Pertusis Tetanus Tuberculosa Typhoid Pes Antraks

oleh virus ini, dan penyebaran infeksi tersebut sangat cepat terjadi pada burung liar maupun burung peliharaan. Selanjutnya diketahui bahwa flu burung bisa juga menular dari burung yang terinfeksi ke manusia. Kemungkinan penularan flu burung dari satu orang ke orang lainnya belum dikerahui dengan jelas. Akan tetapi, pada beberapa kasus diketahui seseorang terkena infeksi flu burung setelah mereka merawat penderita flu burung. Jangka waktu munculnya gejala flu burung pada manusia serjak terkontaminasi oleh virus ini masih belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, para ahli memperkirakan gejala munculnya antara 3-10 hari sesudah terkena infeksi ini. Gejala-gejala yang ditimbulkan serupa dengan gejala flu lainnya. Krishna, 2008. Pencegahan flu burung seperti pada pencegahan infeksi virus lain yaitu menjaga kondisi tubuh agar daya tahan tubuh tetap prima. Kondisi tubuh yang prima dapat dicapai dengan makan makanan bergizi, olahraga teratur dan kontinu, istirahat yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alkohol. Selain itu, perlu juga menjaga kebersihan diri serta melindungi diri saat kontak dengan unggas. Penanggulangan pada unggas yaitu dengan pemusnahan unggas yang terinfeksi dan vaksinasi burung yang sehat. Yatim, 2009. 2 Penyakit tropik oleh bakteri Bakteri mengandung informasi genetik dan banyak peralatan yang diperlukan untuk menghasilkan energi dan bereplikasi secara independen. Beberapa bakteri, namun hanya dapat mereproduksi ketika tumbuh di dalam sel, dari mana mereka berasal nutrisi yang dibutuhkan..

a. Pertusis

1. Penyebab : Bordetella Pertussis. 2. Masainkubasi : 6-10 hari 3. Gejala : batuk sampai kesulitan bernafas 4. Penularan : dari manusia biasanya lewat airborne dan kontak langsung. 5. Pencegahan : imunisasi aktif dengan killed vaccine. 6. Pengobatan : macrolides seperti Erythromycine, Rovamycine,dll

b. Tetanus

1. Penyebab : Clostridium Tetani. 2. Penularan : lewat luka misalnya gigitan serangga, infeksi gigi, infeksi telinga,pemotongan tali pusat dll. 3. Masainkubasi : 3-21 hari tetapi kadang-kadang bisa lebih cepat misalnya 1 hari 4. Gejala : kaku dari otot bergaris,misalnya kaku pada kuduk, padarahan sehingga mulut sukar dibuka lock jaw,muka meringis kesakitan Rhisussardonicus, tetapi kesadaran tetap baik 5. Pencegahan : perawatanlukadandenganimunisasi TT aktif : -DPT pada bayi immunisasi dasar -DT pada anak umur 5 tahun booster -TT pada ibu hamil dan anak usia 13 tahun keatas

c. Tuberculosa

1. Penyebab : Mycobacterium tuberculosa 2. Gejala : batuk 2 minggu, nafsu makan berkurang, berkeringat malam hari, batuk darah. 3. Komplikasi : dapat menyerang diluar paru-paru misalnya kulit,tulang sampai keotak. 4. Pengobatan : dengan short term therapy.

d. Typhoid

1. Penyebab : Salmonelatyphosa 2. Masainkubasi : 7-20 hari. 3. Penularan : lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. 4. Gejala : demam, lidah typhoid kotor, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. 5. Komplikasi : perdarahan usus, perforasi usus dan kematian, bisa sampai ke otak, jantung dsb 6. Pencegahan : menjagakebersihanmakanminum

e. Pes

1. Penyebab : Yersinia pestis 2. Gejala : Pembesaran kelenjar lymphe dipangkal paha, panas dan bias meninggal karena menyerang paru-paru otak. 3. Sumber penularan :Tikus dan pinjalnya. 4. Penularan : lewat gigitan pinjal. 5. Pencegahan : Pemberantasan tikus, pengendalian pinjal dengan pestisida.

f. Antraks

1. Penyebab : Bacillus anthracis 2. Penularan: - Kontak dengan kulit manusia yang lesi,lecetabrasi - Mengkonsumsi daging yang terkontaminasi - Menghisap spora di kandang hewan - Digigit serangga yang baru menggigit hewan infektif

g. Leptospirosis