M. Uji T Parsial
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen seara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y,
Ghozali, 2011. Pada dasarnya uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikansi t-hitung dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Membandingkan t hitung dengan t tabel.
Jika t hitung t tabel maka H
1
diterima. b. Jika nilai signifikansi t 0,05, maka H
1
diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
N. Uji Koefisien Determinasi Adj R
2
Uji koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen. Nilai koefisien
determinasi ditunjukkan oleh angka 0 nol sampai dengan angka 1 satu. Nilai R
2
menunjukkan angka nol maka variabel independen tidak berpengaruh atau tidak mempengaruhi variabel dependen, namun apabila nilai koefisien determinasinya R
2
semakin mendekati angka 1 satu maka variabel dependen semakin berhubungan dengan
variabel independen. Ghozali, 2011
O. Uji Statistik F Uji Signifikasi Simultan
Peneliti juga menggunakan uji tambahan yaitu uji F. Pada dasarnya Uji Statistik F ini menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
penelitian mempunyai pengaruh secara bersama-sama secara simultan terhadap variabel
dependen Ghozali, 2011, sebagai berikut:
a. Sig α 0,05, maka diterima. Berarti bahwa secara simultan ketiga variabel
independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Sig
α 0,05, maka ditolak. Berarti bahwa secara simultan ketiga variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Pembentukan Kabupaten Sleman pada awalnya ditetapkan dengan UU No.15 Tahun 1950 tentag pembentukan daerah-daerah kabupaten dalam lingkungan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dengan tanggal peresmian 8 Agustus 1950. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Kabupaten Gunung Kidul,
Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Pusat pemerintahan di Kecamatan Sleman, yang berada di jalur utama antara
Yogyakarta - Semarang. Secara Geografis Kabupaten Sleman terl
etak diantara 110° 33 00 dan 110° 13 00 Bujur Timur, 7° 34 51 dan 7° 47 30 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman
sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta,
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi D.I.Yogyakarta. Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 Km2 atau sekitar 18 dari luas
Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta 3.185,80 Km2,dengan jarak terjauh Utara – Selatan
32 Km,Timur – Barat 35 Km. Secara administratif terdiri 17 wilayah Kecamatan, 86
Desa, dan 1.212 Dusun. Wilayah Kabupaten Sleman termasuk beriklim tropis basah dengan musim hujan
antara bulan november-april dan musim kemarau antara bulan mei-oktober. Wilayah