Penyusunan NSPK Bimbingan Teknis Evaluasi Kesesuaian fungsi Fasilitasi Evaluasi Fungsi Perubahan Fungsi Kajian Awal Evaluasi Kesesuaian Fungsi Nasional

Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 24 terhadap kondisi kawasan untuk diketahui kesesuaiannya dengan kriteria kawasan dan tujuan pengelolaannya. Pelaksanaan kegiatan ini ditujukan untuk menetapkan tindaklanjut penyelenggaraan KSA dan KPA yang terdegradasi, baik dalam bentuk pemulihan maupun perubahan fungsi. Selain itu, kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi juga dapat menjadi langkah awal bagi proses perubahan fungsi yang bukan berbasis degradasi kawasan. Sesuai dengan ketentuan di atas, ada dua kemungkinan tindak lanjut dari evaluasi kesesuaian fungsi yakni: pemulihan ekosistemhabitat atau perubahan fungsi. Kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi merupakan amanah Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2015 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, dimana pada Pasal 41 ayat 1 dijelaskan bahwa Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam dievaluasi secara periodik setiap 5 lima tahun sekali atau sesuai kebutuhan. Selain merupakan amanah undang-undang, kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh kawasan konservasi. Unit Pelaksana Teknis sebagai pengelola kawasan konservasi yang dievaluasi dapat menjadikan hasil kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi tersebut sebagai dasar pengelolaan kawasan konservasi tersebut ke depan. Pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi yang dilakukan secara rutin dimaksudkan agar dalam perkembangannya, pengelola dapat memahami secara ilmiah bagaimana kondisi KSA dan KPA yang menjadi lingkup kerjanya dari waktu ke waktu. Dalam mencapai IKK Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia, beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam meliputi :

1. Penyusunan NSPK

Kegiatan penyusunan NSPK terkait pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi dilaksanakan melalui pembahasan-pembahasan di BogorJakarta. Namun pengumpulan data yang berupa masukan-masukan dari UPT sangat diperlukan sebagai input dari seluruh UPT KSDA dan atau UPT Taman Nasional. Pada tahun 2016, terdapat 5 lima UPT yang dikunjungi untuk pengambilan databahan terkait Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 25 NSPK, yaitu Balai Taman Nasional Baluran, di Jawa Timur, Balai Taman Hutan Raya R. Soerjo di Malang, Balai Besar KSDA Papua di Jayapura, Balai KSDA NTB di Mataram dan Balai KSDA Sumatera Selatan di Palembang.

2. Bimbingan Teknis Evaluasi Kesesuaian fungsi

Bimbingan teknis dan supervisi dilakukan kepada UPT-UPT yang akan melaksanakan evaluasi kesesuaian fungsi. Beberapa lokasi UPT yang diadakan bimbingan teknis adalah: Balai Taman Nasional Bunaken, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan di Makassar, Balai KSDA Kalimantan Timur, Balai Besar Taman Gunung Gede Pangrango di Cipanas, Balai Taman Nasional Manusela di Masohi, Balai KSDA Ambon di Maluku dan Balai KSDA Aceh.

3. Fasilitasi Evaluasi Fungsi Perubahan Fungsi

Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan kajian untuk : a. Mengetahui apakah lokasi kajian masih berfungsi dan memenuhi kriteria kawasan yang dilakukan evaluasi; b. Memberikan masukanrekomendasi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan c.q. Direktur Jenderal KSDAE dalam pengambilan keputusankebijakan untuk menentukan tindak lanjut penyelenggaraan KSAKPA kedepan agar lebih optimal, efektif dan efisien. Pada tahun 2016, kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi dilaksanakan di 2 lokasi, yaitu: Cagar Alam Dolok Tinggi Raja dan Cagar Alam Gunung Papandayan.

4. Kajian Awal Evaluasi Kesesuaian Fungsi Nasional

Ruang lingkup lokasi kegiatan evaluasi kesesuian fungsi kawasan konservasi di wilayah Sumatera. Sedangkan lingkup kajian dalam kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi dengan metode desk study adalah : a. Kajian pada kondisi eksisting kawasan pada aspek penutupan lahan. Kajian kondisi eksisting dilakukan dengan analisis penutupan lahan dari citrasatelit terakhir terhadap seluruh kawasan konservasi yang menjadi lokasi Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 26 kegiatan. Hasil interpretasi, akan dihasilkan peta penutupan lahan sebagai salah satu bahan untuk analisa evaluasi kesesuaian fungsi. b. Kajian issue konservasi nasional habitat dan jelajah satwa, konflik satwa, perambahan dan kebakaran hutan. Kajian dengan memperhatikan habitat dan penyebaran satwa terutama satwa dilindungi serta historis kejadian-kejadian kerusakan kawasan konservasi seperti kebakaran hutan. c. Kajian strategis terkait kawasan RTRW, rencana infrastruktur. Kajian strategis kawasan meliputi fungsi kawasan pada RTRW wilayah. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi adalah: - UPT lingkup KSDAE belum memahami kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk setiap kawasan - Teknis pelaksanaan kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi tidak mempunyai standar, sehingga dibutuhkan adanya standar pelaksanaan kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi - Standar biaya pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi yang besar, sehingga dibutuhkan alokasi yang besar untuk kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi kepada UPT-UPT. - Persiapan pelaksanaan evaluasi kesesuaian fungsi yang panjang, sehingga dibutuhkan perencanaan yang lebih mantap Solusi sebagai tindak lanjut permasalahan adalah: - Perlunya bimbingan teknis yang lebih intensif kepada UPT-UPT lingkup Ditjen KSDAE - Perlunya dibuat pedoman turunan P.49Menhut-II2014 sebagai NSPK pedoman pelaksanaan lapangan - Alokasi yang besar untuk kegiatan evaluasi kesesuaian fungsi kepada UPT-UPT. Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 27 Gambar 6 Rapat Persiapan Pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Fungsi CA Dolok Tinggi Raja Gambar 7 Tim Pelaksana Kegiatan Evaluasi Kesesuaian Fungsi CA Dolok Tinggi Raja Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 28 Gambar 8. Pelaksanaan Evaluasi Kesesuaian Fungsi CA Gunung Papandayan Gambar 9 Aktivitas Pemanfaatan Wisata dan Panas Bumi CA Gunung Papandayan Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 29 Gambar 10 Pelaksanaan Bimbingan Teknis Evaluasi Kesesuaian Fungsi di BKSDA Kalimantan Timur dan Ambon IKK 3 : Jumlah Paket Data dan Informasi Kawasan Konservasi yang Valid dan Reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di Seluruh Indonesia Capaian pelaksanaan kinerja kegiatan Direktorat PIKA pada IKK 3 disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Capaian Pelaksanaan Kinerja IKK 3 Direktorat PIKA Tahun 2016 IKKKomponen Kegiatan Sub Komponen Capaian Tahun 2016 Target Kegiatan Capaian Kegiatan IKK 3 : Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia 521 Paket Data 521 Paket Data

1.Penyusunan NSPK

A.Pemantapan materi NSPK dan Penyusunan Juknis Bidang Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam, 2 judul 2 Kegiatan 2 Kegiatan B.Sosialisasi peraturan terkait inventarisasi potensi kawasan konservasi 4 Kegiatan 4 Kegiatan Laporan Capaian Renja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE 30 IKKKomponen Kegiatan Sub Komponen Capaian Tahun 2016 Target Kegiatan Capaian Kegiatan C. Pemantapan data dan informasi Standar Kegiatan dan Biaya Bidang PIKA 1 Kegiatan 1 Kegiatan 2.Menyelenggarakan Bimbingan Teknis dan Supervisi D.Bimbingan teknis inventarisasi konservasi alam 7 Kegiatan 7 Kegiatan E.Bimbingan teknis pemetaan potensi kawasan konservasi 1 Kegiatan 1 Kegiatan 3.Melaksanakan Pembinaan dan Koordinasi F.Koordinasi dan Verifikasi Inventarisasi Potensi Kawasan Konservasi 1 Kegiatan 1 Kegiatan G.Koordinasi dan verifikasi terkait pemetaan dan informasi potensi kawasan konservasi 1 Kegiatan 1 Kegiatan H.Fasilitasi pengelolaan data Balai Kliring Keanekaragaman Hayati 1 Kegiatan 1 Kegiatan I.Fasilitasi pembuatan peta zonasi pada 15 taman nasional dengan skala 1:50.000 target one map policy 1 Kegiatan 1 Kegiatan 4.Membangun Sistem Informasi Konservasi Alam J.Pembangunan database inventarisasi dan Informasi 1 Kegiatan 1 Kegiatan K.Pembuatan model analisa spasial potensi kawasan konservasi di 2 Lokasi KPHK Siklop Yoteva dan TWA Panelokan 2 Kegiatan 2 Kegiatan 5.Melakukan Desiminasi Data dan Informasi L.Pembuatan Buku Terkait Kawasan Konservasi 3 Judul 3 Judul 6.Administrasi Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan

1. Penyusunan NSPK