Agency Theory Teori Keagenan

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Agency Theory Teori Keagenan

Teori keagenan agency theory menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih principal memperkerjakan orang lain agent untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut Anthony dan Govindarajan, 2007. Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan. Sebagai agen, manajer bertanggung jawab secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik dengan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Adanya konsep Agency theory ini mampu menciptakan dampak yang positif maupun negatif. Hal ini terjadi bergantung pada kontrol terhadap kedua belah pihak. Dikatakan berdampak positif apabila pihak agent bawahan berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut mempunyai informasi khusus tentang kondisi lokal, akan memungkinkan pihak bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu kepentingan organisasi, dan begitu pula sebaliknya. Menurut Jensen dan Mekling dalam Muyassaroh, 2008 adanya masalah keagenan memunvulkan biaya agensi yang terdiri dari: 1 The monitoring expenditure by the princiole, yaitu biaya pengawasan yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi perilaku dari agen dalam mengelola perusahaan. 2 The bounding expenditure by the agent bounding cost, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen tidak betindak yang merugikan principal. 3 The Residual Loss, yaitu penurunan tingkat utilitas principal maupun agen karena adanya hubungan agensi. Adanya ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu munculnya kondisi yang disebut asimetri informasi. Dengan adanya asimetri informasi antara atasan dengan bawahan akan memberi kesempatan untuk melakukan senjangan anggaran.

2. Anggaran Sektor Publik

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, ASIMETRI INFORMASI, BUDAYA ORGANISASI DAN PENEKANAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris Pada RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo)

0 31 23

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN VARIABEL MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Lumajang)

2 33 16

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN VARIABEL MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Lumajang)

0 13 16

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN VARIABEL MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Lumajang)

0 16 17

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMASI ASIMETRI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi Kasus pada SKPD Kota Semarang)

5 29 141

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Asimetri Informasi, Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Kasus Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Band

0 2 15

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Asimetri Informasi, Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Kasus Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Band

0 1 15

Komitmen Organisasi dan Asimetri Informasi sebagai Pemoderasi Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran pada Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung).

0 0 73

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, ASIMETRI INFORMASI, DAN BUDAYA ORGANISASI PADA SENJANGAN ANGGARAN.

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN)

0 1 17