Rumusan Masalah Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Manfaat Penelitian ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Di dalamnya

anak dapat dilihat sejak anak berusia 0-3 bulan. 5,7 Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan data mengenai status perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah.

1.2. Rumusan Masalah

ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak, baik dari perkembangan motorik kasar dan halus yang salah satu indikatornya adalah kemampuan bicara dan bahasa. Bagaimana gambaran kasus gangguan perkembangan bicara dan bahasa tersebut yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta Ciputat Tangerang Selatan tahun 2013? 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran secara deskriptif perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0 – 12 bulan yang diberi ASI eksklusif dan non- eksklusif di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

 Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang diberi ASI eksklusif yang berobat ke di RS Syarif Hidayatullah  Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa di RS Syarif Hidayatullah  Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok ASI eksklusif dan non-eksklusif  Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok kategori jenis kelamin  Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok kategori usia  Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok kategori status pekerjaan ibu

1.4. Manfaat Penelitian

Memberikan informasi tambahan kepada dinas kesehatan wilayah setempat pada khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang kasus gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada kelompok usia 0 – 12 bulan di wilayah Ciputat Tangerang Selatan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Di dalamnya

ASI adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. Dengan pemberian ASI saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi karena ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, namun ASI dapat memberikan pertahanan tubuh pada bayi yang lebih baik terhadap penyakit infeksi dan berbagai penyakit kronis di kemudian hari. 9, 10, 12, 13 ASI banyak keunggulan dalam mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Kandungan terbanyak pada ASI adalah 90 air, maka pada bayi yang mendapatkan cukup ASI maka bayi tidak perlu mendapatkan tambahan air. Selain itu juga ASI mengandung bahan komponen makro dan mikro nutrien. Makro nutrien dalam ASI terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak, sedangan mikro nutrien ASI terdiri dari vitamin dan mineral. Zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu berdasarkan masa menyusui memiliki perbedaan volume dan kandungan atau komposisi yang terkandung di dalamnya, yaitu kolostrum yang diproduksi pada hari ke-1 sampai hari ke-5 menyusui, berwarna kekuning- kuningan yang kaya akan zat gizi terutama protein. ASI transisi mengandung banyak lemak dan karbohidrat laktosa. ASI matur dan ASI pada saat penyapihan yang tinggi akan kandungan lemak dan protein yang beriring dengan bertambahnya kelenjar payudara. Karbohidrat utama yang terkandung di dalam ASI adalah laktosa yang memiliki fungsi utamanya adalah salah satu energi untuk otak. Laktosa yang terkandung di dalam ASI cocok dengan saluran cerna bayi, sehingga laktosa dapat dicerna dengan baik, maka jarang ditemukan pada bayi yang mengkonsumsi ASI mengalami diare karena tidak dapat mencerna kandungan laktosa intoleransi laktosa. Kandungan laktosa pada ASI juga 2 kali lebih banyak dibanding laktosa yang terkandung dalam susu sapi atau susu formula. Pada masa menyusui kadar karbohidrat pada kolostrum cairan kental kekuningan tidak terlalu tinggi, tetapi kadar karbohidrat mengalami peningkatan pada ASI transisi sekitar 7-14 hari setelah melahirkan. Setelah melalui masa menyusui ASI transisi, maka kadar karbohidrat dalam ASI akan relatif stabil. 12, 13, 14 Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi yang terdiri dari protein whey dan casein. Namun protein whey yang sifatnya lebih mudah diserap oleh usus bayi jumlahnya dalam ASI kandungannya lebih banyak dibanding protein casein. Jika di bandingkan dengan protein susu sapi, ASI jauh memiliki kualitas yang lebih baik dan cocok untuk bayi, karena kandungan protein susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, fraksi dari protein whey yaitu beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan timbulnya alergi tidak terdapat pada ASI, namun banyak terkandung dalam protein susu sapi. Yang menjadikan kualitas protein ASI lebih baik dari protein susu sapi juga dapat dilihat dari profil asam aminonya yang merupakan unit penyusun yang membentuk protein. Asam amino yang dimiliki ASI jauh lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Dapat kita ambil contoh misalnya asam amino taurin yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, karena di dalam otak yang sedang berkembang didapatkan jumlah taurin yang cukup tinggi. Selain itu taurin juga sangat diperlukan oleh bayi yang lahir prematur, karena pada bayi prematur memiliki kemampuan yang rendah untuk membentuk protein ini. Nukleotida yang merupakan kelompok berbagai senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat juga kaya dalam kandungan ASI. Peran nukleotida adalah dapat meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus bayi, dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik yang bermanfaat di dalam usus dan dapat memaksimalkan penyerapan besi dan sebagai daya tahan tubuh. 12, 13, 14, 15, 16 ASI memiliki jumlah kadar lemak yang tinggi yang bermanfaat dalam membantu pertumbuhan otak yang cepat saat masih bayi. Dalam ASI banyak didapatkan lemak omega 3 dan omega 6, selain itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang misalnya asam dokosaheksanoik DHA dan juga asam arakidonat ARA yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan jaringan otak sehingga kemampuan penglihatan mata dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih cepat. Namun jika dibandingkan dengan susu sapi, ASI jauh lebih baik dibandingkan dengan susu sapi, karena susu sapi tidak mengandung kedua komponen tersebut. Begitu juga dalam susu formula, meski di dalamnya sudah ditambahkan kandungan DHA dan ARA tetap tidak sebaik kandungan pada ASI. Selain itu juga ASI mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang, berbeda dengan susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh karena dapat mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah. 12, 13, 14, 15, 16 ASI juga banyak mengandung berbagai macam vitamin yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin A, D, E, K. Vitamin A banyak fungsinya seperti untuk kesehatan mata, membantu dalam pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin D di dalam ASI sangat bermanfaat untuk bayi dalam mencegah penyakit tulang. Vitamin E bermanfaat untuk ketahanan dari dinding eritrosit sel darah merah, banyak didapatkan terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Apabila terjadi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya anemia atau kekurangan darah. Vitamin K dibutuhkan tubuh karena fungsinya sebagai faktor pembekuan, apabila jumlahnya kurang makan akan dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada neonatus, maka biasanya pada semua bayi yang baru lahir dianjurkan untuk dilakukan pemberian vitamin K sebanyak 1 mg secara parentral terutama pada bayi yang akan diberi ASI. 12, 13, 14 Mineral yang terkandung di dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dibanding mineral yang terkandung dalam susu sapi dengan sifatnya yang mudah diserap oleh usus bayi. Berbeda dengan susu sapi yang tingkat penyerapannya lebih kecil, sehingga kasus kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemui pada bayi yang mendapat susu formula disbanding ASI. Selain itu, mineral yang terkandung di dalam ASI tidak dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu dan status gizi ibu. Mineral yang terkandung di dalam ASI seperti kalsium, zat besi, zink, dan selenium. Kalsium merupakan mineral utama yang terkandung di dalam ASI yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Zat besi yang terkandung dalam ASI jumlahnya sedikit, namun pada bayi yang lahir cukup bulan simpanan besi ASI cukup untuk sampai usia 6 bulan pertama. Bayi yang mengkonsumsi ASI mempunyai risiko yang lebih kecil mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula. Mineral zink merupakan mineral yang bermanfaat untuk membantu metabolisme dalam tubuh. Kadar zink dalam ASI tidak sebanyak kandungan zink yang ada pada susu formula, tetapi memiliki tingkat penyerapan yang lebih baik dibanding zink susu formula. Kadar zink dalam ASI akan mengalami penurunan dalam hitungan waktu 3 bulam masa menyusui. 12, 13, 14, 15, 16

2.2. Manfaat Pemberian ASI

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 6-12 Bulan Di Kelurahan Bendungan Kecamatan Cilegon Bulan Agustus 2010

0 7 81

Hubungan ASI Eksklusif dengan Kejadian Rinitis Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Ciputat 2013

0 7 54

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0- 12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

3 10 60

Hubungan Asi eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah tahun 2013

0 6 66

PERBEDAAN PERKEMBANGAN BICARA PADA BAYI USIA 2-4 TAHUN YANG DIBERI ASI DAN NON ASI DI PAUD Perbedaan Perkembangan Bicara pada Bayi Usia 2-4 Tahun yang Diberi ASI dan Non ASI di PAUD Nur Hidayah Surakarta.

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA Perbedaan Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Susu Formula Di Kecamatan Ngawi.

0 2 14

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA Perbedaan Pertumbuhan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Susu Formula Di Kecamatan Ngawi.

0 2 11

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI 0 – 6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN MULYOREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOREJO SURABAYA

0 0 5

PERBEDAAN STATUS GIZI USIA 0-6 BULAN BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF DI BPS SURATNI BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Status Gizi Usia 0-6 Bulan Bayi yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Eksklusif di BPS Suratini Bantul Yogy

0 0 12