Gambar 2.4. Bentuk gelombang tegangan dan arus pada penyearah PWM [18]
2.7. Filter Harmonisa
Tujuan utama dari filter harmonisa adalah untuk mengurangi amplitudo satu frekuensi tertentu dari sebuah tegangan atau arus. Dengan penambahan filter
harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik yang mengandung sumber-sumber harmonisa, maka penyebaran arus harmonisa keseluruh jaringan dapat ditekan sekecil
mungkin. Selain itu filter harmonisa pada frekuensi fundamental dapat
T
1
;
D
1
T
2
;
D
2
T
3
;
D
3
T
4
;
D
4 δ
U r
1 U
U g
1 m
U d
U reff
U
n
1 m
I c
I d reff
U
n
i n 1
Universitas Sumatera Utara
mengkompensasi daya reaktif dan dipergunakan untuk memperbaiki faktor daya sistem. Banyak sekali cara yang digunakan untuk memperbaiki sistem khususnya
meredam harmonisa yang sudah dikembangkan saat ini. Secara garis besar ada beberapa cara untuk meredam harmonisa yang ditimbulkan oleh beban tidak linier
yaitu diantaranya: a.
Penggunaan filter pasif pada tempat yang tepat, terutama pada daerah yang dekat dengan sumber pembangkit harmonisa sehingga arus harmonisa terjerat
di sumber dan mengurangi peyebaran arusnya. b.
Penggunaan filter aktif. c.
Kombinasi filter aktif dan pasif. d.
Konverter dengan reaktor antar fasa, dan lain-lain.
Disamping sistem di atas dapat bertindak sebagai peredam harmonisa, tetapi juga dapat memperbaiki faktor daya yang rendah pada sistem. Jika perbaikan faktor daya
langsung dipasang kapasitor terhadap sistem yang mengandung harmonisa, maka akan menyebabkan amplitudo pada harmonisa tertentu akan membesar.
2.8. Filter Pasif
Filter pasif dipasang pada sistem dengan tujuan utama untuk meredam harmonisa dan tujuan lain yaitu untuk memperbaiki faktor daya, berupa komponen L,
C yang dapat ditala untuk satu atau dua frekuensi. Filter dengan penalaan tunggal ditala pada salah satu orde harmonisa biasanya pada orde harmonisa rendah.
Universitas Sumatera Utara
Dalam beberapa kasus, reaktor saja tidak akan mampu mengurangi distorsi harmonisa arus ke tingkat yang diinginkan. Dalam kasus ini sangat diperlukan filter
yang lebih baik [20].
Gambar 2.5. Filter pasif single tuned [19]
Filter pasif terdiri dari kapasitor dan induktor seperti pada Gambar 2.5 yang dituning pada frekuensi harmonisa tunggal dan mempunyai impedansi sangat rendah. Jika filter
harmonisa dituning sebagai teknik peredaman harmonisa, maka perlu memberikan filter ganda untuk memenuhi batas distorsi yang ditentukan. Saat filter harmonisa jenis
shunt dihubungkan dengan sistem daya, mereka menyebabkan pergeseran frekuensi resonansi alami pada sistem tenaga.
Gambar 2.6. Low pass filter harmonic [20] L
C
L
L C
Universitas Sumatera Utara
Low pass filter harmonisa pada Gambar 2.6 sebagai penekan luas harmonisa, menawarkan pendekatan untuk meredam harmonisa. Filter dituning untuk harmonisa
tertentu, filter tersebut menyaring semua frekuensi harmonisa, termasuk harmonisa ketiga. Filter tersebut terhubung secara seri dengan beban tidak linier dengan
impedansi seri besar tersambung. Tidak perlu dilakukan tuning terhadap low pass filter. Karena ada impedansi seri yang besar. Sebaliknya mereka dipasok ke drive
melalui kapasitor filter. Untuk alasan ini, sangat mudah untuk memprediksi tingkat distorsi yang akan dicapai dan untuk menjamin hasilnya. Sebuah low pass filter dapat
dengan mudah menawarkan tingkat harmonisa arus serendah 8 sampai 12 [20].
2.9. Filter LCL