Konstruksi transformator Prinsip Kerja

5

2.1.1 Konstruksi transformator

Pada dasarnya transformator terdiri dari kumparan primer dan sekunder yang dibelitkan pada inti ferromagnetik. Berdasarkan letak kumparan terhadap inti, transformator terdiri dari dua macam konstruksi yaitu tipe inti core type dan tipe cangkang shell type. Kedua tipe ini menggunakan inti yang berlaminasi yang terisolasi satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi rugi- rugi. a. Tipe Inti Tipe inti ini dibentuk dari lapisan besi berisolasi berbentuk persegi dan kumparan transformatornya dibelitkan pada dua sisi persegi. Pada konstruksi tipe inti, lilitan mengelilingi inti besi yang disebut dengan kumparan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Gambar transformator tipe inti. 6 b. Tipe Cangkang Tipe cangakang terbentuk dari lapisan inti berisolasi, dan kumparan dibelitan di pusat inti, dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut: Gambar 2.2 Gambar transformator tipe cangkang. Pada transformator ini, kumparan atau belitan transformator dikelilingi oleh inti [2]. 7

2.1.2 Prinsip Kerja

Skematik diagram transformator 1 phasa dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut: Gambar 2.3 Skematik diagram transformator 1 phasa Berikut uraian prinsip kerja transformator menggunakan prinsip induksi elektromagnetik: 1. Tegangan bolak- balik V 1 diberikan pada belitan N 1 maka pada belitan N 1 akan mengalir I 1 . 2. Arus bolak balik I 1 yang mengalir pada belitan N 1 akan menghasilkan gaya gerak magnet pada belitan, yang akan menghasilkan fluks bolak balik dalam inti besi. 3. Akibat timbulnya fluks bolak- balik didalam inti besi, maka akan menghasilkan gaya gerak listrik sebesar E 1 . 4. Akibat adanya fluks di N 1 maka N 1 terinduksi self induction dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder N 2 karena pengaruh induksi dari kumparan primer N 1 mutual induction yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder. 8 5. Jika belitan N 2 dihubungkan ke beban, maka pada N 2 timbul I 2 akibat E 2 . Hal ini mengakibatkan timbulnya gaya gerak magnet pada N 2 dan akibatnya pada beban timbul V 2 [3]. a. Transformator Dalam Keadaan Tidak Berbeban Transformator disebut tanpa beban jika kumparan sekunder dalam keadaan terbuka open circuit. Berikut gambar skematik diagram transformator 1 phasa tanpa beban dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut: Gambar 2.4 Skematik Diagram Transformator 1 Phasa Tanpa Beban b. Transforamator Dalam Keadaan Berbeban Skematik diagram transformator 1 phasa dalam keadaan berbeban dapat dilihat pada gambar 2.5 [1]: 9 Gambar 2.5 Skematik Diagram Transformator 1 phasa Dalam Keadaan Berbeban. Arus beban I 2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet ggm N 2 I 2 yang cenderung menentang fluks bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I 2 ’, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus I 2 , hingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer menjadi: I 1 = I + I 2 ’ Ampere Bila komponen arus rugi inti I c diabaikan, maka I =I m , sehingga: I 1 = I m + I 2 ’ Ampere Dimana: I 1 = arus pada sisi primer Amp I 2 ’= arus yang menghasilkan ɸ 12 Amp I = arus penguat Amp I m = arus pemagnetan Amp I c = arus rugi- rugi inti amp 10 Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus pemagnetan I M , maka berlaku hubungan : N 1 I m = N 1 I 1 – N 2 I 2 N 1 I m = N 1 I m +I 2 ; – N 2 I 2 N 1 I 2 ’ = N 2 I 2 Karena I m dianggap kecil, maka I 2 ’= I 1 sehingga : N 1 I 1 = N 2 I 2 Atau = = 1

2.1.3 Transformator Tiga Phasa

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

7 61 111

Studi Perbandingan Belitan Transformator Distribusi Tiga Phsasa Pada Saat Menggunkan Tap Changer Aplikasi pada PT. MOrawa ELektrik TRansbuana

13 118 75

Analisis Perbandingan Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Delta Dan Hubungan Open-Delta (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

6 70 64

Studi Pengujian Vektor Group Transformator Distribusi Tiga Phasa(Aplikasi pada PT. Morawa Electric Transbuana)

23 154 82

Studi Pemasangan Tapping Pada Transformator Distribusi Tiga Phasa (Aplikasi Pada PT. Morawa Elektrik Transbuana)

1 33 83

Studi Penempatan Transformator Distribusi Berdasarkan Jatuh Tegangan (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota)

4 89 99

BAB II DASAR TEORI - Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 0 28

Analisis Perbandingan Pengaruh Beban Seimbang Dan Tidak Seimbang Terhadap Regulasi Tegangan Dan Efisiensi Pada Berbagai Hubungan Belitan Transformator Tiga Fasa (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

0 5 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator - Analisa Berbagai Hubungan Belitan Transformator 3Phasa Dalam Keadaan Beban Lebih (Aplikasi Pada Laboratorium Konversi Energi Listrik Ft.Usu)

0 0 29

Analisa Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Performa Transformator 3 Phasa Feedback 61-103 pada Berbagai Hubungan Belitan Skala Laboratorium Listrik Kapal dan Otomatisasi - ITS Repository

0 0 125