Laporan Kinerja Tahunan

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Bapermades

Bagian ini menguraikan capaian kinerja pelayanan Bapermades berdasarkan indikator yang sudah ditentukan

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Bapermades

Bagian ini menguraikan tingkat kinerja pelayanan Bapermades, permasalahan dan hambatan, dampak terhadap visi/misi, tantangan dan peluang, dan rekomendasi serta catatan strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun 2016

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Bagian ini menguraikan proses pembandingan rancangan awal dengan analisis kebutuhan, dan temuan-temuan yang ada setelah proses tersebut 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Bagian ini menguraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

Bab ini menguraikan tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang direncanakan 3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Bagian ini menguraikan tentang telaahan terhadap kebijakan nasional yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional terkait dengan tugas pokok dan fungsi Bapermades Kabupaten Batang 3.2. Tujuan dan Sasaran RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang

Bagian ini merumuskan tujuan dan sasaran didasarkan atas isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Bapermades yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Bapermades

3.3. Program dan Kegiatan

Bagian ini menguraikan garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan


(7)

Bab IV Penutup

Bab ini menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut


(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD BAPERMADES TAHUN 2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan RENJA SKPD Bapermades Tahun 2014 dan Capaian Renstra Bapermades

Rencana Kerja suatu SKPD adalah Penjabaran Perencanaan tahunan dari Rencana Strategis SKPD tersebut. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2014 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2014 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan, pelaksanaan rencana program & kegiatan, dan hasil rencana program & kegiatan.

Penyusunan rencana kerja Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai berikut :

a. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;

b. Tujuan yang dikehendaki;

c. Sasaran – sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;

d. Kebijakan – kebijakan untuk melaksanakannya serta bidang pelaksana;

Penyusunan rencana kerja Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016 juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2014 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan tahun 2016;

b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pembangunan. Masalah-masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;


(9)

Evaluasi Program Tahun 2014

Anggaran Tahun 2014 Bapermades Kabupaten Batang sebesar Rp 2.366.921.150,- (termasuk perubahan) dengan 9 program dan

38 kegiatan. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp 2.236.895.756,- dengan realisasi keuangan sebesar 94,51%. Adapun untuk bantuan keuangan berupa hibah, bantuan sosial dan bantuan kepada pemerintah desa sebesar Rp 44.434.354.000,- untuk 13 kegiatan dapat tersalurkan/terealisasi sebesar 99,8%.

Hasilnya evaluasi pelaksanaan kegiatan (non rutin) sebagaimana tercantum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bepermas tahun 2014 adalah sebagai berikut :

a) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.

1) Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terlaksananya kegiatan Fasilitasi PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Integrasi di 13 Kecamatan dengan total anggaran sebesar Rp248.210.750,00 terealisasi Rp247.424.860,00 (99,68%) dan tidak terealisasi sebesar Rp785.890,00 (0,32%), karena efisiensi

BLM PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp 23.537.500.000,00 yang bersumber dari APBN dan APBD Kabupaten terealisasi 100%

BLM PNPM Integrasi sebesar Rp 4.250.000.000,00 yang bersumber dari APBN dan APBD Kabupaten terealisasi 100%

 Capaian Kinerja

 Penyaluran BLM kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan tercapai 100% kepada 180 desa dari 239 desa sasaran (86,1%) di 13 kecamatan dimana desa yang tidak memperoleh BLM disebabkan mekanisme kompetisi pada PNPM Mandiri Perdesaan dan terkena sanksi lokal akibat tunggakan SPP (simpan pinjam untuk kelompok perempuan);  Penyaluran BLM kegiatan PNPM Integrasi tercapai 100% kepada 29


(10)

yang tidak memperoleh BLM disebabkan mekanisme kompetisi pada PNPM Integrasi

2) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terlaksananya pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat, sosialisasi PMT-AS, pelatihan masak PMT-AS, dan pelatihan Sistem Informasi Posyandu dengan total anggaran sebesar Rp79.268.000,00 terealisasi Rp77.723.000,00 (98,05%) dan tidak terealisasi sebesar Rp1.545.000,00 (1,95%), karena efisiensi

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan pelatihan KPM tercapai 100% dari target jumlah peserta sebanyak 80 KPM

 Pelaksanaan sosialisasi PMT-AS tercapai 98,2% dari target jumlah peserta sebanyak

 Pelaksanaan pelatihan memasak PMT-AS tercapai 100% dari target jumlah peserta yang berasal dari anggota PKK di 30 desa

 Pelaksanaan pelatihan SIP Posyandu tercapai 100% dari target jumlah peserta

3) Penyelenggaraan Desiminasi Informasi bagi Masyarakat Desa  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu keikutsertaan dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional dengan memamerkan 1 (satu) alat TTG dengan total anggaran sebesar Rp53.999.500,00 terealisasi Rp53.579.500,00 (99,22%) dan tidak terealisasi sebesar Rp420.000,00 (0,78%), karena efisiensi


(11)

 Capaian Kinerja

 Keikutsertaan dalam Gelar TTG Nasional di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat dengan mamamerkan satu alat TTG Pengering Kakao hasil kreasi siswa/i SMK Kandeman

b) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.

1) Pelatihan ketrampilan manajemen dan sosialisasi tentang BUMDes  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan sosialisasi Lumbung Desa di 2 desa (16 peserta) dengan total anggaran sebesar Rp6.000.000,00 terealisasi Rp3.899.500,00 (64,99%) dan tidak terealisasi sebesar Rp2.100.500,00 (35,01%), karena efisiensi perjalanan dinas dalam daerah.

Bantuan Lumbung Desa untuk Desa Wonodadi dan Bawang sebesar Rp 18.000.000,00 yang bersumber dari APBD Kabupaten terealisasi 100%. Bantuan Lumbung Desa (CPPD) untuk Desa Gondo sebesar Rp 10.000.000,00 yang bersumber dari APBD Kabupaten terealisasi 100%.  Capaian Kinerja

 Pelaksanaan sosialisasi dan penyerahan bantuan Lumbung Desa tercapai 100% dari target bantuan dan jumlah peserta di Desa Wonodadi dan Desa Bawang

2) Pelatihan ketrampilan usaha industri kerajinan  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan pelatihan TTG, penyerahan bantuan alat TTG dan sosialisasi Posyantekdes dengan total anggaran Rp59.120.000,00 terealisasi Rp56.956.000,00 (96,34%) dan tidak terealisasi sebesar Rp2.164.000,00 (3,66%), karena karena efisiensi perjalanan dinas dalam daerah


(12)

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan pelatihan dan penyaluran bantuan alat TTG berupa alat perajang ketela dan pisang tercapai 100% dari target jumlah peserta dan jumlah alat yang diserahkan di Desa Margosono;

 Pelaksanaan sosialisasi Posyantekdes tercapai 100% dari target jumlah peserta;

3) Fasilitasi Permodalan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Perdesaan  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan rehab pasar desa, penyuluhan UP2K-PKK, dan penyuluhan UED-SP dengan total anggaran Rp32.180.000,00 terealisasi Rp31.527.500,00 (97,97%) dan tidak terealisasi sebesar Rp652.500,00 (2,03%), karena karena efisiensi perjalanan dinas dalam daerah

Bantuan rehab pasar desa untuk Desa Krengseng, Kambangan, Ngadirejo dan Surjo sebesar Rp 80.000.000,00 yang bersumber dari APBD Kabupaten terealisasi 100%

Bantuan rehab pasar desa untuk Desa Sojomerto sebesar Rp 20.000.000,00 yang bersumber dari APBD Provinsi terealisasi 100%  Capaian Kinerja

 Penyaluran bantuan rehab pasar desa tercapai 100% dari target 4 pasar desa di Desa Krengseng, Kambangan, Ngadirejo dan Sojomerto;

 Penyaluran bantuan UP2K-PKK tercapai 100% dari target 4 kelompok di Desa Adinuso, Simbangdesa, Penundan dan Wonotunggal;

 Penyaluran bantuan UED-SP tercapai 100% dari target 4 kelompok di Desa Gumawang, Plumbon, Pacet dan Kalimanggis;


(13)

4) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Alokasi Dana Desa)  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya monev dan pelaporan kegiatan alokasi dana desa (ADD) dengan total anggaran sebesar Rp60.000.000,00 terealisasi Rp59.889.950,00 (99,82%) dan tidak terealisasi sebesar Rp110.050,00 (0,18%), karena efisiensi

ADD Pemberdayaan sebesar Rp. 10.289.420.000,00 terealisasi Rp. 10.263.563.700,00 (99,75%) karena terdapat 2 desa yang tidak dapat mencairkan ADD tahap 2 yaitu Desa Binangun dan Tambahrejo

 Capaian Kinerja

 Penyaluran ADD kegiatan pemberdayaan masyarakat tercapai 99,75% dari alokasi ADD kegiatan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp10.289.420.000,00

 Pelaksanaan monev ADD tercapai 20,9% (50 desa) dari target desa sasaran kegiatan sejumlah 239 desa karena keterbatasan personil dan anggaran

c) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.

1) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan pemberian bantuan Posyandu, sosialisasi desa siaga, pembinaan dan evaluasi Posyandu, dan program pemberdayaan masyarakat berbasis gender (P2MBG) dengan total anggaran sebesar Rp127.804.000,00 terealisasi Rp97.981.200,00 (76,67%) dan tidak terealisasi Rp29.822.800,00 (23,33%), karena pelaksanaan kegiatan P2MBG yang tidak sesuai dengan rencana akibat keterbatasan waktu pelaksanaan dan jumlah personil pelaksana sehingga pemberian honorarium dan uang perjalanan dinas dalam daerah tidak terserap maksimal


(14)

Bantuan kelompok P2MBG di Desa Gondo dan Semampir sebesar Rp 30.000.000,00 terealisasi 100%

Bantuan PMT Posyandu sebesar Rp 13.500.000,00 terealisasi 100%  Capaian Kinerja

 Pelaksanaan pembinaan dan evaluasi Posyandu tercapai 100% dari 15 posyandu sasaran di 15 desa;

 Penyaluran Bantuan Penyediaaan Makanan Tambahan (PMT) dan Alat Permainan Edukatif (APE) Posyandu tercapai 100% dari jumlah bantuan dan posyandu penerima bantuan di Desa Tedunan, Ngroto, Kalibalik;

 Pelaksanaan sosialisasi desa siaga tercapai 100% dari target jumlah peserta;

 Pelaksanaan pembinaan kelompok P2MBG tercapai 100% dari target jumlah kelompok sasaran;

 Penyaluran bantuan kepada kelompok P2MBG di Desa Semampir dan Gondo sebesar Rp15.000.000,00 untuk masing-masing kelompok

2) Pemberian stimulan pembangunan desa  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya fasilitasi kegiatan Desa Berdaya dan pembinaan terhadap BP-SPAM Pamsimas dengan total anggaran sebesar Rp71.694.500,00 terealisasi Rp58.365.750,00 (81,41%) dan tidak terealisasi sebesar Rp13.328.750,00 (18,59%), karena efisiensi perjalanan dinas dalam daerah dimana terdapat lokasi/desa yang menerima dua kegiatan atau lebih, sehingga untuk menghindari pengganggaran ganda, perjalan dinas ke lokasi/desa tersebut cukup menggunakan salah satu kegiatan

Bantuan Desa Berdaya sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang bersumber dari APBD Provinsi terealisasi 100%


(15)

 Capaian Kinerja

 Fasilitasi kegiatan Desa berdaya tercapai 100% dari target 10 desa penerima bantuan;

 Pelaksanaan pembinaan pamsimas pasca kontruksi tercapai 100% dari target 66 BP SPAM

3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Lomba Desa)  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan evaluasi/lomba desa dan kelurahan total anggaran sebesar Rp65.562.500,00 terealisasi Rp63.350.000,00 (96,63%) dan tidak terealisasi sebesar Rp2.212.500,00 (3,37%) karena efisiensi perjalanan dinas dalam daerah

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan evaluasi / perlombaan desa dan kelurahan tercapai 100% dari 6 desa/kelurahan sasaran;

4) Pendataan dan Pengolahan Data Profil Desa dan Kelurahan  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu tersusunnya buku profil desa/kelurahan dan pelatihan pendataan dan pengolahan data profil desa/kelurahan dengan total anggaran sebesar Rp143.423.000,00 terealisasi Rp142.778.000,00 (99,55%) dan tidak terealisasi sebesar Rp645.000,00 (0,45%) karena efisiensi

 Capaian Kinerja

 Jumlah buku profil desa dan kelurahan yang tersusun hasil pendataan tercapai 100% dari 248 desa/kelurahan sasaran.


(16)

5) Pendampingan TMMD dan Bhakti TNI  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan TMMD Sengkuyung I, II dan Bhkati TNI dengan total anggaran sebesar Rp35.318.500,00 terealisasi Rp31.072.250,00 (87,98%) dan tidak terealisasi sebesar Rp4.246.250,00 (12,02%) karena efisiensi perjalanan dinas dalam daerah dimana pada perencanaan menggunakan indeks lokasi/kecamatan terjauh namun dalam realisasi lokasi kegiatan di kecamatan dekat dan sedang

Bantuan TMMD Sengkuyung dan Bhakti TNI sebesar Rp 791.104.000,00 yang bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten terealisasi 100%

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan kegiatan TMMD Sengkuyung I, II dan Bhakti TNI tercapai 100% sesuai dengan rencana awal untuk pengaspalan jalan (2000x3m) di Desa Menjangan dan pembangunan jalan makadam (1470x4m) di Desa Penundan serta pembangunan jalan makadam (860x3m) di Desa Kemiri Timur.

6) Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan pembinaan dan pencanangan BBGRM dengan total anggaran sebesar Rp51.019.500,00 terealisasi Rp49.904.700,00 (97,81%) dan tidak terealisasi sebesar Rp1.114.800,00 (2,19%), karena efisiensi.

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan dan pencanangan Bulan Bhakti Gorong Royong Masyarakat tercapai 100% dari kecamatan dan desa sasaran yakni di Desa Rejosari Barat.


(17)

7) Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa (P2LD)  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan penyuluhan, survey, penyaluran bantuan dan monev pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan total anggaran sebesar Rp132.058.500,00 terealisasi

Rp106.196.000,00 (80,42%) dan tidak terealisasi sebesar Rp25.862.500,00 (19,58%), karena realisasi penyuluhan pemugaran RTLH di 15 kecamatan hanya dilaksanakan di 6 kecamatan akibat keterbatasan waktu dan personil.

Bantuan Pemugaran RTLH sebesar Rp 4.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp4.440.000.000,00 (98,9%) karena terdapat double anggaran pada calon penerima bantuan.

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan penyuluhan pemugaran RTLH tercapai 40% karena keterbatas waktu dan personil namun penyaluran bantuan RTLH mencapai 98,9% untuk 1.100 unit RTLH sasaran.

8) Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS)  Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan pembinaan dan monev PMT-AS dengan total anggaran sebesar Rp140.737.500,00 terealisasi Rp133.865.200,00 (95,12%) dan tidak terealisasi sebesar Rp6.872.300,00 (4,88%) karena efisiensi pada pengadaan peralatan dan perlengkapan pendukung PMT-AS seperti gelas, sendok dll.

Bantuan PMT-AS sebesar Rp 864.000.000,00 terealisasi 100%  Capaian Kinerja

 Pelaksanaan penyaluran bantuan PMT-AS tercapai 100% dari jumlah 6.000 siswa/i pada 46 SD/MI sasaran.


(18)

9) Padat Karya

 Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan melalui padat karya dengan total anggaran sebesar Rp146.720.000,00 terealisasi Rp144.797.160,00 (98,69%) dan tidak terealisasi sebesar Rp1.922.840,00 (1,31%), karena efisiensi.

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan kegiatan padat karya tercapai 100% dari jumlah orang dan desa sasasaran yakni di desa Karangtengah.

10) Fasilitasi PKK

 Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya fasilitasi PKK di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan dengan total anggaran sebesar Rp350.876.500,00 terealisasi Rp345.218.220,00 (98,39%) dan tidak terealisasi sebesar Rp5.658.280,00 (1,61%) karena efisiensi terutama pada perjalanan dinas dalam daerah.

 Capaian Kinerja

 Pelaksanaan fasilitasi PKK tercapai 100% dari 30 PKK Desa binaan.

d) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

1) Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Lembaga Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintahan Desa

 Realisasi Keuangan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dimaksud yaitu terselenggaranya dan terlaksananya pelatihan aparatur pemerintah desa dan pengurus lembaga desa di 4 kecamatan dengan total anggaran sebesar Rp 65.804.500,00 terealisasi Rp58.880.800,00 (89,48%) dan


(19)

tidak terealisasi sebesar Rp6.923.700,00 (10,52%) karena kelebihan penganggaran pada ATK dan cetak materi untuk peserta

 Capaian Kinerja

1. Pelaksanaan pelatihan aparatur pemerintahan desa dan pengurus lembaga desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa tercapai 100% dari target jumlah peserta di 4 kecamatan;

Mengenai rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan renja SKPD dan pencapaian renstra SKPD s/d tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2014 Kabupaten Batang


(20)

Adapun perbandingan antara rencana anggaran dan realisasi penggunaan anggaran yang dilaksanakan Bapermades pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Rencana Anggaran dan Realisasi Penggunaan Anggaran Bapermades Tahun Anggaran 2014

NO PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4

A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan jasa surat menyurat 1.417.000 1.416.000 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 23.706.000 19.125.804 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

15.300.000 14.370.994 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 23.904.900 23.769.200 5 Penyediaan alat tulis kantor 9.075.000 9.075.000 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 11.000.000 10.999.900 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

1.542.000 1.542.000

8 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 57.202.000 54.929.600 9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

3.000.000 2.489.300 10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 70.830.000 65.616.000 11 Kegiatan Pengelolaan Keuangan SKPD 29.982.000 28.782.000

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12 Pengadaan Kendaraan dinas/operasional 49.995.000 49.162.000 13 Pengadaan mebeleur 11.975.000 11.774.100 14 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 50.975.000 50.966.000 15 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 96.150.000 89.410.768 16 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 3.570.000 3.570.000 17 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur 2.500.000 2.500.000

C Program peningkatan disiplin aparatur 18 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 5.000.000 5.000.000

D Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 19 Pendidikan dan pelatihan formal 25.000.000 24.000.000

E Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

20 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5.000.000 4.987.500

F Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 21 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat

Perdesaan


(21)

22 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat

79.268.000 77.723.000 23 Penyelenggaraan Desiminasi Informasi bagi Masyarakat

Desa

53.999.500 53.579.500

G Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 24 Pelatihan ketrampilan manajemen dan sosialisasi tentang

badan usaha milik desa

6.000.000 3.899.500 25 Pelatihan Ketrampilan Usaha Industri Kerajinan 59.120.000 56.956.000 26 Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah

di perdesaan

32.180.000 31.527.500 27 Monitoring, evaluasi dan pelaporan (ADD) 60.000.000 59.889.950

H Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

28 Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa 127.804.000 97.981.200 29 Pemberian stimulan pembangunan desa 71.694.500 58.365.750 30 Monitoring, evaluasi dan pelaporan (lomba desa) 65.562.500 63.350.000 31 Pendataan dan pengolahan data profil Desa dan Kelurahan 143.423.000 142.778.000 32 Pendampingan TMMD dan Bhakti TNI 35.318.500 31.072.250 33 Pelaksanaan bulan bhakti gotong royong masyarakat 51.019.500 49.904.700 34 Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa (P2LD) 132.058.500 106.196.000 35 Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) 140.737.500 133.865.200 36 Padat Karya 146.720.000 144.797.160 37 Fasilitasi PKK 350.876.500 345.218.220

I Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 38 Pelatihan aparatur pemerintah desa dan pengurus lembaga

desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa

65.804.500 58.880.800

J Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa

39 - ADD 10.289.420.000 10.263.563.700

K Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat 40 - BLM PNPM Mandiri Perdesaan 23.537.500.000 23.537.500.000 41 - BLM PNPM Integrasi 4.250.000.000 4.250.000.000 42 - BLM PMT-AS 864.000.000 864.000.000 43 - BLM UED SP 34.000.000 34.000.000 44 - BLM Rehab Pasar Desa 80.000.000 80.000.000 45 - BLM Lumbung desa 18.000.000 18.000.000 46 - BLM UP2K PKK 34.000.000 34.000.000 47 - BLM PMT Balita Posyandu 13.500.000 13.500.000

L Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat 48 - BLM Pemugaran Perumahan 4.500.000.000 4.440.000.000 49 - BLM P2MBG 30.000.000 30.000.000

M Belanja Hibah Kepada Lembaga 50 - BLM TMMD dan Bhakti TNI 783.934.000 783.934.000


(22)

Perkiraan Pencapaian Tahun Anggaran 2015

Sedangkan untuk tahun berjalan yakni tahun anggaran 2015 dengan jumlah anggaran pada APBD Penetapan sebesar 2.731.413.500,- terurai dalam 10 program, 49 kegiatan dan 10 bantuan kuangan berupa hibah, bantuan sosial dan bantuan kepada pemerintah desa sebesar Rp 5.967.600.000,- (Penetapan APBD 2015) diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau minimal sama dengan Tahun 2015, baik realisasi keuangan maupun capaian kinerja.

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun 2015 serta perkiraan capaian program dan kegiatan Tahun 2015, dapat dikemukakan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bapermades sebagai berikut :

1. Kualitas sumber daya manusia aparat pemberdayaan masyarakat masih perlu ditingkatkan.

2. Koordinasi dengan dinas / instansi / satuan kerja dan stakeholders yang belum optimal.

3. Kurang optimalnya dukungan dari APBD Kabupaten Batang Tahun 2015

4. Kurang tepatnya penentuan target dalam RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 dengan prediksi kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan sehingga nilai capaian kinerja menjadi berkurang walaupun pada kenyataannya hampir semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai target yang direncanakan.

Dari identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Bapermades dalam pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa, maka peningkatan kinerja organisasi melalui kegiatan tahunan yang dilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra Bapermades Kabupaten Batang tahun 2012-2017, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Bapermades Kabupaten Batang pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :


(23)

a. Misi Pertama: Meningkatkan kemampuan aparat desa/kelurahan, kelembagaan desa/kelurahan dan menumbuhkembangkan sarana/prasarana serta sosial budaya masyarakat. Misi pertama ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut:

1) Meningkatkan kualitas SDM aparatur PMD dan aparat di tingkat desa dalam mengelola program-program pembangunan.

2) Mengoptimalkan sumber daya/aparat desa dalam memberikan fasilitasi kepada masyarakat;

3) Mengoptimalkan BLM dan peningkatan fasilitas bintek/pelatihan baik dari provinsi maupun pusat;

4) Peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan;

5) Memberikan wewenang secara proposonal kepada masyarakat dalam membangun diri dan lingkungannya;

6) Pemantapanan kehidupan sosial budaya masyarakat.

b. Misi Kedua: Menumbuhkembangkan usaha ekonomi masyarakat dan jaringan penanggulangan kemiskinan . Misi kedua ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut:

1) Peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat. 2) Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat;

3) Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain untuk perrcepatan pembangunan;

4) Peningkatan peran aktif masyarkat dalam membangun desa melalui pendayagunaan modal sosial masyarakat;

5) Menempatkan masyarakat sebagai subyek dan pelaku utama dalam proses pembangunan.

c. Misi Ketiga: Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dan pendayagunaan teknologi tepat guna. Misi ketiga ini diupayakan dengan pelaksanaan strategi sebagai berikut: 1) Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam memanfaatkan sumber


(24)

2) Memampukan dan memandirikan masyarakat dalam membangun diri dan lingkungannya.

3) Mengembangkan pola pembangunan partisipatif

4) Menggali informai berbagai jenis teknologi tepat guna untuk mengelola sumber daya alam yang ada dengan mengikuti gelar TTG.

5) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengelolaan sumber daya alam secara efektif dengan menggunakan teknologi tepat guna.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Bapermades

Dalam beberapa tahun terakhir, pada umumnya, kualitas penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa di Kabupaten Batang terus menerus mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat tersebut meliputi :

1. Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain : DPRD, LSM, Lembaga masyarakat tingkat desa, perguruan tinggi, dan sektor swasta;

2. Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif;

3. Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran;

Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan desa tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan Bapermades meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi :

1. Peningkatan kapasitas aparatur Bapermades melalui pendidikan formal dan diklat fungsional;

2. Pemantapan sistem pendataan profil desa/kelurahan sebagai basis data dalam penyusunan rencana pembangunan di desa/kelurahan dan daerah;


(25)

3. Pengembangan manajemen pembangunan partisipatif melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di setiap level pemerintahan secara berjenjang dari bawah ke atas;

4. Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu; 5. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.

Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2012, susunan organisasi Bapermades Kabupaten Batang terdiri dari:

1. Kepala Badan 2. Sekretaris Badan

2.1. Kepala Sub Bagian Program 2.2. Kepala Sub Bagian Keuangan

2.3. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat

3.1. Kepala Sub Bidang Pengembangan Jaringan Penanggulangan Kemiskinan 3.2. Kepala Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat

4. Kepala Bidang Pengembangan Desa/Kelurahan dan Sosial Budaya Masyarakat 4.1. Kepala Sub Bidang Pengembangan Kapasitas Desa/Kelurahan dan

Kelembagaan Masyarakat

4.2. Kepala Sub Bidang Pengembangan Sarana Prasarana dan Sosial Budaya Masyarakat

5. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Teknologi Tepat Guna

5.1. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penataan Lingkungan dan Permukiman Perdesaan

5.2. Kepala Sub Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna

Bapaemades dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Badan mempunyai fungsi:


(26)

a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat dan desa;

b. Penyusunan rencana teknis pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat dan Desa;

c. Pelaksanaan kebijakan pengembangan Ekonomi Masyarakat;

d. Pelaksanaan kebijakan pengembangan Desa/Kelurahan dan Sosial Budaya Masyarakat;

e. Pelaksanaan kebijakan pengembangan sumber daya alam, dan teknologi tepat guna;

f. Pelaksanaan koordinasi bidang pemberdayaan masyarakat dan desa; g. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan sumber daya manusia; h. Penyelenggaraan ketatausahaan dan rumah tangga;

i. Pembinaan terhadap UPTB

j. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang dibrerikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Badan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun dan merumuskan kebijakan bidang pemberdayaan masyarakat. b. Merencanakan program dan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat.

c. Mengkoordinasikan program dan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat dengan instansi atau lembaga terkait.

d. Menyelenggaraan pembinaan dan bimbingan bidang pemberdayaan masyarakat. e. Mengendalikan dan mengarahkan program dan kegiatan bidang pemberdayaan

masyarakat.

f. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya guna kelancaran pelaksanaan tugas.

g. Menyelenggaraan koordinasi,superfisi sosialisasi dan fasilitasi serta pengawasan pelaksaan pemberdayaan masyarakat.

h. Merencanakan kebutuhan dan pengelolaan bidang pemberdayaan masyasrakat. i. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan badan sesuai dengan


(27)

j. Menyusun bahan kebijakan program legislasi daerah/ produk hukum daerah dan menyelenggarakan urusan dan ketatausahaan serta rumah tangga badan.

k. Mengevaluasi program dan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat.

l. Menyelenggaraan pengelolaan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugas selaku pengguna anggaran dan pengguna barang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

m. Menyelenggaraan pembinaan terhadap UPTB.

n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

o. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.


(28)

(29)

2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Bapermades

Potret kondisi atau gambaran umum pelayanan Bapermades Kabupaten Batang yang telah diuraikan sebelumnya, dijadikan dasar dalam mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Batang. Sehingga isu-isu pembangunan yang faktual tersebut akan menentukan agenda aktual kebijakan, sasaran serta program dan kegiatan pembangunan yang akan digulirkan.

Berdasarkan hal-hal diatas, beberapa isu strategis Bapermades Kabupaten Batang antara lain adalah :

1. Masih kurangnya sarana prasarana dan kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan program/kegiatan.

Sarana dan prasarana yang ada belum mencukupi. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya sarana mobilitas yang digunakan untuk pelaksanaan program/kegiatan di desa sehingga pelaksanaan program/kegiatan belum optimal.

Sedangkan kapasitas kelembagaan masih belum sesuai dengan kebutuhan yang ada, selain terbatasnya personil (pegawai) juga kapasitas masing-masing pegawai masih kurang optimal .

2. Dalam penyusunan berbagai dokumen perencanaan Pemberdayaan masyarakat (bidang Pengembangan desa dan penanggulangan kemiskinan, bidang kelembagaan sosbud dan perekonomian masyarakat desa, bidang pengembangan SDA, pemukiman dan TTG) belum optimal.

Penyusunan berbagai dokumen perencanaan pemberdayaan masyarakat, baik itu dari bidang Pengembangan desa dan penanggulangan kemiskinan, bidang kelembagaan sosbud dan perekonomian masyarakat desa, bidang pengembangan SDA, pemukiman dan TTG dirasakan kurang optimal. Hal ini lebih disebabkan oleh dinamisnya tingkat kebutuhan masyarakat yang memerlukan aturan yang jelas, disamping cepatnya perubahan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi yang kadang-kadang antara peraturan satu dengan yang lainnya saling tumpang tindih juga data yang ada belum bisa menjadi data pendukung dalam penyusunan perencanaan.


(30)

3. Belum optimalnya Partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih belum optimal, ini dapat dilihat dari swadaya/partisipasi masyarakat untuk pembangunan yang masiih rendah. Masyarakat hanya mengandalkan pemerintah dalam pembangunan dan belum optimal dalam mengembangkan/mengelola potensi yang ada .

4. Belum optimalnya sistem dan manajemen pengelolaan data dan informasi secara profesional.

Kebutuhan akan ketersedian data dan informasi yang valid dan up to date dewasa ini adalah sesuatu yang mutlak. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan akan kebutuhan data dan informasi kepada stakeholders dan atau pengguna data baik dari lembaga pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten sampai dengan desa/kelurahan serta pihak swasta agar dapat menggunakannya untuk kepentingan masing-masing sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

Bapermades sebagai institusi penyedia dan pengolah data dan informasi tentang perkembangan desa/kelurahan, kelembagaan masyarakat berupaya dengan keras untuk meningkatkan manajemen pengelolaan, penyajian dan publikasi data dan informasi perkembangan desa/keluarahan dan kelembagaan masyarakat yang lengkap dan berkualitas sehinggga diharapkan pada akhirnya akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam merumuskan program / kegiatan sehingga perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah dapat tepat sasaran dan tepat manfaat.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Proses penyusunan RKPD Kabupaten Batang Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Guna menghasilkan suatu rencana kerja SKPD yang selaras dengan rencana kerja pemerintah daerah, maka diperlukan suatu telaahan (review) terhadap rancangan awal penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Batang Tahun 2016.


(31)

Adapun tabel 2.3. mengenai review terhadap rancangan awal RKPD tahun 2016 adalah sebagai berikut :


(32)

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Bapermades sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan membantu Bupati Batang dalam menyusun dan merumuskan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa dituntut untuk meningkatkan peran kelembagaan masyarakat, partisipas masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan juga swadaya masyarakat dalam pembangunan daerah.

Pada tahun 2016 tidak ada Usulan Program dan Kegiatan yang berasal dari Para Pemangku Kepentingan, sedangkan Tabel 2.4 Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat Tahun 2016 adalah sebagai berikut :


(33)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

RPJM Nasional Tahun 2010-2016 merupakan tahap ke-2 pencapaian visi dan misi RPJP Nasional 2025 dengan prioritas agenda pembangunan difokuskan pada pemantapan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan penekanan pada upaya :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;

2. Perkembangan kemampuan ilmu dan teknologi; dan 3. Penguatan daya saing perekonomian.

Tantangan eksternal yang dihadapi pada tahun 2016 antara lain adalah meningkatnya ketidakpastian global terutama terkait harga-harga komoditi seperti bahan pangan, minyak dan gas bumi serta produk-produk ekspor dari hasil pertanian. Kondisi eksternal ini antara lain: gejolak politik di Timur Tengah ; krisis fiskal di Eropa, walau sudah menunjukkan gejala perbaikan namun efeknya masih tetap ada hingga tahun 2016; perubahan iklim dengan berbagai cuaca ekstrim. Untuk mengatasinya perekonomian nasional perlu diperkuat dengan melakukan percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi dan dengan mengelola sumber-sumber secara berkelanjutan

Tantangan dari lingkungan internal juga perlu mendapat perhatian setimpal. Angka kemiskinan telah berhasil diturunkan dan membaik, jumlah daerah tertinggal yang tersebar di berbagai wilayah masih cukup tinggi. Tantangan internal lainnya adalah kondisi infrastruktur yang belum memadai baik dalam hal ketersediaan, kehandalan, maupun kualitasnya serta efektivitas birokrasi yang belum optimal. Pembangunan nasional pada saat ini jelas masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan yang masih luas.

Di samping itu, percepatan pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pada tahun 2011 perlu dijaga agar tidak kehilangan momentum. Strateginya adalah memperluas sumber-sumber pertumbuhan baik dilihat dalam dimenasi regional maupun sektoral. Sehingga kata kunci untuk strategi ini adalah perluasan dan percepatan pertumbuhan. Artinya pembangunan nasional (growth with equity) harus dapat dijabarkan ke dalam


(34)

pencapaian pertumbuhan yang lebih tinggi dan menyebar secara luas. Oleh karena itu pembangunan 6 koridor ekonomi menjadi sangat penting untuk mewujudkan hal ini.

Tantangan yang dihadapi di tahun 2016 utamanya masih menyangkut peningkatan kesejahtaraan yaitu kemiskinan, pengangguran, dan daerah tertinggal. Untuk mengatasinya perlu dibuka kesempatan kepada seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi dengan status yang setara, terlepas dari latar belakang mereka. Namun, kebijakan ini perlu disertai dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang lemah dan tertinggal (affirmative policy) guna mengurangi kesenjangan kesejahteraan di masyarakat. Sehingga strategi pembangunan yang dipilih adalah pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan yang dilakukan Bapermades Kabupaten Batang perlu diselaraskan dengan tujuan nasional untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat antara lain melalui program peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat, pemantapan kehidupan dan sosial budaya, pengembangan usaha ekonomi masyarakat, peningkatan pemanfaatan TTG dalam peningkatan pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan dan pemantapan penyelenggara pemerintahan desa/kelurahan. Disamping itu, program yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan perlu mendapat perhatian lebih, seperti koordinasi dan perencanaan program dan lain sebagainya yang pada akhirnya ditujukan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

3.2. Tujuan dan Sasaran RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi factor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai.

Bapermades sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang membantu Bupati dalam menyusun dan merumuskan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dituntut untuk menumbuhkan dan mendorong partisipasi


(35)

masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu, disusun visi dan misi Bapermades yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang disusun harus dikaitkan dengan Renstra 2012-2017. Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang adalah :

“Terwujudnya Masyarakat yang mampu, mandiri dan sejahtera”

Rumusan visi Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 tersebut memiliki

beberapa “kata kunci” yang perlu dijelaskan substansi filosofisnya, yaitu:

Mampu adalah mampu mengatasi masalah/hambatan yang ditemui dalam rangka mengelola sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan.

Mandiri dalah mandiri dalam rangka membiayai pembangunan di segala bidang dengan menggali potensi dan swadaya gotong royong masyarakat yang ada di desa. Sejahtera adalah aman , sentosa dan makmur, masyarakat yang mampu menikmati

ketenangan dalam berperikehidupan, dapat menunaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, dan dapat menikmati hasilnya dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.

Visi Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 tersebut di atas, dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggung jawab Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan. Misi merupakan penjabaran dan tindak lanjut dari visi, Misi dari Bapermades Kabupaten Batang adalah sebagai berikut:

MISI PERTAMA : Meningkatkan kemampuan aparat desa/kelurahan, kelembagaan desa/kelurahan dan menumbuhkembangkan sarana/prasarana serta sosial budaya masyarakat.

Meningkatkan kemampuan lembaga, dan aparat di tingkat desa untuk dapat mengkoordinasikan dan memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan program-program pembangunan. Disamping itu juga meningkatkan kemampuan masyarakat untuk dapat mencapai kehidupan yang lebih baik melalui upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat guna mendorong kemandirian desa serta penanggulangan kemiskinan.


(36)

MISI KEDUA : Menumbuhkembangkan usaha ekonomi masyarakat dan jaringan penanggulangan kemiskinan.

Dalam rangka meningkatkan penghidupan dan kehidupan masyarakat dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan fasilitasi manajemen, bantuan perrmodalan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk mengembangkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Program-program penanggulangan kemiskinan diprioritaskan untuk mempercepat perkembangan sosial ekonomi masyarakat menuju ketangguhan, ketahanan dan kemandirian masyarakat.

MISI KETIGA : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan yang berkelanjutan dan pendayagunaan TTG. Meningkatkan pemanfaatan dan pengawasan sumber daya alam sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberi peluang secara luas kepada masyarakat untuk membangun diri dan lingkungannya.

Mendorong masyarakat agar mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam secara efektif dengan menggunakan perangkat Teknologi Tepat Guna yang berwawasan lingkungan.

3.3. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Bapermades tahun 2016 disusun berdasarkan pada tupoksi Bapermades Kabupaten Batang. Adapun program dan kegiatan tersebut adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Kabupaten Batang sebagai berikut :


(37)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Batang Tahun 2016 memegang peranan yang sangat penting sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah. RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016 menjadi acuan dan pedoman bagi Bapermades dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2016.

Keberhasilan pelaksanaan dokumen ini, disamping sangat tergantung pada kesiapan dan kemampuan semua komponen masyarakat, baik eksekutif, legislatif, dunia usaha, kelompok kepentingan, maupun kelompok masyarakat lainnya, juga sangat ditentukan oleh sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan, kejujuran dan disiplin dari setiap pelaku pembangunan. Faktor-faktor ini dicerminkan pada kualitas dan profesionalisme dalam pengelolaan pembangunan yang mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan, serta koordinasi yang makin mantap sehingga hasil pembangunan menjadi optimal.

Dengan demikian, hasil-hasil pembangunan diharapkan dapat merata di seluruh wilayah dan lapisan masyarakat, mampu meningkatkan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan stabilitas yang mantap.

Batang, 29 Mei 2015

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang

Drs. TULYONO, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19600603 198003 1 002


(1)

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Bapermades sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan membantu Bupati Batang dalam menyusun dan merumuskan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa dituntut untuk meningkatkan peran kelembagaan masyarakat, partisipas masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan juga swadaya masyarakat dalam pembangunan daerah.

Pada tahun 2016 tidak ada Usulan Program dan Kegiatan yang berasal dari Para Pemangku Kepentingan, sedangkan Tabel 2.4 Usulan Program dan Kegiatan dari Masyarakat Tahun 2016 adalah sebagai berikut :


(2)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

RPJM Nasional Tahun 2010-2016 merupakan tahap ke-2 pencapaian visi dan misi RPJP Nasional 2025 dengan prioritas agenda pembangunan difokuskan pada pemantapan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan penekanan pada upaya :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia;

2. Perkembangan kemampuan ilmu dan teknologi; dan 3. Penguatan daya saing perekonomian.

Tantangan eksternal yang dihadapi pada tahun 2016 antara lain adalah meningkatnya ketidakpastian global terutama terkait harga-harga komoditi seperti bahan pangan, minyak dan gas bumi serta produk-produk ekspor dari hasil pertanian. Kondisi eksternal ini antara lain: gejolak politik di Timur Tengah ; krisis fiskal di Eropa, walau sudah menunjukkan gejala perbaikan namun efeknya masih tetap ada hingga tahun 2016; perubahan iklim dengan berbagai cuaca ekstrim. Untuk mengatasinya perekonomian nasional perlu diperkuat dengan melakukan percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi dan dengan mengelola sumber-sumber secara berkelanjutan

Tantangan dari lingkungan internal juga perlu mendapat perhatian setimpal. Angka kemiskinan telah berhasil diturunkan dan membaik, jumlah daerah tertinggal yang tersebar di berbagai wilayah masih cukup tinggi. Tantangan internal lainnya adalah kondisi infrastruktur yang belum memadai baik dalam hal ketersediaan, kehandalan, maupun kualitasnya serta efektivitas birokrasi yang belum optimal. Pembangunan nasional pada saat ini jelas masih dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pengangguran serta kesenjangan yang masih luas.

Di samping itu, percepatan pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pada tahun 2011 perlu dijaga agar tidak kehilangan momentum. Strateginya adalah memperluas sumber-sumber pertumbuhan baik dilihat dalam dimenasi regional maupun sektoral. Sehingga kata kunci untuk strategi ini adalah perluasan dan percepatan pertumbuhan. Artinya pembangunan nasional (growth with equity) harus dapat dijabarkan ke dalam


(3)

pencapaian pertumbuhan yang lebih tinggi dan menyebar secara luas. Oleh karena itu pembangunan 6 koridor ekonomi menjadi sangat penting untuk mewujudkan hal ini.

Tantangan yang dihadapi di tahun 2016 utamanya masih menyangkut peningkatan kesejahtaraan yaitu kemiskinan, pengangguran, dan daerah tertinggal. Untuk mengatasinya perlu dibuka kesempatan kepada seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi dengan status yang setara, terlepas dari latar belakang mereka. Namun, kebijakan ini perlu disertai dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang lemah dan tertinggal (affirmative policy) guna mengurangi kesenjangan kesejahteraan di masyarakat. Sehingga strategi pembangunan yang dipilih adalah pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan yang dilakukan Bapermades Kabupaten Batang perlu diselaraskan dengan tujuan nasional untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat antara lain melalui program peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat, pemantapan kehidupan dan sosial budaya, pengembangan usaha ekonomi masyarakat, peningkatan pemanfaatan TTG dalam peningkatan pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan dan pemantapan penyelenggara pemerintahan desa/kelurahan. Disamping itu, program yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan perlu mendapat perhatian lebih, seperti koordinasi dan perencanaan program dan lain sebagainya yang pada akhirnya ditujukan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

3.2. Tujuan dan Sasaran RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi factor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai.

Bapermades sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang membantu Bupati dalam menyusun dan merumuskan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dituntut untuk menumbuhkan dan mendorong partisipasi


(4)

masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu, disusun visi dan misi Bapermades yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang disusun harus dikaitkan dengan Renstra 2012-2017. Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang adalah :

“Terwujudnya Masyarakat yang mampu, mandiri dan sejahtera”

Rumusan visi Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 tersebut memiliki beberapa “kata kunci” yang perlu dijelaskan substansi filosofisnya, yaitu:

Mampu adalah mampu mengatasi masalah/hambatan yang ditemui dalam rangka mengelola sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan.

Mandiri dalah mandiri dalam rangka membiayai pembangunan di segala bidang dengan menggali potensi dan swadaya gotong royong masyarakat yang ada di desa. Sejahtera adalah aman , sentosa dan makmur, masyarakat yang mampu menikmati

ketenangan dalam berperikehidupan, dapat menunaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, dan dapat menikmati hasilnya dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.

Visi Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 tersebut di atas, dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggung jawab Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan. Misi merupakan penjabaran dan tindak lanjut dari visi, Misi dari Bapermades Kabupaten Batang adalah sebagai berikut:

MISI PERTAMA : Meningkatkan kemampuan aparat desa/kelurahan, kelembagaan desa/kelurahan dan menumbuhkembangkan sarana/prasarana serta sosial budaya masyarakat.

Meningkatkan kemampuan lembaga, dan aparat di tingkat desa untuk dapat mengkoordinasikan dan memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan program-program pembangunan. Disamping itu juga meningkatkan kemampuan masyarakat untuk dapat mencapai kehidupan yang lebih baik melalui upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat guna mendorong kemandirian desa serta penanggulangan kemiskinan.


(5)

MISI KEDUA : Menumbuhkembangkan usaha ekonomi masyarakat dan jaringan penanggulangan kemiskinan.

Dalam rangka meningkatkan penghidupan dan kehidupan masyarakat dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan fasilitasi manajemen, bantuan perrmodalan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk mengembangkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Program-program penanggulangan kemiskinan diprioritaskan untuk mempercepat perkembangan sosial ekonomi masyarakat menuju ketangguhan, ketahanan dan kemandirian masyarakat.

MISI KETIGA : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA dan lingkungan yang berkelanjutan dan pendayagunaan TTG. Meningkatkan pemanfaatan dan pengawasan sumber daya alam sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberi peluang secara luas kepada masyarakat untuk membangun diri dan lingkungannya.

Mendorong masyarakat agar mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam secara efektif dengan menggunakan perangkat Teknologi Tepat Guna yang berwawasan lingkungan.

3.3. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Bapermades tahun 2016 disusun berdasarkan pada tupoksi Bapermades Kabupaten Batang. Adapun program dan kegiatan tersebut adalah sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 Kabupaten Batang sebagai berikut :


(6)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Batang Tahun 2016 memegang peranan yang sangat penting sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah. RENJA SKPD Bapermades Kabupaten Batang Tahun 2016 menjadi acuan dan pedoman bagi Bapermades dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2016.

Keberhasilan pelaksanaan dokumen ini, disamping sangat tergantung pada kesiapan dan kemampuan semua komponen masyarakat, baik eksekutif, legislatif, dunia usaha, kelompok kepentingan, maupun kelompok masyarakat lainnya, juga sangat ditentukan oleh sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan, kejujuran dan disiplin dari setiap pelaku pembangunan. Faktor-faktor ini dicerminkan pada kualitas dan profesionalisme dalam pengelolaan pembangunan yang mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan, serta koordinasi yang makin mantap sehingga hasil pembangunan menjadi optimal.

Dengan demikian, hasil-hasil pembangunan diharapkan dapat merata di seluruh wilayah dan lapisan masyarakat, mampu meningkatkan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan stabilitas yang mantap.

Batang, 29 Mei 2015

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang

Drs. TULYONO, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19600603 198003 1 002