Operasionalisasi PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI A. Pengorganisasian

40 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 Kegiatan koordinasi pembinaan lintas KabupatenKota difasilitasi oleh Provinsi, sedangkan kegiatan koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional difasilitasi oleh KabupatenKota. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan padi maka di tingkat Provinsi dibentuk Tim Pembina Provinsi dan pada tingkat KabupatenKota dibentuk Tim Teknis KabupatenKota. 2. Penanggung Jawab Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memfasilitasi koordinasi persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Bantuan Pemerintah antara lain : a. Menyusun pedoman pelaksanaan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan kegiatan, agar kegiatan berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan; b. Menggalang kemitraan dan melaksanakan koordinasi dengan Provinsi dan KabupatenKota, Instansi terkait serta seluruh pemangku kepentingan, dalam pelaksanaan, pemantauanpengendalian dan evaluasi kegiatan; c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

B. Operasionalisasi

Disamping pembiayaan fisik seperti di uraikan diatas, di masing- masing daerah KabupatenKotaProvinsi pelaksana kegiatan jagung tahun 2017 disediakan dana operasional yang besarnya 41 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 disesuaikan dengan luasan areal kegiatan, ketersediaan infrastruktur dan ketersediaan anggaran. Dana tersebut di alokasikan pada DIPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017 pada Satuan Kerja Satker Tugas Pembantuan Kabupaten Mandiri, Satker Tugas Pembantuan Provinsi, Satker Dekonsentrasi Provinsi dan Satker Pusat. Anggaran yang tersedia digunakan utamanya untuk: identifikasi dan verifikasi CPCL, pembinaan, bimbingan, pendampingan, pengawalan dan monitoring, evaluasi serta pelaporan dan atau kegiatan lainnya, seperti yang tercantum dalam Petunjuk Operasional Kegiatan POK di masing- masing Satker. Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh petugas dinas provinsi dan kabupatenkota termasuk PenyuluhPPL, POPT, PBT, KCD, Mantri tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di masing-masing lokasi; dan Aparat TNI-AD beserta jajarannyaBABINSA, Camat dan Kades atau lainnya serta petugas Pusat. Untuk itu, koordinasi dan sinergisitas dengan seluruh pihak termasuk dengan jajaran TNI-AD di daerah sangat diperlukan. Mengingat anggaran operasional tersebut sangat terbatas, maka kontribusi melalui dana APBD KabupatenKota dan APBD Provinsi sangat diharapkan, utamanya untuk memfasilitasi kegiatan yang tidak terfasilitasi pada DIPA 42 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2017. Komitmen Pemerintah Daerah yang kuat akan mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan yang pada akhirnya akan menciptakan kinerja serapan anggaran dan kinerja produksi jagung dalam pencapaian sasaran dan peningkatan pendapatan petani beserta keluarganya. Terkait dengan teknologi budidaya yang akan diterapkan pada lokasi kegiatan jagung, hendaknya dikomunikasikan dan atau dikonsultasikan dengan Badan LitbangBPTP setempat dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan spesifik lokasi guna menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan sehingga diharapkan dapat menjadi mengungkit peningkatan produktivitas dan produksi jagung. Publikasi yang telah diterbitkan oleh Badan Litbang Kementerian Pertanian dan instansi terkait lainnya juga dapat dijadikan panduan dan acuan dalam penerapan budidaya jagung. Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut di atas, maka pembinaan, pendampingan dan pengawalan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya perlu lebih ditingkatkan dengan melibatkan petugas dinas dan aparat. Untuk itu, Dinas Pertanian KabupatenKota dan atau Dinas Pertanian Provinsi perlu melakukan koordinasi yang lebih intensif, sosialisasi serta sinergi kegiatan dengan instansi terkait baik di lingkup 43 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017 Kementerian Pertanian, TNI-AD Pangdam, Dandim, Kodim, Korem, Babinsa dan stake holders lainnya. Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh Petugas Dinas Provinsi dan KabupatenKota termasuk PenyuluhPPL, POPT, PBT, KCD, Mantri Tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di masing-masing lokasi; dan Aparat TNI-AD beserta jajarannya BABINSA, Camat dan Kades atau lainnya serta petugas Pusat. Pengawalan pengembangan teknologi budidaya jagung dilakukan pula oleh para Peneliti BPTP di masing-masing lokasi dan juga oleh Pemuda Tani. Selanjutnya Pokja UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai, atau Posko lainnya yang mendukung pencapaian sasaran produksi jagung, pada setiap tingkatan KabupatenKota dan Provinsi harus lebih diaktifkan guna melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dan instansi terkait untuk turun bersama memantau kondisi di lapangan, menggerakkan percepatan tanampanen serentak, pemeliharaan tanaman dan mengetahui segala permasalahannya untuk selanjutnya diselesaikan agar tidak menjadi penghambat dalam merealisasikan kegiatan. 44 PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017

VI. BIMBINGANPEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN