b. Sesudah pemasangan filter LCL Gambar 3.15. Perbandingan spektrum arus harmonisa sebelum dan sesudah
filter LCL untuk beban R= 20 Ω, L=0,2 H
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS
4.1. Hasil
Hasil simulasi pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge dengan beban R dan RL sebelum pemasangan
filter LCL seperti yang diperlihatkan oleh Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, dan Tabel 3.4. Pada penyearah terkendali satu fasa full converter untuk beban R sebesar 5
Ω menghasilkan arus harmonisa melebihi standar IEC 61000-3-2 disetiap harmonisa ke-
n sedangkan penyearah PWM satu fasa full bridge menghasilkan hanya pada arus harmonisa ke-3 yang melebihi standar IEC 61000-3-2. Ketika beban R sebesar 20
Ω
0,5 1
1,5 2
2,5
3 5
7 9
11 13
A rus ha
rm o
ni sa
A
harmonisa ke-n
penyearah terkendali penyearah PWM
standar IEC 61000-3-2
Universitas Sumatera Utara
arus harmonisa yang dihasilkan sudah di bawah standar IEC 61000-3-2 pada kedua penyearah, sehingga tidak memerlukan pemasangan filter LCL. Untuk beban R
sebesar 5 Ω dan L sebesar 0,05 H penyearah terkendali satu fasa full converter
menghasilkan arus harmonisa melebihi standar IEC 61000-3-2 disetiap orde harmonisa sedangkan penyearah PWM satu fasa full bridge menghasilkan hanya arus
harmonisa ke-3 yang melebihi standar IEC 61000-3-2. Untuk beban R sebesar 20 Ω
dan L sebesar 0,2 H pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge menghasilkan arus harmonisa yang melebihi standar IEC
61000-3-2 disetiap harmonisa ke-n. Untuk mereduksi arus harmonisa tersebut maka pemasangan filter LCL sesuai parameter terdapat pada Tabel 3.5. Dari hasil simulasi
Tabel 3.6, Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 ketika V
dc
=50V
dm
dan V
dc
=V
dm
Besar arus untuk masing-masing harmonisa baik sebelum pemasangan filter maupun setelah pemasangan filter untuk beban R = 5
Ω pada Tabel 4.1. untuk beban R
dan beban RL terlihat harmonisa arus semua orde harmonisa sudah di bawah kondisi yang di izinkan oleh standar IEC 61000-3-2.
Tabel 4.1. Perbandingan arus harmonisa sebelum dan setelah pemasangan filter LCL untuk beban R=5
Ω pada penyearah terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge
Penyearah terkendali satu fasa full
converter Penyearah PWM
satu fasa full bridge Arus
harmonisa
maksimum
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan arus harmonisa untuk masing-masing orde harmonisa sebelum dan setelah pemasangan filter LCL untuk beban R sebesar 5
Ω dan L sebesar 0,05 H dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Perbandingan arus harmonisa sebelum dan setelah pemasangan filter LCL untuk beban R=5
Ω, L=0,05 H pada penyearah
terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge
Arus sebelum
dipasang filter
A Arus
sesudah dipasang
filter A
Arus sebelum
dipasang filter
A
Arus sesudah
dipasang filter
A
diizinkan kelas D
A
Tegangan input V
s
220 V 220 V
220 V 220 V
Arus fundamental I
s1
26,21 A 22,29 A
66,87 A 66,36 A
THDi input 63,75
11,46 4,13
0,48 Harmonisa
arus input individual
A I
s3
10,94 1,5
2,33 0,3
2.3 I
s5
4,64 1,11
0,26 0,04
1.14 I
s7
4,14 0,67
0,08 0,01
0.77 I
s9
2,78 0,53
0,04 0,007
0.4 I
s11
2,77 0,49
0,02 0,007
0.33 I
s13
1,98 0,16
0,01 0.21
Arus input I
s
29,4 A 22,39 A
66,90 A 66,36 A
Tegangan output V
dc
99,7 V 100,08 V
99,36 V 100 V
Arus output I
dc
19,94 A 20,02 A
19,87 A 20 A
Efisiensi penyearah 30,74
40,68 13,42
13,7
Penyearah terkendali satu fasa full
converter Penyearah PWM
satu fasa full bridge Arus
harmonisa maksimum
yang
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan arus harmonisa untuk masing-masing orde harmonisa sebelum dan setelah pemasangan filter LCL untuk untuk beban R sebesar 20
Ω dan L sebesar 0,2 H dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Perbandingan arus harmonisa sebelum dan setelah pemasangan filter LCL untuk beban R=20
Ω, L=0,2 H pada penyearah
terkendali satu fasa full converter dan penyearah PWM satu fasa full bridge
Arus sebelum
dipasang filter
A Arus
sesudah dipasang
filter A
Arus sebelum
dipasang filter
A
Arus sesudah
dipasang filter
A
diizinkan kelas D
A
Tegangan input V
s
220 V 220 V
220 V 220 V
Arus fundamental I
s1
20,51 A 22,86 A
18,72 A 20 A
THDi input 19,47
4,92 14,51
6,52 Harmonisa
arus input individual
A I
s3
2,76 0,76
2,57 1,26
2.3 I
s5
1,68 0,64
0,78 0,25
1.14 I
s7
1,2 0,55
0,34 0,16
0.77 I
s9
0,93 0,33
0,26 0,04
0.4 I
s11
0,76 0,12
0,17 0,03
0.33 I
s13
0,65 0,06
0,13 0,007
0.21 Arus input I
s
20,84 A 20,9 A
19,52 A 20,04 A
Tegangan output V
dc
100,9 V 100,5 V
101 V 101,5 V
Arus output I
dc
20,24 A 21,67 A
19,61 A 20,29 A
Efisiensi penyearah η 44,54 47,39
46 46,81
Penyearah terkendali satu fasa
full converter Penyearah PWM
satu fasa full bridge Arus
harmonisa maksimum
Universitas Sumatera Utara
4.2. Analisis