Pembagian Tugas dan Penanggung Jawab Prosedur Pengajuan CPCL.

30 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 sawah irigasi sederhana, sawah irigasi desa, sawah tadah hujan, lahan sawah lebak, polder, sawah lainnya, lahan pertanian bukan sawah tegalkebun, ladanghuma, lahan perkebunan rakyat, lahan hutan rakyat dan lahan sementara yang tidak diusahakan termasuk lahan sawah yang terkena bencana serta lahan yang belum diusahakanditinggalkan.  Lahan-lahan perluasan areal tanam baru PAT eks kegiatan 2015, PAT Gerakan Pengembangan Jagung Hibrida Tahun Anggaran 2016, dan lahan eks Pengembangan Jagung Di Lahan Khusus Tahun 2016 dapat dilanjutkan menerima bantuan tahun anggaran 2017. Perlu ditekankan bahwa jika lahan yang digunakan untuk Kegiatan Jagung Tahun 2017 adalah milik perusahaanHGU swasta atau BUMNBUMD atau Perum PerhutaniInhutani maka Badan Hukum pemilik lahan tidak berhak mendapat bantuan benih jagung dan sarana produksi. Bantuan hanya boleh diberikan kepada petanipelaksana.

C. Pembagian Tugas dan Penanggung Jawab

Pelaksanaan kegiatan jagung tahun 2017 seluas 3 tiga juta hektar melibatkan dua pihak yaitu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam kaitan ini maka disusun pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 31 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 1. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bertanggung jawab mengelola pertanaman jagung di lahan regular seluas 2 dua juta hektar. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan administrasi anggaran keseluruhan kegiatan. 2. Direktorat Jenderal Perkebunan bertanggung jawab mengelola pertanaman jagung di lahan perkebunan seluas 1 satu juta hektar.

D. Prosedur Pengajuan CPCL.

1. CPCL menjadi dokumen penting sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Sama RKS dan Proses Pengadaan Bantuan. Format CPCL sesuai pada Lampiran 10. 2. Verifikasi CPCL dilakukan oleh Dinas PertanianBidang Tanaman Pangan KabupatenKota selaku penanggung jawab administrasi. 3. Verifikasi CPCL pengembangan jagung di lahan perkebunan dilakukan oleh Dinas PerkebunanBidang Tanaman Perkebunan KabupatenKota. 4. Verifikasi CPCL pengembangan jagung di lahan Perum PerhutaniInhutaniPTPN dilakukan oleh Dinas PertanianBidang Tanaman Pangan KabupatenKota. 5. Jika anggaran berada di Satuan kerja kabupatenkota, hasil verifikasi CPCL tersebut di atas point 2,3 dan 4 disampaikan 32 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 ke Kepala Dinas Pertanian KabupatenKota untuk ditetapkan sebagai CPCL penerima bantuan oleh PPK dan kemudian disahkan oleh KPA. Khusus untuk pertanaman jagung di lahan perkebunan, SK Penetapan dan pengesahannya CPCL ditembuskan ke Dinas PerkebunanBidang Perkebunan Provinsi. 6. Jika anggaran berada di Satuan kerja propinsi, hasil verifikasi CPCL dari Dinas Pertanian atau Bidang Tanaman Pangan Kabupatekota diusulkan ke Dinas PertanianBidang Tanaman Pangan Provinsi untuk selanjutnya ditetapkan oleh PPK dan kemudian disahkan oleh KPA. Khusus untuk pengembangan jagung di lahan perkebunan hasil verifikasi CPCL dari Dinas PerkebunanBidang Perkebunan KabupatenKota disampaikan ke Dinas PerkebunanBidang Perkebunan Provinsi untuk selanjutnya diusulkan ke Dinas PertanianBidang Tanaman Pangan Provinsi, untuk ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA. 7. Sebagai tindaklanjut penandatanganan Nota Kesepahaman antara Gabungan Perusahaan Makanan Ternak GPMT dan Dinas Pertanian setiap provinsi pada bulan September 2016, maka pelaksana Kegiatan Jagung Tahun 2017 agar dapat dimitrakan dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak GPMT dalam hal pemasaran hasil. Dalam kaitan ini Dinas Pertanian PropinsiKabupatenKota bertugas memfasilitasi 33 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 terbentuknya kemitraan dengan menyampaikan daftar pelaksana kegiatan dan merumuskan Perjanjian Kerjasama kontrak pembelian dengan GPMT.

E. Pilihan Varietas