Campak Hepatitis Klasifikasi Penyakit Tropik

c. Campak

Penyakit campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak Morbilivirus. Penularannya terjadi melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita. Virus campak menyebar melalui percikan ludah penderita. Gejalanya diantaranya adalah demam, batuk, pilek, dan timbul bercak merah di kulit 3-5 hari setelah seseorang menderita demam. Bercak mula-mula timbul di pipi di bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh, dan anggota tubuh lainnya. Komplikasi dari penyakit campak adalah pneumonia, arthritis, dan ensefalitis yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Habibi, 2015.

d. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, dan hepatitis G. beberapa virus-virus tersebut terdapat pada makanan yang tidak bersih dan hubungan seks yang tidak sehat dan normal. Diagnosis hepatitis dapat dipastikan melalui anamnesis wawancara dengan dokter serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Dokter akan menanyakan hal-hal yang terkait dengan penularan hepatitis karena hepatitis A, B, C, atau hepatitis lain memberikan gejala yang hamper sama. Pada fase awal hepatitis, penderita belum merasakan gejala yang spesifik. Keluhan yang dirasakan antara lain mual, muntah, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, dan mudah lesu. Namun pada hepatitis B kronis memberikan gejala yang lebih serius, seperti mudah lelah, cemas, tidak nafsu makan, mual, muntah, dan merasa lemas. Dapat terjadi asites, yaitu penumpukan cairan dalam rongga perut sehingga perut terlihat membuncit. Jika sudah terjadi komplikasi pada hepatitis kronis, dapat terjadi perdarahan varises lambung, gangguan system saraf pusat berupa kejang, serta penurunan kesadaran sampai koma. Sekitar 25 penderita hepatitis C mengeluh merasa lemas, mual, muntah, hilang nafsu makan, demam, dan nyeri ulu hati. Sebagian lagi mengeluh bahwa urine berwarna gelap, feses berwarna puti, serta kulit, kuku, dan bola mata bagian putih berwarna kuning. Sari, 2008. Pencegahan :  Mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas, berjabat tangan dengan orang lain, kontak fisik dengan binatang, dan sebelum makan.  Menghindari narkoba, alcohol, alat suntik yang digunakan bergantian, dan alat cukur bersama  Olahraga dengan teratur  Bagi yang sudah menikah, berbuhungan seks yang sehat dan tidak berganti-ganti pasangan  Hanya menggunakan obat-obatan yang disarankan dokter  Mengkonsumsi makanan dengan pola yang seimbang

e. HIVAIDS