Dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang dari suatu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu dengan maksud atau
tujuan tidak untuk berusaha atau mencari pekerjaan di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan bertamasya untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.
2.2 Pengertian Wisatawan
Berbicara mengenai pariwisata tentu tidak terlepas dari pembicaraan masalah wisatawan. Dan salah satu yang harus kita ketahui adalah siapa yang disebut dengan
wisatawan. Banyak orang yang mendefenisikan wisatawan itu secara simpel yaitu wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. Tetapi pemahaman
tersebut masih tergolong sempit atau biasa. Berdasarkan Undang-Undang RI No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menyebutkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan wisata. Berdasarkan Undang-Undang No 9 tahun 1969 menyebutkan bahwa wisatawan
adalah : Setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ketempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu.
Berdasarkan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perjalanan internasional dan pariwisata di Roma tahun 1963 menyatakan bahwa wisatawan
adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara selain negara tempat tinggalnya yang biasa, untuk berbagai tujuan selain mencari dan melakukan suatu pekerjaan
yang menguntungkan di negara yang dikunjungi. Dari defenisi tersebut telah
mencakup wisatawan tourist yaitu pengunjung yang datang tinggal paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi.
Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan batasan yang disebut sebagai wisatawan adalah :
• Perjalanan yang dilakukan lebih kurang 24 jam
• Perjalanan yang dilakukan hanya untuk sementara
• Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
tujuannya.
2.3 Pengertian Industri Pariwisata
Ketika kita mendengar kata industri, maka tumbuh gambaran dibenak kita adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya dan menghasilkan
produk dalam bentuk barang. Namun industri pariwisata jauh berbeda dengan yang kita lihat biasanya.
Para ahli umumnya memberi batasan pengertian kata “industri” sebagai berikut :
• Industri adalah segala usaha yang bertujuan untuk menghasilkan barang-
barang atau jasa. •
Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang sejenis atau serupa.
• Industri adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan firms yang
menggunakan bahan mentah yang sama Yoeti, 1983:138
Dari pengertian-pengertian kata “industri” seperti yang telah diuraikan di atas, maka kita cenderung untuk memberikan batasan tentang industri pariwisata, yaitu :
“industri pariwisata adalah kumpulan bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa good and service yang dibutuhkan
wisatawan pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya Yoeti, 1983:140
R.S Damarjadi dalam Yoeti, 1983:141 menjelaskan arti industri pariwisata, yaitu : “Industri pariwisata adalah kumpula usaha yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata”.
Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wiatawan ketika
melakukan perjalanan. Dengan demikian akan terlihat tahap-tahap wisatawan sebagai konsumen yang memerlukan pelayanan tertentu.
Industri pariwisata mulai dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan instruksi Presiden RI No 9 tahun 1969, dimana dalam Bab II pasal 3 Yoeti, 1983:138
disebutkan : “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu
pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”.
Sesuai dengan instruksi presiden tersebut Yoeti, 1983 : 138 dikatakan bahwa tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah :
• Meningkatkan pendapatan devisa, pada khususnya dan pendapatan negara
pada umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatan- kegiatan industri sampingan lainnya.
• Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan
Indonesia. •
Meningkatkan persaudaraanpersahabatan nasional dan internasional. Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan
dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat “Comercial”. Hal tersebut dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika
melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali ke rumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang
berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu :
• Travel Agent
• Perusahaan Angkutan Transportasi
• Akomodasi Perhotelan
• Bar dan Restoran
• Souvenir dan Handicraft
• Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktifitas wisatawan, seperti :
tempat menjual dan mencetak foto, film, kamera, postcards, kantor pos, money changer, bank, dan lain-lain Yoeti, 1983 : 147
2.4 Produk Pariwisata