Membentuk Generasi yang Berkarakter Membentuk Generasi yang Bebas Korupsi

Memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan agar anak mampu berusaha mandiri dengan memanfaatkan keterampilannya. Hal ini masih jarang dilakukan oleh rang tua. Biasanya mereka hanya melepaskan kepergian anaknya yang akan merantau atau menjari kerja misalnya ke luar kota dengan memberi uang sebagai modal namun tanpa pembekalan ilmu kewirausahaan terlebih dahulu. Seharusnya, pengetahuan tentang kewirausahaan dan kemandirian telah ditanamkan orang tua semenjak anak meranjakdewasa misalnya ketika anak menginjak usia sekolah smp. Memberi jajan anak secukupnya. Tindakan ini bertujuan agar anak apat mengatur keuangannya sendiri. Orang tua harus mengajarkan kedisiplinan kepada anak dalam hal mengatur keuangannya sendiri. Hal ini bermanfaat agar si anak terbiasa memanfaatkan uang dengan sebaik-baiknya. Menyekolahkan anak di lembaga pendidikan yang berada jauh dari jangkauan orang tua mungkin dengan cara ini anak belajar mandiri dan tidak tergantung penuh pada orang tua. Tidak dapat dipungkiri anak yang hidup jauh dari orang tua bisa lebih mandir dan berdaya juang tinggi hingga akhirnya sukses dikemudian hari.

2.3 Membentuk Generasi yang Berkarakter

Membentukmembangun karakter berarti mendidik kejiwaan anak, tidak semudah dan sederhana menanam bibit. Anak adalah aset keluarga yang sekaligus aset bangsa. Membesarkan fisik anak, masih dapat dikatakan jauh lebih mudah mendidik dengan mendidik jiwa karena pertumbuhannya dapat dengan langsung diamati, sedangkan perkembangan jiwa hanya diamati melalui pantulannya. Karakter atau watak seseorang dapat diamati dalam dua hal, yaitu sikap attitude dan perilaku behavior, jadi sikap seseorang termasuk anak-anak tidak dapat diketahui apabila tidak ada rangsangan dari luar. 7 Rangsangan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain cara penyampaian, waktu terjadinya, pemberian rangsangan dan cara memberikan rangsangan. Dengan demikian maka pembentukan sikap yang selanjutnya merupakan pembentukan karakter atau watak anak, juga sangat tergantung dari rangsangan pendidikan yang diberikan oleh pendidik. Terdapat tiga teori perkembangan yang diyakini menetukan hasil jadi seorang anak. Pertama, teori tabula rasa, yakni teori yang menyatakan bahwa hasil jadi seorang anak sangat ditentukan seperti apa ia dididik. Teori ini mengibaratkan anak sebagai kertas putih yang kosong, tergantung siapa yang menulis dan melukisnya. Kedua teori Genotyp, yang menyatakan bahwa hasil akhir seorang anak sangat ditentukan oleh gen sifat, karakter, biologis orang tuanya. Pepatah sering mendukung teori ini dengan perumpamaan “Air hujan mengalir tak jauh dari atapnya. Ketiga, teora gabungan yang menggabungkan 2 karakter diatas ditambah dengan faktor mileu lingkungan. Teori ini meyakini bahwa hasil seorang anak ditentukan oleh tiga hal : faktor orang tua, faktor pendidikan, dan faktor lingkungan.

2.4 Membentuk Generasi yang Bebas Korupsi

Membiasakan anak untuk mengikuti peraturan yang berlaku di dalam keluarga dan masyarakat hingga sampai dewasa, si anak akan terbiasa mengindahkan segala peraturan dilingkungan manapun mereka berada. Membiasakan anak untuk bersikap jujur, baik dalam berbicara maupun bertindak serta bertanggung jawab atas pembicaraan dan tindakannya sendiri. Menanamkan kedisiplinan dalam hal menggunakan waktu, uang, barang, dan lain sebagainya hingga anak terbiasa dan teliti dalam besikap. Mengajarkan dan mencerminkan pola hidup sederhana dalam khidupan sehari-hari dan sifat bekerja tanpa pamrih dalam semua aktivitas keluarga setiap harinya. 8

C. Pendekatan dan Langkah Mewujudkan Pendidikan Dalam Keluarga