Strategi Pencapaian Produksi Jagung 2017 a.1. Perluasan Areal Tanam Ekstensifikasi

21 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi peningkatan IP.

A. Strategi Pencapaian Produksi Jagung 2017 a.1. Perluasan Areal Tanam Ekstensifikasi

Dalam upaya peningkatan produksi jagung, maka kegiatan jagung yang difasilitasi Kementerian Pertanian melalui APBN TA. 2017 menitikberatkan pada kegiatan perluasan areal tanam ektensifikasi dan peningkatan indeks pertanaman jagung pada lahan yang masih berpotensi untuk ditingkatkan, antara lain lahan kering, lahan tadah hujan, lahan hutan, dan lahan lainnya. Guna mendukung kegiatan ini dilaksanakan melalui pemberian bantuan prasarana dan sarana pertanian yang terdiri dari : benih jagung, alat dan mesin pertanian baik pra panen maupun pasca panen serta infrastruktur air irigasijaringan irigasi sesuai kebutuhan lahan dan didukung oleh potensi sumber daya alam yang tersedia dilokasi.

a.2. Peningkatan Produktivitas Intensifikasi

Peningkatan produktivitas jagung merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah tersedia. Dalam pelaksanaan kegiatan intensifikasi jagung akan fokus pada 22 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 upaya pananganan masalah terkait: pengelolaan tanah, penggunaan benih bermutu, penanaman, pemupukkan, pemanenan dan kegiatan selama pasca panen. Peningkatan produktivitas jagung dilakukan melalui peningkatan penggunaan benih varietas spesifik lokasi unggul bermutu dengan produktivitas tertinggi termasuk benih jagung hibrida, komposit, pemupukan sesuai rekomendasi spesifik lokasi, pengelolaan pengairan dan perbaikan budidaya lainnya disertai dengan peningkatan pengawalan, pendampingan, pemantauan dan koordinasi. Strategi ini terutama dilaksanakan di wilayah dimana perluasan areal sudah sulit dilakukan, sehingga dengan penerapan teknologi spesifik lokasi diharapkan masih dapat ditingkatkan produktivitasnya. B. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Jagung Tahun 2017 Fokus Utama pencapaian sasaran produksi jagung tahun 2017 adalah peningkatan produksi jagung. Sejalan dengan hal tersebut, maka pada tahun 2017 upaya peningkatan produksi jagung akan diarahkan pada kegiatan perluasan areal tanam PAT dan peningkatan indeks pertanaman PIP. Upaya peningkatan produksi jagung diarahkan untuk mencapai swasembada jagung secara berkelanjutan. Peningkatan produksi jagung dilakukan dengan berbagai upaya antara lain melalui: 1 Peningkatan produktivitas penerapan teknologi tepat guna spesifik 23 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 lokasi; 2 Penggunaan varietas unggul bermutu; 3 Pengembangan Optimasi Lahan Mendukung Produksi; 4 Penerapan PTT; 5 Pengamanan produksi dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman OPT dan Dampak Perubahan Iklim DPI; 6 Penanganan pasca panen; 7 Dukungan penelitian dan penyuluhan, dan 8 Menjalin kemitraan dengan stakeholders untuk penguatan modal, bantuan sarana produksi, penanganan pasca panen, dan pemasaran hasil. Sasaran tanam 2017 seluas 6.046.073 ha akan tercapai melalui dukungan program dan kegiatan, sebagai berikut: 1. Peningkatan luas tanam 2016 dengan memanfaatkan pertanaman carry over 2016 seluas : 1.913.379 ha, meliputi:  Pengembangan Jagung di Lahan Khusus : 551.540 ha  Pertanaman Reguler APBN Pengadaan Pusat : 311.839 ha  Swadaya Masyarakat : 1.050.000 ha. 2. Peningkatan luas tanam 2017 seluas : 4.132.694 ha, meliputi:  Perluasan Areal Tanam PATPeningkatan Indeks Pertanaman PIP : 2.000.000 ha  Integrasi Perkebunan : 1.000.000 ha  Peningkatan mutu pertanaman regulerswadaya : 1.132.694 ha. 24 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 Guna pencapaian sasaran produksi pada 2017, didukung pula oleh program dan kegiatan seperti berikut: 1. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Hasil Pertanian seluas: 3.000.000 ha, meliputi: 2.000.000 ha menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan 1.000.000 ha menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Perkebunan. 2. Program Pupuk Bersubsidi. 3. Dukungan Program Lainnya, yaitu : alsintan pasca panen meliputi: Corn Combine Harvester sebanyak 100 unit dan Corn Sheller sebanyak: 1.506 unit. Rekapitulasi alokasi kegiatan budidaya jagung tahun 2017 disajikan pada Lampiran 9. Adapun skenario pencapaian produksi jagung tahun 2017, dijabarkan seperti pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Skenario Pencapaian Produksi Jagung 2017 UPSUS No Uraian Luas Tanam Ha Luas Panen Ha Produktivitas KuHa Produksi Ton PK I Peningkatan Luas Tanam 2016 1,913,379 1,817,710 51.11 9,290,396 carry over 2016 a. Pengembangan Jagung di Lahan Khusus 2016 551,540 523,963 45.00 2,357,834 b. Pertanaman Reguler GPJH + Pengadaan Pusat 311,839 296,247 60.00 1,777,482 c. Swadaya Masyarakat 1,050,000 997,500 51.68 5,155,080 II Peningkatan Luas Tanam 2017 4,132,694 3,926,059 54.14 21,254,332 a. PAT PIP 2,000,000 1,900,000 60.00 11,400,000 b. Integrasi Jagung dengan Tanaman Perkebunan 1,000,000 950,000 45.00 4,275,000 b. peningkatan mutu pertanaman reguler 1,132,694 1,076,059 51.85 5,579,332 6,046,073 5,743,769

53.18 30,544,728

Total 25 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 Untuk mendukung kegiatan jagung maka akan difasilitasi bantuan benih dan pupuk Urea kepada kelompok pelaksana serta dukungan pembinaan, pengawasan pengelolaan produksi jagung. Sejalan dengan fasilitasi bantuan yang diberikan pemerintah pada tahun 2017, maka luas areal pengembangan jagung seluas 3.000.000 ha terdiri dari kegiatan jagung hibrida seluas 2.600.000 ha dan kegiatan jagung komposit seluas 400.000 ha. Agar upaya ini dapat berhasil maka dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan melalui gerakan yang luar biasa antara lain : 1 gerakan pengolahan tanah; 2 gerakan tanam dan panen serentak; 3 gerakan pemupukan berimbang; 4 gerakan penerapan teknologi; 5 gerakan pengendalian OPT; 6 gerakan penanganan panen dan pasca panen; dan 7 gerakan lainnya dengan dukungan dana APBN maupun APBD I dan APBD II serta dana masyarakat dan stakeholder. Penyuluh PertanianPPL, POPT, PBT, Aparat TNI-AD tetap harus melakukan pengawalan dan pendampingan pada areal tanam di luar program. Pada prinsipnya semua dana yang ada dan dikelola oleh Dinas Pertanian dan BakorluhBapeluh ditujukan untuk meningkatkan produksi jagung baik di areal program maupun di luar areal non program. 26 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017