Pengertian Partisipasi Anggaran Keunggulan Partisipasi Anggaran

4. Partisipasi Anggaran

a. Pengertian Partisipasi Anggaran

Partisipasi merupakan suatu konsep yang melibatkan pihak bawahan ikut serta dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya Robbins dan Judge, 2007. Biasanya pihak bawahan yang turut berpartisipasi aktif dalam penyusunan anggaran akan mendapatkan penghargaan atas kinerja pegawai. Hal ini dapat memacu motivasi karyawan untuk berkontribusi positif dalam bekerja, khususnya ketika proses penyusunan anggaran hingga pelaksanaan anggaran. Anggaran daerah disusun oleh eksekutif sebagai agen dan disahkan oleh legislatif sebagai prinsipal. Makna partisipatif di pemerintahan daerah adalah keterlibatan SKPD dalam penyusunan APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Kepala SKPD memiliki kesempatan untuk mengajukan usulan terkait dengan pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah RKPD sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kegiatan Anggaran RKA-SKPD. RKA-SKPD merupakan dokumen anggaran partisipatif di pemerintah daerah secara internal terkait penentuan alokasi anggaran dan target kinerja dalam RAPBD yang selanjutnya menjadi APBD Abdullah, 2012. Kelemahan partisipasi anggaran dalam proses penyusunan anggaran ini dapat memicu munculnya tindakan negatif seperti kesenjangan anggaran atau budgetary slack. Tindakan tersebut dapat terjadi ketika salah satu pihak menetapkan standar terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga anggaran yang disusun mudah dicapai. Tanpa adanya partisipasi aktif dalam proses penyusunan dan pengesahan anggaran tentu dapat mengntungkan beberapa pihak bahkan menyimpang dari target organisasi tersebut.

b. Keunggulan Partisipasi Anggaran

Menurut Anthony dan Govindarajan 2007 menyatakan bahwa penganggaran partisipasi memiliki dua keunggulan yaitu: 1 Tujuan anggaran akan dapat lebih mudah diterima apabila anggaran tersebut berada di bawah pengawasan manajer. 2 Penganggaran partisipasi menghasilkan pertukaran informasi yang efektif antara pembuat anggaran dan pelaksana anggaran yang dekat dengan produk dan pasar.

c. Kelemahan Partisipasi Anggaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, ASIMETRI INFORMASI, BUDAYA ORGANISASI DAN PENEKANAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris Pada RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo)

0 31 23

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN VARIABEL MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Lumajang)

2 33 16

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN VARIABEL MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Lumajang)

0 13 16

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN VARIABEL MODERASI KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN (Studi Empiris Pada SKPD-SKPD Kabupaten Lumajang)

0 16 17

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, INFORMASI ASIMETRI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi Kasus pada SKPD Kota Semarang)

5 29 141

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Asimetri Informasi, Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Kasus Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Band

0 2 15

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Asimetri Informasi, Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Senjangan Anggaran (Studi Kasus Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Band

0 1 15

Komitmen Organisasi dan Asimetri Informasi sebagai Pemoderasi Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran pada Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung).

0 0 73

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, ASIMETRI INFORMASI, DAN BUDAYA ORGANISASI PADA SENJANGAN ANGGARAN.

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN)

0 1 17