adalah ayah untuk memberi para ibu sandang dan pangan. “Menurut kadar kesanggupannya” maksudnya adalah setiap diri itu tidak dibebani kecuali menurut
kadar kemampuannya. “Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya” maksudnya adalah dengan contoh seorang ibu yang dipaksa untuk
menyusui anaknya namun merasa keberatan. Selanjutnya, “apabila kedua nya ingin” dengan maksud kepada ibu dan ayahnya, “menyapih” sebelum masa dua
tahun dan timbul “dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan” atau
persetujuan keduanya untuk kemaslahatan bagi bayi.
2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi dari suatu struktur organ yang lebih kompleks juga merupakan suatu kesatuan utuh yang utuh pada anak untuk
mengantarkan anak menjadi manusia dewasa dengan fungsi yang optimal. Perkembangan terjadi secara beriringan dengan terjadinya pertumbuhan, tetapi
perkembangan merupakan pematangan dari susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya yang salah satu contohnya adalah perkembangan bicara.
21
Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang
mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.
12
Dalam proses tumbuh kembang anak memiliki beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan, yaitu perkembangan akan menimbulkan suatu perubahan. Setiap terjadi
pertumbuhan akan disertai dengan perkembangan atau perubahan fungsi. Perkembangan yang terjadi pada tahap awal akan menentukan perkembangan
yang akan terjadi selanjutnya dan terjadi secara berurutan, anak tidak akan bisa melewati perkembangan satu tahap sebelum melewati tahap perkembangan
sebelumnya, misalnya anak tidak dapat berjalan apabila anak belum bisa berdiri sendiri. Pada setiap anak memiliki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda,
namun dalam setiap perkembangan pada anak memiliki suatu patokan yang baku. Perkembangan pada anak dapat dibagi menjadi beberapa domain sebagai
parameter dalam menilai perkembangan anak yang meliputi perkembangan motorik kasar seperti pergerakan dan sikap tubuh. Motorik halus misalnya
menggambar, memegang suatu benda dan sebagainya. Bicara dan bahasa yang
merupakan kemampuan untuk merespon suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, serta kepribadian, tingkah laku, dan sosial untuk berinteraksi dengan
lingkungannya.
21 –26
Perkembangan bicara pada anak dengan right-handed dan 23 anak dengan left-handed terletak pada hemisfer otak kiri. Apabila terdapat gangguan
perkembangan pada hemisfer otak kiri pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun, maka akan menyebabkan gangguan perkembangan atau keterlambatan
bicara.
21, 22
Untuk perkembangan bicara reseptif di area Wernick yang terjadi pematangan sinaps pada usia 8-24 bulan, sedangkan kemampuan ekspresif terjadi
di area Broca pada usia 15-24 bulan.
23
Bahasa reseptif adalah kemampuan seseorang untuk mengerti pembicaraan dari orang lain, sedangkan bahasa
ekspresif adalah kemampuan seseorang untuk berbicara atau mengeluarkan kata dan kalimat kepada lawan bicara.
Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak maka kita harus tau tahapan
perkembangan bicara yang normal mulai dari cooing, babbling, echolalia, jargon, kata dan kombinasi beberapa kata, serta penyusunan kalimat. Awal bicara seorang
bayi hanya bisa menangis, namun secara bertahap bayi akan dapat mengatur irama pernapasan dan laring sehingga pada usia 1 sampai 4 bulan bayi dapat
mengeluarkan suara cooing. Pada usia bayi 4 sampai 6 bulan seharusnya bayi mampu mengeluarkan suara babbling
seperti “ma-ma”, “pa-pa”, “ba-ba”, “da- da”.
19, 22, 23, 26
Gambar 3. The Early Language Milestone Scale.
19
Sumber : A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010
Perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0 –12 bulan adalah sebagai
berikut:
5,21
Usia 0 sampai 3 bulan : Menangis
Bereaksi terhadap suara atau bunyi
Melihat kewajah orang dengan tersenyum Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Suka tertawa keras meski tidak digelitik
Usia 3 sampai 6 bulan : Bereaksi atau menoleh jika dipanggil mencari sumber suara
Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
Usia 6 sampai 9 bulan : Dapat babbling
atau mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma- ma”, ”da-da”, “pa-pa” tanpa arti
Melihat ke orang-orang yang berbicara kepadanya Mengenal wajah anggota keluarga dan takut kepada orang yang
menurutnya asing Usia 9 sampai 12 bulan :
Sering mengoceh Menirukan suara bunyi yang didengarnya
Dapat babbling
mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma-ma”, ”da-da”, “pa-pa” yang mengandung arti
Melihat ke arah sesuatu yang ditunjuk atau dibicarakan Mengerti perintah sederhana atau larangan
Dalam mencegah terjadinya keterlambatan atau gangguan bicara pada anak, sebagai orang tua dapat memberikan stimulasi-stimulasi pada anak, seperti:
21
Selalu mengajak anak untuk berkomunikasi berbicara Mendorong anak untuk memilih, bertanya dan menjawab dengan
kemampuan bahasa mereka Mendorong anak untuk bermain, khususnya dengan orang tuanya
Mengajarkan kepada anak lagu-lagu yang dia sukai Membacakan suatu cerita kepada anak
Mengajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata sambil menunjukkan
bendanya
2.6. Kerangka Konsep