Polio Flu Burung Klasifikasi Penyakit Tropik

Tidak ada obat untuk HIV, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini akan membuat orang yang terinfeksi untuk hidup lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan normal. Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin. Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIVAIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika. Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:  Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.  Melalu seks oral.  Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.  Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya. Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum atau peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, berisiko untuk terinfeksi HIV.

f. Polio

Poliomyelitis atau polio adalah penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus polio, yang termasuk dalam kelompok enterovirus, family Picornavirus. Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita dan bisa juga dari air liur penderita. Selanjutnya, virus menginfeksi usus kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke system saraf pusat yang menyebabkan melemahnya otot dan terkadang menyebabkan kelumpuhan. Penyakit polio terbagi menjadi 3 jenis sebagai berikut:  Polio non-paralisis, yang menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh. Hal ini berlangsung 2-10 hari dan akan sembuh sempurna.  Polio paralisis spinal, yang menyerang saraf tulang belakang dan menghancurkan sel pengontrol pergerakan tubuh. Kelumpuhan paling sering ditemukan terjadi pada kaki. Namun, pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian saraf tulang belakang dan batang otak sehingga mengakibatkan kelumpuhan seluruh anggota gerak badan.  Polio bulbar, yang disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang. Polio bulbar dapat mengakibatkan kematian karena polio ini menyerang batang otak yang mengatur berbagai organ lainnya. Pencegahan yang paling efektif terhadap penyakit poliomielitits adalah dengan pemberian vaksin polio yaitu OPV Oral polio vaccine maupun IPV Inactivated polio vaccine. Cahyono, 2010.

g. Flu Burung

Flu burung juga dikenal dengan istilah avian flu atau avian influenza AI. Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus influenza tipe A dengan diameter 90-120 nanometer, dimana jenis yang banyak terjadi di daerah Asia adalah jenis H5N1. Pada awalnya, diketahui hanya burung yang terinfeksi oleh virus ini, dan penyebaran infeksi tersebut sangat cepat terjadi pada burung liar maupun burung peliharaan. Selanjutnya diketahui bahwa flu burung bisa juga menular dari burung yang terinfeksi ke manusia. Kemungkinan penularan flu burung dari satu orang ke orang lainnya belum dikerahui dengan jelas. Akan tetapi, pada beberapa kasus diketahui seseorang terkena infeksi flu burung setelah mereka merawat penderita flu burung. Jangka waktu munculnya gejala flu burung pada manusia serjak terkontaminasi oleh virus ini masih belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, para ahli memperkirakan gejala munculnya antara 3-10 hari sesudah terkena infeksi ini. Gejala-gejala yang ditimbulkan serupa dengan gejala flu lainnya. Krishna, 2008. Pencegahan flu burung seperti pada pencegahan infeksi virus lain yaitu menjaga kondisi tubuh agar daya tahan tubuh tetap prima. Kondisi tubuh yang prima dapat dicapai dengan makan makanan bergizi, olahraga teratur dan kontinu, istirahat yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Selain itu, perlu juga menjaga kebersihan diri serta melindungi diri saat kontak dengan unggas. Penanggulangan pada unggas yaitu dengan pemusnahan unggas yang terinfeksi dan vaksinasi burung yang sehat. Yatim, 2009. 2 Penyakit tropik oleh bakteri Bakteri mengandung informasi genetik dan banyak peralatan yang diperlukan untuk menghasilkan energi dan bereplikasi secara independen. Beberapa bakteri, namun hanya dapat mereproduksi ketika tumbuh di dalam sel, dari mana mereka berasal nutrisi yang dibutuhkan..

a. Pertusis