10 Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan
oleh arus pemagnetan I
M
, maka berlaku hubungan : N
1
I
m
= N
1
I
1
– N
2
I
2
N
1
I
m
= N
1
I
m
+I
2
; – N
2
I
2
N
1
I
2
’ = N
2
I
2
Karena I
m
dianggap kecil, maka I
2
’= I
1
sehingga : N
1
I
1
= N
2
I
2
Atau
= =
1
2.1.3 Transformator Tiga Phasa
Pada umumnya sistem kelistrikkan diseluruh dunia menggunakan sistem 3 phasa, oleh karena itu transformator juga harus dapat bekerja dengan sistem 3
phasa. Transformator 3 phasa dapat dibentuk dengan menggunakan 2 cara yaitu dengan menggunakan 3 buah transformator 1 phasa yang identik dan
menghubungkan belitan ketiga transformator tersebut dan bisa juga membuat transformator dari 3 buah belitan primer, 3 buah belitan sekunder yang
dihubungkan dengan 1 inti besi.Transformator 3 phasa ini dikembangkan dengan alasan ekonomis, biaya lebih murah karena bahan yang digunakan lebih sedikit
dibandingkan 3 buah transformator satu phasa dengan jumlah daya yang sama
11 dengan satu buah transformator daya tiga phasa. Pada prinsipnya transformator 3
phasa sama dengan transformator satu phasa[3].
2.1.4 Konstruksi Transformator Tiga Phasa
Konstruksi transformator 3 phasa dapat dibagi atas 2 macam : a. Konstruksi Transformator Dengan Menggunakan 3 Buah Trasformator 1
Phasa Konstruksi ini mempunyai bentuk yang relatif lebih kecil, ringan dan
murah. Apabila terjadi gangguan pada salah satu phasa cukup mengganti 1 transformator 1 phasa dan transformator yang lain tidak akan terganggu.
Konstruksi ini dapat dilihat pada gambar 2. 6 berikut:
Gambar 2.6 Konstruksi transformator 3 phasa dengan 3 buah transformator 1 phasa.
12 b.
Konstruksi Dengan Menggunakan 3 Buah belitan Primer, 3 Buah Belitan Sekunder dan 1 Inti Besi.
Konstruksi ini lebih umum digunakan, dikarenakan konstruksi ini lebih mudah dalam hal instalasinya dibandingkan dengan konstruksi 3 buah
transformator 1 phasa. Seperti halnya dengan transformator 1 phasa, konstruksi transformator 3 phasa ini mempunyai 2 tipe yaitu tipe inti dan tipe cangkang. [4]
Konstruksi ini dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut:
a
b
Gambar 2.7 Konstruksi transformator 3 phasa a tipe inti dan b tipe cangkang.
13
2.1.5 Hubungan Belitan pada Transformator Tiga Phasa