Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kerangka Teoritis

Perkembangan Event Organizer yang semakin marak. Dan diantara sekian banyak event organizer di Kota Solo, diantaranya adalah Wong Production Event Organizer. Salah satu event programme yang sangat menarik adalah Programme Event Rexona Skul 2 Skul yang merupakan program event edukasi untuk memenuhi kebutuhan siswa siswi, memberikan pengetahuan mengenai keringat dan bau badan, dengan cara yang fun, mudah diserap atau diingat, dan tentunya sangat bermanfaat. Dalam pelaksanaan event, dikatakan berhasil atau tidaknya program event tersebut, semua tergantung dari bagaimana cara penyampaian serta penyerapan pengetahuan yang diberikan selama program event diselenggarakan. Sehingga audiencenya mengerti, hingga pada akhirnya menggunakan produk pembasmi keringat serta bau badan tersebut. Hal inilah yang melatar belakangi penulis memilih program event ini dan tanggapan audience sebagai obyek penelitian. Sebagai alat ukur apakah tujuan programme event Rexona Skul 2 Skul ini telah tercapai, yaitu memberikan pemahaman dan informasi tentang pentingnya mencegah bau badan dan keringat berlebih kepada siswa siswi SMPN 7 Surakarta, terhadap penggunaan produk yang dipromosikan.

B. Perumusan Masalah

Pada dasarnya perumusan masalah dimaksudkan untuk membatasi masalah yang akan dibahas, sehingga dapat tersusun secara sistematis. commit to users Pembatasan ini dimaksudkan pula untuk menetapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk memecahkannya. Dengan melihat uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : 1. Adakah hubungan yang signifikan antara aktivitas mengikuti programme event Rexona Skul 2 Skul terhadap penggunaan produk yang dipromosikan di SMPN 7 Surakarta. 2. Adakah hubungan yang signifikan antara interaksi sosial terhadap penggunaan produk yang dipromosikan di SMPN 7 Surakarta.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Adakah hubungan yang signifikan antara aktivitas mengikuti programme event Rexona Skul 2 Skul terhadap penggunaan produk yang dipromosikan di SMPN 7 Surakarta. 2. Adakah hubungan yang signifikan antara interaksi sosial terhadap penggunaan produk yang dipromosikan di SMPN 7 Surakarta.

D. Kerangka Teoritis

Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan penerima dari komunikator sumber melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung tidak langsung dengan maksud memberikan dampak effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. commit to users Namun dalam proses komunikasi itu sendiri harus ada komponen atau unsur yang harus ada. Menurut Effendi 2001 : 6 – 9, komponen komunikasi adalah: a. Komunikator communicator b. Pesan message c. Media media d. Komunikan communicant 1 . Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi dua orang atau lebih sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan. Komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator disebut Komunikasi Persuasif 2 . Dalam komunikasi persuasif ditemukan retorika persuasif. Retorika persuasif adalah pesan yang disampaikan kepada sekelompok khalayak oleh seorang pembicara yang hadir untuk mempengaruhi pilihan khalayak melalui pengondisian, penguatan atau pengubahan tanggapan respons mereka terhadap gagasan, isu, konsep, atau produk. Upaya persuasi akan berhasil baik bila pesan yang disampaikan memiliki akibat sesuai dengan yang 1 H. M. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Kencana, 2006, halaman 33 2 http:id.wikipedia.orgwikiKomunikasi_persuasif diakses 30 Juli 2010 commit to users diharapkan: pesan tersebut dalam beberapa hal mempengaruhi pilihan khalayak 3 . Teori Uses and Gratification menurut Blumer dan Katz mengatakan bahwa pengguna media audience memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media. Pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik didalam usaha memenuhi kebutuhannya 4 . Penggunaan uses isi media untuk mendapatkan pemenuhan gratification atas kebutuhan seseorang atau uses and gratification, salah satu teori dan pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori dan pendekatan ini tidak mencakup atau mewakili keseluruhan proses komunikasi, karena sebagian besar perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan mereka sebagai seuatu fenomena mengenai proses penerimaan pesan media. Pendekatan uses and gratification memberikan alternative untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience, dan pengkategorian isi media menurut fungsinya. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu uses dan kepuasan yang diperoleh gratification. Peranan kegiatan promosi sangat penting dan harus dapat memperlihatkan dengan cara yang tepat sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat yang diharapkan dapat menjadi konsumen bagi perusahaan. Pemasaran merupakan pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. 3 Dedy Djamaluddin Malik dan Yosal Iriantara, Komunikasi Persuasif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, halaman 147 4 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, halaman 192 commit to users Pada media kelompok, feedback atau respon komunikasi dapat diperoleh secara langsung, dan jenis respon tersebut beragam sesuai dengan perbedaan cara individu menangkap dan menginterpretasikan pesan yang disampaikan. Dalam komunikasi pemasaran penonjolan karakteristik atau pengertian dari sebuah kelompok dapat ditentukan oleh minat interest. Media presentasi kelompok biasanya ditujukan untuk kelompok tertentu dan cenderung lebih efektif, karena pada audience yang menerima sajian informasi tersebut terfokus hanya pada satu stimuli saja, atau terperangkap dalam satu stimuli. Bentuk komunikasi kelompok dalam kegiatan komunikasi pemasaran diantaranya adalah : video presentation, slide projector, teleconference, poster, dan banner 5 . Menurut Duncan 2005, Principles of Advertising IMC, komunikasi pemasaran terpadu adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pesan suatu merek untuk dapat menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. IMC merupakan suatu sinergi, kreativitas, integrasi, dan komunikasi pemasaran secara terpadu dengan cara memanfaatkan beragam elemen komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang saling mendukung 6 . Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada beberapa permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh menurunnya daya beli 5 Rd. Soemanagara, Strategic Marketing Communication : Konsep Strategis dan Terapan, Alfabeta, Bandung, 2008, halaman 50 6 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif Analisis Kasus Integrated Communication, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, halaman 29 commit to users konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakibatkan melambatnya pertumbuhan perusahaan. Tantangan terbesar dalam menyusun strategi promosi yang kreatif dan membuat program promosi dalam bentuk komunikasi secara terpadu adalah menentukan strategi dan program promosi mana yang paling efektif untuk menghasilkan dampak yang sangat besar terhadap penjualan. Menurut Swastha, dijelaskan bahwa promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Menurut Zimmerer, dikatakan bahwa promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan, dan periklanan 7 . Dari definisi diatas, kita dapat mengetahui bahwa yang dimaksud dengan promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut sebuah jurnal dari Tom Duncan Sandra E. Moriarty, The authors propose a communication-based model of relationship marketing and discuss how communication rather than persuasion is the foundation of the new customer-focused marketing efforts. The authors trace recent parallel shifts in communication and marketing theory and show the intersections between communication and marketing. Although communication always has been a critical element in marketing, the authors show how the increase in interactivity makes communication an even more valuable element of marketing by identifying those many points that link the two disciplines. Using the three key points at which the two disciplines intersect-messages, stakeholders, and interactivity-the authors 7 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif Analisis Kasus Integrated Communication, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009, halaman 50 commit to users develop a communication-based model of marketing. They demonstrate how interactive communication at three levels-corporate, marketing, and marketing communication-leads to the brand relationships that drive brand value 8 . Jadi, para penulis mengusulkan suatu model komunikasi pemasaran berbasis hubungan dan mendiskusikan bagaimana komunikasi tidak persuasif yang merupakan fondasi baru dalam upaya pemasaran yang fokusnya pada pelanggan. Para penulis menunjukkan adanya pergeseran baru dalam komunikasi dan teori pemasaran untuk menunjukkan titik-temu antara komunikasi dan pemasaran. Meskipun komunikasi selalu merupakan elemen penting dalam pemasaran, penulis menunjukkan bagaimana peningkatan interaktivitas yang membuat unsur komunikasi lebih berharga dari pemasaran dengan mengidentifikasi orang-orang dari banyak titik yang saling berhubungan. Dengan menggunakan tiga poin kunci dimana pesan yang saling berhubungan, stakeholder, dan interaktivitas penulis dengan mengembangkan model komunikasi berbasis pemasaran. Mereka menunjukkan bagaimana komunikasi interaktif di tiga tingkat perusahaan pemasaran, dan pemasaran komunikasi mengarah pada hubungan merek dan nilai merek. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran marketing communication mix. Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu : 8 http:www.scribd.comdoc6829306A-CommunicationBased-Marketing-Model-for-Managing relationships-1998 diakses pada tanggal 24 Agustus 2010 commit to users a. Advertising, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bentuk komunikasi massa melalui media b. Sales Promotion, menggunakan berbagai kegiatan lapangan yang berhubungan langsung dengan sasaran c. Public Relations, merupakan kegiatan komunikasi yang mengelola dan mengkomunikasikan product image dan corporate image d. Personal Selling, adalah wujud komunikasi yang berhadapan dengan konsumen secara face to face e. Direct Selling, adalah pemasaran secara langsung berhadapan dengan konsumen Demikian pula halnya dengan event dan exhibition, keduanya merupakan bagian dari marketing communication mix yang dikembangkan oleh bagian sales promotion 9 . Komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu : 1. Perubahan pengetahuan, dalam perubahan ini konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produl tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukan informasi penting dari produk 2. Perubahan sikap, ditentukan oleh 3 tiga komponen yaitu Cognition pengetahuan, Affection perasaan, dan Conation perilaku, jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan kognitif, afektif, dan konatif maka memungkinkan 9 Rd. Soemanagara, Strategic Marketing Communication : Konsep Strategis dan Terapan, Alfabeta, Bandung, 2008, halaman 1 commit to users sekali akan terjadi sebuah perubahan sikap. Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan positif yang mengarah kepada keinginan untuk mencoba produk, semakin tinggi kesukaan konsumen terhadap suatu pesan sponsor maka semakin besar kemungkinan konsumen membeli produk tersebut. 3. Perubahan tindakan atau perilaku yang dikehendaki, ditujukan agar konsumen tidak beralih pada produk lain, dan terbiasa untuk menggunakannya. Event organizer adalah pelaksana acara atau ajang khusus yang mencakup perancanaan sampai dengan pelaksanaan acara-acara tertentu. Organizer tidak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas, sesuai jenis event yang ada dan perkembangannya. Kebanyakan dari kita masih menganggap bahwa organizer hanya untuk pentas musik saja. Padahal organizer adalah sekelompok orang, yang terdiri dari tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang melaksanakan tugas operasional suatu program acara atau melakukan pengorganisasian untuk mewujudkan suatu program acara 10 . Event Programme merupakan suatu konsep di dalam suatu Event Organizer. Saat ini konsep atau programme dari perkembangan event sejalan dengan kemajuan teknologi serta perkembangan kegiatan masyarakat. Perkembangan ini menjadikan jenis event yang berlangsung pun lebih beranekaragam dan tidak terbatas pada kegiatan yang memiliki nilai keagamaan, adat dan budaya saja. Penyelenggaraan event telah berkembang 10 KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Untung Besar Bisnis Event Organizer, Ilmu Sukses Di Balik Proses, Indonesia Cerdas, Yogyakarta, 2009, halaman 17 commit to users sesuai dengan keinginan konsumen untuk dapat melihat event tersebut, misalnya event bersifat keolahragaan, event pengenalan produk, event bersifat edukasi, eksibisi atau lainnya. Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. Event memiliki beberapa karakteristik karena setiap penyelenggaraan event harus memiliki ciri tersendiri. Bagaimanapun karakteristik event hampir sama dengan pelayanan yang diberikan oleh industri pelayanan lainnya. Karakteristik tersebut adalah keunikan, perishability, intangibility, suasana, pelayanan, dan interaksi personal 11 . Bekerja sebagai Event Organizer membutuhkan sikap dan pola pikir yang kreatif The Soul of EO. Kreatif dalam dunia Event Organizer juga harus berarti cepat dalam melahirkan ide serta mengolah konsep atau programme event dan cermat akan menghasilkan kinerja yang minim kesalahan. Untuk mencapai sebuah kesuksesan suatu proggrame acara yang kita gelar, salah satu faktor terpenting adalah bagaimana acara itu tersusun. Salah satu diantaranya bentuk programme event seminar yang sejenis, seperti diskusi, sarasehan, maupun talkshow yang merupakan bentuk programme event Rexona Skul 2 Skul. Industri event yang telah banyak menerbitkan informasi melalui media, baik cetak maupun elektronik terus berkompetisi dengan organisasi- organisasi event lainnya. Event organizer yang juga merupakan suatu media sebagai wadah penyalur inspirasi komunikasi yang tak hanya satu arah saja, 11 Any Noor, Manajemen Event, Alfabeta, Bandung, 2009, halaman 13 commit to users namun juga menggunakan komunikasi dua arah. Misalnya dengan interaktif antar komunikator dan komunikan, sehingga informasi bisa digali secara detail bahkan bisa juga untuk diulang walau tidak mutlak. Maka diharapkan pula event organizer bisa menjalankan misinya sebagaimana fungsi media.

E. Hipotesis