ANALISIS PADA PRODUK TABUNGAN iB HASANAH DI BANK BNI SYARIAH TUGAS AKHIR - ANALISIS PADA PRODUK TABUNGAN iB HASANAH DI BANK BNI SYARIAH - Test Repository
ANALISIS PADA PRODUK TABUNGAN iB HASANAH
DI BANK BNI SYARIAH
TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Akhlis Farida Kurnia Rahmah
NIM 20111018
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
ANALISIS PADA PRODUK TABUNGAN iB HASANAH
DI BANK BNI SYARIAH
TUGAS AKHIR
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi DIII Perbankan Syariah
Disusun soleh :
Akhlis Farida Kurnia Rahmah
NIM 20111018
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
MOTTO ”Capailah ilmu karena dia merupakan perhiasan,
Keutamaan dan berbagai macam pujian bagi pemiliknya”
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayahNYA kepadaku sehingga membuat aku bisa bertahan sampai saat ini.
2. Ayah dan Ibu (Riyanto dan Siti Musyafiah S.Pd.SD) terima kasih atas kasih sayang dan doa yang ayah ibu berikan kepadaku selama ini.
3. Adikku tersayang Akhsin Mushobi Maulana Febriyanto yang selalu menjadi sahabat terbaikku, terima kasih doanya dan selalu menyemangati.
4. Agung Dwi Indrawan, terima kasih atas doa dan semangatnya, semoga kita bisa mewujudkan bersama cita-cita kita.
5. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan menyemangati.
6. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angakatan 2011 yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
7. Almamaterku STAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-NYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Analisis Pada Produk Tabungan iB Hasanah Di BNI Syariah” ini dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan program DIII Perbankan Syariah Jurusan Syariah Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN Salatiga.
3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS) STAIN Salatiga, sekaligus selaku pembimbing magang.
4. Bapak H. Abdul Aziz, NP,M.M selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Bahaudin, selaku Kepala Pimpinan Bank BNI Syariah Cabang Semarang, beserta seluruh karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam melakukan kegiatan magang dan penulisan Tugas Akhir.
6. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, serta motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
7. Teman-teman DIII Perbankan Syariah (PS) Angakatan Tahun 2011.
8. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini peneliti sadar bahwa tidak ada sesuatu apapun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati peneliti menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga,
25 Agustus 2014 Peneliti
AkhlisFarida KurniaRahmah NIM. 20111018
ABSTRAK
Rahmah, Akhlis Farida Kurnia 2014. Analisis Pada Produk Tabungan iB Hasanah Di
BNI Syariah. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Pembimbing H. Abdul Aziz. NP , M.M. Kata Kunci : Tabungan, iB Hasanah, Strategi Pemasaran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik tabungan iB Hasanah, bagaimana perkembangan dari tabungan iB Hasanah tersebut, bagaimana strategi pemasaran yang digunakan, serta untuk mengetahui keunggulan produk tabungan iB Hasanah jika dibandingkan dengan produk tabungan unggulan yang berada di bank syariah lain, dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Maka dari penelitian ini dihasilkan temuan penelitian yang menunjukkan karakteristik dari tabungan iB Hasanah adalah salah satu transaksi yang mempermudah masyarakat untuk menabung, menunjukkan perkembangan produk tabungan iB Hasanah. Dalam strategi pemasarannya khusus pada produk tabungan iB Hasanah, strategi yang digunakan oleh bank adalah: 1) Produk; 2) Menetapkan harga dan Target pasar yang tepat; 3) Pemilihan lokasi kantor yang strategis; 4) Menetapkan strategi promosi melalui periklanan media cetak dan media elektronik, penjualan perseorangan, dan publisitas dengan mengikuti acara pameran-pameran di Mall atau Departemen Store. Keunggulan yang dapat dilihat dari produk tabungan iB Hasanah dengan produk unggulan bank syariah lainnya adalah bagi hasil yang lebih besar dan biaya administrasi yang lebih murah.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR………………………………… ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………......................... v MOTTO………………………………………………………………………… vi PERSEMBAHAN……………………………………………………………... vii KATA PENGANTAR…………………………………………………………. viii ABSTRAK……………………………………………………………………... x DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xi DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xiv DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xv BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...
1 A. LatarBelakangMasalah…………………………………………………
1 B. RumusanMasalah……………………………………………………….
6 C. TujuandanKegunaan…………………………………………………...
6 D. PenelitianTerdahulu…………………………………………………….
7 E. MetodePenelitian……………………………………………………….
12 F. PenegasanIstilah………………………………………………………...
14 G. SistematikaPenulisan……………………………………………………
15
A. Pengertian Bank…………………………………………………………
17 B. PengertianBankSyariah………………………………………………...
17 C. DalilTentang Bank Syariah……………………………………………..
18 D. ProdukPenghimpunan Dana……………………………………………
19 E. DalilDasarAkadWadiah………………………………………………
21 F. Tabungan Wadiah………………………………………………………
22 G. DalilDasarAkadMudharabah…………………………………………
23 H. Tabungan Mudharabah…………………………………………………
25 I. Fatwa MUI Tentang Tabungan………………………………………...
26 J. PengertianBagiHasil…………………………………………………..
27 K. Pemasaran………………………………………………………………
29 BAB III LAPORAN OBJEK………………………………………………….
37 A. GambaranUmum……………………………………………………….
37
1. SejarahBerdirinya PT. Bank BNI Syariah…………………………
37 2. Profil PT. Bank BNI Syariah……………………………………….
39
3. VisidanMisi PT. Bank BNI Syariah………………………………
39 4. StrukturOrganisasi PT. Bank BNI Syariah………………………..
41
5. StrukturOrganisasi PT. Bank BNI SyariahCabang Semarang……
42 B. Produk-produk PT. Bank BNI Syariah………………………………..
43 1. ProdukPendanaan………………………………………………...
43 2. ProdukPembiayaan……………………………………………….
45 BAB IV ANALISIS DATA………………………………………………….
52 A. Karakteristik Tabungan iB Hasanah…………………………………..
52 B. Perkembangan Tabungan iBHasanah………………………………...
54 C. StrategiPemasaran Tabungan iBHasanah……………………………
57 D. Keunggulan Tabungan iBHasanahDibandingkandengan Tabungan Bank SyariahLainnya………………………………………………...
62 BAB V PENUTUP…………………………………………………………...
68 A. Kesimpulan…………………………………………………………...
68 B. Saran………………………………………………………………….
69 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
71 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank BNI Syariah………………………………. 41Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Semarang…………………… 42
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil……………………………….. 28Tabel 3.1 Profil Perusahaan Bank BNI Syariah…………………………………… 39Tabel 4.1 Perkembangan Saldo Tabungan Tahun 2006-2013…………………….. 55Tabel 4.2 Perkembangan Nasabah Tabungan iB Hasanah 2006-2013...................... 56Tabel 4.3 Perbandingan Biaya Tabungan iB Hasanah dengan Tabungan BankBM………………………………………………………………………
66
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan Syariah dikenal sebagai Islamic Banking, yang pada awalnya
dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi yang berlingkup syariah.Sejak adanya revisi UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan terdapat beberapa perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan perbankan syariah. Dari UU tersebut menerangkan bahwa sistem perbankan syariah dikembangkan dengan beberapa tujuan yakni memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak menerima konsep bunga, memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki beberapa keunggulan komparatifberupa peniadaan pembebanan bunga, membuka peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan dengan menjaga hubungan investor yang harmonis. Sementara pada bank konvensional konsep yang diterapkan adalah hubungan debitur dan kreditur.Dengan adanya hal-hal tersebut banyak menimbulkan kekhawatiran bagi bank-bank konvensional, sehingga sekarang banyak bank konvensional yang membuka unit syariah.Perbankan syariah berusaha mengakomodir berbagai pihak yang menginginkan adanya jasa transaksi keuangan yang berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, agar terhindar dari pelanggaran praktek riba, kegiatan sifatnya serupa dengan perjudian, gharar (ketidakpastian), dan pelanggaran prinsip dalam transaksi (Sudarsono, 2003:25).
Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah terlebih dahulu menerapkan sistem ini di tengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya.Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat tetap eksis dan mampu bertahan.Tidak hanya itu, di tengah-tengah krisis keuangan global yang melanda dunia pada penghujung akhir tahun 2008 lembaga keuangan syariah kembali membuktikan daya tahannya dari terpaan krisis. Lembaga- lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan serta keamanan bagi para pemegang sahamnya, pemegang surat berharga, peminjam dan para penyimpan dana di bank-bank syariah (http://www.bi.go.id).
Dengan adanya hal tersebut perbankan syariah telah mendapatkan respon yang baik oleh Bank Indonesia.Hal ini dibuktikan dengan didirikannya biro perbankan syariah yang memberi peluang kepadaBank Umum untuk mendirikan layanan syariah berupa Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.Bank Umum Syariah adalah bank yang menjalankan segala kegiatan usahanya dalam memberikan jasa dan lalu lintas pembayaran berdasarkan prinsip syariah.Menurut peraturan Bank Indonesia No. 6/24/PBI/2004 tentang bank umum dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dapat dinyatakan bahwa bentuk badan hukum yang dapat didirikan bank syariah dapat berupa Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Perusahaan Daerah.Dalam mendirikan Bank Umum Syariah baru harus a. Jumlah modal yang akan disetor minimal sebesar Rp. 1 triliyun, akan tetapi bagi bank asing yang membuka kantor cabang syariah dana yang aka disetor minimal Rp. 1 triliyun dan dapat berupa valuta asing.
b. Sumber dana modal yang akan disetor untuk pendirian bank umum baru tidak boleh berasal dari dana pinjaman atau pembiayaan dari bank di Indonesia atau pihak yang lainnya.
c. Sumber dana modal yang disetor tidak boleh dari sumber dana yang haram dan terhindar dari tujuan pencucian uang.
Sedangkan Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari Bank Umum Konvensional (BUK) yang mempunyai fungsi sebagai kantor induk dari kantor yang melaksanakan kegiatan usahanya sesuai prinsip syariah. Atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berada di luar negeri yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah atau unit syariah yang lainnya.
Berdasarkan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April tahun 2000 telah didirikan salah salah satu Unit Usaha Syariah yaitu BNI Syariah dengan 5 kantor cabang yang berada di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Seiring berjalannya waktu dengan melihat minat masyarakat untuk menabung di bank syariah semakin tinggi, maka Unit Usaha Syariah BNI Syariah terus mengembangkan eksistensinya dengan membuka kantor cabang menjadi 28 dan 31 kantor cabang pembantu. Dalam pelaksanaan operasionalnya BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek-aspek syariah. Dengan adanya Dewan semua produk di BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga sudah memenuhi prinsip syariah. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010 pada tanggal 19 Juni 2010 PT. Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS), karena komitmen pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap beberapa keunggulan produk perbankan syariah juga meningkat. Kemudian pada September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 kantor cabang, 161 kantor cabang pembantu, 17 kantor kas, 22 mobil layanan dan 16 payment point (www.bnisyariah.co.id).
Bank BNI Syariah menyediakan beberapa produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari produk pembiayaan, produk pendanaan dan jasa-jasa perbankan lainnya. Pada produk pembiayaan terdiri dari produk iB Hasanah Card, Griya iB Hasanah, Haji iB Hasanah, Rahn Emas iB Hasanah, Multijasa iB Hasanah, Multiguna iB Hasanah, Flexi iB Hasanah, CCF iB Hasanah, Wirausaha iB Hasanah, Tunas Usaha iB Hasanah, Linkage Program iB Hasanah, Kopkar/Kopeg iB Hasanah,Usaha Kecil iB Hasanah, Usaha Besar iB Hasanah, Sindikasi iB Hasanah, Multifinance iB Hasanah, OTOiB Hasanah. Pada produk jasa dan layanan terdiri dari payroll gaji,
cash management , payment center. Sedangkan pada produk pendanaan diantaranya
adalah Tabungan iB Baitullah Hasanah, Tabungan iB Hasanah, Tabungan iB Prima Hasanah, Tabungan iB Tapenas Hasanah, Tabungan iB Bisnis Hasanah, TabunganKu iB, Giro iB Hasanah, Deposito iB Hasanah (PT.Bank BNI Syariah, 2011:17)
Salah satu produk pendanaan yang banyak menarik minat masyarakat adalah Tabungan iB Hasanah, dimana produk tersebut menggunakan akad mudharabah dan akad wadiah. Biaya yang digunakan pada produk tersebut lebih kecil dibandingkan dengan produk giro atau deposito. Selain itu produk Tabungan iB Hasanah dapat berguna untuk sarana investasi yang murni sesuai syariah, yang nasabah dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai dengan sangat mudah, bank juga dapat menjaga amanah dari nasabah sesuai dengan akad mudharabah dan akad wadiah yang dilaksanakan. Pada dasarnya produk pendanaan merupakan dana pihak ketiga (nasabah) yang dititipkan atau disimpan oleh bank dengan penarikan yang dapat dilakukan setiap saat tanpa harus memberitahu pihak bank terlebih dahulu.
Sebagaimana karakter tabungan yang ada pada jasa perbankan lainnya, dana tabungan pada perbankan syariah dapat digunakan untuk kegiatan operasional bank.
Dalam penelitian ini penulis mengkhususkan pada salah satu produk pendanaan yang ada di BNI Syariah yakni Tabungan iB Hasanah. Alasan mengapa dilakukan penelitian tentang produk Tabungan iB Hasanah ini dilatarbelakangi adanya persaingan yang sangat ketat dengan produk tabungan yang ada pada bank syariah lain. Disamping itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui karakteristik produk Tabungan iB Hasanah, keunggulan dari produk ini. Untuk mengetahui lebih jelas tentang produk Tabungan iB Hasanah, maka penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan judul “ Analisis Pada Produk Tabungan iB Hasanah di
Bank BNI Syariah’.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang di akan di analisis dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana karakteristik produk tabungan iB Hasanah ?
2. Bagaimana perkembangan produk tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah dari awal dimunculkan produk tersebut ?
3. Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah?
4. Apa saja keunggulan dari produk tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah dengan produk-produk pendanaan di Bank Syariah lain ?
C. Tujuan dan Kegunaan
Dalam penulis Tugas Akhir ini memiliki beberapa tujuan dan kegunaan bagi banyak pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tujuan a. Untuk mengetahui karakteristik tabungan iB Hasanah.
b. Untuk mengetahui perkembangan produk tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah.
c. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BNI Syariah.
d. Untuk mengetahui keunggulan-keunggulan dari produk tabungan iB Hasanah di Bank BNI Syariah.
2. Kegunaan
Sebagai syarat kelulusan diploma pada Program Studi DIII Perbankan Syariah di STAIN Salatiga, serta memberikan pengetahuan dan informasi yang sangat berguna untuk ke depannya.
b. Bagi STAIN Salatiga Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya pada Program Studi DIII Perbankan Syariah.
c. Bagi Bank BNI Syariah Sebagai referensi untuk menciptakan produk-produk baru di BNI Syariah, serta pemakaian strategi pemasaran yang tepat bagi produk-produk pendanaan maupun produk-produk pembiayaan.
d. Bagi pihak lain Karya ilmiah ini dapat digunakan untuk bahan referensi pembuatan Tugas Akhir bagi peneliti yang akan mengambil tema yang hampir sama.
D. Penelitian Terdahulu
Anis Wahyuningtyas (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) Di
KJKS BMT Tumang Cabang Ampel Boyolali menyimpulkan bahwa perkembangan
produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan yang di tunjukkan dengan bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah saldo simpanan. Strategi pemasaran Produk SIMUDAMAPAN pada KJKS BMT market atau pasar sasaran yang tepat dan segmentasi, pemilihan pemasar (orang yang memasarkan produk) yang tepat dan prospek yang jelas, perencanaan produk, serta promosi yang meliputi promosi melalui periklanan, sales promotion (promosi penjualan), dan personal selling (penjualan pribadi).
Imroatun (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Sistem Bagi Hasil
Tabungan Batara Mudharabah Di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Surakarta
Tahun 2009 berkesimpulan bahwa sistem bagi hasil yang digunakan pada produk
tabungan mudharabah di bank BTN Syariah Kantor Cabang Surakarta sudah sesuai dengan prinsip syariah karena ada akad yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dan perjanjian-perjanjian lain yang disepakati ketika nasabah membuka rekening tabungan di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Surakarta. Nasabah tabungan
mudharabah di Bank BTN Syariah tidak memperoleh bunga. Akan tetapi nasabah
mendapatkan bagi hasil atas dana yang ditabungkan atau di investasikan ke dalam Bank BTN Syariah Kantor Cabang Surakarta. Namun bagi hasil tersebut tidak sama setiap bulannya karena perhitungannya disesuaikan dengan pendapatan bank. Ketika bank mengalami laba lebih besar maka bagi hasil yang diberikan kepada nasabah besar pula demikian sebaliknya. Jumlah nasabah tabungan Batara Mudharabah di Bank BTN Syariah Kantor Cabang Surakarta mengalami kenaikan yang sangat baik setiap bulannya. Bagi hasil diberikan melalui beberapa tahap pertama hingga tahap kelima. Dari perhitungan dana nasabah yang disimpan di bank, menetapkan jumlah dana yang mengendap dari masing-masing simpanan dari bagi hasil yang akan dibagikan, bank menetapkan porsi bagi hasil sesuai dengan situasi dan kondisi bank serta menurut jumlah simpanan di setiap rekening nasabah.
Sementara menurut Yuliana Resty S (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Cabang Pembantu Salatiga.
Dari hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa Tabungan Muamalat Indonesia adalah suatu simpanan yang berdasarkan akad mudharabah muthlaqoh yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau bilyet giro. Dalam sistem tabungan syariah tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung kepada nisbah bagi hasil yang diperoleh. Bagi hasil Tabungan Muamalat dihitung pada akhir bulan. Selain itu, tabungan Muamalat juga mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelemahan dari tabungan Muamalat itu sendiri terdapat pada tingkat nisbah yang rendah dibandingkan dengan produk tabungan lainnya. Sedangkan kelebihan tabungan muamalat diantaranya adalah setoran yang ringan, tarik tunai gratis di seluruh ATM Bersama dan ATM Prima.
Syafaatul Janah (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Tabungan
Wadiah Salamah Di BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi berkesimpulan bahwa
tabungan wadiah salamah adalah tabungan dalam bentuk simpanan yang menggunakan akad wadiah yad dhamanah yang dapat disetor dan diambil kapan saja dengan mendapatkan bagi hasil dari usaha BPRS Ben Salamah Abadi. Adapun untuk meliputi pembukaan rekening tabungan wadiah salamah, penyetoran tabungan, penarikan dan penutupan rekening tersebut. Berdasarkan akad wadiah, sebagai imbalan kepada pemilik dana disamping jaminan keamanan uangnya juga akan memperoleh bonus sebesar 4%.
Sonny Ferari (2010) dalam penelitiannya yang mengangkat judul tentang
Strategi Pemasaran Tabungan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara) Cabang
Padang menyimpulkan bahwa tabungan yang berhasil dihimpun paling banyak dari
tahun ke tahun adalah tabungan e’Batara Pos. Hal ini disebabkan oleh promosi- promosi yang dilakukan oleh PT. BTN (Persero) Cabang Padang, yang menarik perhatian masyarakat serta juga karena timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti menabung di bank daripada menabung atau menyimpan uang dirumah sendiri, dimana hal itu akan mempunyai resiko yang tinggi misalnya pencurian. Strategi-strategi pemasaran tabungan yang digunakan agar dapat menunjang peningkatan jumlah nasabah pada PT. BTN Cabang Padang, yaitu strategi produk.
Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi, sehingga bank dituntut agar memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik.
Dalam hal ini Bank BTN Cabang Padang telah melakukan berbagai strategi produk agar memiliki keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan produk pesaing.
Bank BTN Cabang Padang telah menciptakan sendiri produk tabungan seperti Tabungan e’Batara Pos, Tabungan Batara, Tabungan Batara Prima, Tabungan Haji Nawaitu. Produk-produk ini bertujuan untuk memuaskan keinginan penabungnya, produk tersebut. Strategi harga, strategi promosi, strategi lokasi, people, process,
customer service . Dalam meningkatkan program tabungan, maka PT. BTN (Persero)
Cabang Padang mengharapkan akan ada kesadaran penabung untuk menyimpan uangnya di bank khususnya Bank BTN Cabang Padang.
Murniati Ruslan (2013) dalam ISTIQRA’ Jurnal Penelitian Ilmiah Vol. 1 No. 2 menjelaskan bahwa Bank Syariah Mandiri Cabang Palu mempunyai komitmen dalam membantu masyarakat setempat untuk bertransaksi. Hal ini dibuktikan dengan penyaluran pembiayaan bagi anggota Koperasi Beringin dan Koperaso Lanal Palu dengan jumlah yang cukup besar. Melalui produk pembiayaan yang bersifat konsumtif yang diterapkan Bank Mandiri Syariah dengan mengaplikasikan praktik perbankan yang murni sesuai syariah, hal inilah yang menarik banyak minat nasabah untuk melakukan transaksi pembiayaan.
Pada penelitian yang akan diteliti oleh penulis yakni mengenai produk tabungan iB Hasanah yang berjalan dengan dua akad yakni wadiah dan mudharabah, perkembangan yang terjadi pada tabungan iB Hasanah berdasarkan saldo setiap akhir tahunnya. Kemudian strategi yang digunakan Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk tabungan iB Hasanah adalah produk, menetapkan harga dan target pasar yang sesuai dengan perencanaan, pemilihan lokasi yang strategis, serta promosi.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa penelitian di atas, maka penelitian yang saat ini disusun penulis tentang “Analisis Pada Produk Tabungan iB
Hasanah Di Bank BNI Syariah” belum pernah diteliti oleh peneliti-peneliti
E. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan dalam metode penelitiandiantaranya :
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu dengan menghasilkan data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hasil wawancara yang dilakukan denganpegawaiBank BNI Syariah Semarang.
2. Lokasi Penelitian Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis bertempat di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang Jl. Ahmad Yani No.152 Semarang 50242.
3. Sumber Data Sumber data merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam melakukan penentuan metode pengumpulan data, dalam mengadakan penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data berikut :
a) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang akan digunakan untuk analisis dan pembahasan masalah.
Dalam hal ini, data primer adalah data yang dihasilkan dari wawancara dengan beberapa pegawai BNI Syariah Semarang.
b) Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari BNI diteliti, sumber-sumber data atau dokumen-dokumen BNI Syariah yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir,dan lain-lain.
4. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data adalah :
a) Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan karyawan BNI Syariah Cabang Semarang yang berinisial N dan AP pada hari jumat 08 Agustus 2014 pukul 10.30 dan 13.00 WIB.
b) Observasi adalah merupakan teknik pengumpulan data serta memperoleh informasi dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan.
c) Studi Kepustakaan adalah teknik dalam memperoleh data yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian penulis.
5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data diskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang yang berkaitan dengan penelitian.
F. Penegasan Istilah
1. Analisa Adalah sebuah proses menguraikan sebuah pokok masalah atas berbagai bagiannya.
Analisis juga dapat diartikan sebagai sebuah penyelidikan terhadap karangan atau terhadap perbuatan.
2. Produk Adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
3. Tabungan Menurut Undang-undang tentang perbankan nomor 7 tahun 1992 menjelaskan bahwa “tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 4. iB Hasanah Adalah produk tabungan yang di munculkan oleh PT. Bank BNI Syariah sejak awal kantor itu berdiri.
5. Wadiah Adalah dana pihak ketiga yang di titipkan nasabah kepada bank. Titipan dana dari nasabah ini dapat melalui giro dan tabungan. Penggunaan wadiah dalam transaksi pendanaan dengan alasan fleksibilitas pengambilan dana atau faktor keamanan
6. Mudharabah Adalah prinsip kerjasama antara nasabah dan bank dimana pemilik dana (nasabah) dan pengelola dana (bank) melakukan usaha bersama. Dalam mudharabah pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan operasional bersama (Nabhan, 2008:46).
G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran tentang isi dan untuk mempermudah pembaca untuk memahami sistematika penulisan ini, berikut penulis sampaikan penjelasannya:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tema, judul, latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penulisan, sistematika penulisan yang disusun secara sistematis menyangkut tema Produk Tabungan iB Hasanah.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar hukum dan dalil bank syariah, pengertian bank syariah, produk-produk penghimpunan dana, dalil tentang akad wadiah, pengertian wadiah, teori tentang wadiah, dalil tentang akad mudharabah, pengertian mudharabah, teori tentang simpanan mudharabah, bagi hasil, perbedaan bagi hasil dengan bunga, teori tentang pemasaran, fungsi dan tujuan pemasaran.
BAB III LAPORAN OBJEK Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah berdirinya BNI Syariah, visi dan misi, struktur organisasi dan struktur kepengurusan, produk- produk Bank BNI Syariah.
BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang analisis Produk Tabungan iB Hasanah yang berada di Bank BNI Syariah, yang meliputi analisis perkembangan produk iB Hasanah dari tahun ke tahun, analisis strategi pemasaran sertamengetahui keunggulan dari produk tabungan iB Hasanah.
BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Bank A. Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 1992 menjelaskan bahwa “Bank
adalah badan usaha yang menghipun dana masyarakat dalam bentuk simapanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Segala kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank akan selalu berkaitan dengan komoditas, diantaranya adalah: (Muhammad,2000)
1. Memindahkan uang
2. Menerima dan membayarkan kembali uang tersebut ke rekening koran
3. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya
4. Membeli dan menjual surat-surat berharga
5. Membeli dan menjual cek, surat wesel serta kertas dagang
6. Membeli jaminan bank
B. Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang. (Sudarsono, 2003:18).
Bank syariah menurut Undang-undang No.10 tahun 1998
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
C. Dalil Tentang Dasar Bank Syariah
Dalam al-quran suratAl Baqarah ayat 275 dan Ar rum ayat 39 telah dijelaskan tentang dasar hukum perbankan syariah:
1. Al-Baqarah ayat 275:
Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah SWT. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (QS.Al Baqarah:275).
2. Ar-Rum ayat 39:
Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah SWT. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)” (QS.Ar Rum:39).
D. Produk Penghimpunan Dana
Beberapa macam penghimpunan dana di bank dapat berbentuk giro, produk tabungan dan deposito. Prinsip operasional bank syariah yang biasanya diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Mudharabah dan prinsip Wadiah .
a. Prinsip Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabahnasabah sebagai shahibul maal (pemilik dana) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut dapat digunakan bank untuk melakukan akad lain seperti murabahah atau ijarah.
Dana tersebut dapat digunakan juga oleh bank untuk melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan dengan nasabah berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Dalam hal ini bank menggunakandana yang disimpan nasabah untuk melakukan mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi (Karim, 2010:108). Prinsip mudharabah dibagi menjadi dua macam, yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.Mudharabah mutlaqah adalah nasabah sebagai
shahibul maal memberikan kuasa penuh kepada pihak bank sebagai mudharib dianggap baik dan menguntungkan. Namun pihak bank bertanggung jawab penuh dalam mengelola dana tersebut sesuai dengan prinsip syariah. Dalam menjalankan kegiatan penghimpunan dana biasanya bank syariah menggunakan akad mudharabah mutlaqah ini untuk pembukaan rekening tabungan dan deposito. Sedangkan prinsip mudharabah muqayyadah adalah berupa simpanan khusus dalam hal ini nasabah penyimpan dana menentukan syarat-syarat dan membatasi pihak bank dalam penggunaan dana tersebut (Wibowo, 2005:41).
b. Prinsip Wadiah Prinsip wadiah yang biasa diterapkan dalam bank syariah adalah wadiah yad
dhamanah pada produk rekening giro.Wadiah yad dhamanah berbeda dengan wadiah yad amanah. Dalam wadiah yad amanah, bahwa harta titipan nasabah
tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi dalam hal ini adalah pihak bank.Sementara itu, dalam hal wadiah yad dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan tersebut sehingga bankdiperbolehkan memanfaatkan harta titipan nasabah (Karim, 2010:107).
Dengan adanya akad wadiah yad dhamanah nasabah penyimpan dana mendapatkan manfaat terhadap jaminan keamanan atas dana simpanan dan beberapa fasilitas giro dan tabungan lainnya. Selain itu, pihak bank boleh memberikan bonus terhadap nasabah penyimpan dana, akan tetapi tidak boleh diperjanjikan di muka. Dalam mengoperasikan akad ini khusus untuk nasabah pemilik rekening giro, bank dapat memberikan buku cek dan debit card. tabungan sebagai bukti penyimapanan serta kartu ATM atau alat penarikan lainnya (Widodo, 2005:40).
E. Dalil Dasar Akad Wadiah
1. Dalam Al quran surat Al Baqarah Ayat 283: