B. Visi dan Misi Bank BNI Syariah Cabang Medan
Visi BNI Syariah
“Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”
Misi BNI Syariah
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan. b.
Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. e.
Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
Universitas Sumatera Utara
C. Produk – Produk di Bank BNI Syariah Cabang Medan
BNI Syariah memiliki berbagai jenis produk dan jasa yang relatif lengkap untuk memenuhi kebutuhan individu, usaha kecil, dan institusi.
Produk dan jasa yang tersedia untuk individu, usaha kecil maupun institusi meliputi produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan, dan jasa-
jasa perbankan. Keseluruhan produk tersebut dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan etnis maupun agama.
1. Produk Penghimpun Dana a. Tabungan
1. BNI Syariah Tabungan Haji
Tabungan iB THI Hasanah BNI Syariah Tabungan Haji ialah bentuk investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad Mudharabah dengan sistem setoran bebas atau bulanan, bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH.
2. BNI Syariah Tabungan Bisnis Perorangan
Tabungan iB Bisnis Hasanah Perorangan BNI Syariah Tabungan Bisnis Perorangan ialah bentuk investasi dana yang dikelola
berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dalam mata
uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
3. BNI Syariah Tabungan Prima
Tabungan iB Hasanah Prima BNI Syariah Tabungan Prima ialah bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan
Universitas Sumatera Utara
akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high networth individuals secara perorangan
dalam mata uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
4. BNI Syariah Tabungan Anak
BNI Syariah Tabungan Anak Tabungan iB Tunas Hasanah adalah produk simpanan dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad wadiah
yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia dibawah 17 tahun.
5. BNI Syariah Tabungan Bisnis Non Perorangan
Tabungan iB Hasanah Bisnis Non Perorangan BNI Syariah
Tabungan Bisnis Non Perorangan ialah bentuk investasi dana yang
dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan
dalam mata uang Rupiah untuk nasabah non perorangan.
6. BNI Syariah Tabungan Tabungan iB Hasanah
Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah atau simpanan dana yang menggunakan akad
Wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi
nasabah dalam mata uang Rupiah 7. BNI Syariah Tabungan Rencana
Tabungan iB Tapenas Hasanah BNI Syariah Tabungan Rencana
ialah bentuk investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah dengan
Universitas Sumatera Utara
sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan
ataupun rencana masa depan lainnya.
8. TabunganKu iB TabunganKu iB ialah produk simpanan dana dari Bank Indonesia
yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung
masyarakat.
b. Deposito BNI Syariah Deposito
Deposito iB Hasanah BNI Syariah Deposito yaitu investasi
berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip
mudharabah. c. Giro
BNI Syariah Giro Giro iB Hasanah BNI Syariah Giro ialah titipan dana dari pihak
ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan.
Universitas Sumatera Utara
2. Produk Pembiayaan a. Pribadi
1. BNI Syariah Kepemilikan Emas Pembiayaan Emas iB Hasanah
Pembiayaan Emas iB Hasanah BNI Syariah Kepemilikan Emas merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas
logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap
bulannya melalui akad Murabahah jual beli. 2. BNI Syariah KPR Syariah
BNI Syariah KPR Syariah Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat
untuk membeli, membangun, merenovasi rumah termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya, dan membeli tanah kavling serta
rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon.
3. BNI Syariah Multijasa
Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan
berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan undang-undanghukum yang berlaku serta tidak
termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam.
4. BNI Syariah Otomotif
Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan
Universitas Sumatera Utara
bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
pembiayaan ini. 5. BNI Syariah Pembiayaan Jaminan Cash
CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan
Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.
6. BNI Syariah Flexi iB Hasanah,
Flexi IB Hasanah adalah kerjasama dengan perusahaan
lembagainstansi dalam rangka pembiayaan kepada pegawainya. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan pendebetan gaji untuk
kepentingan angsuran pegawai.
7. BNI Syariah Pembiayaan Haji
Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan
biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH yang ditentukan oleh Kementerian Agama, untuk mendapatkan nomor seat
porsi haji dengan menggunakan akad ijarah.
8. BNI Syariah Multiguna
Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan
konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai apabila bernilai material dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan
profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-
Universitas Sumatera Utara
undanghukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam.
b. Korporasi 1. BNI Syariah
Multifinance
Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya
dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah. 2. BNI Syariah
Linkage Program
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana
menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah LKS BMT, BPRS, KJKS, dll untuk diteruskan ke
end user pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah. Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga
Pendamping.
3. BNI Syariah KopkarKopeg
Pembiayaan Kerjasama KopkarKopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai
pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan KopkarKoperasi Pegawai kopeg untuk
disalurkan secara prinsip syariah ke end userpegawai.
4. BNI Syariah Usaha Besar
Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif modal kerja maupun investasi
Universitas Sumatera Utara
kepada pengusaha pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
5. BNI Syariah Valas
Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam
negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing.
6. BNI Syariah Ekspor
Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada eksportir perusahaan ekspor, baik dalam rupiah
maupun valuta asing untuk keperluan modal kerja dalam rangka pengadaan barang-barang yang akan diekspor sebelum barang
dikapalkanpreshipment danatau untuk keperluan pembiayaan proyek investasi dalam rangka produksi barang ekspor.
7. BNI Syariah Onshore
Pembiayaan Onshore iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah
pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha yang dikategorikan kegiatan ekspor penghasil
devisa.
8. BNI Syariah Sindikasi
Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga Keuangan untuk membiaya
suatu proyekusaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama,
Universitas Sumatera Utara
menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh Agen yang sama pula.
c. Mikro 1. Rahn Mikro
Pembiayaan mulai dari Rp. 500 rb hingga Rp. 50 Jt Jangka Waktu Pembiayaan 3,6,9,12 bulan tidak dapat
diperpanjang Tujuan :
Modal usaha produktif, biaya pendidikan, kesehatan, dan lain-lain konsumtif dan keperluan lainnya.
2. Mikro 3 iB Hasanah
Pembiayaan mulai dari Rp. 50 Juta hingga Rp. 500Juta Jangka Waktu Pembiayaan mulai 6 bulan hingga 60 bulan.
Tujuan : Pembiayaan Pembelian barang modal kerja, Investasi produktif dan
pembelian barang lainnya konsumtif.
3. Mikro 2 iB Hasanah
Pembiayaan mulai dari Rp. 5 Juta hingga Rp. 50 Juta Jangka Waktu Pembiayaan mulai 6 bulan hingga 36 bulan
Tujuan : Pembiayaan pembelian barang modal kerja, Investasi produktif dan
pembelian barang lainnya konsumtif.
Universitas Sumatera Utara
d. Usaha Kecil dan Menengah 1. BNI Syariah Wirausaha
Wirausaha iB Hasanah WUS adalah fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
usaha-usaha produktif modal kerja dan investasi yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku. 2. BNI Syariah
Dealer iB Hasanah
Pola kerjasama pemasaran dealer dilatarbelakangi oleh adanya potensi pembiayaan kendaraan bermotor secara kolektif yang
melibatkan end user dalam jumlah yang cukup banyak. Hal tersebut membutuhkan tenaga yang cukup besar dalam hal penyaluran,
pemantauan, atau penyelesaian pembiayaannya.
3. BNI Syariah Tunas Usaha
Tunas Usaha iB Hasanah TUS adalah pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible
namun belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka
mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007. 4. BNI Syariah Usaha Kecil
Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif modal kerja maupun investasi
kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
Universitas Sumatera Utara
5. BNI Syariah Linkage
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana
menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah LKS BMT, BPRS, KJKS, dll untuk diteruskan ke
end user pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah. Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga
Pendamping.
D. Uraian Pekerjaan dan Struktur Organisasi 1. Pimpinan Cabang
Fungsi-fungsi dari Pimpinan Cabang, antara lain : a.
Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktfitas cabang dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.
b. Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangkan
kepegawaian dalam usaha meningkatkan prestasi mutu kerja para pegawai. c.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen secara utuh.
d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap unit dibawahnya.
2. Wakil Pimpinan Bidang Operasional
Fungsi-fungsi dari Bidang Operasional, antara lain : a.
Menyelia kegaiatan pelayanan di front office dan back office dengan mengupayakan pelayanan yang optimal.
b. Menyelia dan bertasipisasi aktif terhadap unit-unit dibawahnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Membantu pimpinan cabang dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Unit Kontrol Intern
Fungsi-fungsi dari Unit Kontrol Inter, antara lain : a.
Melakukan pengawasan rutin terhadap proses kegiatan harian cabang. b.
Melakukan pemeriksaan kas. c.
Melakukan review terhadap operasional kredit, dokumen, dan penguasaan barang jaminan, serta memantau perkembangan kredit.
d. Melakukan verifikasi atas rekening dalam penyelesaian.
e. Melakukan penyelidikan terhadap kecurangan yang terjadi.
4. Unit Pemasaran Bisnis
Fungsi-fungsi dari Unit Pemasaran Bisnis, antara lain : a.
Memasarkan dan mengelola kredit. b.
Mengajukan usul pembiayaan, menyusun struktur pembiayaan serta memonitor dan mengendalikan penggunaan, pembayaran kembali
pembiayaan sesuai perjanjian. c.
Memasarkan produk dan jasa perbankan, penelitian dan ekonomi daerah dan menyusun peta bisnis.
d. Mencari nasabah sesuai dengan target market.
e. Membina hubungan dan memantau aktivitas nasabah.
5. Unit Pelayanan Nasabah
Unit Pelayanan Nasabah terbagi 2 yaitu :
a. Asisten Pelayanan Jasa
1. Melayani transaksi giro, tabungan, deposito dan ONH
Universitas Sumatera Utara
2. Melayani permintaan, menyerahkan dan memantau permasalahan kartu
ATM. 3.
Melayani permintaan pencairan margin dan deposito 4.
Melayani informasi mengenai produk dan jasa 5.
Melayani transaksi dalam negeri 6.
Melayani jasa kirim uang 7.
Melayani nasabah inti dan jasa custodian 8.
Melaksanakan perbaikanpenyempurnaan hasil temuan audit
b. Asisten pelayan uang tunai
1. Melayani semua jenis transaksi kestunai, pemindahan dan kliring
2. Melayani kegiatan eksternal payment point, kas mobil, kantor kas dan
cabang pembantu. 3.
Melaksakan perbaikanpenyempurnaan audit
6. Unit Operasional
Unit Operasional terbagi 3 yaitu :
a. Analisis Pembiayaan
a. Meneliti kebenaran dan kelengkapan datainformasi mengenai calon
debitur dengan ketentuan manajemen pembiayaan b.
Menilai kewajaran laporan keuangan yang diserahkan oleh debitur c.
Menyiapkan PAK sesuai ketentuan pembiayaan untuk disampaikan kepada unit pemasaran bisnis sebagai bagian dari PAK lengkap
d. Memberikan pendapat hasil analisis berbagai aspek penilaian pembiayaan
e. Memantau dan menganalisis aktivitas keuangan debitur melalui riwayat
pembayaran sebagai bahan masuka bagi unit pemasaran bisnis
Universitas Sumatera Utara
b. Asisten Administrasi Pembiayaan
a. Mengelola administrasi pembiayaan
b. Mengelola portebel outstanding dan kondisi pembiayaan
c. Memantau proses pemberian pembiayaan
d. Mengelola penerbitan jaminan bank
e. Melaksanakan perbaikanpenyempurnaan hasil temuan audit
c. Asisten Kliring
a. Melaksanakan entry transaksi secara kliringpemindahan kedalam sistem
opersional bank. b.
Melayani semua jenis transaksi kastunai, pemindahan dan kliring. c.
Melaksanakan perbaikanpenyempurnaan hasil temuan audit.
7. Unit Keuangan dan Umum a. Asisten Adminiatrasi
a. Mengelola komunikasi cabang .
b. Menyelesaikan transaksi DPT Daftar Post Terbuka .
c. Memantau proses pemberian pembiayaan.
d. Mengelola output dari sistem.
e. Mengelola laporan cabang.
b. Petugas Non Administrasi
a. Membantu pengelolaan administrasi umum.
b. Membantu pengelolaan kegiatan logistic dan urusan kerumah tanggaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
PEMBAHASAN
A. Akad Murabahah 1. Pengertian Akad Murabahah
Menurut istilah fiqh dalam kamus istilah fiqh dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan jual beli murabahah adalah jual beli barang dengan tambahan
harga atas harga belian yang pertama secara jujur. Dengan murabahah ini, orang pada hakikatnya ingin mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam
meminjam menjadi transaksi jual beli Wiroso, 2005. Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan keuntungan yang
disepakati. Dalam hal ini penjual harus memberitahukan harga pokok yang ia beli dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya Syafi’i Antonio,
2001. Ba’i al-murabahah dapat juga didefinisikan sebagai jual beli barang pada
harga asal dengan tambahan harga asal yang disepakati. Dalam hal ini penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat
keuntungan sebagai tambahannya. Pembayarannya dapat dilakukan secara tunai maupun angsur pada jangka waktu tertentu.
Menurut Sutan Remy Sjahdeini, murabahah adalah jasa pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Adiwarman Karim pun
mengemukakan bahwa tata cara pembayaran dalam jual beli murabahah dapat secara lumsum tunai maupun angsuran Rivai, Veithzal; Ariviyan Arifin, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa pendapat di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa cara pembayaran murabahah dapat secara tunai maupun cicilan. Namun, apabila
ditelusuri lagi, seorang nasabah mengadakan kerjasama dengan pihak bank untuk tujuan kepemilikan terhadap suatu barang tertentu disebabkan oleh karena
nasabah tersebut tidak memiliki dana tunai untuk transaksi langsung dengan pihak supplier. Bank adalah pihak yang memiliki kelebihan dana yang merupakan hasil
himpunan dana dari nasabah-nasabahnya. Dana tersebut disalurkan oleh bank kepada pihak-pihak yang kekurangan dana agar dapat memenuhi kebutuhannya
dan bank mengambil keuntungan dari transaksi ini. Dengan begini, nasabah dapat melakukan jual beli dengan pembayaran tangguh angsuran. Murabahah adalah
bagian dari muamalah yang merupakan satu bentuk perjanjian jual beli yang harus tunduk kaidah dan hukum umum yang dalam muamalah islamiyah.
2. Landasan Hukum Murabahah
b. Al- qur’an
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu” QS. An-Nisa4: 29
Universitas Sumatera Utara
b. Al- hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh,
muqaradhah mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung
dengan keperluan rumah, bukan untuk dijual,” HR Ibnu Majah
Dari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka” HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban
c. Fatwa DSN MUI tentang pembiayaan murabahah :
a. Fatwa DSN No. 04DSN-MUIIV2000 tentang Murabahah;
b. Fatwa DSN No. 13DSN-MUIXI2000 tentang uang muka
Murabahah.
3. Rukun dan Syarat Murabahah
Rukun dari murabahah jual beli adalah sebagai berikut: 1.
Pihak yang berakad terdiri dari penjual ba’i dan pembeli
musytari. 2.
Barangobjek mabi’ yaitu barang yang diperjual belikan. Barang tersebut harus sudah dimiliki oleh penjual sebelum dijual
kepada pembeli, atau penjual menyanggupi untuk mengadakan barang yang diinginkan pembeli.
3. Harga tsaman.
Harga yang disepakati harus jelas jumlahnya dan jika dibayar secara hutang maka harus jelas waktu pembayaranya.
Universitas Sumatera Utara
4. Ijab qabul sighat.
Ijab qabul sebagai indikator saling ridha antara kedua pihak penjua dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Syarat murabahah sebagai berikut: a.
Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah calon pembeli.
b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang
ditetapkan. c.
Kontrak harus bebas dari riba. d.
Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.
e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara utang. Secara prinsip, jika syarat a, d, atau e tidak dipenuhi maka
pembeli memiliki pilihan: a.
Melanjutkan pembelian seperti apa adanya. b.
Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang dijual.
c. Membatalkan kontrak.
Jual beli secara al-murabahah di atas hanya untuk barang atau produk yang dikuasai atau di miliki oleh penjual pada waktu saat
negosiasi dan berkontrak Muhammad Ridwan, 2007.
Universitas Sumatera Utara
B. Teori Pembiayaan 1. Pengertian pembiayaan
Pengertian pembiayaan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan
hal itu berupa: a.
transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; b.
transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna;
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e. transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi
jasa. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah danatau UUS dan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Sedangkan definisi pembiayaan menurut Muhammad Syafi’i Antonio
sebagai salah satu tugas pokok bank adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit Rivai,
Veithzal; Ariviyan Arifin, 2010.
Pembiayaan atau dengan kata lain financing menurut Muhammad yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung
Universitas Sumatera Utara
investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri atau lembaga. Pembiayaan dapat dijadikan salah satu fungsi intermediary bank syariah dalam
menyalurkan dana yang telah dikumpulkan dari surplus unit melalui suatu kesepakatan dalam jangka waktu tertentu dikembalikan dengan imbalan atau bagi
hasil. Dalam istilah teknisnya pada perbankan syariah pembiayaan disebut
sebagai aktiva produktif. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia aktiva produktif adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta
asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan
kontijensi pada rekening administratif serta Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia Peraturan Bank Indonesia No. 47PBI2003 tanggal 19 Mei 2003.
Dalam aktivitas pembiayaan bank syariah akan menjalankan dengan berbagai teknik dan metode, yang penerapannya tergantung pada tujuan dan
aktivitas.
2. Tujuan dan Manfaat pembiayaan
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu, kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama dari
pemberian suatu pembiayaan antara lain : 1.
Mencari keuntungan yaitu untuk memperoleh dari pemberian kredit tersebut, hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai
balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2.
Membantu usaha nasabah yang memerluan dana, baik dana investasi maupun untuk modal kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Membantu pemerintah bagi pemerintah semakin banyak pembiayaan yang
disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.
Dilihat dari tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian suatu pembiayaan tidak hanya menguntungkan bagi satu sisi pihak saja yaitu pihak
yang diberikan pembiayaan tetapi juga meguntungkan bagi pihak yang memberikan pembiayaan.
Manfaaat pembiayaan ditinjau dari berbagai segi : 1.
Kepentingan Debitur.
a.
Memungkinkan untuk memperluas dan mengembangkan usahanya.
b.
Jangka waktu pembiayaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana debitur uantuk pembiayaan investasi dapat disesuaikan
dengankapasitas perusahaan yangbersangkutan,untuk pembiayaan modal kerja dapat diperpanjang berulang-ulang.
2. Kepentingan Perbankan.
a. Menjaga stabilitas usahanya, serta membantu memasarkan jasa-jasa
bank. b.
Untuk merebut pasar Market Share dalam industri perbankan, berhubung pada saat ini keseimbangan antara penawaran dana dan
permintaan akan dana masih belum ada, maka fasilitas pembiayaan sering digunakan oleh bank sebagai perangsang dalam merebut
nasabah bank lain dengan pemberian kredit yang lebih besar jumahnya dan dengan bunga yang lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
3. Kepentingan Pemerintah
a. Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu pertumbuhan
ekonomi secara umum, diantaranya menciptakan lapangan kerja. b.
Sebagai sumber pendapatan Negara. 4.
Kepentingan Masyarakat Luas a.
Dengan adanya kelancaran dari proses pembiayaan yang diharapkan akan memperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan
nantinya akan menimbulkan lapangan kerja baru. b.
Meningkatkan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya beli.
C. Karakteristik Produk Pembiayaan Emas iB Hasanah BNI Syariah
Pembiayaan Emas iB Hasanah merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli emas logam mulia
dalam bentuk batangan bersertifikat ANTAM yang diangsur secara pokok setiap bulannya selama masa pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah jual
beli dengan maksimal pembiayaan mencapai Rp 150 juta. Sasaran pembiayaan ini ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi
kebutuhan membeli emas logam mulia ANTAM sesuai dengan kemampuan masing-masing calon nasabah khususnya pegawai yang berpenghasilan tetap,
kalangan profesional dokter, pengacara, akuntan, notarisPPAT, dll.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik produk pembiayaan Emas iB Hasanah yang dipraktekkan oleh BNI Syariah adalah:
1. Akad yang digunakan adalah akad jual beli. Implikasi dari penggunaan
akad jual beli mengharuskan adanya penjual, pembeli, dan barang yang dijual. Bank syariah selaku penjual harus menyediakan barang untuk
nasabah yang dalam hal ini adalah sebagai pembeli. Sehingga nasabah berkewajiban untuk membayar barang yang telah diserahkan oleh Bank
syariah. 5.
Obyek pembiayaan yang dapat diterima adalah emas Logam Mulia LM bersertifikat PT. ANTAM.
6. Harga yang ditetapkan sesuai dengan harga emas pada saat
berlangsungnya akad, serta tidak dipengaruhi oleh frekuensi waktu pembiayaan. Jadi, harga yang ada hanyalah satu yaitu harga yang telah
disepakati oleh Bank Syariah dan nasabah. 7.
Keuntungan dalam Pembiayaan Emas iB Hasanah berbentuk margin penjualan yang sudah termasuk harga penjualan. Keuntungan tersebut
sudah ditetapkan oleh pihak Bank dan sudah disetujui oleh nasabah. 8.
Pembayaran harga barang dapat dilakukan secara angsuran. Jadi, pihak nasabah berhutang kepada pihak Bank syariah, karena belum melunasi
kewajiban membayar harga barang yang ditransaksikan. Sedangakn angsuran Pembiayaan Emas iB Hasanah dapat dilakukan setiap bulan
sampai dengan jatuh tempo pembiayaan. Besarnya angsuran bersifat tetapfixed.
Universitas Sumatera Utara
9. Dalam Pembiayaan Emas iB Hasanah memungkinkan adanya jaminan
berupa obyek pembiayaan itu sendiri. Dalam pandangan syariat islam, penetapan harga pada transaksi jual beli
ditentukan pada saat akad. Hal ini dilakukan agar terdapat kejelasan antara kedua belah pihak penjual dan pembeli tentang penetapan harga barang dan
menghindari kemungkinan terjadinya perselisihan.
1. Keunggulan Pembiayaan Emas iB Hasanah
a. Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat PT.
ANTAM. b.
Angsuran tetap setiap bulannya selama masa pembiayaan sampai dengan lunas.
c. Biaya administrasi yang ringan mulai dari Rp 50.000,-
d. Margin kompetitif.
e. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis.
f. Jangka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun.
g. Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp 150.000.000,-
2. Tujuan Pembiayaan
Tujuan dari Pembiayaan Emas iB Hasanah ini adalah: a.
Meningkatkan portofolio pembiayaan konsumtif syariah b.
Meningkatkan jumlah nasabah.
Universitas Sumatera Utara
3. Kebijakan Pembiayaan
a.
Maksimal Pembiayaan
Maksimal pembiayaan Emas iB Hasanah seberar 150.000.000 per nasabah. Nasabah dimungkinkan untuk memperoleh Pembiayaan
Emas iB Hasanah dan Rahn Emas iB Hasanah secara bersamaan dengan jumlah saldo keseluruhan Pembiayaan Emas iB Hasanah
dan Rahn Emas iB Hasanah maksimal 250.000.000 dengan jumlah Pembiayaan Emas iB Hasanah maksimal 150.000.000.
b. Self Financing uang muka
Minimum 20 dari harga barang disetorkan tunai dan tidak diperbolehkan berasal dari pinjamanpembiayaan.
c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan
Tujuan penggunaan pembiayaan adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumtif pembelian logam mulia dengan pola
murabahah. d.
Jenis dan Akad Pembiayaan Pembiayaan konsumtif dengan menggunakan akad murabahah
yang berlaku. e.
Jangka Waktu Pembiayaan Jangka waktu akad fasilitas pembiayaan adalah minimal 2 tahun
dan maksimal 5 tahun, dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Untuk pegawai sd usia 55 tahun atau pada saat pensiun. 2.
Untuk pengusaha atau profesional sd pada usia 60 tahun.
Universitas Sumatera Utara
f. Jenis valuta, margin pembiayaan
1. Jenis valuta IDR
2. Margin ditetapkan sebesar
Tabel 3.1 Tarif khusus Margin Pembiayaan Emas JANGKA
WAKTU TARIF MARGIN
FLAT 2 tahun
7,90 3 tahun
8,27 4 tahun
8,70 5 tahun
9,18
3. Biaya administrasi
a. Pembelian emas sd 50 gram = Rp 50.000
b. Pembelian emas lebih dari 50 gram sd 100 gram = Rp
100.000 c.
Pembelian emas lebih dari 100 gram = Rp 250.000 Baik margin maupun biaya administrasi harus dinyatakan dalam
nilai nominal, sedangkan presentase hanya untuk perhitungan intern Bank.
g. Biaya – biaya.
1. Biaya pengelolaan pembiayaan dan administrasi dipungut pada
saat penandatanganan akad pembiayaan dan mempedomani ketentuan tarif yang berlaku.
2. Biaya materai dikenakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
3. Biaya penutupan rekening dikenakan sesuai ketentuan yang
berlaku. 4.
Baik margin maupun biaya administrasi harus dinyatakan dalam nilai nominal, sedangkan presentase hanya untuk
perhitungan intern Bank. h.
Pengadaan obyek pembiayaan emas Untuk pembelian emas di utamakan melalui PT Aneka Tambang,
tetapi apabila suatu daerahcabang BNI Syariah tidak dapat perwakilan distributor PT Aneka Tambang maka dimungkinkan
pembelian emas melalui toko emas yang sebelumnya telah bekerja sama dengan kantor cabang BNI Syariah dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut: 1.
Toko emas tersebut berada di kantor cabangcabang pembantu BNI Syariah. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kemudahan untuk bertransaksi dan pengiriman barang. 2.
Cabang meyakini bahwa emas yang dijual di toko emas tersebut asli khususnya keabsahan sertifikat PT Aneka
Tambang. 3.
Harga emas relatif bersaing. 4.
Toko emas tersebut memiliki ijin usaha atau minimal telah beroperasi selama 2 tahun.
5. Toko emas tersebut harus memiliki rekening tabungangiro di
kantor cabangcabang pembantu BNI Syariah, sehingga pembayaran dapat langsung ditransfer ke rekening toko emas.
Universitas Sumatera Utara
6. Bersedia mengantar emas ke kantor BNI Syariah dan dananya
bersedia diblokir sebesar harga emas yang dibeli sampai fisik emas diterima oleh bank.
7. Toko emas bersedia membeli kembali apabila karena sesuatu
hal bank akan menjual emas tersebut kembali. 8.
Toko emas bersedia menandatangani perjanjian kerjasama PKS yang berisi antara lain bahwa toko emas tersebut telah
ditetapkan sebagai rekanan untuk mensupply kebutuhan emas kepada nasabah Bank BNI Syariah.
D. Prosedur Pembiayaan Emas iBHasanah di BNI Syariah Cabang Medan. 1. Pengertian prosedur.
Menurut Kamaruddin 1992 : 836 – 837 “ Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan
prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail Masya 1994 : 74 mengatakan bahwa “Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling
berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”.
Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan
memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
2. Prosedur Umum Pembiayaan. 1. Verifikasi
a. Verifikasi dilakukan melalui wawancara dan disesuaikan dengan
informasi yang disampaikan nasabah pada formulir permohonan pembiayaan.
b. Khusus untuk verifikasi total kewajiban nasabah terkait dengan fasilitas
Rahn Emas iB Hasanah yang telah berjalan, maka petugas cabang agar melakukan langkah-langkah tambahan sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan fasilitas Emas iB Hasanah dan Rahn Emas
iB Hasanah yang dimiliki nasabah pada sistem iCons. 2.
Hasil pengecekan dituangkan dalam call memo. 3.
Jika nasabah telah memiliki Pembiayaan Emas iB Hasanah dan atau Rahn Emas iB Hasanah, maka keduanya diperhitungkan sebagai
total fasilitas yang dimiliki mengacu pada Kebijakan Umum mengenai maksimum pembiayaan.
c. Setelah dipastikan bahwa seluruh data dan kondisi pembiayaan nasabah
telah sesuai dengan ketentuan, petugas Bank dapat melakukan konfirmasi dan pemesanan emas di Toko Emas, dengan keterangan
sebagai berikut: 1.
Ketersediaan barang. 2.
Nomor Sertifikat Barang 3.
Harga Barang d.
Jika dikemudian hari bahwa nasabah mengajukan permohonan di cabang lain dan telah disetujui, maka wajib dilakukan penyesuaian atas
Universitas Sumatera Utara
maksimum Pembiayaan Emas iB Hasanah yang telah diterima sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Analisa Pembiayaan
a. Unit pengelola: Unit Customer Service, Unit Operasional, serta Unit
Customer Processing Head dhi. Collection Assistant kantor cabang syariah.
b. Analisa repayment capacity dilakukan berdasarkan wawancara dan
data yang diberikan nasabah pada formulir permohonan pembiayaan, dengan menggunakan file skoring standar dari divisi PDM.
3. Persetujuan Pembiayaan
a. Kewenangan Memutus Pembiayaan
Kewenanagan memutus mengikuti ketentuan Pembiayaan Rahn Emas iB Hasanah dan KKR No. 23.
b. Akad Pembiayaan
Persetujuan pembiayaan dituangkan dalam SKP dan selanjutnya dibuatkan Akad Murabahah.
c. Keputusan Pembiayaan
Penyampaian keputusan pemberian Pembiayaan Emas iB Hasanah diatur sebagai berikut:
1. Surat Keputusan Pembiayaan SKP disampaikan kepada
pemohon rangkap 2 dua. 2.
Pemohon mengembalikan copy surat Persetujuan Pembiayaan yang telah ditandatangani sebagai tanda persetujuan yang
bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
d. Disposisi Pembiayaan
Disposisi pembiayaan baru dapat dilakukan, apabila seluruh persyaratan telah dipenuhi yaitu:
1. Akad pembiayaan telah ditandatangani oleh pemohon.
2. Pemeliharaan saldo dan blokir minimal sebesar saldo minimal
rekening afiliasi ditambah 1 satu kali angsuran perbulan angsuran hutang pokok + margin dan biaya pengelolaan
rekening. 3.
Biaya-biaya yang dipersyaratkan telah dibayar lunas biaya administrasi, dan lain-lain.
a. Uang muka nasabah telah dipenuhidibayar lunas. b. Dibayarkan ke penjualToko Emas.
Penarikandisposisi dilakukan dengan cara pemindahbukuan ke rekening penjualToko Emas di Bank BNI Syariah.
4. Penyelenggaraan Rekening Pembiayaan.
Penyelenggaraan rekening Pembiayaan Emas iB Hasanah merupakan produk pembiayaan Murabahah dengan diberikan
identitas khusus yaitu Pembiayaan Emas iB Hasanah. 5. Jangka waktu Pembiayaan.
Minimum 2 sampai 5 tahun. Hal ini berlaku untuk minimum pelunasan, yaitu 2 tahun. Misalnya anda ikut program cicilan emas
BNI Syariah selama 5 tahun tetapi pada akhir tahun pertama anda mendapat rezeki sehingga bisa melunasi lebih cepat cicilan emas
anda. Hal ini tidak dilakukan, sampai dengan tahun ke-2.
Universitas Sumatera Utara
3. Alur Pembiayaan Emas iB Hasanah .
Gambar 3.1 Alur Pembiayaan Emas iB Hasanah Keterangan:
1. Nasabah mengajukan permohonan Pembiayaan Emas iB Hasanah
dengan menyampaikan data persyaratan administrasi; petugas bank melakukan analisa kemampuan nasabah melalui wawancara
berdasarkan data yang disampaikan nasabah. 2.
Bank melakukan pembelian emas melalui toko emas yang sudah bekerja sama dengan BNI Syari’ah sesuai kebutuhan nasabah.
3. Bank dan nasabah menandatangani akad pembiayaan murabahah,
nasabah wajib membuka rekening Tabungan iB Hasanah dan menyetor uang muka yang dipersyaratkan.
4. Nasabah membayar kewajiban angsurannya ke bank sesuai jadwal.
1
3
4 NASABAH
BNI SYARIAH 2
TOKO EMAS
Universitas Sumatera Utara
E. Syarat –syarat pengajuan pembiayaan.
1. Berstatus sebagai pegawai aktif profesional pengusaha.
2. Pemohon minimal berusia 21 tahun, pada saat pembiayaan lunas
berusia maksimum: a.
55 tahun untuk pegawai usia pensiun, b.
60 tahun untuk kalangan profesional dan pengusaha. 3.
Mempunyai penghasilan tetap dan kemampuan mengangsur. 4.
Mengajukan permohonan melalui pengisian formulir permohonan pembiayaan konsumtif serta wawancara langsung.
Adapun kelengkapan Dokumen yang harus di penuhi dalam pembiayaan Emas iB Hasanah adalah:
1. Formulir Permohonan Pembiayaan
2. Fotokopy KTP
3. Fotokopy NPWP untuk permohonan Rp. 500.000.000 ke atas.
4. Fotokopy Kartu Identitas Pegawai untuk pegawai.
F. Perhitungan Pembiayaan Emas iB Hasanah.
Bagi nasabah yang memperoleh pembiayaan dengan akad murabahah atau jual beli, besarnya margin akan tetap sampai periode pembiayaan berakhir
sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan perencanaan keuangan, karena besarnya angsuran tetap sampai jatuh tempo.
Misalnya Bapak Andi ingin membeli Logam Mulia LM ANTAM pecahan 10 gram. Harga jual yang berlaku Rp. 517.000,-gram. Yang akan
diangsur selama 2 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Simulasi perhitungan -
Harga Emas Rp 517.000 × 10 gr = Rp 5.170.000,- -
Uang muka min Rp 20 × Rp 5.170.000 = Rp 1.034.000,- -
Jangka waktu 2 tahun 24 bulan
Harga emas Rp. 5.170.000
Uang muka disiapkan Rp. 1.034.000 -
Pembiayaan Bank Rp. 4.136.000
Margin 7,90 flat jangka waktu 2 tahun Rp. 653.000 +
Pokok pembiayaan + margin Rp. 4.789.488
Angsuran per bulan Rp. 199.562,-
Porsi pokok pembiayaan = Rp. 4.136.000 24 bulan
= Rp. 172.333,33 Porsi margin
= Rp. 653.000 24 bulan = Rp. 27.208,33
Angsuran per bulan = Rp. 4.789.488 24 bulan
= Rp. 199.562,-
Universitas Sumatera Utara
G. Pelaksanaan Pembiayaan Emas iB Hasanah di BNI Syariah Cabang Medan.