keperluan-keperluan lain, suku cadang, bahan habis pakai, pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain.
2. Menerima, menyimpan dan mensyahkan bahan-bahan yang ada, dan melaporkan kebahagian pembelian dan gudang.
3. Mempelajari dan meneliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan- bahan, melaporkan ke bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian.
4. Memeriksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik. 5. Menyimpan catatan atau buku gudang.
e. Pembelian
1. Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian. 2. Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.
3. Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada bagian-bagian lain yang terkait.
4. Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian- bagian lain yang terkait.
5. Mensyahkan permintaan pembelian. 6. Memeriksa lama waktu pengiriman barang.
7. Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk bagian keuangan.
8. Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan. 9. Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai
harga-harga equipment ,bahan, dan pelaksana kerja kontraktor.
f. Keuangan.
l. Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan.
2. Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan. 3. Mencatat dan mengklasifikasikan item 1 dan 2 diatas untuk masingmasing
equipment. 4. Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada
bagian-bagian lain yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
5. Laporkan hasil bulanan item c dan d ke bagian-bagian yang terkait. 6. Menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran kepada
bagian keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan pembayaran.
2.7 Instruksi-instruksi Umum Dalam Pemeliharaan
Menurut Alfian Hamsi 2001 Instruksi-instruksi umum dalam pemeliharaan sebuah pabrik dapat dilihat dari segi pentingnya pekerjaan
pemeliharaan, pemeliharaan mesin yang beroperasi secara terus menerus continue, pemeliharaan langsung dan tidak langsung, Manpower, Manhour,
Equipment, Tool, Material dan Consumable.
2.7.1 Pentingnya Pekerjaan Pemeliharaan
Pentingnya pekerjaan pemeliharaan bagi sebuah perusahaan di zaman sekarang ini adalah sangat mutlak. Sebab dengan melakukan pekerjaan
pemeliharaan tersebut sebuah perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan- keuntungan sebagai berikut :
1. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan pengeluaran biaya untuk perbaikan termasuk upah. Secara otomatis, penurunan kerusakan akan mengakibatkan
naiknya eksistensi pabrik dan makin berkurangnya pembiayaan untuk perbaikan.
2. Dapat ditentukannya pemeliharaan rutin terhadap item-item dari bagian mesinperalatan yang benar-benar penting yang dapat berakibat fatal untuk
keseluruhan pabrik tersebut. 3. Penaksiran biaya-biaya dan waktu pemeliharaan yang seefektif mungkin.
4. Memperpanjang umur pabrik dan dapat meramalkan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi.
Diperoleh data dan pengumpulan informasi dari hasil pekerjaan pemeliharaan pabrik secara harian, mingguan, bulanan maupun tahunan yang
merupakan dasar informasi atau pertimbangan untuk sistem pemeliharaan kemasa
Universitas Sumatera Utara
depan yang lebih baik. Informasi tersebut dapat berupa data teknik, gambar- gambar, dan informasi teknik lainnya juga merupakan data mentah yang penting.
2.7.2 Pemeliharaan Mesin yang Beroperasi Terus Menerus
Produksi yang tinggi dari sebuah pabrik yang beroperasi secara continue dan pada kapasitas penuh akan menghasilkan keuntungan tidak saja untuk pabrik
itu sendiri tetapi juga keuntungan bagi pabrik-pabrik lainnya yang Saling berhubungan saling membutuhkan.
Untuk mendapatkan operasi pabrik yang paling ekonomis maka faktor- faktor berikut ini penting untuk diperhatikan, yaitu :
1. Memastikan kapasitas operasi pabrik sesuai dengan perencanaannya dan juga pemeliharaannya.
2. Menjaga kesinambungan operasi dan pemeliharaan. 3. Mengefisienkan operasi dan pemeliharaan.
2.7.3 Pemeliharaan langsung dan tidak langsung .
a. Pemeliharaan langsung adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan dari equipment produksi. Dalam definisi ini
termasuk item-item sebagai berikut : 1 Pembongkaran berskala besar dari equipment dan unit-unit produksi.
2 Perbaikan berskala besar dari sebuah equipment yang penting, dalam keadaan terjadwal maupun tidak
3 Perawatan skala kecil. Perawatan rutin seperti perbaikan dan penyetelan yang kecil-kecil, pemeriksaan, pekerjaan servis yang terjadwal maupun tidak.
b Pemeliharaan tidak langsung. Perawatan tidak langsung dapat didefenisikan sebagai pekerjaan pemeliharaan
yang berhubungan dengan equipment produksi, tetapi tidak langsung mempengaruhi operasi itu sendiri.
1. Peremajaan dari equipment produksi seperti mengecat dan mengisolasi
Universitas Sumatera Utara
2. Memperbaharui fasilitas-fasilitas, menukar equipment, mengatur tataletak equipment
, dan memindahkan equipment. 3. Penambahan-penambahan kecil seper
-
Dengan defienisi ini, organisasi dari pemeliharaan pabrik dapat membuat katalog, mengevaluasi, memonitor, dan mengkontrol beban pekerjaan
pemeliharaan disesuaikan dengan keperluan pabrik dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
ti pemasangan peralatan untuk mesin- mesin cadangan.
2.7.4 Manpower
Manpower adalah jumlah tenaga kerjapekerja yang diperlukan untuk
suatu pekerjaan. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar pekerjaan lebih efektif. Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower dengan jumlah waktu operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai
pemeliharaan yang bisa diperoleh merupakan kajian yang sangat penting. Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja Manpower dengan kapasitas dan
kualitas kerja yang memuaskan adalah tujuan dan pemeliharaan yang maksimal. Tiap-tiap tenaga kerja untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah
sama kecekatan hasil pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji maka akan diperoleh gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja
pemeliharaan mesin untuk personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat diperoleh rata-rata waktu yang diperlukan pekerja dengan kualifikasi pendidikan
dan pengalaman yang sama untuk tiap satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas sangat penting untuk diperhitungkan guna memperhitungkan standar biaya harian
pekerja yang lebih efiesien.
2.7.5 Manhour
Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan biasanya dalam satu jam. Dalam memperhitungkan waktu yang
Universitas Sumatera Utara
diperlukan untuk suatu pekerjaan sangat bergantung pada pengalaman yang ada. Karena pengalaman memerlukan waktu yang lama, maka ada dua metode yang
bisa digunakan, yaitu : 1. Waktu untuk pekerjaan khusus.
2. Memakai data standart yang berasal dari perusahaan-perusahaan atau dari jurnal-jurnal ilmiah.
Indikator yang biasa ditemukan adalah persentase jam kerja yang terjadual. Tenaga kerja pemeliharaan pada umumnya tersedia untuk pekerjaan-
pekerjaan yang sudah terjadual selama seminggu. Seorang perencana harus mengetahui dan mencatat jumlah Manpower yang ada yang dibutuhkan dan
Manhour yang diperlukan untuk suatu pekerjaan pemeliharaan. Untuk mengontrol
mengoptimalkan dan meningkatkan daya guna kerjanya maka bagian perencana juga melakukan pengawasan yang dapat mencakup setiap pekerjaan
pemeliharaan.
2.7.6 Equipment, Tool, Material dan Consumable
Equipment adalah peralatan-peralatan yang besar yang digunakan untuk
pekerjaan pemeliharaan, seperti : crane, mobil derek, dan lain-lain. Tool adalah peralatan kerja, seperti : tang, martil, obeng, dan lain-lain. Material adalah bahan
bahan yang tidak habis pakai, seperti : packing, bantalan, dan lain-lain. Consumable
adalah bahan-bahan yang habis pakai, seperti : minyak gemuk, oli, sabun, dan lain-lain.
Masing-masing peralatan biasanya disimpan atau ditempatkan pada tempat-tempat yang strategis terhadap lokasi pekerjaan pemeliharaan, agar pada
saat peralatan tersebut diperlukan dengan cepat, dapat langsung dipergunakan. Sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk mengambil atau mencari
peralatan tersebut. Setiap pemakaian peralatan tersebut harus memiliki laporan baik secara lisan maupun tulisan, guna menjaga pekerjaan dapat berjalan dengan
kondusif.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Hubungan Kegiatan Pemeliharaan dengan Biaya
Tujuan utama manajemen produksi adalah mengelola penggunaan sumber daya berupa faktor-faktor produksi yang tersedia baik berupa bahan baku,
tenaga kerja, mesin dan fasilitas produksi agar proses produksi berjalan dengan efektif dan efisien. Pada saat ini perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan
pemeliharaan harus mengeluarkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit. Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin
dalam perusahaan adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Hani Handoko T, 1999 Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan
adalah : a. Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin hidup
dengan cara : Rata-rata mesin hidup =
∑ bulan sampai terjadinya kerusakan setelah
perbaikan X probabilitas terjadinya kerusakan b. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan
pemeliharaan breakdown : TCr =
��
2
∑ iPi
n i=1
............................................Hani Handoko T, hal 162 Keterangan :
TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown, NC2 = biaya perbaikan mesin,
∑ ���
� �=1
= jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan.
c. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan preventive:
Untuk rnenentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung
perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode. Bn = N
∑ Pn + B
n −1
P
1 n
i
+ B
n −2
P
2
+ B
n −3
+ P
3
+ B
1
P
n −1
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Bn = Perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan,
N = Jumlah Mesin, Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.
2.9 Menentukan Waktu Penggantian Pencegahan