BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian yang dimulai bulan Maret sd Juni tahun 2013 di RSUD Gunungsitoli, maka peneliti mendapatkan hasil dari 96 responden
sebagai berikut :
1. Interpretasi Hasil Penelitian
a. Distribusi Karateristik Responden
Berdasarkan tabel 5.1 dibawah ini, diketahui bahwa dari 96 responden berdasarkan umur, mayoritas responden berada pada umur
reproduksi yang tidak beresiko 20-35 tahun sebanyak 63 orang 65,6 responden dan yang beresiko 33 orang 34 responden dimana 19 orang
19,8 responden berada pada umur terlalu muda ≤20 tahun serta pada
umur terlalu tua 35 tahun berjumlah 14 orang 14,6 responden. Berdasarkan paritas jumlah anak, yang beresiko
≤1 atau 4 orang berjumlah 35 orang 36,5 responden dan tidak beresiko 2-4 orang
berjumlah 61 orang 63,5 responden. Berdasarkan jarak kehamilan, yang beresiko 2 tahun sebanyak 30 orang 31,3 responden dan tidak beresiko
2 tahun berjumlah 66 orang 66,8 responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Paritas, Jarak Kehamilan
Terhadap Kejadian Kematian Maternal di RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012
No Variable Penelitian
f
1 Umur Beresiko
- ≤ 20 tahun
- 35 tahun
Tidak Beresiko -
20-35 tahun 19
14
63 19,8
14,5
65,7
Total 96 100
2 Paritas -
Beresiko, ≤1 atau 4 orang -
Tidak Beresiko, 2-4 orang 35
61 36,5
63,5
Total 96 100
3 Jarak Kehamilan
- Beresiko, 2 tahun
- Tidak Beresiko, 2 tahun
30 66
31,3 68,7
Total 96 100
b. Hubungan Empat Terlalu Terhadap Kejadian Kematian Maternal di
RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012. 1
Hubungan Umur Terlalu Muda dan Terlalu Tua Terhadap Kejadian Kematian Maternal di RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd
2012.
Berdasarkan hasil penelitian, pada tabel 5.2, diketahui bahwa variabel umur pada kelompok beresiko mengalami kematian maternal
dibagi atas umur muda ≤ 20 tahun dan umur tua 35 tahun yang
sebanyak 33 orang 34 responden yang merupakan kelompok beresiko dan 63 orang 66 responden kelompok tidak beresiko 20 - 35 tahun
mengalami kematian maternal. Proporsi umur terlalu muda ≤ 20 tahun
pada kelompok meninggal berjumlah 14 orang 73,7 responden lebih
Universitas Sumatera Utara
besar daripada kelompok tidak meninggal berjumlah 5 orang 26,3 responden. Sedangkan pada kelompok umur terlalu tua 35 tahun
proporsi kelompok meninggal berjumlah 11 orang 78,6 lebih besar daripada kelompok tidak meninggal yaitu berjumlah 3 orang 21,4
responden. Sedangkan pada kelompok umur 20 - 35 tahun umur tidak beresiko mengalami kematian maternal, proporsi kelompok meninggal
23 orang 24,0 responden lebih kecil daripada kelompok tidak meninggal yaitu sebesar 40 orang 41,7 responden.
Hasil analisis bivariat menunnjukan ada hubungan yang bermakna antara umur beresiko
≤ 20 tahun atau 35 tahun dengan kejadian kematian maternal. Ibu yang hamil pada umur
≤ 20 tahun mengalami kematian maternal 3,5 kali lebih besar kematian maternal
daripada ibu yang berumur 20 - 35 tahun OR = 3,5 : 95 CI = 1,16- 10,8 dengan p value = 0,040 dan umur 35 tahun memilki resiko 4,4
kali lebih besar mengalami kematian maternal daripada ibu yang berumur 20 - 35 tahun OR = 4,4 ; 95 CI = 1,15-17,1 dengan p value = 0,043.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Hubungan Umur Terhadap Kejadian Kematian
Maternal di RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012 Umur
Kematian Maternal TOTAL
OR 95 CI
P Meninggal Tidak
Meninggal f f f
Beresiko -
≤ 20 tahun -
35 tahun Tidak beresiko
- 20-35 tahun
14 11
23 14,6
11,4 24,4
5 3
40 5,2
3,1 41,7
19 14
63 19,8
14,5 65,7
3,5 4,4
1,16 - 10,8 1,15 - 17,1
0,040 0,043
Total 48 50 48 50 96 100
Universitas Sumatera Utara
2 Hubungan Paritas Terhadap Kejadian Kematian Maternal di RSUD
Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012.
Hasil analisis hubungan paritas dengan kejadian kematian maternal pada tabel 5.3, diperoleh ada sebanyak 23 orang 65,7
responden dengan paritas ≤ 1 atatu 4 orang beresiko mengalami
kematian maternal lebih kecil daripada ibu dengan paritas 2 - 4 orang tidak beresiko sebanyak 25 orang 41,0 responden mengalami
kematian maternal. Secara statistik diperoleh nilai OR = 2,760 yang artinya ibu
dengan paritas ≤ 1 atau 4 orang memilki resiko 2,7 kali lebih besar
unutk mengalami kematian maternal dibandingkan ibu dengan paritas 2 - 4 orang dengan nilai p value = 0,034 artinya ada perbedaan proporsi
paritas beresiko dengan paritas tidak beresiko ada hubungan paritas dengan kejadian kematian maternal.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Hubungan Paritas Terhadap Kejadian
Kematian Maternal di RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012.
Paritas Kematian Maternal
TOTAL OR
95 CI P
Meninggal Tidak Meninggal
f f f
Beresiko ≤ 1
atau 4 orang Tidak beresiko,
2 - 4 orang 23
25 65,7
41,0 12
36 34,3
59,0 35
61 100
100 2,760 1,16 – 6,55 0,034
Total 48 50 48 50 96
100
Universitas Sumatera Utara
3 Hubungan Jarak Kehamilan Terhadap Kejadian Kematian
Maternal di RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012.
Pada tabel 5.4, hasil analisis hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian kematian maternal diperoleh bahwa ada sebanyak 20
orang 66,7 responden dengan jarak kehamilan 2 tahun beresiko mengalami kematian maternal lebih kecil daripada ibu dengan jarak
kehamilan 2 tahun tidak beresiko sebanyak 28 orang 42,4 responden mengalami kematian maternal dengan OR = 2,71 ; 95 CI =
1,101 – 6,693 yang artinya ibu dengan jarak kehamilan 2 tahun memiliki peluang 2,7 kali lebih besar unutk mengalami kematian
maternal dibandingkan ibu dengan jarak kehamilan 2 tahun dengan nilai p value = 0,048, artinya ada perbedaan proporsi kejadian kematian
maternal antara jarak kehamilan 2 tahun dengan jarak kehamilan 2 tahun atau dengan kata lain ada hubungan antara jarak kehamilan dengan
kejadian kematian maternal.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Hubungan Jarak Kehamilan Terhadap
Kejadian Kematian Maternal di RSUD Gunungsitoli Periode Tahun 2010 sd 2012.
Paritas Kematian Maternal
TOTAL OR
95 CI P
Meninggal Tidak Meninggal
f f f
Beresiko, 2 tahun
Tidak beresiko, 2 tahun
20 28
66,7 42,4
10 38
33,3 57,6
33 66
100 100
2,71 1,10 – 6,69 0,048
Total 48 50 48 50 96
100
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan