Simulasi Setelah Pemasangan Filter LCL

d. Induktansi filter L g e. Frekuensi resonansi dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.26. dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.25. L g = r . L = 6 .0,008 = 0,048 H ω res = � 0,008 + 0,048 0,008 .0,048 . . 2,64 x 10 −6 = 7432,35 f res = ω res 2. π = 7432,35 2. π = 1183,5 Hz = 1,184 kHz Nilai induktansi sisi jaringan, induktansi sisi konverter, kapasitansi filter, resistansi R g , R, R d Tabel 3.5. Parameter filter LCL pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge yang dihasilkan oleh penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge dirangkum dalam Tabel 3.5. Parameter filter Penyearah terkendali satu fasa full converter Penyearah PWM satu fasa full bridge Induktansi sisi jaringan L g 1,272 H 0,048 H Induktansi sisi konverter L 0,318 H 0,008 H Kapasitansi filter C f 2,64 µF 2,64 µF Resistansi R filter R g , R, R d 10 Ω 10 Ω

3.4. Simulasi Setelah Pemasangan Filter LCL

3.4.1. Simulasi pada beban R setelah pemasangan filter LCL Bentuk gelombang dan spektrum arus input hasil simulasi Matlabsimulink setelah menggunakan filter LCL pada penyearah terkendali satu fasa full converter Universitas Sumatera Utara dan penyearah PWM satu fasa full untuk beban R sebesar 5 Ω seperti pada Gambar 3.10. a. Penyearah terkendali satu fasa full converter b. Penyearah PWM satu fasa full bridge Gambar 3.10. Bentuk gelombang arus sumber dan spektrum harmonisa pada setelah pemasangan filter LCL untuk beban R=5 Ω Hasil simulasi untuk penyearah terkendali satu fasa full converter Lampiran 9 dan penyearah PWM satu fasa full bridge Lampiran 10 dan data setelah pengolahan dapat dilihat pada Tabel 3.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6. Data arus harmonisa setelah pemasangan filter LCL untuk beban R= 5 Ω pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge Penyearah terkendali satu fasa full converter Penyearah PWM satu fasa full bridge Arus harmonisa maksimum diizinkan kelas D A Tegangan input V s 220 V 220 V Arus fundamental I s1 22,29 A 66,36 A THDi input 11,46 0,48 Harmonisa arus input individual A I s3 1,5 0,3 2.3 I s5 1,11 0,04 1.14 I s7 0,67 0,01 0.77 I s9 0,53 0,007 0.4 I s11 0,49 0,007 0.33 I s13 0,16 0.21 Arus input I s 22,39 A 66,36 A Tegangan output V dc 100,08 V 100 V Arus output I dc 20,02 A 20 A Efisiensi penyearah 40,68 13,7 Tabel 3.6 merupakan hasil simulasi setelah pemasangan filter LCL, pada penyearah terkendali satu fasa full converter dengan L g sebesar 1,272 H, L sebesar 0,318 H, C f sebesar 2,64 µF dan penyearah PWM satu fasa full bridge dengan induktansi sisi jaringan L g 0,048 H, induktansi sisi konverter L 0,008 H, kapasitansi filter C f 2,64 µF untuk beban R sebesar 5 Ω yang menghasilkan arus harmonisa sudah di bawah arus harmonisa maksimum yang diizinkan. Efisiensi yang terjadi pada penyearah terkendali setelah pemasangan filter LCL sebesar 40,68, sedangkan PWM satu fasa full bridge masih kecil setelah pemasangan filter LCL hanya sebesar 13,7. Universitas Sumatera Utara 3.4.2. Simulasi pada beban RL setelah pemasangan filter LCL Bentuk gelombang dan spektrum arus input hasil simulasi Matlabsimulink setelah pemasangan filter LCL pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge ketika V dc =50 V dm dengan beban R sebesar 5 Ω dan L sebesar 0,05 H seperti pada Gambar 3.11. a. Penyearah terkendali satu fasa full converter b. Penyearah PWM satu fasa full bridge Gambar 3.11. Bentuk gelombang arus sumber dan spektrum harmonisa setelah pemasangan filter LCL untuk beban R= 5 Ω, L=0,05 H pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge Universitas Sumatera Utara Hasil simulasi untuk penyearah terkendali satu fasa full converter Lampiran 11 dan penyearah PWM satu fasa full bridge Lampiran 12 dan data hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7. Data arus harmonisa setelah pemasangan filter LCL untuk beban R=5 Ω, L=0,05 H pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge Penyearah terkendali satu fasa full converter Penyearah PWM satu fasa full bridge Arus harmonisa maksimum diizinkan kelas D A Tegangan input V s 220 V 220 V Arus fundamental I s1 22,86 A 20 A THDi input 4,92 2,2 Harmonisa arus input individual A I s3 0,76 1,26 2.3 I s5 0,64 0,25 1.14 I s7 0,55 0,16 0.77 I s9 0,33 0,04 0.4 I s11 0,12 0,03 0.33 I s13 0,06 0,007 0.21 Arus input I s 22,9 A 20,04 A Tegangan output V dc 100,5 V 101,5 V Arus output I dc 21,67 A 20,29 A Efisiensi penyearah 47,39 46,81 Tabel 3.7 merupakan hasil setelah pemasangan filter LCL, pada penyearah terkendali satu fasa full converter dengan induktansi jaringan L g 1,272 H, induktansi konverter L 0,318 H, kapasitansi filter C f 2,64 µF dan penyearah PWM satu fasa full bridge dengan L g sebesar 0,048 H, L sebesar 0,008 H, C f sebesar 2,64 µF pada beban R= 5 Universitas Sumatera Utara Ω, L sebesar 0,05 H menghasilkan arus harmonisa di bawah arus harmonisa maksimum. Ketika V dc =V dm , bentuk gelombang dan spektrum arus input setelah filter LCL pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge untuk beban R sebesar 20 Ω dan L sebesar 0,2 H seperti pada Gambar 3.12. b. Penyearah terkendali satu fasa full converter b. Penyearah PWM satu fasa full bridge Gambar 3.12. Bentuk gelombang arus input dan spektrum harmonisa setelah pemasangan filter LCL untuk beban R= 20 Ω, L=0,2 H Universitas Sumatera Utara Hasil simulasi untuk penyearah terkendali satu fasa full converter Lampiran 13 dan penyearah PWM satu fasa full bridge Lampiran 14 dan data setelah pengolahan dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8. Data arus harmonisa setelah pemasangan filter LCL untuk beban R=20 Ω, L=0,2 H pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge Penyearah terkendali satu fasa full converter Penyearah PWM satu fasa full bridge Arus harmonisa maksimum diizinkan kelas D A Tegangan input V s 220 V 220 V Arus fundamental I s1 8,42 A 10,55 A THDi input 13,22 13,56 Harmonisa arus input individual A I 3 0,84 1,34 2.3 I 5 0,62 0,43 1.14 I 7 0,39 0,16 0.77 I 9 0,07 0,13 0.4 I 11 0,06 0,06 0.33 I 13 0,03 0,03 0.21 Arus input I s 8,49 A 10,65 A Tegangan output V dc 195,9 V 196,1 V Arus output I dc 9,5 A 9,75 A Efisiensi penyearah 99,64 86,91 Tabel 3.8 merupakan hasil simulasi setelah pemasangan filter LCL, pada penyearah terkendali satu fasa full converter dengan induktansi sisi jaringan L g 1,272 H, induktansi sisi konverter L 0,318 H, kapasitansi filter C f 2,64 µF dan penyearah PWM satu fasa full bridge dengan induktansi sisi jaringan L g 0,048 H, induktansi sisi konverter L 0,008 H, kapasitansi filter C f 2,64 µF untuk beban R sebesar 20 Ω, L sebesar 0,2 H yang menghasilkan arus harmonisa sudah di bawah arus harmonisa Universitas Sumatera Utara maksimum yang diizinkan. Efisiensi yang dihasilkan penyearah terkendali setelah menggunakan filter LCL sudah mencapai 99,64, sedangkan untuk penyearah PWM efisiensi penyearah 86,91.

3.5. Perbandingan Arus Harmonisa Sebelum dan Sesudah Filter LCL