Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013
STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN
BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0
–
12 BULAN
YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI
RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG
SELATAN TAHUN 2013
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Mutiara Qori Akbar
NIM: 1110103000057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M
(2)
Dengan ini penyusun menyatakan bahwa :
1. Penelitian ini merupakan hasil karya asli penyusun yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang penyusun gunakan dalam penulisan ini telah dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli penyusun atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, penyusun bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(3)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA
PADA KELOMPOK BAYI USIA 0
–
12 BULAN YANG DIBERI ASI
EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF
HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN
2013
Laporan penelitian
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
MUTIARA QORI AKBAR
NIM: 1110103000057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
(4)
(5)
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil ‘alamin segenap puji dan syukur saya haturkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada saya serta atas izin dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya yang berjudul “STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN
BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0–12 BULAN YANG DIBERI ASI
EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”. Saya sadar bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mungkin akan terasa berat dan sulit dalam menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islma Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Witri Ardini Sp.GK M.Gizi selaku Kepala Program Studi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Semua dosen saya yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. dr. Riva Auda, Sp.A, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan Silvia Fitrina Nasution M. Biomed selaku pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan waktu, mengorbankan tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan serta bimbingan dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian ini.
5. dr. Yanti Susianti, Sp.A dan dr. Taufik Zain Sp.OG (K) selaku dewan penguji. 6. Direktur Rumah Sakit Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan dr. H.
Erwin Hermawan, MARS, yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah ini.
(6)
Tangerang Selatan yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini.
8. Pemerintah Sumatera Selatan atas kerjasamanya dengan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dan Universitas Islam Negeri Jakarta yang menjembatani saya dalam program beasiswa “Santri Jadi Dokter” sehingga saya dapat menimba ilmu kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kepada orang tua saya, dr. H. Gandhi Zaihan, Sp.A, MARS dan dr. Hj. Aini Gandhi, M.Kes. Kasih sayang sepanjang masa, pengorbanan tanpa pamrih, harapan yang bergelimang do’a, serta ridho kalian untuk anakmu ini. Terimakasih banyak atas cinta, kasih sayang serta pendidikan yang telah diberikan, sehingga mutiaramu ini telah menjadi dewasa. Mutiaramu selalu mencintaimu sampai kapanpun.
10. Kepada kakak-kakak yang tercinta Mutiara Inggat, Alm. Mutiara Budi, S.Sos; Alm. Mutiara Alba, SE; dr. Mutiara Sari Purbani, Mutiara Rafflesia Zakia, Alm. Mutiara Rindang Sari, Mutiara Kencana Dewi, Am.Keb; serta Adik-adik yang tercinta Mutiara Bagus Niti, Mutiara Aji Oe Abdillah dan Mutiara Riski Abdullah. Terimakasih banyak atas dukungan, semangat dan do’anya, sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
11. Teman-teman seperjuangan dalam kelompok penelitian yang selalu senantiasa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan penelitian ini.
12. Amelia Nurfajrina yang selalu menjadi nafas semangat dalam penyelesaian penelitian ini.
13. Keluarga besar PSPD 2010 teman-teman seperjuangan dan sejawat yang telah berjalan beriringan meniti hari dan merajut mimpi bersama diruang 401.
Semoga Allah SWT akan membalas segala kebaikan dari semua pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu khususnya bidang kedokteran.
(7)
vii
ABSTRAK
Mutiara Qori Akbar. Program Studi Pendidikan Dokter. Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013.
ASI eksklusif sangat berperan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa anak. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif pada usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Perkembangan bicara dan bahasa dapat dinilai sejak usia 0-3 bulan. Data penelitian mengenai hal ini sangat terbatas, terutama di wilayah Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran perkembangan bicara dan bahasa yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0–12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Desain penelitian ini bersifat deskriptif observatif dengan metode cross sectional (potong lintang). Sampel diambil secara consecutive sampling dengan menggunakan kuesioner dan wawancara pada ibu yang membawa bayi usia 0–12 bulan ke poli anak RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria penelitian adalah 125 responden. Pengolahan data secara statistik didapatkan bahwa distribusi data bersifat homogen (homogenitas 76,8%), sehingga tidak dapat dilakukan analisis hipotesisnya. Hasil penelitian dari seluruh sampel didapatkan sebagian besar responden (55.2%) adalah kelompok dengan ASI eksklusif, dan (96.0%) perkembangan bicara dan bahasa normal. Pada penelitian ini didapatkan pemberian ASI eksklusif dan non-eksklusif tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap perkembangan bicara dan bahasanya.
(8)
Mutiara Qori Akbar. Medical Education Program. The Descriptive Study of Speaking and Language Development for Babies of Age 0-12 month given ASI Exclusive and Non-Exclusive at Syarif Hidayatullah Hospital, Ciputat, South Tangerang in 2013.
ASI Exclusive plays an important role in speaking and language development. Babies of age 4-6 months given an ASI exclusive was reported under less frequent of retardation in speaking and language skill. The development of speaking and language has showed earlier under 0-3 month age. However, the data of it has been less reported, particularly from study conducted in South Tangerang district area. This study has conducted to provide data of the speaking and language development in babies of age 0-12 month given ASI exclusive and non exclusive at RS Syarif Hidayatullah Jakarta. The study is a descriptive observative with cross-sectional method. Consecutive sampling was conducted by questioner and interview to mothers whom visiting the pediatric session with her babies ages 0-12 month at RS Syarif Hidayatullah. Number of collected samples as the subject of the study is 125. Descriptively, distribution of the data showed homogeny of 76,8%, which has no reason to continue for hypothesis analyze. The result found most of the respondent (55.2%) is the group of ASI exclusive, and 96% with normal condition of speaking and language. Descriptively, it was showed no significant difference between the group of ASI exclusive and non exclusive in development of speaking and language. Keywords : development of speaking and language, ASI exclusive and non exclusive, babies of age 0-12 month
(9)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 2
1.3.Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1.Tujuan Umum ... 2
1.3.2.Tujuan Khusus ... 2
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Didalamnya ... 4
2.2. Manfaat Pemberian ASI ... 7
2.3. Cara Pemberian ASI ... 8
2.4. ASI Dalam Pandangan Islam ... 9
2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0-12 Bulan ... 11
2.6. Kerangka Konsep ... 15
2.7. Definisi Operasional ... 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 18
3.1.Desain Penelitian ... 18
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
3.2.1. Lokasi ... 18
3.2.2. Waktu Penelitian ... 18
3.3.Populasi dan Sampel ... 19
3.3.1. Populasi dan Sampel yang diteliti ... 19
3.3.2. Jumlah Sampel ... 19
(10)
3.4.Alur Penelitian ... 21
3.5.Managemen Data ... 21
3.6.Etik Penelitian ... 22
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
4.1. Karakteristik Subyek Penelitian ... 23
4.2. Analisa Sebaran Data ... 24
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 27
5.1. Simpulan ... 27
5.2. Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 28
(11)
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Kerangka Konsep ……… 15 Bagan 3.1. Alur Penelitian ………. 21
(12)
Tabel 2.1. Definisi Operasional ... 16
Tabel 3.1. Waktu Penelitian ... 18
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek ... 23
Tabel 4.2.1. Uji Normalitas Data ... 24
Tabel 4.2.2. Uji Homogenitas Data ... 24
(13)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar ... 9
Gambar 2. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 233 ... 10 Gambar 3. The Early Language Milestone Scale ... 13
(14)
UIN : Universitas Islam Negeri
RS : Rumah Sakit
RSAB : Rumah Sakit Anak dan Bunda
ASI : Air Susu Ibu
WHO : World Health Organization
UNICEF : United Nation Emergency Children’s Fund SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
KPU : Keterlambatan Perkembangan Umum
ARA : Asam Arakidonat
DHA : Asam Dokosaheksanoik
IQ : Intellegence Quotient
BBLR : Berat Badan Lahir Rendah
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
(15)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Permohonan Izin Penelitian ……….……… 31
Surat Persetujuan Rumah Sakit ……….…… 32
Surat Pernyataan Persetujuan Ujian Skripsi ………. 33
Informed Consent ……….. 34
Kuesioner ………... 35
Lampiran 2. Data Variabel ………... 38
Persentase Data Variabel ………... 44
Diagram Crosstabs Data ……… 46
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup ……… 48
(16)
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. World Health Organization (WHO)/ United
Nation Emergency Children’s Fund (UNICEF) di dalam Global Stategy for Infant
and Young Child Feeding, merekomendasikan hanya pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. 1,2
Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), praktik pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya di Indonesia cenderung menurun. Pada tahun 2002 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0 sampai 5 bulan adalah sebesar 40,2%, pada tahun 2007 turun menjadi 32,0% dan tahun 2010 menjadi 15,3%. Cakupan pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan pada usia 0 sampai 1 bulan, usia 2 sampai 3 bulan, dan usia 4 sampai 5 bulan berturut-turut adalah sebesar 45,4%, 38, %, dan 31,0%. Data terakhir cakupan pemberian ASI eksklusif (0 sampai 6 bulan) di Provinsi Banten adalah sebesar 52,7%.3,4
ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak baik dari perkembangan motorik kasar dan halus, kemampuan bicara, dan juga kemampuan bersosialisasi serta kemandirian anak.5,6 Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa. Kemampuan bicara dan bahasa merupakan indikator perkembangan seluruh anak, karena kemampuan bicara dan bahasa dapat mempengaruhi perkembangan anak kedepannya.6, 7, 8
Banyak yang berpendapat, bahwa perkembangan bicara dan bahasa pada anak belum dimulai sampai anak berusia 12 bulan dan sebagai orang tua tidak perlu cemas akan adanya keterlambatan bicara dan bahasa sampai anak berusia 24 bulan. Semestinya tidak demikian, karena perkembangan bicara dan bahasa pada
(17)
2
anak dapat dilihat sejak anak berusia 0-3 bulan.5,7 Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan data mengenai status perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah.
1.2. Rumusan Masalah
ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak, baik dari perkembangan motorik kasar dan halus yang salah satu indikatornya adalah kemampuan bicara dan bahasa. Bagaimana gambaran kasus gangguan perkembangan bicara dan bahasa tersebut yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta Ciputat Tangerang Selatan tahun 2013?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara deskriptif perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0 – 12 bulan yang diberi ASI eksklusif dan non-eksklusif di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang diberi ASI eksklusif yang berobat ke di RS Syarif Hidayatullah
Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa di RS Syarif Hidayatullah
Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok ASI eksklusif dan non-eksklusif
Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori jenis kelamin
(18)
Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori usia
Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori status pekerjaan ibu
1.4. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi tambahan kepada dinas kesehatan wilayah setempat pada khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang kasus gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada kelompok usia 0 – 12 bulan di wilayah Ciputat Tangerang Selatan.
(19)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Di dalamnya
ASI adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. Dengan pemberian ASI saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi karena ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, namun ASI dapat memberikan pertahanan tubuh pada bayi yang lebih baik terhadap penyakit infeksi dan berbagai penyakit kronis di kemudian hari.9, 10, 12, 13
ASI banyak keunggulan dalam mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Kandungan terbanyak pada ASI adalah 90% air, maka pada bayi yang mendapatkan cukup ASI maka bayi tidak perlu mendapatkan tambahan air. Selain itu juga ASI mengandung bahan komponen makro dan mikro nutrien. Makro nutrien dalam ASI terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak, sedangan mikro nutrien ASI terdiri dari vitamin dan mineral. Zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu berdasarkan masa menyusui memiliki perbedaan volume dan kandungan atau komposisi yang terkandung di dalamnya, yaitu kolostrum yang diproduksi pada hari ke-1 sampai hari ke-5 menyusui, berwarna kekuning-kuningan yang kaya akan zat gizi terutama protein. ASI transisi mengandung banyak lemak dan karbohidrat (laktosa). ASI matur dan ASI pada saat penyapihan yang tinggi akan kandungan lemak dan protein yang beriring dengan bertambahnya kelenjar payudara. Karbohidrat utama yang terkandung di dalam ASI adalah laktosa yang memiliki fungsi utamanya adalah salah satu energi untuk otak. Laktosa yang terkandung di dalam ASI cocok dengan saluran cerna bayi, sehingga laktosa dapat dicerna dengan baik, maka jarang ditemukan pada bayi yang mengkonsumsi ASI mengalami diare karena tidak dapat mencerna
(20)
kandungan laktosa (intoleransi laktosa). Kandungan laktosa pada ASI juga 2 kali lebih banyak dibanding laktosa yang terkandung dalam susu sapi atau susu formula. Pada masa menyusui kadar karbohidrat pada kolostrum (cairan kental kekuningan) tidak terlalu tinggi, tetapi kadar karbohidrat mengalami peningkatan pada ASI transisi sekitar 7-14 hari setelah melahirkan. Setelah melalui masa menyusui ASI transisi, maka kadar karbohidrat dalam ASI akan relatif stabil. 12, 13,
14
Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi yang terdiri dari protein whey dan casein. Namun protein whey yang sifatnya lebih mudah diserap oleh usus bayi jumlahnya dalam ASI kandungannya lebih banyak dibanding protein casein. Jika di bandingkan dengan protein susu sapi, ASI jauh memiliki kualitas yang lebih baik dan cocok untuk bayi, karena kandungan protein susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, fraksi dari protein whey yaitu beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan timbulnya alergi tidak terdapat pada ASI, namun banyak terkandung dalam protein susu sapi. Yang menjadikan kualitas protein ASI lebih baik dari protein susu sapi juga dapat dilihat dari profil asam aminonya yang merupakan unit penyusun yang membentuk protein. Asam amino yang dimiliki ASI jauh lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Dapat kita ambil contoh misalnya asam amino taurin yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, karena di dalam otak yang sedang berkembang didapatkan jumlah taurin yang cukup tinggi. Selain itu taurin juga sangat diperlukan oleh bayi yang lahir prematur, karena pada bayi prematur memiliki kemampuan yang rendah untuk membentuk protein ini. Nukleotida yang merupakan kelompok berbagai senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat juga kaya dalam kandungan ASI. Peran nukleotida adalah dapat meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus bayi, dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik yang bermanfaat di dalam usus dan dapat memaksimalkan penyerapan besi dan sebagai daya tahan tubuh. 12, 13, 14, 15, 16
ASI memiliki jumlah kadar lemak yang tinggi yang bermanfaat dalam membantu pertumbuhan otak yang cepat saat masih bayi. Dalam ASI banyak
(21)
6
didapatkan lemak omega 3 dan omega 6, selain itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang misalnya asam dokosaheksanoik (DHA) dan juga asam arakidonat (ARA) yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan jaringan otak sehingga kemampuan penglihatan mata dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih cepat. Namun jika dibandingkan dengan susu sapi, ASI jauh lebih baik dibandingkan dengan susu sapi, karena susu sapi tidak mengandung kedua komponen tersebut. Begitu juga dalam susu formula, meski di dalamnya sudah ditambahkan kandungan DHA dan ARA tetap tidak sebaik kandungan pada ASI. Selain itu juga ASI mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang, berbeda dengan susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh karena dapat mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah. 12, 13, 14, 15, 16
ASI juga banyak mengandung berbagai macam vitamin yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin A, D, E, K. Vitamin A banyak fungsinya seperti untuk kesehatan mata, membantu dalam pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin D di dalam ASI sangat bermanfaat untuk bayi dalam mencegah penyakit tulang. Vitamin E bermanfaat untuk ketahanan dari dinding eritrosit (sel darah merah), banyak didapatkan terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Apabila terjadi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya anemia atau kekurangan darah. Vitamin K dibutuhkan tubuh karena fungsinya sebagai faktor pembekuan, apabila jumlahnya kurang makan akan dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada neonatus, maka biasanya pada semua bayi yang baru lahir dianjurkan untuk dilakukan pemberian vitamin K sebanyak 1 mg secara parentral terutama pada bayi yang akan diberi ASI. 12, 13, 14
Mineral yang terkandung di dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dibanding mineral yang terkandung dalam susu sapi dengan sifatnya yang mudah diserap oleh usus bayi. Berbeda dengan susu sapi yang tingkat penyerapannya lebih kecil, sehingga kasus kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemui pada bayi yang mendapat susu formula disbanding ASI. Selain itu, mineral yang terkandung di dalam ASI tidak dipengaruhi oleh makanan yang
(22)
dikonsumsi oleh ibu dan status gizi ibu. Mineral yang terkandung di dalam ASI seperti kalsium, zat besi, zink, dan selenium. Kalsium merupakan mineral utama yang terkandung di dalam ASI yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Zat besi yang terkandung dalam ASI jumlahnya sedikit, namun pada bayi yang lahir cukup bulan simpanan besi ASI cukup untuk sampai usia 6 bulan pertama. Bayi yang mengkonsumsi ASI mempunyai risiko yang lebih kecil mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula. Mineral zink merupakan mineral yang bermanfaat untuk membantu metabolisme dalam tubuh. Kadar zink dalam ASI tidak sebanyak kandungan zink yang ada pada susu formula, tetapi memiliki tingkat penyerapan yang lebih baik dibanding zink susu formula. Kadar zink dalam ASI akan mengalami penurunan dalam hitungan waktu 3 bulam masa menyusui. 12, 13, 14, 15, 16
2.2. Manfaat Pemberian ASI
Sangat dianjurkan kepada setiap ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya, karena banyak sekali manfaat dari kandungan ASI yang tidak dapat digantikan oleh susu formula apapun. ASI bermanfaat sebagai perlindungan kesehatan bayi, karena di dalam ASI terdapat kolostrum yang mengandung zat kekebalan tubuh (antibodi) untuk membantu mengatur sistem imun tubuh bayi dalam melawan berbagai penyakit infeksi. Oleh karena kandungan ASI yang sifatnya mudah dicerna dapat mengoptimalkan usus bayi dalam menyerap nutrisi. Pada saluran pencernaan, ASI bermanfaat dalam menstimulasi proses pematangan saluran cerna bayi dan di dalam ASI juga mengandung oligosakarida yang berfungsi dalam pertumbuhan serta aktivitas bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus yang merupakan bakteri baik untuk pencernaan dan dapat mencegah pertumbumbuhan bakteri jahat dalam saluran pencernaan.12, 13, 17
ASI juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan intelektual anak, karena dalam proses menyusui terjadi perlekatan antara ibu dan anak yang dapat memberikan kenyamanan pada anak sehingga berpengaruh pada perkembangan emosi anak. Asupan ASI yang cukup sebagai nutrisi bayi dapat membantu perkembangan otak. Dalam penelitian pengaruh menyusui terhadap
(23)
8
(Intellegence Quotient ) IQ bayi menunjukan pada bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki nilai IQ 3-5 lebih tinggi dibanding bayi yang mengkonsumsi susu formula, karena kandungan nutrisi ASI yang lebih baik dibanding susu formula. 12,
13, 17
Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi saja, namun juga sangat bermanfaat bagi ibu, karena keberhasilan menyusui itu merupakan suatu prestasi dalam kasih sayang seorang ibu kepada bayinya.12, 13 Selain itu, manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah dapat mengurangi perdarahan pasca persalinan karena bayi yang menghisap puting susu dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi dan menghambat perdarahan serta dapat mengurangi kehilangan darah pada saat haid. Mempercepat penurunan berat badan yang meningkat selama kehamilan, karena di dalam tubuh akan terjadi pembakaran kalori saat terjadi pembentukan ASI.4 Pada bayi yang lahir secara prematur dengan berat lahir 2000 gram atau lebih, dengan pemberian ASI maka pertumbuhan bayi akan tetap subur, tetapi jika berat lahir kurang dari 2000 gram diperkirakan bayi mengalami percepatan dalam pertumbuhan sehingga pemberian ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrien untuk pertumbuhan normal. Bayi yang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) biasanya terlalu lemah untuk menghisap ASI dari payudara sehingga tidak mencapai keberhasilan dalam memenuhi nutrien sampai bayi mencapai usia matur. Namun dapat ditangani sementara dengan pemberian susu botol dari ASI yang diperas, tetapi pada bayi yang lebih kecil dapat dilakukan dengan pemberian makan melalui sonde yang dipasang melalui hidung sampai kedalam lambung (nasogastrik) dengan ukuran diameter interna 0,05 cm.12, 13
2.3. Cara Pemberian ASI
Dalam proses pemberian ASI kepada bayi, seorang ibu harus memiliki keterampilan menyusui meliputi posisi dan perlekatan bayi pada payudara ibu agar proses menyusui dapat berjalan lancar, memberikan kenyamanan dan ASI yang dikeluarkan dapat dikonsumsi bayi secara efektif.
Posisi tubuh bayi yang benar dalam proses menyusi sebagai berikut :17
(24)
Perut/ dada bayi menempel pada perut/ dada ibu (chin to chest)
Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu sehingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan dan leher bayi
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik menggunakan lengan ibu
Lebih baik lagi dengan adanya kontak mata antara ibu dengan bayi
Ibu harus memegang bahu belakang bayi bukan bagian kepala bayi
Posisi kepala bayi yang benar terletak di lengan ibu bukan di daerah siku ibu
Jika keterampilan dan posisi ibu benar dalam memberikan ASI kepada bayi, maka bayi akan dapat menghisap ASI secara efektif.
Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar 17
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesia Menyusui. 2010.
2.4. ASI dalam Pandangan Islam
ASI merupakan sumber nutrisi yang paling penting untuk bayi pada 4-6 bulan pertama kehidupan setelah dilahirkan. Dalam pemberian ASI akan memberikan kontak cinta dan kasih sayang antara seorang ibu dan anak. Allah SWT telah
(25)
10
memberikan naluri keibuan yang mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak, sehingga anak akan merasa tenang dan aman.
Gambar 2. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 233 18
Sumber: Kitab Suci Al-Qur’an. Juz 1. Surah Al-Baqarah ayat 233.
Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makanan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Baqarah: 233)18
Dalam ilmu tafsir dalam Kitab Tafsir Jalalain menerangkan “para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh” dalam kalimat berikutnya memperkuat “yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” dan tidak perlu ditambah lagi. “Dan kewajiban yang diberi anak” yang maksudnya
(26)
adalah ayah untuk memberi (para ibu) sandang dan pangan. “Menurut kadar kesanggupannya” maksudnya adalah setiap diri itu tidak dibebani kecuali menurut kadar kemampuannya. “Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya” maksudnya adalah dengan contoh seorang ibu yang dipaksa untuk menyusui anaknya namun merasa keberatan. Selanjutnya, “apabila kedua nya ingin” dengan maksud kepada ibu dan ayahnya, “menyapih” sebelum masa dua tahun dan timbul “dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan” atau persetujuan keduanya untuk kemaslahatan bagi bayi.
2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi dari suatu struktur organ yang lebih kompleks juga merupakan suatu kesatuan utuh yang utuh pada anak untuk mengantarkan anak menjadi manusia dewasa dengan fungsi yang optimal. Perkembangan terjadi secara beriringan dengan terjadinya pertumbuhan, tetapi perkembangan merupakan pematangan dari susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya yang salah satu contohnya adalah perkembangan bicara.21 Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.12
Dalam proses tumbuh kembang anak memiliki beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan, yaitu perkembangan akan menimbulkan suatu perubahan. Setiap terjadi pertumbuhan akan disertai dengan perkembangan atau perubahan fungsi. Perkembangan yang terjadi pada tahap awal akan menentukan perkembangan yang akan terjadi selanjutnya dan terjadi secara berurutan, anak tidak akan bisa melewati perkembangan satu tahap sebelum melewati tahap perkembangan sebelumnya, misalnya anak tidak dapat berjalan apabila anak belum bisa berdiri sendiri. Pada setiap anak memiliki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda, namun dalam setiap perkembangan pada anak memiliki suatu patokan yang baku. Perkembangan pada anak dapat dibagi menjadi beberapa domain sebagai parameter dalam menilai perkembangan anak yang meliputi perkembangan motorik kasar seperti pergerakan dan sikap tubuh. Motorik halus misalnya menggambar, memegang suatu benda dan sebagainya. Bicara dan bahasa yang
(27)
12
merupakan kemampuan untuk merespon suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, serta kepribadian, tingkah laku, dan sosial untuk berinteraksi dengan lingkungannya.21–26
Perkembangan bicara pada anak dengan right-handed dan 2/3 anak dengan left-handed terletak pada hemisfer otak kiri. Apabila terdapat gangguan perkembangan pada hemisfer otak kiri pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun, maka akan menyebabkan gangguan perkembangan atau keterlambatan bicara.21, 22 Untuk perkembangan bicara reseptif di area Wernick yang terjadi pematangan sinaps pada usia 8-24 bulan, sedangkan kemampuan ekspresif terjadi di area Broca pada usia 15-24 bulan.23 Bahasa reseptif adalah kemampuan seseorang untuk mengerti pembicaraan dari orang lain, sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan seseorang untuk berbicara atau mengeluarkan kata dan kalimat kepada lawan bicara. Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak maka kita harus tau tahapan perkembangan bicara yang normal mulai dari cooing, babbling, echolalia, jargon, kata dan kombinasi beberapa kata, serta penyusunan kalimat. Awal bicara seorang bayi hanya bisa menangis, namun secara bertahap bayi akan dapat mengatur irama pernapasan dan laring sehingga pada usia 1 sampai 4 bulan bayi dapat mengeluarkan suara cooing. Pada usia bayi 4 sampai 6 bulan seharusnya bayi mampu mengeluarkan suara babbling seperti “ma-ma”, “pa-pa”, “ba-ba”, “da -da”.19, 22, 23, 26
(28)
Gambar 3. The Early Language Milestone Scale.19
Sumber : A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010
Perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0–12 bulan adalah sebagai berikut: 5,21
Usia 0 sampai 3 bulan :
Menangis
(29)
14
Melihat kewajah orang dengan tersenyum
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Suka tertawa keras meski tidak digelitik Usia 3 sampai 6 bulan :
Bereaksi atau menoleh jika dipanggil (mencari sumber suara)
Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
Mengeluarkan kata-kata tanpa arti Usia 6 sampai 9 bulan :
Dapat babbling atau mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma -ma”, ”da-da”, “pa-pa” tanpa arti
Melihat ke orang-orang yang berbicara kepadanya
Mengenal wajah anggota keluarga dan takut kepada orang yang menurutnya asing
Usia 9 sampai 12 bulan :
Sering mengoceh
Menirukan suara/ bunyi yang didengarnya
Dapat babbling mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma-ma”, ”da-da”, “pa-pa” yang mengandung arti
Melihat ke arah sesuatu yang ditunjuk atau dibicarakan
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Dalam mencegah terjadinya keterlambatan atau gangguan bicara pada anak, sebagai orang tua dapat memberikan stimulasi-stimulasi pada anak, seperti: 21
Selalu mengajak anak untuk berkomunikasi (berbicara)
Mendorong anak untuk memilih, bertanya dan menjawab dengan kemampuan bahasa mereka
Mendorong anak untuk bermain, khususnya dengan orang tuanya
Mengajarkan kepada anak lagu-lagu yang dia sukai
Membacakan suatu cerita kepada anak
Mengajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata sambil menunjukkan bendanya
(30)
2.6. Kerangka Konsep
Keterangan :
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus kejadian gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan baik yang diberi ASI eksklusif maupun non-eksklusif. Untuk itu diperlukan variabel pembanding yaitu antara ASI eksklusif dengan ASI non-eksklusif, dan kemampuan bicara dan bahasa yang dikategorikan dalam kelompok normal dan lambat bicara atau tidak normal.
: variabel bebas (independent)
: hubungan yang tidak diteliti : hubungan yang diteliti : variabel yang tidak diteliti : variabel terikat (dependent) ASI
Perkembangan bicara Bayi usia 0-12
bulan
Faktor risiko : genetik, gangguan
fisiologis dan psikologis anak, MP ASI, lingkungan, dll ASI non
Normal Tidak
(31)
16
Faktor lain yang bisa mempengaruhi terjadinya kelainan perkembangan bicara dan bahasa yaitu faktor genetik, gangguan fisiologis dan psikologis anak, lingkungan dan sebagainya, tidak dilakukan oleh peneliti.
2.7.Definisi Operasional
Tabel 2.1. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Peng- Ukuran Skala Peng- Ukuran 1 Usia Bayi
Bayi yang berusia 0-12 bulan dibagi dalam 2 kategori usia, yaitu : usia 0-6 bulan dan usia 7-12 bulan
Kuesioner Wawancara Kategorik Skala
2
ASI 1. ASI eksklusif, dimana seorang ibu harus menyusui bayi tanpa pendamping ASI dalam jangka waktu 0 sampai 6 bulan. 2. ASI non-eksklusif
adalah bayi yang diberi makanan selain ASI sejak usia 0-6 bulan.
Kuesioner Wawancara Kategorik ordinal
(32)
3 Kemamp uan bicara dan bahasa
Salah satu tahap
perkembangan motorik pada bayi, seperti respon terhadap suara,
mengikuti suatu perintah atau larangan dan
berbicara dengan spontan. Kelompok kategori kemampuan bicara dan bahasa :
1. Kelompok Normal 2. Kelompok Tidak
Normal (gangguan)
KPSP Dengan menghitung status perkembang an bicara dan bahasa berdasarkan usia dengan menggunak an KPSP Kategorik Ordinal 4 Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dalam penelitian ini yang dikelompokkan menjadi :
Laki-laki
Perempuan
Kuesioner Wawancara Kategorik
5
Pekerjaa n Ibu
Pekerjaan ibu di luar rumah untuk memenuhi penghasilan keluarga yang dikelompokkan menjadi :
Kerja
Tidak bekerja
(33)
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif observatif dengan metode cross sectional (potong lintang).28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1. Waktu Penelitian
Kegiatan
MATRIKS KEGIATAN
Mei Juni Juli Agustus
M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
1.Pembuatan proposal 2.Kunjungan & Observasi ke lapangan 3.Perizinan dan ACC lokasi pengambilan data 4.Penelusuran literatur 5.Pengambilan data 6.Laporan Pembimbing 7.Entry dan
analisis data 8.Penyusunan
dan revisi skripsi
(34)
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi dan Sampel yang diteliti
Populasi target adalah bayi berusia 0–12 bulan yang datang ke bagian anak RS Syarif Hidayatullah
Populasi terjangkau adalah bayi berusia 0–12 bulan di RS Syarif Hidayatullah bagian anak yang bersedia menjadi responden dalam penelitian
Sampel target adalah responden yang memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi di RS Syarif Hidayatullah
3.3.2. Jumlah Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan cara Consecutive Sampling. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif – kategorik tidak berpasangan:28
( )
Berdasarkan perhitungan rumus di atas maka besar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:
Diketahui :
Deviat baku alfa sebesar 15%, sehingga Zα = 1,440 Proporsi kategori variabel yang diteliti P = 0,05 Q = 1-P, maka didapatkan Q = 0,95
Nilai d (pesisi) ditetapkan sebesar 10% = 0,01
Dengan memasukkan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh ;
( )
(35)
20
Maka dari hasil hitung menggunakan rumus, sampel yang diteliti berjumlah 98 bayi dan ditambah 10% maka jumlah pasien yang diteliti sebesar 108 bayi di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan.
3.3.3. Kriteria Sampel
3.3.3.1. Kriteria Inklusi
Bayi yang berusia 0 – 12 bulan yang berobat atau berkunjung ke RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan
Bayi yang diberi ASI eksklusif dan non-eksklusif
Bersedia menjadi responden dengan persetujuan orangtua
3.3.3.2. Kriteria Ekslusi
Bersedia menjadi responden namun tidak mengisi semua kuosioner dengan lengkap atau tidak melanjutkan penelitian (drop out).
Bayi yang menderita kelainan atau komplikasi dari penyakit lain misalnya riwayat ibu saat hamil mengalami infeksi TORCH, riwayat perinatal dari trauma, infeksi atau asfiksia, dan lain-lain.
(36)
3.4. Alur Penelitian
3.5. Managemen Data
Data yang digunakan adalah data primer yang didapat langsung melalui penyebaran kuosioner dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi di RS Syarif Hidayatullah Tangerang Selatan bagian anak. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software statistic, yaitu semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan editing dan coding untuk kemudian dimasukan ke dalam program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pengkodean (coding) b. Pengolahan data (editing) c. Pemasukan data (entry) d. Pembersihan data (cleaning)
Kemudian data diolah lebih lanjut dan dilakukan analitik data uji Chi Square dan kemudian data disajikan dalam bentuk teks, grafik, dan tabel.
Observasi/ survey lapangan
Pengumpulan data/ informasi awal
Pembuatan Proposal
Distribusi dan wawancara Kuesioner
Pengolahan dan analisis data
Laporan hasil penelitian
(37)
22
3.6. Etik Penelitian
Mengajukan usulan penelitian kepada komisi etik dengan kelengkapan berkas yang terdiri dari :
Surat usulan dari intitusi
Protokol penelitian
Daftar tim penelitian
Informed consent
Kuisioner
Memberikan imformed consent kepada subjek penelitian dan institusi terkait
(38)
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua bayi yang berobat atau berkunjung ke bagian anak di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan pada periode Mei sampai dengan Juli 2013. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 108 responden.
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek
Kategori Frekuensi Persentase (%)
1. Status pemberian ASI
ASI Eksklusif 69 55.2
ASI Non-eksklusif 56 44.8
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki 59
47.2
Perempuan 66 52.8
3. Usia
0-6 bulan 72 57.6
7-12 bulan 53 42.4
4. Status Pekerjaan Ibu
Kerja 68 54,4
Tidak Kerja 57 45,6
5. Status perkembangan bicara dan bahasa
Normal 120 96.0
(39)
24
Dari tabel 4.1. diatas, didapatkan bahwa subjek penelitian terbanyak berdasarkan jenis kelamin responden adalah perempuan (52,8%). Pada penelitian lain didapatkan hasil berbeda yaitu sebagian besar responden yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa adalah laki-laki.27
Berdasarkan ketegori usia didapatkan mayoritas responden adalah pada kelompok usia 0-6 bulan sebanyak 57,6%. Sebesar 55,2% responden diberi ASI eksklusif, dan 96% perkembangan bicara dan bahasanya normal. Sedangkan berdasarkan kategori status pekerjaan ibu mayoritas adalah ibu dengan status bekerja sebanyak 54,4%. Dari distribusi frekuensi variabel-variabel ini homogen 76,8%.
4.2. Analisa Sebaran Data Tabel 4.2.1. Uji Normalitas Data
ASI Eksklusif atau tidak
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
ASI Eksklusif .540 69 .000
ASI
Non-eksklusif .540 56 .000
Tabel 4.2.2. Uji Homogenitas Data
Levene Statistic df1 df2 Sig. Perkembangan
bicara dan bahasa bayi
Based on Mean .192 1 123 .662
Based on Median .048 1 123 .827
Based on Median
and with adjusted df .048 1 121.991 .827 Based on trimmed
(40)
Tabel 4.2.3. Crosstabs Variabel Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Kategori
Perkembangan Bicara dan
Bahasa Total
Normal Tidak Normal
1. Status pemberian ASI
ASI Ekslusif 66 3 69
ASI Non-ekslusif 54 2 56
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki 57 2 59
Perempuan 63 3 66
3. Usia
0-6 bulan 71 1 72
7-12 bulan 49 4 53
4. Status Pekerjaan Ibu
Kerja 65 3 68
Tidak Kerja 55 2 57
Dari hasil tabel 4.2.3 diatas, didapatkan bahwa sebagian besar 52,8% subjek penelitian/ responden adalah kelompok ASI eksklusif, 52,5% subjek perempuan, 59,1% subjek dari kelompok usia 0-6 bulan, dan 54,1% subjek dari ibu yang bekerja, menunjukkan status perkembangan bicara dan bahasa normal.
Menurut laporan IDAI dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.12 Karena kandungan ASI yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan otak. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan dengan status perkembangan bicara dan bahasa normal lebih tinggi dibanding laki-laki, hal ini sesuai dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa pasien Keterlambatan Perkembangan Umum (KPU) adalah laki-laki dan diperkuat dengan adanya riwayat keterlambatan dalam keluarga.8, 21 Berdasarkan usia
(41)
26
perkembangan bicara dan bahasa normal mayoritas pada usia 0-6 bulan, hal ini tidak sesuai dengan penelitian National Institute of Child Health and Human Development yang menyatakan anak berusia di atas 6 bulan memiliki perkembangan kognitif dan bahasa yang lebih baik. Berdasarkan status pekerjaan ibu yang bekerja mayoritas perkembangan bicara dan bahasa adalah normal. Pada ibu yang bekerja umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk bermain dengan anaknya dan minimnya perhatian orang tua. Kurangnya stimulasi orang tua untuk mendorong perkembangan bicara dan bahasa anak cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa anak.21 Namun, dalam jurnal Sari Pediatri tahun 2011 menyatakan, dengan penghasilan keluarga yang tinggi orang tua dapat menyewa pengasuh di Tempat Penitipan Anak (TPA), sehingga perkembangan bicara dan bahasa anak normal dan cenderung lebih baik dibandingkan perkembangan teman-teman sebayanya yang tidak di TPA.29
Penelitian ini berupa deskriptif observatif, dimana peneliti melakukan pengambilan data sampel dengan cara melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara. Namun dalam penelitian ini terdapat beberapa kekurangan, seperti :
Peneliti tidak dapat melakukan analisa data secara statistik, karena homogenitas data >70%.
Waktu pengambilan data yang terbatas
Populasi sampel target yang kurang luas
(42)
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Subjek penelitian yang diberi ASI eksklusif sebanyak 55,2%.
Subjek penelitian yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa sebanyak 4,0%.
Subjek penelitian yang diberi ASI eksklusif dan mengalami gangguan bicara dan bahasa sebanyak 4,34%, dan sebagian besar normal.
Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 4,5%.
Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori usia yang terbanyak adalah 7-12 bulan sebanyak 7,55%.
Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori status pekerjaan ibu didominasi pada bayi dengan status ibu bekerja sebanyak 4,41%.
5.2. Saran
1. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi informasi tambahan buat penelitian berikutnya untuk dikembangkan lagi.
2. Untuk mendapatkan sampel yang lebih variatif dan menghindari homogenitas data, maka hendaknya dilakukan pengambilan sampel dengan jumlah lebih besar pada lokasi yang berbeda dan mengembangkan kriteria inklusi sampelnya.
3. Hendaknya dilakukan metode penelitian secara kohort yang didukung dengan data rekam medik.
(43)
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Arvin, Kliegman, Behrman. Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol 1. Edisi 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. h.191-196
2. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2006.
3. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro International. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Calverton. Maryland, USA: BPS dan Macro International; 2007.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010. Kementerian Kesehatan, R.I. Jakarta; 2010.
5. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995.
6. Rusmil, K. Departemen Kesehatan. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar; 2006.
7. Roesli U. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008.
8. Tjandrajani, Anna. dkk. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, Vol. 13, No.6; April 2012.
9. Roesli. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta; 2001.
10.LINKAGES. Pemberian ASI Ekslusif atau ASI saja: Satu-Satunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Lembar Tanya Jawab; Oktober 2002.
11.Birth, Initiation of Breastfeeding, and the First Seven Days After Birth. 2002.
12.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang DKI Jakarta. Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta; Balai Penerbit FKUI; 2008. h. 45-55.
(44)
13.Kleighman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007.
14.Walker WA, Watkins JB, Duggan C. Nutrition in pediatrics. Basic science and clinical applications. BC Decker. London; 2003.
15.Hendricks KM, Duggan C, Walker AW. Manual of pediatric nutrition. BC Decker. London; 2000.
16.Baker SS, Baker DR, Davis AM. Pediatric nutrition supports. Jones & Bartlett. Boston; 2007.
17.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesia Menyusui. Badan Penerbit IDAI; 2010. h. 1-7.
18.Kitab Suci Al-qur’an. Juz 1. Surah Al-Baqarah ayat 233.
19.Widodo, Yekti. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif. Gizi Indonesia; 2011.
20.Recommended Practices to Improve Infant Nutrition During the First Six Month; 2001.
21.UKK Neurology IDAI dan Ikatan Anak Indonesia cabang DKI Jakarta. A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010
22.Macias MM, wegner LM. Speech and Language Development and Disorders. Dalam: Maria BL, penyunting. Current Management in Child Neurology. Edisi ke-4. Shelton: People’s Medical Publishing House; 2009. 23.Pujol J, Sariano-Mas C, Ortiz H, Sebastian-Gilles N, Lossila JM, Deus J.
Mielination of Language –Related Areas in Developing Brain. Neurology; 2006. 66:339-43.
24.Sharp HM, Hillendbrand K. Speech and Language Development and Disorders in Children. Pediatr Clin N Am; 2008. 55:1159-73.
25.Simms MD, Schum RL. Language Development and Communication Disorders. Dalam: Kleighman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007. h. 152-61
(45)
30
26.Delgado CEF, Vagi SJ, Scott K. Identification of early risk factors for developmental delay. Exceptionality; 2007.
27.Analisis dan evaluasi hasil survey penduduk antar sensus tahun 2005. Diunduh dari: http: www. Bbkbn.go.id./ webs/ upload/ infoprogram/ narasi_SUPAS2005.pdf. Diakses pada 18 Agustus 2013.
28.Dahlan, S. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan: Seri 3, Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto; 2008.
29.Sari Pediatri. Gambaran Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak Usia 0-3 Tahun. Vol. 13, No. 1, Juni 2011.
(46)
(47)
(48)
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa :
Nama : Mutiara Qori Akbar
NIM : 1110103000057
Semester : VI (enam) Tahun Akademik : 2013/ 2014
Judul Skripsi : STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN
BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG
DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS
SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG
SELATAN TAHUN 2013
Dengan ini menyatakan bahwa menurut pengamatan serta penelitian Ketua/ Sekretaris Program Studi dan dosen pembimbing skripsi, mahasiswa tersebut sudah menyelesaikan semua program akademik dan telah disetujui laporan penulisan skripsinya, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, sehingga kepadanya diberi hak untuk menemUjian Skripsi.
Mengetahui,
Dosen pembimbing I/ II
( )
Jakarta,
Ketua Prodi PSPD,
(dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp. GK) NIP. 197111023 201101 2 003
(49)
34
INFORMED CONSENT
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sehubungan akan dilaksanakannya penelitian dengan tema “STUDI
DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA PADA
KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT,
TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”, sebagai salah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Untuk terlaksananya penelitian ini Saya mengharapkan kepada Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner dengan jujur dan sesuai perilaku pemberian ASI pada anak ibu.
Informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya. Data-data ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan dalam penelitian ini.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ciputat,..., ………2013
Responden Peneliti
(50)
KUESIONER
“STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA PADA
KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”
Identitas responden :
1. Nama anak :
2. Jenis kelamin :
3. Usia : _____ Bulan
4. Anak ke_____ dari ____ saudara
5. Nama Ayah :
6. Nama Ibu :
7. Pekerjaan Ayah :
8. Pekerjaan Ibu :
9. Usia Ibu :
10. Alamat :
11.No Telp/Ibu :
12.Penghasilan / bulan : a. <1.000.000
b. 1.000.000-3.000.000 c. > 3.000.000
(51)
36
KUSIONER PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA UNTUK BAYI USIA 0-12 BULAN
KETERANGAN PENGISIAN :
Untuk anak usia 0-3 bulan : kerjakan nomor 1-6
Untuk anak usia 0-6 bulan : kerjakan nomor 1-9
Untuk anak usia 0-9 bulan : kerjakan nomor 1-12
Untuk anak usia 0-12 bulan : kerjakan nomor 1-14
No
YA TIDAK
3 bulan
1. Apakah anak ibu hanya menggunakan ASI eksklusif usia 0-6 bulan ?
2. Apakah anak ibu lahir langsung menangis atau tidak?
3. Apakah bayi bereaksi terhadap suara/ bunyi ?
4. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis ?
5. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba ?
6. Apakah bayi melihat kemuka orang dengan tersenyum ?
6 bulan
7. Apakah bayi bereaksi/ menoleh jika di panggil ?
8. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis?
(52)
9. Apakah bayi suka mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti ?
9 bulan
10. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa” tidak mengandung arti ?
Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
11. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung.
Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
12. Apakah bayi sudah mengenal anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain ?
12 bulan
13. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa” mengandung arti ?
Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
14. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
(53)
38
Lampiran 2
Data Variabel
Jenis Kelamin Bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-Laki 59 47.2 47.2 47.2
Perempuan 66 52.8 52.8 100.0
Total 125 100.0 100.0
usia_anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid usia 0-6 bulan 72 57.6 57.6 57.6
usia 7-12 bulan 53 42.4 42.4 100.0
Total 125 100.0 100.0
Kerja atau tidak kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kerja 68 54.4 54.4 54.4
Tidak Kerja 57 45.6 45.6 100.0
Total 125 100.0 100.0
ASI Eksklusif atau tidak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ASI Eksklusif 69 55.2 55.2 55.2
ASI Non-eksklusif 56 44.8 44.8 100.0
(54)
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Normal 120 96.0 96.0 96.0
Tidak Normal 5 4.0 4.0 100.0
Total 125 100.0 100.0
Jenis Kelamin Anak Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis Kelamin Bayi * Perkembangan bicara dan
bahasa bayi
125 100.0% 0 .0% 125 100.0%
Jenis Kelamin Bayi * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Total
Normal Tidak Normal
Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki Count 57 2 59
Expected Count 56.6 2.4 59.0
Perempuan Count 63 3 66
Expected Count 63.4 2.6 66.0
Total Count 120 5 125
(55)
40
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .108a 1 .742
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .109 1 .741
Fisher's Exact Test 1.000 .553
Linear-by-Linear Association .107 1 .743
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,36.
b. Computed only for a 2x2 table
Tests of Homogeneity of the Odds Ratio
Chi-Squared df
Asymp. Sig. (2-sided)
Breslow-Day .000 0 .
Tarone's .000 0 .
Usia Anak Terhadap Perkembangan Terhadap Bicara dan Bahasa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
usia_anak * Perkembangan
(56)
usia_anak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Total
Normal Tidak Normal
usia_anak usia 0-6 bulan Count 71 1 72
Expected Count 69.1 2.9 72.0
usia 7-12 bulan Count 49 4 53
Expected Count 50.9 2.1 53.0
Total Count 120 5 125
Expected Count 120.0 5.0 125.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 3.015a 1 .082
Continuity Correctionb 1.625 1 .202
Likelihood Ratio 3.084 1 .079
Fisher's Exact Test .162 .102
Linear-by-Linear Association 2.991 1 .084
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,12.
(57)
42
Status Pekerjaan Ibu Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Kerja atau tidak kerja * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Total Normal Tidak Normal
Kerja atau tidak kerja Kerja Count 65 3 68
Expected Count 65.3 2.7 68.0
Tidak Kerja Count 55 2 57
Expected Count 54.7 2.3 57.0
Total Count 120 5 125
Expected Count 120.0 5.0 125.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .066a 1 .797
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .066 1 .797
Fisher's Exact Test 1.000 .583
Linear-by-Linear Association .065 1 .798
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,28.
b. Computed only for a 2x2 table
Tests of Homogeneity of the Odds Ratio
Chi-Squared df
Asymp. Sig. (2-sided)
Breslow-Day .000 0 .
(58)
Status Pemberian Asi Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ASI Eksklusif atau tidak * Perkembangan bicara dan
bahasa bayi
125 100.0% 0 .0% 125 100.0%
ASI Eksklusif atau tidak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Total
Normal Tidak Normal
ASI Eksklusif atau tidak
ASI Eksklusif Count 66 3 69
Expected Count 66.2 2.8 69.0
ASI Non-eksklusif
Count 54 2 56
Expected Count 53.8 2.2 56.0
Total Count 120 5 125
Expected Count 120.0 5.0 125.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .049a 1 .826
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .049 1 .825
Fisher's Exact Test 1.000 .598
Linear-by-Linear Association .048 1 .826
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,24.
(59)
44
PERSENTASE DATA VARIABEL
Jenis Kelamin Bayi
Laki-laki Perempuan
Usia Bayi
0-6 bulan 7-12 bulan
Pekerjaan Ibu
Kerja Tidak Kerja
(60)
Pemberian ASI
ASI Eksklusif ASI Non-Eksklusif
Perkembangan Bicara
Normal Tidak Normal
(61)
46
(62)
(63)
48
Lampiran 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PERSONAL
Nama : Mutiara Qori Akbar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 20 Oktober 2010
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sukamulya Raya No. 493c, Rt. 40/ 06, Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Palembang.
No. Telepon/ HP : 085695989310/ 087808180560
Email : Qoriakbar91@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1995 – 1997 : Taman Kanak-kanak Bina Ananda Palembang 1997 – 2003 : Sekolah Dasar Negeri 131 Palembang
2003 – 2006 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 09 Palembang 2006 – 2009 : Sekolah Menengah Atas Insan Kamil Bogor
2009 – 2010 : Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang
2010 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
(1)
Status Pemberian Asi Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent ASI Eksklusif atau tidak *
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
125 100.0% 0 .0% 125 100.0%
ASI Eksklusif atau tidak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Total Normal Tidak Normal
ASI Eksklusif atau tidak
ASI Eksklusif Count 66 3 69 Expected Count 66.2 2.8 69.0 ASI
Non-eksklusif
Count 54 2 56
Expected Count 53.8 2.2 56.0
Total Count 120 5 125
Expected Count 120.0 5.0 125.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square .049a 1 .826
Continuity Correctionb .000 1 1.000 Likelihood Ratio .049 1 .825
Fisher's Exact Test 1.000 .598 Linear-by-Linear Association .048 1 .826
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,24. b. Computed only for a 2x2 table
(2)
Jenis Kelamin Bayi
Laki-laki Perempuan
Usia Bayi
0-6 bulan 7-12 bulan
Pekerjaan Ibu
Kerja Tidak Kerja
(3)
Pemberian ASI
ASI Eksklusif
ASI Non-Eksklusif
Perkembangan Bicara
Normal
(4)
(5)
(6)
DATA PERSONAL
Nama : Mutiara Qori Akbar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 20 Oktober 2010
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sukamulya Raya No. 493c, Rt. 40/ 06, Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Palembang. No. Telepon/ HP : 085695989310/ 087808180560
Email : Qoriakbar91@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1995 – 1997 : Taman Kanak-kanak Bina Ananda Palembang 1997 – 2003 : Sekolah Dasar Negeri 131 Palembang
2003 – 2006 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 09 Palembang 2006 – 2009 : Sekolah Menengah Atas Insan Kamil Bogor
2009 – 2010 : Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang
2010 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif