Rumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

bulat, maka ruang sampel disebut ruang sampel diskrit. Dan bila ruang sampel mengandung titik sampel yang tak berhingga banyaknya dan banyaknya sebanyak titk pada sepotong garis, maka ruang sampel disebut ruang sampel kontinu. Suatu peubah acak kontinu mempunyai peluang nol pada setiap titik x. Jika menyangkut peubah kontinu, fx dinamakan fungsi padat peluang atau disingkat dengan fungsi padat. Beberapa distribusi peluang kontinu khusus itu diantaranya adalah: Distribusi Normal, Distribusi Normal Baku, Distribusi Seragam, Distribusi Eksponensial, Distribusi Gamma, Distribusi Beta, Distribusi Khi Kuadrat, dan Distribusi Weibull, Walpole Myers, 1995: 51-60. Berdasarkan latar belakang yang telah diuaraikan, penulis tertarik untuk mengambil judul : ”Penggunaan Metode Maksimum Likelihood Dalam Menaksir Parameter Distribusi Gamma ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan dalam penelitian adalah Bagaimana penggunaan metode Maksimum Likelihood dalam menaksir parameter distribusi gamma.

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan, maka peneliti memberikan batasan asumsi X ~Gx| α,β,0 dimana estimasi parameter α dan β akan dicari dengan metode Maksimum Likelihood . Dalam menentukan estimasi parameter dari distribusi gamma ini digunakan sifat-sifat pendugaan yaitu unbias, efisien, dan konsisten.

1.4 Tinjauan Pustaka

Universitas Sumatera Utara Distribusi gamma merupakan distribusi yang digunakan dalam menggambarkan waktu hidup, distribusi gamma dapat dianggap sama dengan distribusi eksponensial atau poison, dimana pada distribusi poison dipakai waktu sebagai variabel. Sedang pada distribusi gamma dipakai pertambahan jumlah sebagai variabel tetapi keduanya mempunyai karakteristik populasi yang sama. Misalkan X suatu peubah acak kontinu berdistribusi gamma dengan parameter  dan  , bila bentuk fungsi padatnya f x =              1 1      x e x dengan  0 dan  0, Walpole Myers, 1995: 190. Bila X berdistribusi gamma X~ Gx|  ,  ,0 maka rataan dan variansi distribusi gamma adalah:  = EX =  dan 2  =  2 Jika X adalah peubah acak dengan distribusi peluang fx dan rataan  , maka: Var X =  2  2 = E [x-  2 ]=  x x-  2 fx bila x diskrit, dan  2 = E [x-  2 ] =     x-  2 fx dx 2.9 bila x kontinu Metode maximum likelihood pertama dibahas oleh R.A Fisher pada tahun 1920, misalkan n x x x ,..., , 2 1 , menyatakan peubah acak yang saling bebas dengan fungsi padat peluangnya dinyatakan dengan fx,  dengan parameter yang akan ditaksir dengan metode maximum likelihood, maka fungsi padat peluangnya adalah:             ; ... ; ; 2 1 n x f x f x f L  Universitas Sumatera Utara =     n i i x f 1 ,  =   n x x x L ,..., , | 2 1  =    L Dengan   n x x x ,..., , 2 1 = variabel random  = parameter yang ditaksir    L = fungsi likelihood Misalkan   n x x x ,..., , 2 1 peubah acak dengan fungsi distribusi Fx 1 ,x 2 ,...,x n |  dengan    yang tidak diketahui, maka fungsi likelihood ialah: L  =      | ,..., , | ,..., , 2 1 2 1 n n x x x p x x x f Untuk Setiap ˆ = n ˆ x 1 ,x 2 ,…,x n   1.4 Tujuan Penelitian Dapat mengetahui penggunaan metode maksimum likelihood dalam menaksir parameter dari distribusi gamma. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui cara menaksir parameter distribusi Gamma dengan metode maksimum likelihood 2. dapat memperdalam pemahaman peneliti mengenai Statistik inferensi, khususnya pendugaa parameter distribusi gamma Universitas Sumatera Utara

1.6 Metode Penelitian